Pengaruh Keunggulan Biaya dan Strategi Diferensiasi Terhadap Peningkatan Kinerja Usaha (Suatu Survei Pada UKM Sentra Sepatu Cibaduyut)

(1)

KINERJA USAHA

( Suatu Survey PadaUKM Sepatu Cibaduyut Bandung)

The Influence of cost advantage and differentiation strategic to

business performance

(a survey of UKM centers shoes Cibaduyut in Bandung)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang S1 Program Studi Manajemen Ekonomi

Oleh:

NAMA : DAUD PARSAULIAN NABABAN NIM : 21210128

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

upload pada November 2013. Diakses pada 10 April 2014 dari http://economy.okezone.com.

Alsyouf, Imad, 2004. Cost Effective Maintenance for Competitive Advantages, Acta Wexionensia no 33/2004. ISSN: 1404-4307, ISBN: 91-7636-401-1. Written in English.

Basu Swastha DH, 2004. “Tujuan umum penjualan dalam perusahaan” diakses dari http://elqorni.wordpress.com

Craig, J.c dan M. Grant, R. 1996. Strategic Management : Sumberdaya- Perencanaan- Efesiensi biaya- Sasaran. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Guiltinan & Paul, (1994:260). “Penjadualan media”. Diupload pada 2013 dari

http://strategika.wordpress.com

Heiko Gebauer, Anders Gustafsson and Lars Witell, 2011. Competitive advantage through service differentiation by manufacturing companies, Journal of Business Research, (64), 12, 1270-1280

Husein Umar, 2011.Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi-1-11 Jakarta : Rajawali Grafindo Persada.

INA/FNB, 2013. “Hadapi pasar bebas kadin dan kemendag genjot Daya saing

UKM”. Di upload pada Juli. Diakses pada 6 April, 2014 dari http://www.beritasatu.com

Jummaini, 2009. Jurnal : “ Pengaruh Strategi Diferensiasi Terhadap

Keunggulan Bersaing Pada Distro Dan Butik Di Kota Lhoksemawe”.

Joy I. Dirisu Dr. Oluwole Iyiola Dr. O. S.Ibidunni, 2013. “Product Differentiation : A Tool of Competitive Advantage and Optimal Organizational Performance”. European Scientific Journal edition vol.9, No.34 ISSN: 1857 – 7881 (Print) e - ISSN 1857- 7431

Jack Clark Francis.1991. Investment: “Analysis and Management”5th edition, McGraw- Hill inc., Singapore, 1991, Hal 1)

Kotler, Philip 2002. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Milenium, Jakarta : PT. Prebalindo.


(3)

Moh, Nazir. (2003). Metode Penelitian. Bandung: TARSITO.

Moh. Pandudu Tika, 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja, Jakarta : PT. Bumi Akasara.

Mulia .G.M., 2014. 58 Juta UMKM, Diharapkan Ada yang Go International

Pada 2018”. Di upload pada 26 Februari 2014. Diakses pada 28 Maret 2014 diakses dari http://industri.bisnis.com

Nur Pribadiyato dan Mudiantono, (2004), “ Analisis faktor-faktor Orientasi Pasar yang Mempengaruhi Kualitas Layanan dan Relevansinya terhadap Kinerja Perusahaan”, Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi, Vol. 1 /No. 2 / Juli

Nursya’bani PurnamaHery Setiawan,(2003). Jurnal: “Analisis Pengaruh Sumber

Sumber Keunggulan Bersaiang bidang Pemasaran Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur di Indonesia”.

Narimawati, Umi, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah:Panduan Awal menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi : Penerbit Genesis

Porter, Michael E. 1994. Keunggulan Bersaing : Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Jakarta : Binarupa Aksara.

Riyadi, I.B. 2001. “Perijinan dan Sertifikat Industri Kecil dan Menengah”. Juni 2001,Yogyakarta.

Sofjan Assauri, 2013. “Strategic Management : Sustainable Competitive

Advantages”. Cetakan Pertama, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Cv. Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Cv. Alfabeta.

Tunggal Amin. W. 2001. Tanya jawab Manajemen Pemasaran Kontemporer, Cetakan Pertama, Jakarta: Harvarindo.

Umar, Husein. (2000). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Thesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Sekuensial.”surabaya


(4)

Yoram Wind, dalam Kotler et all. 2003. “positioning sebagai reason for being” diakses dari http://managementdaily.co.id


(5)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………...………i

HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ……….………...ii

PERNYATAAN KEASLIAN ...iii

ABSTRAK ...iv

ABSTRACT ...v

KATA PENGHANTAR ………..………vi

DAFTAR ISI ………..……….…...…. .ix

DAFTAR TABEL ………..………...….……..xi

DAFTAR GAMBAR ………...…...xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian ...1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...10

1.2.1 Identifikasi Masalah ...10

1.2.2 Rumusan Masalah ...10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...11

1.3.1 Maksud Penelitian ...11

1.3.2 Tujuan Penelitian ...11

1.4 Kegunaan Penelitian...11

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ...12

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ...12


(6)

viii

2.1.2 Keunggulan Biaya ...12

2.1.2.1 Pengertian Keunggulan Biaya ...12

2.1.2.2 Strategi Keunggulan Biaya ...13

2.1.2.3 Indikator Keunggulan Biaya ...14

2.1.3 Diferensiasi ... 15

2.1.3.1 Pengertian Diferensiasi...15

2.1.3.2 . Strategi Diferensiasi ...15

2.1.3.3 Indikator Strategi Diferensiasi...16

2.1.3 Kinerja usaha ...18

2.1.3.1 Pengertian Kinerja Usaha ...18

2.1.3.2 Indikator Kinerja Usaha ...18

2.1.4 Penelitian Terdahulu ...19

2.2 Kerangka Pemikiran ...22

2.2.1 Keterkaitan Antar Variabel ...22

2.2. 1.1 Pengaruh Keunggulan Biaya terhadap kinerja usaha ...22

2.2.1.2 Pengaruh strategi diferensiasi terhadap kinerja usaha ...23

2.2.1.3 Pengaruh keunggulan biaya dan strategi diferensiasi terhadap kinerja usaha...24

2.3 Hipotesis ...26

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ...27

3.2 MetodePenelitian...28

3.2.1 Desain Penelitian ...29

3.2.2 Operasional Variabel ...31

3.2.3 Sumber dan Teknik penentuan data ...35

3.2.3.1 Sumber Data ...35

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ...36

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ...38

3.2.4.1 Uji Validitas ...39


(7)

ix

3.2.4.2 Uji Reliabilitas ...42

3.2.4.2.1 Hasil Uji Reabilitas ...45

3.2.4.3 Uji MSI ...45

3.2.5 Rancangan Analisis dan perancangan Hipotesis ...46

3.2.5.1 Rancangan Analisis ...46

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis...53

3.2.5.3 Penarikan kesimpulan ...57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ...58

4.1.1 Sejarah Perusahaan ...58

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ...61

4.1.3 Deskripsi Jabatan ...62

4.1.4 Aktivitas Perusahaan ...64

4.2 Karakteristik Responden ...65

4.2.1 Jenis Kelamin Responden ...65

4.2.2 Usia Responden ...66

4.2.3 Status Tingkat Pendidikan Responden ...67

4.2.4 Lamanya Berusaha Responden ...68

4.2.5 Penjualan Sepatu Responden Perbulan ...69

4.3 Analisis Data Deskriptif Penelitian ...70

4.3.1 Variabel Keunggulan Biaya ...71

4.3.2 Variabel Strategi Diferensiasi ...78


(8)

x

4.4 Analisis Penagaruh Keunggulan Biaya (X1) dan Strategi Diferensiasi

(X2)Terhadap Kinerja Usaha (Y) ...93

4.4.1 Persamaan Regresi Linear Berganda ...93

4.4.2 Analisis Korelasi ...95

4.4.3 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F) ...96

4.4.4 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) ...98

4.4.5 Analisis Koefesiensi Determinasi ...101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...105

5.2 Saran ...107

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

xi

DAFTAR TABEL

NO. JUDUL TABEL Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktek ...13

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...19

Tabel 3.1 Desain Penelitian ...31

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ...32

Tabel 3.3 Skala Likert ...39

Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Keunggulan Biaya ...41

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Strategi Diferensiasi ...42

Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kinerja Usaha ...42

Tabel 3.7 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas ...44

Tabel 3.8 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian ...45

Tabel 3.8 Kriteria Presentasi Tanggapan Responden ...48

Tabel 3.9 Tingkat Kereratan kolerasi ...50

Tabel 3.7 Kategori Korelasi Metode Guilford ...52

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ...65


(10)

xii

Halaman Tabel 4.3 Status Tingkat Pendidikan Responden ...67

Tabel 4.4 Lamanya Berusaha Responden ...68 Tabel 4.5 Penjualan Sepatu Perbulan Responden ...69

Tabel 4.6 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Variabel Keunggulan Biaya (X1) ...71 Tabel 4.7 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Kualitas bahan baku

yang digunakan sudah sesuai dengan harga yang dinginkan perusahaan". ...74 Tabel 4.8 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Harga bahan baku

yang digunakan perusahaan sesuai dengan kualitas bahan baku yang diinginkan”. ...74 Tabel 4.9 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Jumlah barang

dihasilkan perusahaan anda sesuai dengan target yang telah ditetapkan perusahaan". ...75 Tabel 4.10 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Biaya penyaluran

barang sesuai dengan biaya yang dianggarkan perusahaan". ...76 Tabel 4.11 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Biaya promosi yang dikeluarkan sesuai dengan biaya yang dianggarkan perusahaan"..77 Tabel 4.12 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Variabel Strategi Diferensiasi (X2). ...78


(11)

xiii

Halaman Tabel 4.13 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Media yang

digunakan perusahaan sesuai dan berbeda dari pesaing". ...80 Tabel 4.14 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Lambang yang digunakan perusahaan sesuai dan mudah dikenal dibandingkan pesaing". ...81 Tabel 4.15 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Mesin yang digunakan perusahaan dalam memproduksi sepatu sesuai dan berbeda dengan pesaing". ...82 Tabel 4.16 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Peralatan yang dipakai perusahaan dalam mendukung proses produksi sesuai dan berbeda dengan pesaing". ...83 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Frekuensi perusahaan mengikuti perkembangan model yang uptodate dan berbeda dengan pesaing". ...84 Tabel 4.18 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Tampilan produk

yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dan berbeda dengan pesaing". ...84 Tabel 4.19 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Varian produk yang

dihasilkan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dan berbeda dengan pesaing". ...85


(12)

xiv

Halaman Tabel 4.20 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Pesanan yang

dihasilkan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan

sesuai standar perusahaan". ...86

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Pelayanan yang disediakan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dan berbeda dengan pesaing". ...87

Tabel 4.22 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Variabel Kinerja Usaha (Y). ...88

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Penjualan produk sepatu sesuai dengan target yang telah ditetapkan perusahaan anda". ...90

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Target posisi pasar yang ditetapkan sesuai dengan harapan perusahaan". ...91

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan "Pengembalian investasi sesuai dengan harapan yang ditargetkan perusahaan". ..92

Tabel 4.26 Hasil Persamaan Regresi ...93

Tabel 4.27 Koefisien Korelasi ...95

Tabel 4.28 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ...95


(13)

xv

Tabel 4.30 Hasil Hipotesis Parsial ...98

Tabel 4.31 Hasil Koefisien Determinasi ...101 Tabel 4.32 Koefisien x Zero-order ...103


(14)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...25

Gambar 3.1 Regresi Linear Berganda ...48

Gambar 3.2 Uji Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ...54

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pengembangan Teknis IKM Persepatuan Cibaduyut. ...61

Gambar 4.2 Diagram Jenis Kelamin Responden ...66

Gambar 4.3 Diagram Usia Responden ...67

Gambar 4.4 Diagram Status Tingkat Pendidikan ...68

Gambar 4.5 Diagram Lamanya Berusaha Responden ...69

Gambar 4.6 Diagram Penjualan Sepatu Perbulan ...70

Gambar 4.7 Garis Kontinum Keunggulan Biaya (X1) ...73

Gambar 4.8 Garis Kontinum Strategi Diferensiasi (X2) ...80

Gambar 4.9 Garis Kontinum Kinerja Usaha (Y) ...90


(15)

xvii

Halaman

Gambar 4.11 Kurva Uji-t Dua Pihak ...100


(16)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Kuesioner

Lampiran Critical Value Lampiran Pernyataan Keaslian

Lampiran Lembar Pengesahaan Lampiran Hasil Kuesioner Awal


(17)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul : “UPAYA

MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF MELALUI ALIANSI STRATEJIK DALAM MENINGKATKAN KINERJA USAHA ( Studi pada UKM di Sentra Sepatu Cibaduyut Bandung ) .”. adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk menyelesaikan studi pada program Sarjana Ekonomi (S1) di Universitas Komputer Indonesia.

Penulis secara khusus mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto dan Ibu Trustorini Handayani, SE.,M.Si Selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah membimbing dan bersedia meluangkan waktu untuk memberikan nasehat, arahan dan petunjuk bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Kepada orang tua penulis, L. Nababan dan Dewi br Nainggolan atas pengertian dan kasih sayang yang tiada henti, yang selama ini telah memberikan dukungan moral, spritual dan material. Terima kasih atas segala do’a serta dukungannya sampai saat ini.

2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(18)

vii

4. Dr. Raeny Dwisanty, SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Lita Wulantika, SE.,M.Si selaku Dosen Wali penulis yang telah membrikan nasehat dan petunjuk selama peneulis menempuh Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Yth. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia yang telah membimbing dan memberikan penulis berbagai ilmu pengetahuan khususnya bagi Dosen di Spesialisasi Bisnis;

7. Yth. Seluruh Staf Sub Bagian Akademik dan Staf Sub Bagian Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia berserta seluruh staf perpustakaan Universitas Komputer Indonesia.

8. Bagi Paman penulis J. Hutabalian, B. br Sagala dan Nenek penulis D. br Ambarita atas dukungan moral, spiritual dan material. Terima kasih atas segala do’a serta dukungan sampai bagi penulis.

9. Adik Penulis Malpin YRG Nababan, Rizky Azriel Ramoto Nababan dan Thalia Hanna br. Nababan yang telah membrikan semangat dan doa bagi penulis.

10. Sahabat-sahabat penulis, Fernanda, Janet D, Simon E, Evan S, Nael, Duma, Ramhot, Fania G, Ko Andra, Kk Riris, Om Novan, Tante Lussy, Dony, Hakim, Cristian, Ariansyah, Hendra, Antik, Yossy, Thimoty, Nando, Alex. Terima kasih atas semua dukungan, semangat dan doa untuk penulis.


(19)

viii

11. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Manusia merupakan makhluk yang tidak sempurna, begitu juga dengan skripsi yang dibuat oleh penulis. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan menjadi masukan yang membantu penulis dalam perbaikan skripsi ini.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, semoga skripsi ini dapat bermamfaat bagi pembaca pada umumnya dan rekan-rekan manajemen bisnis khususnya.

Bandung, Juli 2014


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Persaingan adalah inti dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Persaingan menentukan ketepatan aktivitas perusahaan yang dapat menyokong kinerjanya seperti inovasi, budaya kohesif, atau pelaksanaan yang baik. Strategi bersaing adalah pencarian akan posisi yang menguntungkan didalam suatu industri, arena fundamental tempat persaingan terjadi. Strategi bersaing bertujuan menegakkan posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terdapat kekuatan-kekuatan yang menentukan persaing industri (Porter, 1994:1-3). Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia harus siap bersaing menjelang ASEAN Economic Community (AEC) 2015 mendatang (Arief Sinaga, 2013). Dengan berlakunya Asean Economic Community, standar mutu produk akan menganut standar Asean. Selama ini produk-produk UKM yang memiliki peluang pasar luas di Asean, terkendala oleh standar mutu. Melihat besarnya peranan UKM nasional dalam perekonomian, kiranya semua pihak harus senantiasa melakukan upaya-upaya penguatan UKM agar bisa meningkatkan produktivitas dan kualitasnya agar berdaya saing, sehingga lebih siap menghadapi pasar bebas. Oleh karenanya, hambatan-hambatan klasik yang sering ditemui harus segera diatasi dan dicarikan jalan keluarnya, terutama aspek pembiayaan untuk mengembangkan usaha dan melakukan ekspor (INA/FMB, 2013).


(21)

Sebanyak 58 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah Indonesia yang diperkirakan memenuhi angka itu pada 2014, empat tahun kedepan diharapkan ada yang mampu bereinkarnasi menjadi perusahaan go internasional. Harapan itu sangat rasional karena didukung operasional Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang tahun ini sudah mulai beroperasi pada 22 titik di seluruh indonesia. Jumlah itu memberi sikap optimisme bagi kementrian koperasi dan UKM. Deputi bidang produksi kementrian Koperasi dan UKM, Braman Setyo sebagai penanggungjawab pengembangan PLUT, mengatakan dengan jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) itu, peranan mereka tidak mengherankan bila 4 tahun mendatang menjadi perusahaan go internasional. “Go internasional” yang kami maksudkan, setidaknya sudah bisa mencapai tingkat Asean. Yang pasti kemapanan itu bisa menjadi tolak ukur mejadi sebagai salah satu pilar ketahanan ekonomi nasional. Jumlah UMKM saat ini 56,5 juta,” kepada bisnis, Rabu (26/02/2014). Sasaran kedepan, menghadapi agenda Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Namun, pengembangan KUMKM membutuhkan pengungkit atau leverage yang mampu membangkitkan sense of entrepreneurs, mendongkrak produktifitas, dayasaing, dan kinerja sekaligus menekan biaya operasional bisnis (Mulia .G.M., 2014).

Pengembangan Usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki nilai yang sangat strategis untuk mendorong ekonomi kerakyatan. sehingga akan berdampak secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Bandung. Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang banyak memiliki UKM, salah satunya berada di daerah Cibaduyut. Sebagai sentra sepatu terbesar di kota


(22)

Bandung, daerah Cibaduyut merupakan pusat penjualan sepatu yang sudah ada sejak lama, Banyak toko – toko maupaun pengrajin sepatu di cibaduyut seperti Garsel, Gareu, Oval dan Garuty, De & Dy, dll membuktikan adanya persaingan yang begitu ketat. Sedangkan perusahaan yang ingin bertahan dari persaingan ketat di cibaduyut, maupun gempuran ekonomi global pada tahun 2015 mendatang dalam kerjasama masyarakat ekonomi asean (MEA) harus bisa menciptakan keunggulan bersaingnya menempatkan pada posisi yang menguntungkan baik melalui keunggulan biaya dan strategi diferensiasi dalam meningkatkan kinerja usaha agar dapat bersaing di tengah perdagangan bebas yang tingkat persaingannya sangatlah kuat.

Menurt Porter, (1994:1). Strategi bersaing adalah inti dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan, pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan didalam suatu industri, arena fundamental tempat persaingan terjadi. Sedangkan Kotler, (2001 : 312), Strategi yang secara kuat menempatkan perusahaan terhadap pesaing dan memberi perusahaan keunggulan bersaing yang sekuat mungkin. Jadi pengertian strategi bersaing adalah bagaimana upaya yang dilakukan sebuah perusahaan untuk dapat memenangkan sebuah pasar yang menjadi sasarannya dengan cara memberikan keunggulan – keunggulan dalam bersaing, menganalisis pesaing serta melaksanakan strategi pemasaran bersaing yang efektif. Menurut Porter (1994), terdapat dua tipe dasar dari keunggulan bersaing, yaitu : cost advantage dan diferentiation advantage. Suatu keunggulan kompetitif muncul ketika sebuah perusahaan dapat menghasilkan produk yang sama yang dihasilkan pesaingnya dengan biaya yang lebih rendah (cost


(23)

advantage), atau mengahasilkan produk/jasa yang berbeda dan lebih baik dari yang dihasilkan pesaingnya (differentiation advantage).

Sentra industri sepatu Cibaduyut merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur memproduksi dan menjualnya secara langsung, sebagai sentra sepatu terbesar di kota Bandung. Pentingnya biaya dan rencana strategi menetapkan keunggulan biaya. Menurut Porter, (1994:63). Keunggulan biaya terjadi apabila biaya kumulatif yang di keluarkan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas nilai lebih rendah dibandingkan dengan biaya kumulatif para pesaingnya. Bahan baku yang murah, proses produksi yang cepat, biaya promosi yang murah dan biaya pendistribusian barang murah merupakan faktor penentu keunggulan biaya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis kepada Bapak Meizwar Piliang dan H. Agus Nurrohim sebagai pengusaha dan pemilik toko yang berproduksi sendiri mengenai keunggulan biaya, beliau mengatakan bahwa harga bahan baku yang diperoleh tinggi, proses produksi yang kurang efisien, kurangnya promosi menjadi kendala yang dihadapi oleh UKM sentra sepatu Cibaduyut. Selain menjadi perusahaan yang memiliki keunggulan biaya, strategi diferensiasi juga akan mendorong kinerja yang unggul pada UKM sentra sepatu Cibaduyut. Strategi diferensiasi menekankan pada sekumpulan tindakan yang terintegrasi, untuk menciptakan adanya perbedaan atau differences untuk barang atau jasa perusahaan. Perbedaan yang ditawarkan adalah dengan menciptakan suatu keunikan yang diterima industrinya, dan value bagi pelanggan (Sofjan Assauri, 2013:99). Citra merek, teknologi, inovasi dan fitur merupakan faktor penentu strategi diferensiasi. Melalui hasil survey dan wawancara Kepada Bapak


(24)

Meizwar Piliang dan H. Agus Nurrohim mengenai strategi diferensiasi, produk yang tidak unik, harga yang mahal, dan proses pengerjaan yang secara manual handmade. pendapat yang sama mengenai kinerja usaha pada UKM sentra sepatu Cibaduyut dikemukakan oleh Bapak Meizwar Piliang dan H. Agus Nurrohim yang mengalami penurunan penjualan, penurunan profit dan modal yang belum kembali. Kepada penulis, Bapak Meizwar Piliang dan H. Agus Nurrohim, mengatakan bahwa toko - toko yang berproduksi sendiri kini hanya berjumlah 173 unit, hanya 30% dari jumlah sentra industri sepatu yang berada di Cibaduyut yakni 577 unit. Jumlahnya itu menurun akibat banyaknya perusahaan gulung tikar karena tidak mampu bersaing.

Dari hasil wawancara yang di lakukan oleh penulis kepada pengusaha sepatu diatas, Selanjutnya penulis menyebarkan kuesioner awal kepada 20 toko yang berproduksi sendiri untuk mengetahui bagiamana pengaruh keunggulan biaya, strategi diferensiasi dan kinerja usaha pada UKM sentra sepatu Cibaduyut. Dapat dijelaskan dengan tabel sebagai berikut :

Tabel 1.1

Hasil Kuesioner Awal

No. Pertanyaan Ya Persentasi %

Tidak Presentasi % Keunggulan Biaya

1. Apakah perusahaan anda sulit mendapatkan bahan baku dan harga bahan baku yang anda peroleh sangat mahal.

14 70 % 6 30 %

2.

Apakah produksi pada perusahaan anda mengalami penurunan.

12 60 % 8 40 %

3.

Apakah dalam pemasaran produk memerlukan biaya yang tinggi.


(25)

Diferensiasi

4 Apakah produk yang di hasilkan perusahaan anda memiliki keunikan.

5 25 % 15 75 %

5 Apakah harga sepatu yang perusahaan anda jual relatif murah di bandingkan yang lain.

8 40 % 12 60 %

6

Apakah perusahaan anda menggunakan mesin dalam proses produksi.

6 30 % 14 70 %

Kinerja Usaha

7 Apakah penjualan sepatu di perusahaan anda mengalami peningkatan

7 35 % 13 65 %

8 Apakah perusahaan mengalami penurunan profit.

9 45 % 11 55 %

9 Apakah investasi yang sudah dikeluarkan perusahan sudah kembali.

7 35 % 13 65 %

(Sumber : data diolah penulis).

Umumnya, masalah dasar yang dihadapi UKM Sepatu Cibaduyut Bandung adalah Keunggulan Biaya. Menurut hasil observasi dengan beberapa pengusaha sepatu di cibaduyut adalah :

1. Tingginya harga bahan baku dan sulit didapat membuat harga sepatu berbahan dasar kulit menjadi mahal.

2. Tingginya biaya produksi yang pengerjaannya masih menggunakan cara manual membuat harga sepatu menjadi mahal.

3. Pemasaran yang kurang baik.

Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa sentra sepatu cibaduyut mengalami penurunan kelangkaan atas bahan baku yang berpengaruh terhadap biaya produksi


(26)

yang tinggi, dan penurunan produktifitas. Sehingga harga sepatu yang ditawarkan mengalami kenaikan.

Kurang tanggapnya pengusaha untuk menciptakan keunikan pada produk yang dihasilkan, menjadi masalah dasar yang dihadapi UKM sepatu cibaduyut. Menurut observasi yang dilakukan penulis kepada pengusaha sepatu cibaduyut.

1. Kurangnya inovasi produk, sehingga produk yang ada terlihat biasa dan tidak memiliki keunikan.

2. Perbedaan harga yang relatif tinggi.

3. Kurang modal dan pengetahuan tentang penggunaan mesin.

Selain itu, terdapat juga masalah mengenai kinerja usaha yang adalah inti dari keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan. Menurut hasil observasi yang dilakukan penulis pada pengusaha sepatu cibaduyut.

1. Dengan banyak kompetitor dan biaya produksi yang tinggi mempengaruhi penurunan tingkat penjualan.

2. Penurunan penjualan yang dialami berdampak pada menurunnya profit perusahaan.

3. Minimnya modal seringkali menjadi alasan pengusaha.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada sejumlah pemilik toko sekaligus pengrajin sepatu yang berada di daerah Cibaduyut. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut sebagai bahan dalam penulisan skripsi dengan judul : “PENGARUH KEUNGGULAN BIAYA

DAN STRATEGI DIFERENSIASI TERHADAP PENINGKATKAN


(27)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang penelitian, serta untuk memberi batasan terhadap permasalahan yang akan dibahas, maka identifikasi masalah ditetapkan sebagai berikut :

1. Harga bahan baku yang tinggi, penurun produksi dan pemasaran yang kurang baik menjadi permasalahan pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut. 2. Proses produksi yang tidak menggunakan mesin, harga yang tinggi dan

produk tidak berbeda (unik) menjadi permasalahan pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut.

3. Kualitas produk, penurunan penjualan dan investasi yang belum kembali menjadi permasalahan pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah penulis uraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagia berikut :

1. Bagaimana keunggulan biaya pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut. 2. Bagaimana strategi diferensiasi pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut. 3. Bagaimana kinerja usaha pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut.

4. Bagaimana pengaruh keunggulan biaya terhadap kinerja usaha pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut.

5. Bagaimana pengaruh diferensiasi terhadap kinerja usaha pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut.


(28)

6. Bagaimana pengaruh keunggulan biaya dan strategi diferensiasi terhadap kinerja usaha pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksudnya adalah mengumpulkan data dan informasi terkait dengan “ Pengaruh Keunggulan Biaya dan Strategi Diferensiasi terhadap peningkatkan Kinerja Usaha”. untuk kemudian di teliti.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui;

1. Keunggulan Biaya pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut. 2. Strategi Diferensiasi pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut. 3. Kinerja Usaha pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut.

4. Pengaruh Keunggulan Biaya terhadap Kinerja Usaha pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut.

5. Pengaruh Strategi Diferensiasi terhadap Kinerja Usaha pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut.

6. Pengaruh Keunggulan Biaya dan Strategi Diferensiasi terhadap kinerja usaha pada UKM di sentra sepatu Cibaduyut.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu ekonomi


(29)

terutama implementasi dalam strategi manajemen pada organisasi secara umum maupun akademik.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai keunggulan biaya dan diferensiasi dalam meningkatkan kinerja usaha terutama pada industri kecil sepatu di daerah cibaduyut. disamping itu juga, hasil penelitian ini di harapkan menjadi sumber informasi bagi para wirausaha yang ingin mengembangkan usaha melalui kerjasama untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan menciptakan para manajer/pemilik/pengrajin dimasa mendatang.

1.5 Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan usulan penelitian untuk skripsi ini, penulis melakukan Penelitian dilakukan pada UKM di sentra sepatu cibaduyut Jl. Cibaduyut Raya Bandung.

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini di mulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2014.


(30)

Tabel 1.1

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

No. Keterangan Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Usulan

Penelitian

2 Analisis Data

3 Penyusun UP

4 Bimbingan

5 Seminar UP

6 Proses Bimbingan

7 Batas

bimbingan


(31)

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.2 Keunggulan Biaya

2.1.2.1 Pengertian Keunggulan Biaya

Ketika sebuah perusahaan mampu memproduksi barang dalam jumlah yang besar dengan biaya rendah maka perusahaan tersebut unggul dibandingkan pesaingnya. Berusaha untuk menjadi produsen berbiaya rendah dalam industri bisa sangat efektif ketika banyak konsumen yang peka terhadap harga, dan tidak terlalu memusingkan perbedaan antara produk yang satu dengan produk yang lain. hanya saja kepemimpinan biaya dan nilai terbaik harus meraih keunggulan kompetitif dengan cara- cara yang sulit ditiru atau disamai oleh pesaing.

Seperti yang diungkapkan oleh pearce dan Robinson (2007:308) dalam Ibrahim Ingga, (2008). Keungggulan biaya mengharuskan bisnis tersebut untuk mampu menyediakan produk atau jasanya dengan biayanya yang lebih rendah dibandingkan dengan yang dapat dicapai oleh pesaingnya.

Menurut Porter, (1994:61:63). keunggulan biaya merupakan satu dari dua jenis keunggulan bersaing. Dengan harga yang sama atau lebih rendah dibanding dari pesaing – pesaingnya, posisi berbiaya rendah diwujudkan kedalam keuntungan yang lebih tinggi. Keunggulan biaya terjadi apabila kumulatif yang dikeluarkan perusahaan


(32)

dalam melaksanakan aktivitas nilai lebih rendah dibandingkan dengan biaya kumulatif para pesaingnya.

Sedangkan menurut James C Craig dan Robbert M Grant (1996:69), Keunggulan biaya diferensiasi tercipta ketika perusahaan dapat melampaui kinerja perusahaan. Perusahaan itu dapat memasok produk serupa dengan harga yang lebih rendah atau perusahaan itu dapat membuat produk berbeda sehingga konsumen bersedia membayar harga premi yang melampaui biaya diferensiasi itu. Sasaran keunggulan biaya menjadi pemimpin biaya dalam industri.

2.1.2.2 Strategi Keunggulan Biaya

Menurut Sofjan Assauri, (2013:98). Strategi generik ini menekankan pada sekumpulan tindakan yang diambil untuk menghasilkan barang atau jasa yang dapat diterima oleh pelanggan pada biaya relatif rendah terhadap para pesaingnya. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan sekumpulan taktik yang sangat ketat keterkaitanny, mencakup :

- Pembangunan yang agresif dari skala fasilitas yang efisien. - Semangat pencarian upaya penekanan biaya dari pengalaman. - Pengendalian yang ketat atas biaya overhead.

- Menghindari terdapatnya marginal rekening pelanggan.

- Meminimalisasi biaya dari seluruh aktivitas dalam rantai nilai perusahaan, seperti kegiatan R&D, tenaga penjual, pelanggan, dan Advertensi.


(33)

Keunggulan biaya mungkin berasal dari sumber berlainan seperti sistem distribusi fisik berbiaya rendah, proses perakitan yang sangat efisien, atau pemamfaatan tenaga penjual yang unggul (Porter, 1994:33).

2.1.2.3 Indikator Keunggulan Biaya

Menurut Pearce dan Robinson (2007:308) dalam Ganisti, (2012). Keunggulan biaya harus mampu menyelesaikan satu atau lebih aktivitas dalam rantai nilainya berupa bahan baku, proses produksi, pemasaran, dan pendistribusian atau aktivitas-aktivitas pendukung lainnya dengan suatu cara yang lebih efektif dari segi biaya dibandingkan dengan pesaingnya.

Keunggulan biaya dapat mempengaruhi pasar seperti yang diungkapkan oleh Pearcedan Robinson (2007:308)dalam Ibrahim Ingga (2008) berikut ini:

“Keunggulan biaya rendah adalah tingkat kemampuan pengorbanan yang dihasilkan perusahaan serta dapat mengalahkan pesaingnya yang kemudian dapat menghasilkan atau dapat merebut pasar.”

Untuk mendapatkan keunggulan biaya rendah harus dapat mengefektifkan dan mengefisiensi sumber daya yang ada berupa bahan baku, proses produksi, pemasaran, dan pendistribusian atau aktivitas-aktivitas pendukung lainnya dengan suatu cara yang lebih efektif dari segi biaya dibandingkan dengan pesaingnya.


(34)

2.1.3 Diferensiasi

2.1.3.1 Pengertian Diferensiasi

Definisi diferensiasi menurut Kotler (2001:402), diferensiasi adalah cara merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. Sedangkan Menurut Porter, (1994:117). Diferensiasi merupakan sumber potensial jika perusahaan tersebut memiliki keunikan yang dinilai penting oleh pembeli.

Kemudian menurut Berkowits dan kawan-kawan : “Differentiation is using innovation and significant point of difference in product offering higher quality, advance technology or superior service in a wide range of market segment” . Artinya diferensiasi dilakukan dengan menggunakan inovasi dan hal yang berarti dari pembeda produk yang ditawarkan mencakup kualitas terbaik kemajuan teknologi atau pelayanan prima terhadap keseluruhan pasar sasaran, (A.W. Tunggal, 2001: 37).

2.1.3.1 Strategi Diferensiasi

“Diferensiasi” Menggambarkan keistimewaan yang dipadukan oleh perusahaan ke dalam penawaran-penawarannya. Keunggulan yang berbeda timbul apabila perusahaan mampu memperoleh premi harga diferensiasi itu dalam pasar, yang melampaui biaya menyajikan tersebut ( Craig dan M. Grant, 1996:77)

Strategi Diferensiasi adalah stratejik generik kedua yang dikemukakan oleh Porter, (1993:117), Perusahaan mendiferensiasikan diri dengan para pesaingnya jika


(35)

perusahaan tersebut dapat memiliki keunikan dalam sesuatu yang dinilai penting oleh pembeli. Dalam strategi diferensiasi perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya disepanjang beberapa dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. Perusahaan menyeleksi satu atau lebih atribut yanng dipandang penting oleh banyak pembeli di dalam suatu industri, dan secara unik mendapatkan diri untuk memenuhi kebutuhan itu. Perusahaan akan dihargai dengan harga premi (premium price) karena keunikannya.

2.1.3.2 Indikator Strategi Diferensiasi

Menurut Sofjan Assauri, (2013:99). Strategi diferensiasi menekankan pada sekumpulan tindakan yang terintegrasi, untuk menciptakan adanya perbedaan atau differences untuk barang atau jasa perusahaan. Perbedaan yang ditawarkan adalah dengan menciptakan suatu keunikan yang diterima industrinya, dan value bagi pelanggan. Strategi diferensiasi tersebut dapat menarik, bilamana kebutuhan dan preferensi pembeli sangat dibutuhkan untuk memuaskan, atas suatu produk dan jasa yang telah di standarisasikan.

Strategi Diferensiasi dapat berbentuk : - Citra Merek atau Prestise.

- Teknologi - Inovasi - Fitur


(36)

- Jaringan dealer

Perusahaan yang menjalankan strategi diferensiasi ini harus dapat mencakup fitur yang diinginkan untuk dapat jelas membedakan dengan kekurangan dari para pesaingnya, seperti atribut dari produk dan jasanya.

Selanjutnya A.W. Tunggal (2001:37) mengatakan diferensiasi dapat didasarkan pada :

a. Physical differences misalnya : facture, kinerja, daya tahan, desain gaya, dan lain-lain.

b. Availabilty differences misalnya : Ketersediaan di toko, dapat di pesan lewat fax, telepon dan internet

c. Service differences misalnya : harga yang tinggi, harga menengah, harga rendah

d. Price differences : harga yang tinggi, harga menengah, harga rendah e. Image Differences misalnya : Symbol, Events, Atmosfir, Media Selanjutnya Kotler (2002:329) menerangkan bahwa perusahaan dapat mendiferensiasikan tawaran pasarnya menurut 5 dimensi, yaitu: Produk, Pelayanan, Personalia, Saluran Pemasaran atau Citra.

Dari beberapa pendapat mengenai indikator – indokator Strategi Diferensiasi diatas, penulis mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Sofjan Assauri, (2013:99) karena merupakan salah satu strategi dalam mengahadapi persaingan.


(37)

2.1.4 Kinerja Usaha

2.1.4.1 Pengertian Kinerja Usaha

Kinerja perusahaan adalah kemampuan sebuah perusahaan mengelola sumber daya yang ada sehingga dapat memberikan nilai kepada perusahaan tersebut. dengan mengetahui kinerja perusahaan kita dapat mengukur tingkat efisiensi dan produktivitas perusahaan tersebut.

Menurut Pambudu Tika (2006:121) kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

Kinerja perusahaan merupakan tolak ukur keberhasilan dan perkembangan perusahaan kecil maupun menengah dan besar. Pengukuran terhadap pengembalian investasi , pertumbuhan, volume, laba dan tenaga kerja pada perusahaan umum dilakukan untuk mengetahui kinerja perusahaan (Jeaning dan Beaver, 1997).

2.1.3.1 Indikator Kinerja Usaha

Kinerja perusahaan merupakan tolak ukur keberhasilan dan perkembangan perusahaan kecil maupun menengah dan besar. Pengukuran terhadap pengembalian investasi , pertumbuhan, volume, laba dan tenaga kerja pada perusahaan umum dilakukan untuk mengetahui kinerja perusahaan (Jeaning dan Beaver, 1997)

Menurut Alfred .M., (1997,p.58). Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh tiga hal yaitu efektifitas perusahaan, pertumbuhan dan kemampulabanan. Efektivitas


(38)

perusahaan meliputi : kuaslitas produk, kesuksesan produk baru, selalu mempertahankan pelanggan. Sedangkan pertumbuhan atau porsi meliputi : target porsi pasar, rata-rata pertumbuhan, kenaikan penjualan. Kemampulabanan meliputi hasil pengembalian atas equitas, keuntungan kotor dan tingkat pengembalian investasi.

Sedangkan Nur Pribadiyanto dan Mudiantono (2004, p. 43) dalam penelitiannya menggunakan tiga indikator yang mewakili variable kinerja perusahaan yaitu volume penjualan, pertumbuhan pelanggan dan kemampulabaan.

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti &

Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan

Perbedaan

Terdahulu Sekarang

Advisor: Patrick Regnér Author: Martina Minarik (19238) Opponents: Agnes von Arbin Ahlander (19417), Golnaz Hashemzadeh Bayegi (19545), (2007)

Cost Leadership & Differentiation

- An

investigation of the fundamental trade-off between Porter’s cost leadership and differentiation strategies.

The main reason why Porter and adherents of his theory believe that a combination strategy is a poor strategic choice is that contradictory

organizational

requirements of cost leadership and differentiation

strategies make a trade-off inevitable.

Peneliti menggunakan keunggulan biaya dan strategi diferensiasi sebagai variabel independen yang sama Peneliti hanya menggunak an variabel independen Sebagai bahan penelitian Penelitian menggunak an kinerja usaha sebagai variabel dependen Competitive advantage

One key finding is that a strong emphasis on service differentiation can lead to a

Penelitian menggunak an

Peneliti menggunak an kinerja


(39)

Heiko Gebauer, Anders

Gustafsson and Lars Witell (2011)

through service differentiation by manufacturing companies

manufacturing firm’s strategies for customer centricity being less sensitive to increasingly complex customer needs, which can increase a firm’s payoff for customer centricity. Peneliti menggunakan variabel independen yang sama keunggulan bersaing sebagai variabel independen dan objek dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur usaha sebagai variabel dependen dan objek penelitian adalah sentra sepatu Cibaduyut Bandung Nursya’bani Purnama Hery Setiawan,(2003) Analisis Pengaruh Sumber – Sumber Keunggulan Bersaiang bidang Pemasaran Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur di Indonesia

Penelitian ini juga menemukan bahwa jika dilihat dari tingkat pentingnya sumber keunggulan bersaing, citra merek dan reputasi perusahaan dianggap sebagai sumber keunggulan bersaing yang paling penting

Penelitian menggunakan Kinerja Perusahaan sebagai salah Variabel Dipenden yang diteliti Penelitian ini mengenai variabel independen keunggulan bersaing bidang pemasaran Peneliti menggunak an variabel keunggulan biaya dan strategi diferensiasi sebagai variabel independen dalam penelitian Andwiani Sinarasri, (2013) Analisis Pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap Strategi Bisnis dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada Pedagang Kaki Lima Bidang Kuliner di Semarang)

Orientasi

kewirausahaan yang dikombinasikan dengan strategi bisnis cost leadership merupakan paduan yang dipakai untuk meningkatkan kinerja usaha pedagang kaki lima di wilayah Simpang Lima Semarang. Penelitian menggunakan variabel dependen kinerja perusahaan Penelitian ini menggunak an orientasi kewirausah aan dan strategi bisnis sebagai variabel independen sebagai pembahasa n dalam penelitian

Peneliti menggunak an variabel keunggulan biaya dan strategi diferensiasi sebagai variabel independen dalam penelitian. Jummaini, (2009).

Pengaruh Strategi Diferensiasi Terhadap Keunggulan Bersaing Pada Distro dan Butik

di Kota

Temuan dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa faktor Diferensiasi Produk (X1), Diferensiasi Pelayanan (X2), Diferensiasi

Penelitian menggukan keunggulan bersainng Peneliti menggunak an variabel kinerja


(40)

Lhokseumawe Merek (X3), Diferensiasi Harga (X4) mempengaruhi Keunggulan Bersaing (Y) Distro dan Butik di Kota Lhokseumawe.

Variabel Independen strategi diferensiasi sebagai variabel dependen dalam penelitian. usaha sebagai bahan penelitian Dedi Kusmayadi, (2008) Pengaruh Lingkungan Bisnis Terhadap Kinerja

Perusahaan : Sebuah Tinjauan Teoritis dan Empiris

Persaingan yang semakin ketat dimasa mendatang

memerlukan kreasi strategi baru berupa pola strategi yang spesifik dan memadai. Pola tersebut harus dapat menampung perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungan bisnis dimasa mendatang. Penelitian mengenai ariabel dependen kinerja perusahaan Penelitian ini menggunak an variabel independen lingkungan bisnis sebagai objek penelitian Penelitian menggunak an kinerja usaha sebagai variabel dependen sedangkan variabel independen berbeda

Joy I. Dirisu Dr. Oluwole Iyiola Dr. O. S.Ibidunni Product Differentiation :

A Tool of Competitive Advantage and

Optimal Organizational

Performance (A Study Of Unilever Nigeria

PLC)

In the same light, the analysis reveals a positive significant relationship between product design and sales growth of an organization, as well as a significant positive relationship between unique product features and customer satisfaction of an organization. From the foregoing, it can be inferred that there is a significant positive relationship between product

differentiation and organizational

performance.

Penelitian ini Mengenai Variabel Diferensiasi Peneliti menggunak an Keunggula n bersaing dan kinerja organisasi sebagai variabel dependen dalam penelitian dan Penelitian dilakukan di Unilever Nigeria

Penelitian menggunak an

keunggulan biaya dan strategi diferensiasi sebagai variabel independen dan kinerja usaha sebagai variabel dependen penelitian dilakukan pada sentra sepatu Cibaduyut Bandung


(41)

2.2 Kerangka Pemikiran

Menurut Pearce dan Robinson (2007:308) dalam Ganisti, (2012). Keungggulan biaya mengharuskan bisnis tersebut untuk mampu menyediakan produk atau jasanya dengan biayanya yang lebih rendah dibandingkan dengan yang dapat dicapai oleh pesaingnya. Keunggulan biaya harus mampu menyelesaikan satu atau lebih aktivitas dalam rantai nilainya berupa bahan baku, proses produksi, pemasaran, dan pendistribusian atau aktivitas-aktivitas pendukung lainnya dengan suatu cara yang lebih efektif dari segi biaya dibandingkan dengan pesaingnya.

Menurut Sofjan Assauri, (2013:99). Strategi diferensiasi menekankan pada sekumpulan tindakan yang terintegrasi, untuk menciptakan adanya perbedaan atau differences untuk barang atau jasa perusahaan. Strategi Diferensiasi dapat berbentuk : Citra Merek atau Prestise, Teknologi, Inovasi, Fitur, Layanan Pelanggan, Jaringan dealer.

Menurut Nur Pribadiyanto dan Mudiantono (2004, p. 43) dalam penelitiannya menggunakan tiga indikator yang mewakili variable kinerja perusahaan yaitu volume penjualan, pertumbuhan pelanggan dan kemampulabaan.


(42)

2.2.1 Keterkaitan Antar Variabel

2.2.1.1 Pengaruh Keunggulan Biaya Terhadap Kinerja Usaha

Pada dasarnya perusahaan ingin memperoleh keuntungan lebih besar dengan memproduksi barang atau jasa dengan input yang lebih rendah dibandingkan pesaingnya. Menyadari hal itu kepemimpinan biaya adalah salah satu cara meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan meningkatnya kinerja perusahaan maka perusahaan tersebut dapat memperoleh kuntungan.

Menurut Porter, (1994: 96).Keunggulan biaya menimbulkan kinerja unggul apabila perusahaan menyediakan tingkat nilai yang dapat diterima kepada pembeli sehingga keunggulan biaya tidak hilang karena perlunya menetapkan harga lebih rendah dibandingkan dengan harga pesaing.

Untuk menghasilkan kinerja di atas rata-rata, suatu perusahaan harus dapat memperoleh kedudukan kepemimpinan untuk keseluruhan biaya murah, sehingga dapat mencapai keseimbangan bersaing yang relatif terhadap pesaing (Sofjan Assauiri, 2013:96).

2.2.1.2 Pengaruh Strategi Diferensiasi Terhadap Kinerja Usaha

Ketika perusahaan yang mampu menciptakan keunikan dan nilai lebih terhadap produk yang dihasilkan memungkinkan terciptanya keunggulan diferensiasi akan berdampak kepada meningkatnya kinerja usaha.


(43)

Menurut Porter, (1993: 150). Diferensiasi akan mendorong tercapainya kinerja unggul jika nilai yang terlihat pembeli melebihi biaya diferensiasi. Perusahaan seringkali harus mengeluarkan biaya untuk menjadi unik karena untuk mencapai keunikan perusahaan harus melaksanakan sejumlah aktivitas nilai baik secara lebih baik dari pada pesaing.

Menurut Sofjan Assauri, (2013:99). Keberhasilan diferensiasi yang dilakukan, akan dapat memberikan dampak kepada Perusahaan, yaitu :

- Mendapatkan suatu harga premium, dan/atau - Meningkatkan unit Penjualan, dan/atau

- Menghasilkan loyalitas pembeli terhadap merek atau brand-nya.

2.2.1.3 Pengaruh Keunggulan Biaya dan Diferensiasi Terhadap Kinerja Usaha

Menurut Porter, (1994:96).Keunggulan biaya menimbulkan kinerja unggul apabila perusahaan menyediakan tingkat nilai yang dapat diterima kepada pembeli sehingga keunggulan biaya tidak hilang karena perlunya menetapkan harga lebih rendah dibandingkan dengan harga pesaing

Menurut Porter, (1994:150). Diferensiasi akan mendorong tercapainya kinerja unggul jika nilai yang terlihat pembeli melebihi biaya diferensiasi. Perusahaan seringkali harus mengeluarkan biaya untuk menjadi unik karena untuk mencapai keunikan perusahaan harus melaksanakan sejumlah aktivitas nilai baik secara lebih baik dari pada pesaing.


(44)

Berdasarkan hasil telaah pustaka di atas, maka kerangka pemikiran teoritis yang akan dikembangkan penulis dalam penelitian ini adalah seperti pada Gambar 2.1 berikut ini:

Kerangka Pemikiran Teoritis

Sumber : diolah oleh penulis

Gambar 2.1

Kerangaka Pemikiran Teoritis Keunggulan Biaya

- Bahan Baku - Proses Produksi - Pemasaran - Pendistribusian

Pearce & Robinson (2007:308)

Strategi Diferensiasi - Citra Merek atau Prestise - Teknologi

- Inovasi - Fitur

- Layanan pelanggan - Jaringan distribusi

Sofja Assauri, ( 2013:99)

Kinerja Usaha - Volume Penjualan - Pertumbuhan

Pelanggan - Kemampulabanan Nur Pribadiyanto dan Mudiantono (2004, p. 43)


(45)

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2008:93) hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

Dan berdasarkan kerangka pemikiran teoritis yang telah digambarkan diatas, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini:

H1 : kenggulan biaya berpengaruh terhadap kinerja usaha. H2 : strategi diferensiasi berpengaruh terhadap kinerja usaha.


(46)

27

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:38). Objek Penalitian adalah sebagai berikut: “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Objek yang dijadikan penelitian pada UKM sentra sepatu Cibaduyut, yaitu mengenai keunggulan biaya dan strategi diferensiasi terhadap peningkatkan kinerja usaha. Penelitian ini akan meneliti tiga variabel, yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel bebas dan terikat yang diteliti yaitu:

1. Keunggulan Biaya (X1) 2. Strategi Diferensiasi (X2) 3. Kinerja Usaha (Y)

Penelitian dilakukan pada UKM sentra sepatu yang merupakan Usaha Kecil Menengah beralamat di Jalan Cibaduyut Raya Bandung. Adapun kegiatan yang dilakukan UKM sentra sepatu secara garis besar sebagai produsen industri sepatu, dan memproduksi pesanan sepatu sesuai permintaan konsumen. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh keunggulan biaya dan strategi diferensiasi terhadap peningkatkan kinerja usaha.


(47)

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:2). Metode penelitian menurut Sugiyono (2013:3) “Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.”

Sedangkan metode penelitian menurut Sujoko Efferin(2004:75), “ metode penelitian adalah bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data.”

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk di ambil kesimpulannya. Dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Objek penelitian yang dianalisis disini adalah Pengaruh keunggulan biaya dan diferensiasi dalam meningkatkan kinerja usaha UKM sentra sepatu Bandung.

Menurut Sugiyono (2005:21), Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambar atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Sedangkan menurut Moh. Nazir (2003:4) “ Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status


(48)

kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Sedangkan metode verifikatif menurut Mashuri (2008:45) menyatakan bahwa: “metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan ditempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.”

Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan. Dengan menggunakan jenis penelitian ini, penulis dapat menjelaskan pengaruh keunggulan biaya dan strategi diferensiasi terhadap peningkatan kinerja usaha pada UKM sentra sepatu Cibaduyut Bandung.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian menurut Menurut Sugiyono (2009:26), menjelaskan proses penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis


(49)

5. Metode penelitian

6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian, mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

Langkah-langkah desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Mencari dan menetapkan fenomena yang terjadi pada UKM Sentra Sepatu Jl. Cibaduyut Raya Bandung.

1. Identifikasi masalah yaitu, penerapan keunggulan biaya dan strategi diferensiasi pada UKM Sentra Sepatu Cibaduyut.

2. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah : bagaimana keunggulan biaya dan strategi diferensiasi pada UKM Sentra Sepatu Cibaduyut, dan bagaimana pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja usaha UKM sepatu cibaduyut.

3. Tujuan dan manfaat dalam penelitian ini, mengetahui seberapa besar pengaruh keunggulan biaya dan strategi diferensiasi UKM Sentra Sepatu Cibaduyut pada produksi dan toko –toko sepatu. Dan mengetahui strategi bisnis seperti apa yang tepat digunakan UKM Sentra Sepatu Cibaduyut. 4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan


(50)

5. Menentukan kerangka berfikir, dan pertanyaan dan atau hipotesis penelitian.

6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrument, mengumpulkan data dan menganalisis data.

7. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Penelitian

Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang

digunakan

Unit Analisis Time Horizon

T – 1 Descriptive Descriptive dan

survey

Pengrajin

sekaligus tokoh pada UKM Sentra Sepatu Cibaduyut Bandung

Cross Sectional

T – 2 Descrpitive Descriptive dan

Survey

Pengrajin

sekaligus tokoh pada UKM Sentra Sepatu Cibaduyut Bandung

Cross Sectional

T – 3 Descriptive Descriptive dan

Survey

Pengrajin

sekaligus tokoh pada UKM Sentra Sepatu Cibaduyut Bandung

Cross Sectional

T – 4, 5, 6 Descriptive & Verifikatif

Descriptive dan

Explanatory Survey

Pengrajin

sekaligus tokoh pada UKM Sentra Sepatu Cibaduyut Bandung


(51)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel dimaksudkan untuk memperjelas variabel-variabel yang diteliti beserta pengukuran-pengukurannya. Variabel bebas (Independen Variabel) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), Sugiyono (20013:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah keunggulan biaya dan strategi diferensiasi. Sedangkan Variabel terikat (Dependent Variabel) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, Sugiyono (2013:59). Penelitian ini yang menjadi variabel dependent (terikat) adalah kinerja usaha. Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

Keunggula n biaya

(X1)

Keunggulan biaya rendah adalah tingkat kemampuan pengorbanan yang dihasilkan perusahaan serta dapat mengalahkan pesaingnya yang kemudian dapat menghasilkan atau dapat merebut pasar. Pearce dan Robinson (2007:308)

Bahan Baku :

 Kualitas Bahan Baku

 Harga Bahan Baku

Proses Produksi :

 Barang yang dihasilkan  Tingkat Kesesuaian Kualitas Bahan Baku  Tingkat Kesesuaian Kemahalan Harga Bahan Baku  Tingkat Kesesuaian Jumlah Ordinal


(52)

Pendistribusian :  Biaya Penyaluran Barang Pemasaran :  Biaya Promosi Barang yang dihasilkan  Tingkat Kesesuaian Biaya Penyaluran barang  Tingkat Kesesuaian Biaya Promosi Strategi Diferensiasi (X 2)

Strategi diferensiasi tersebut dapat menarik, bilamana kebutuhan dan preferensi pembeli sangat dibutuhkan untuk memuaskan, atas suatu produk dan jasa yang telah di standarisasikan. Sofjan Assauri, (2013:99)

Citra atau Prestis :

 Media  Lambang Teknologi :  Mesin  Peralatan Inovasi :  Model Fitur :  Tingkat Kesesuaian Media yang digunakan  Tingkat Kesesuaian Lambang yang digunakan  Tingkat Kesesuaian Mesin yang digunakan  Tingkat Kesesuaian Peralatan yang digunakan  Tingkat Frekuensi Perkembang an Model terbaru


(53)

 Tampilan  Varian Layanan Pelanggan:  Pemesanan  Pelayanan yang disediakan  Tingkat Kesesuaian Tampilan  Tingkat Kesesuaian Varian pilihan  Tingkat Kesesuaian Pesanan  Tingkat Kesesuaian Pelayanan yang disediakan Kinerja Usaha ( Y )

Kinerja perusahaan adalah kemampuan sebuah perusahaan mengelola sumber daya yang ada sehingga dapat memberikan nilai kepada perusahaan tersebut. Tiga indikator yang mewakili variable kinerja perusahaan yaitu volume penjualan, pertumbuhan

pelanggan dan

kemampulabaan. Nur Pribadiyanto dan Mudiantono (2004, p. 43)

Volume Penjualan:

 Penjualan

Pertumbuhan Pelanggan :

 Target posisi pasar Kemampulabanan:  Pengembalia n Investasi  Tingkat Kesesuaian Penjualan  Tingkat Kesesuaian Target posisi pasar  Tingkat Pengembali an Investasi Ordinal


(54)

3.2.3 Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari :

1. UKM sentra sepatu yakni toko yang memiliki bengkel sepatu sendiri dengan cara wawancara.

2. Situs www.sentraindustribandung.com yang menjelaskan mengenai bidang dan kegiatan produksi dan pemasaran UKM yang ada di bandung. Penulis melakukan penelitian ini untuk mendapatkan dua data mengenai objek yang akan diteliti, data tersebut dikelompokan ke dalam dua jenis data.

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dan direspon dan secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu yang dibuat secara Khusus untuk itu (dikutip oleh Umi Narimawati, 2007:76). Dalam penelitian ini, untuk melaporkan data primer menggunakan teknik pengumpulan data yang terdiri :

a. Wawancara

Melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan dan mempunyai wewenang untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dan mempunyai hubungan langsung dengan masalah yang tengah diteliti oleh penulis.


(55)

b. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mandapatkan jawaban atau tanggapan.

c. Observasi

Observasi digunakan dengan perilaku manusia, proses kerja, dan lain-lain.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data penunjang yang digunakan untuk mendukung penelitian, yang dalam penelitian ini meliputi informasi mengenai karakteristik perusahaan, yang meliputi kegiatan operasional. Teknik pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini adalah melalui dokumentasi, yang dilakukan dengan menelaah dan mengkaji catatan/laporan dan dokumen-dokumen lain dari berbagai organisasi yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti, yang dalam hal ini adalah penerapan strategi bisnis pada UKM sentra sepatu cibaduyut.

3.2.3.2 TeknikPenentuan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian.

Tahap pertama yang dilakukan peneliti dalam pemilihan sample adalah dengan mengetahui populasinya. Menurut Sugiyono (2013:115), mengatakan bahwa pengertian populasi adalah sebagai berikut: “Wilayah dan generalisasi


(56)

yang terdiri atas objek /subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah toko sepatu yang melakukan produksi sendiri yang berjumlah 173 toko yang berproduksi sendiri.

Menurut Sugiyono (2013:116) mengatakan definisi dari sampel yaitu : “ Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Teknik pengembilan sampel yang digunakan adalah Simpel Random Sampling ( Sampling acak sederhana), dikatakan simpel (Sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

Untuk menentukan rencana ukuran sampel yang akan diambil yang mewakili seluruh anggota populasi, dimana populasi yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini merupakan toko sekaligus pengrajin yang berproduksi sendiri berada di cibaduyut sekitar 173 unit UKM sepatu :

Dari jumlah populasi (N), maka ukuran sampel yang harus diambil beerdasarkan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 90 % (α = 0,1) sebagai berikut :

(Husein Umar, 2011:78) Keterangan :


(57)

N = Populasi yang ada

e = Tingkat kesalahan yang ditoleril atau diinginkan (10%)

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diketahui sampel yang akan diambil dalam penelitian ini melalui perhitungan berikut :

n = 63.36 ≈ 63

Jadi, jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini berjumlah 63 toko sekaligus pengrajin.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakna dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data primer yang diperoleh dengan cara:

a. Observasi (Pengamatan Langsung), yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langkung dilokasi untuk memperoleh data yang diperlukan.

b. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah yang di bahas.


(58)

Kuesioner merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawab, berupa daftar pertanyaan yang dibuat dengan metode pertanyaan terstruktur (tertutup dan terbuka) kepada 35 responden tentang variabel keunggulan biaya, diferensiasi dan kinerja usaha.

Karena data ini bersifat ordinal maka selanjutnya nilai – nilai dari alternatif tersebut dijumlahkan untuk setiap responden.Adapun kriteria pembobotan nilai untuk alternatif jawaban dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.3 Skala Likert

Jawaban Pernyataan

positif

Pernyataan negative

a. Sangat Sesuai (SS) 5 1

b. Sesuia (S) 4 2

c.Cukup Sesuai (CS) 3 3

d. Tidak Sesuai (TS) 2 4

e. Sangat Tidak Seseuai(STS) 1 5

2. Penelitian Kepustakaan (Library Reseacrh)

Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna memperoleh data yang bersifat teori sebagai perbanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh dari literatur, catatan kuliah serta tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian.


(59)

3.2.4.1 Uji Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data.

Menurut Sugiyono (2010:137)mengemukakan bahwa:

“Instrumen yang valid berarti alat ukur yang diunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur.

Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masing – masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi pearson adalah sebagai berikut :

Keterangan :

r = koefisien korelasi pearson

x = skor item pertanyaan y = skor total item pertanyaan


(60)

Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t (taraf signifikan 5%). Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Dimana :

n = ukuran sampel

r = koefisien korelasi pearson

Taraf signifikansi ditentukan 5%. Jika diperoleh hasil korelasi yang lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 0,05 berarti butir pertanyaan tersebut valid.

3.2.4.1.1 Hasil Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kesahihan setiap item pertanyaan dalam mengukur variabelnya. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing item pertanyaan dengan total skor seluruh item pertanyaan. Teknik korelasi yang digunakan untuk menguji validitas butir pertanyaan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Produk Moment. Apabila nilai koefisien korelasi butir item pertanyaan yang sedang diuji lebih besar dari titik kritis 0,300 maka dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan tersebut merupakan konstruksi (construct) yang valid. Adapun hasil uji validitas kuesioner untuk variabel yang diteliti disajikan pada tabel berikut :


(61)

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Keunggulan Biaya (X1)

Item Pernyataan

Koefisien Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

X1_1 0,792 0,300 Valid

X1_2 0,553 0,300 Valid

X1_3 0,681 0,300 Valid

X1_4 0,738 0,300 Valid

X1_5 0,623 0,300 Valid

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Strategi Diferensiasi (X2)

Item Pernyataan

Koefisien Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

X2_1 0,554 0,300 Valid

X2_2 0,700 0,300 Valid

X2_3 0,697 0,300 Valid

X2_4 0,614 0,300 Valid

X2_5 0,340 0,300 Valid

X2_6 0,454 0,300 Valid

X2_7 0,559 0,300 Valid

X2_8 0,503 0,300 Valid

X2_9 0,576 0,300 Valid

Tabel 3.6

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Usaha (Y)

Item Pernyataan

Koefisien Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Y_1 0,825 0,300 Valid

Y_2 0,797 0,300 Valid


(62)

Pada kelima table diatas terlihat bahwa keseluruhan item pernyataan memiliki koefisien validitas yang lebih besar dari titik kritis 0,300, sehingga pernyataan tersebut layak digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Pengujian terhadap tingkat reliabilitas atau keandalan dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat memberikan ukuran yang konstan dan mampu mengungkapkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali. (Umar, 2003:87). Reliabilitas mencakup tiga aspek penting, yaitu: alat ukur yang digunakan harus stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability), sehingga alat ukur tersebut mempunyai realibilitas yang tinggi atau dapat dipercaya (Natzir 1998: 61).

Untuk mengetahui ketepatan alat ukur yang digunakan adalah reliabilitas Alpha Cronbach yang rumusnya adalah:

rxx = 2 1 2 1 1 k x i y s k k s                 

sx2 =

1 1 2  

n X X n i i


(63)

sy2 =

1

1

2

 

n Y Y

n

i i

Dimana :

r xx = Nilai koefisien reliabilitas Alpha Cronbach’s k = Jumlah item pertanyaan

s²xi = Varians masing- masing item

s²y = Varians skor total item dari responden

Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur variabel-variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya lebih dari sama dengan 0, 70 (Robert M Kaplan dan Dennis Saccuzo, 1993 : 126).

Untuk melihat andal tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistik, yaitu melalui koefisien reliabilitas. Apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,70 maka secara keseluruhan pernyataan dinyatakan andal (reliable). Dapat dilihat dalam tabel 3.7 sebagai standar penilaian koefisiensi Validitas dan Reliabilitas pada halaman selanjutnya :


(64)

Tabel. 3.7

Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Realiabilitas

Kriteria Reliability Validitas

Good 0,80 0,40

Acceptable 0,70 0,30

Marginal 0,60 0,20

Poor 0,50 0,10

Sumber :Barker et al, 2000:70

3.2.4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Alpha Cronbah. Kuesioner dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitasnya bernilai positif dan lebih besar dai pada 0,700. Adapun hasil uji reliabilitas dapat dilihat melalui tabel dibawah ini:

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Koefisien

Reliabilitas r Kritis Kesimpulan

Keunggulan Biaya

(X1) 0,707 0.700 Reliabel

Strategi

Diferensiasi(X2) 0,728 0.700 Reliabel Kinerja Usaha (Y) 0,717 0.700 Reliabel

Nilai reliabilitas seluruh variabel yang sedang diteliti lebih besar dari 0,700. Hasil ini menunjukkan bahwa instrument penelitian memiliki reliabilitas yang baik dan dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.


(65)

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

1. Analisis Deskriptif atau Kualitatif

Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana keunggulan biaya dan strategi diferensiasi terhadap kinerja usaha.

Langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasi dalam lima alternatif jawaban yang menggambarkan peringkat jawaban.

b. Dihitung total skor setiap variabel / subvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variabel untuk semua jawaban responden.

c. Dihitung skor setiap variabel / subvariabel = rata – rata dari total skor. d. Unutk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakam statistic

deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik.

e. Untuk menjawab deskripsi tentang masing – masing variabel penelitian ini, digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut :

Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atau kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.


(66)

Menurut Umi Narimawati (2007:85), selanjutnya hasil perhitungan perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal dikontribusikan dengan tabel 3.5 sebagai berikut :

Tabel 3.9

Kriteria Persentase Tanggapan Responden

NO % Jumlah Skor Kriteria

1 20.00% - 36.00% Tidak Baik

2 36.01% - 52.00% Kurang Baik

3 52.01% - 68.00% Cukup

4 68.01% - 84.00% Baik

5 84.01% - 100% Sangat Baik

(Sumber : Umi Narimawati, 2007:85)

1. Analisis Verifikatif (Kuantitatif)

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan diolah dengan pendekatan kuantitatif. Terlebih dahulu dilakukan tabulasi dan memberikan nilai sesuai dengan system yang ditetapkan.Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan menggunakan skala ordinal. Untuk teknik perhitungan data kuesioner yang telah diisi oleh responden digunakan skal likert dengan langkah – langkah : yaitu, memberikan nilai pembobotan 5-4-3-2-1 untuk jenis pertanyaan positif dan memberikan nilai pembobotan 1-2-3-4-5 untuk jenis pertanyaan negatif.


(67)

(a) Mengolah setiap jawaban dan pertanyaan dari kuesioner yang disebarkan untuk dihitung frekuensi dan persentasenya.

(b) Nilai yang diperoleh merupakan indicator untuk pasangan variabel independen (X) yaitu X1, X2, …..Xn dan variabel dependen (Y) sebagai berikut (X1,Y), (X2,Y), …..(Xn,Y) dan asumsikan sebagai hubungan linear. (c) Menentukan skala atau bobot dari masing – masing alternative jawaban

seperti diuraikan diatas. Oleh karena itu data yang didapat dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data interval, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala pengukurannya menjadi skala interval melalui “Methode of Successive Interval” (hays, 1969:39). Dengan rumus sebagai berikut :

1. Mengolah data ordinal menjadi interval dengan interval berurutan untuk variabel bebas terikat. Adapun langkah – langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai berikut :

a. Ambil data ordinal hasil kuesioner

b. Untuk setiap pertanyaan, hitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya

c. Menghitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif. Untuk data >30 dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal.

d. Menghitung nilai densitas untuk setiap proporsi kumulatif dengan memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal.


(1)

104

indikator teknologi yakni mesin. Item pernyataan tertinggi pada UKM Sentra Sepatu berada pada indikator tampilan. Sementara item pernyataan terendah ada pada mesin.

3. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel kinerja usaha. Tanggapan responden tentang kinerja usaha cukup Berkinerja didasarkan pada penjualan, target posisi pasar, pengembalian investasi yang sudah cukup baik. Total skor tertinggi ada pada indikator pertumbuhan pelanggan yakni target posisi pasar cukup sesuai target dan terendah ada pada indikator volume penjualan yakni penjualan. Item pernyataan tertinggi pada UKM Sentra Sepatu berada pada indikator target posisi pasar. Sementara item pernyataan terendah ada pada penjualan. 4. Berdasarkan perhitungan statistik pada uji hipotesis parsial dapat diambil

kesimpulan bahwa Keunggulan Biaya berpengaruh terhadap Kinerja Usaha, namun tidak signifikan.

5. Berdasarkan perhitungan statistik pada uji hipotesis parsial dapat diambil kesimpulan bahwa Strategi Diferensiasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Usaha.

6. Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis, dapat diambil kesimpulan bahwa, secara statistik, pengaruh keunggulan biaya dan strategi diferensiasi telah terbukti mempunyai korelasi yang sedang dan signifikan terhadap Kinerja Usaha, dengan pengaruh yang kecil


(2)

105

Sedangkan sisanya pengaruh yang besar merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diamati penulis.

5.2 SARAN

Berdasarkan dari kesimpulan yang telah dibahas diatas, maka penulis mencoba menyampaikan beberapa saran, sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut:

1. Keunggulan biaya dapat dicapai melalui peningkatan kualitas bahan baku dan harga bahan baku yang digunakan dengan meningkatkan standar mutu bahan baku yang akan digunakan. Dan mencari distributor bahan baku dengan harga yang lebih rendah. Menganggarkan setiap biaya yang diperlukan dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan salah satu contoh adalah biaya pembelian bahan baku meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses produksi . 2. Strategi Diferensiasi dapat ditingkatkan dengan cara mempertahankan

Tampilan yang sudah baik dan melakukan perbaikan pada peralatan yang digunakan dengan mempertahankan dan melakukan perbaikan-perbaikan pada yang berkaitan dengan penggunaan media sebagai sarana dalam membantu perusahaan memasarkan produknya. Mengganti seluruh alat yang sudah tidak layak pakai dengan peralatan yang baru sehingga tidak menghambat proses produksi.

3. Kinerja Usaha dapat ditingkatkan dengan cara mempertahankan penjualan sehingga berdampak pada pengembalian investasi. Menentukan strategi


(3)

106

yang tepat, menentukan segmen, target dan posisi pasar yang akan berdampak pada peningkatan penjualan. Menigkatkan manajemen keuangan yang baik.

4. Dari hasil kesimpulan yang keempat bahwa terdapat pengaruh namun tidak begitu signifikan antara keunggulan biaya terhadap kinerja usaha, sarannya adalah mencari sumber yang menjual bahan baku dengan harga yang rendah dan memiliki kualitas yang baik. Serta sebaiknya perlu ada penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang tidak diteliti seperti Aliansi Stratejik, Lingkungan Eksternal Bisnis, Strategi Bisnis, Orientasi Kewirausahaan, Lokasi Usaha.

5. Dari hasil kesimpulan yang kelima bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan searah antara strategi diferensiasi terhadap kinerja usaha, sarannya adalah melakukan inovasi yang berbeda dari pesaing yang ada baik dalam tampilan produk, varian produk, media, mesin, peralatan dll.

6. Mengadakan penelitian dengan menggunakan variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini seperti Aliansi strategik, Faktor lingkungan eksternal bisnis, Perencanaan Strategi, Lokasi, Promosi dan lain-lain. Untuk meningkatkan kualitas dan mutu Usaha Kecil Menengah Sentra Sepatu Cibaduyut Bandung.


(4)

(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi :

Nama Lengkap : Daud Parsaulian Nababan Tempat dan Tanggal Lahir : Panjang, 19 September 1990 Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Kristiani

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Soekarno Hatta No. 4 Bakauheni Lampung

II. Pendidikan :

1. SDS Bahkti Ibu Lampung Lulus Berijazah 2. SLTPN 2 Penengahan Lampung Lulus Berijazah 3. SMKN 2 Kalianda Lampung Lulus Berijazah


(6)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KEUNGGULAN BIAYA DAN STRATEGI DIFERENSIASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA USAHA PADA UKM SENTRA

SEPATU CIBADUYUT BANDUNG

Daud Parsaulian N 21210128

Menyetujui, Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto Trustorini Handayani, SE.,M.Si NIP. 4137.70.001 NIP. 4127.34.02.012

Dekan Fakultas Ekonomi

Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic NIP. 4127. 70. 019

Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si NIP. 4127. 34. 02. 006