dalam bentuk formularium. Peran Apoteker juga memberikan kontribusi dalam terbitnya pedoman penggunaan antibiotik dalam tim Program Pengendali
Resistensi Antibiotik PPRA. Terhitung tanggal 01 Januari 2014, RSUP H. Adam Malik Medan telah
mengacu kepada Formularium nasional, dimana pasien Askes dan Jamkesmas ditangani oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS.
RSUP H. Adam Malik harus terus berbenah diri termasuk apoteker sebagai salah satu pelaku pemberi pelayanan di rumah sakit sehingga visi
menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian yang mandiri dan unggul di Sumatera tahun 2015 dapat terwujud, diantaranya
dengan terus meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.
4.3 Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik
Peran Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit merujuk pada falsafah pelayanan farmasi menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan No.
1333MenKesSKXII1999 adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan Rumah Sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien,
penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyrakat. Tanggung jawab yang begitu besar
di pikul oleh apoteker di IFRS dalam penyediaan obat yang bermutu dan minim terjadi DRP Drug Related Problem, karena DRP bisa terjadi pada
setiap tahap mulai dari seleksi obat, terkait dengan peraturan yang berlaku, klinisi yang terlibat di lapangan, pasien dan keluarga pasien.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Pembelian Perbekalan Farmasi dilakukan oleh IFRS dengan mengeluarkan surat pesanan SP ke distributor, perbekalan farmasi yang
masuk diantar ke IFRS, untuk diterima, diperiksa dan diteliti keadaannya, disesuaikan dengan Surat Pengantar Barang SPB dan SP oleh Pokja
perbekalan, kemudian di entry data perbekalan farmasi yang masuk ke SIRS, dan disimpan. Perbekalan farmasi di RSUP H. Adam Malik disimpan sesuai
dengan sifatnya obat termolabil dilemari pendingin pada suhu 2-8
o
C, dan obat pada suhu ruangan 15-30
C, bentuk sediaan oral, injeksi, infus, salep, bahan baku obat mudah menguapterbakar terpisah dari produk farmasi lainnya.
Obat narkotika dalam lemari khusus dan terkunci double lock dan psikotropika dalam lemari khusus dan terkunci dan obat high alert pada lemari
khusus yang ditandai garis merah diberi tanda label peringatan berbentuk bulat dan berwarna merah dengan tulisan high alert dan disusun secara alfabetis
dengan sistem first in first out FIFO dan first expired first out FEFO. Gudang penyimpanan di RSUP H. Adam Malik terdiri dari gudang
perbekalan farmasi Umum, gudang perbekalan farmasi BPJS, gudang perbekalan farmasi floor stock.
Pokja perbekalan melakukan kegiatan produksi sediaan farmasi. Kegiatan produksi yang dilakukan adalah membuat NaCl 0,9 non steril,
handrub serta mengubah kemasan yang lebih kecil re-packing antara lain alkohol 96 dan isodin povidon iodin.
Universitas Sumatera Utara
Pendistribusian perbekalan farmasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan seperti:
a. Depo rawat inap terpadu A Rindu A. Depo Rindu B, Depo IATI,
Depo Instalasi Gawat Darurat IGD, Apotek I dan Apotek II b.
Instalasi seperti Instalasi Diagnostik Terpadu IDT, Instalasi Hemodialisa IHD, Instalasi Patologi Anatomi IPA, Mikrobiologi,
Rehabilitasi Medis dan Istalasi Radiologi c.
User lainnya seperti poli-poli rawat jalan.
4.5 Pelayanan Kefarmasian 4.5.1 Pengkajian dan Pelayanan Resep