Gambar 4.3 Grafik pengaruh 1jumlah lampu terhadap tahanan
Grafik 4.3 menunjukan bahwa semakin banyak jumlah lampu yang dipasang maka semakin kecil tahanan lampu yang dihasilkan.
B. Hasil Pengukuran Putaran n dan Tegangan volt Pada Generator
Sinkron
Penelitian dilakukan pada generator sinkron. Data yang diperoleh untuk putaran n yaitu , kecepatan putaran rpm pada mesin driling. Data yang
diperoleh dilampirkan pada lampiran IV. Data dari lampiran IV dianalisa dalam bentuk grafik pengaruh putaran terhadap tegangan pada gambar 4.4 dan 4.5
Gambar 4.4. Grafik pengaruh putaran terhadap tegangan dari generator sinkron tidak menggunakan seng luar.
10 20
30 40
50 60
70
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
Tah an
an Ω
1Jumlah lampu
y = 0,0016x - 0,2356
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4
200 400
600 800
1000
Tegan g
an V
n rpm
1 Lampu Tanpa lampu
Gambar 4.5. Grafik pengaruh putaran terhadap tegangan dari generator sinkron menggunakan seng luar.
Gambar 4.4 dan 4.5 menunjukan bahwa semakin besar putaran rpm tegangan yang dihasilkan semakin besar. Pada setiap pertambahan lampu
tegangan semakin kecil pada setiap putaran. Dari grafik 4.3 dan 4.4 pengaruh mengunakan seng dan tidak menggunakan seng yaitu, gradien dengan
menggunakan seng 0,0037 dan tanpa seng 0,0016.
C. Hasil Pengukuran Tegangan V dan Perhitungan Kecepatan Anguler
ω Pada Generator Sinkron
Data yang diperoleh untuk tegangan V pada generator sinkron dan kecepatan anguler dari perhitungan. Untuk data kecepatan anguler
ω menggunakan persamaan 3.1 data yang diperoleh dilampirkan pada lampiran IV.
Data dari tabel lampiran IV dianalisa dalam bentuk grafik pengaruh putaran terhadap tegangan pada gambar 4.6 dan 4.7
y = 0,0037x - 0,2562
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5
200 400
600 800
1000
Tegan g
an V
n rpm
Tanpa Lampu 1 Lampu
2 Lampu 3 Lampu
4 Lampu
Gambar 4.6. Grafik pengaruh kecepatan anguler terhadap tegangan dari generator sinkron tanpa menggunakan seng luar.
Gambar 4.7. Grafik pengaruh kecepatan anguler terhadap tegangan dari generator sinkron menggunakan seng luar.
Gambar 4.6 dan 4.7 menunjukan bahwa semakin besar kecepatan anguler ω tagangan V yang dihasilkan semakin besar. Sebaliknya semakin banyak
lampu yang digunakan semakin kecil tegangan dengan kecepatan anguler yang sama. Gradien dari grafik pengaruh kecepatan anguler terhadap tegangan dari
y = 0,0156x - 0,2355
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4
20 40
60 80
100
Te gan
gan V
Anguler ω
Tanpa Lampu 1 Lampu
y = 0,0351x - 0,256
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5
20 40
60 80
100
Tegan g
an V
Anguler ω
Tanpa Lampu 1 Lampu
2 Lampu 3 Lampu
4 Lampu
generator sinkron digunakan untuk menentukan rapat rapat medan magnetik B. Perbandingan tegangan yang dihasilkan antara memakai seng dan tidak memakai
seng 0,0351 Wb : 0,0156 Wb. Pengaruh seng sebesar 2,25 Wb. Data perhitungan rapat rapat medan magnetik ditunjukan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Tabel rapat rapat medan magnetik B dari grafik pengaruh kecepatan anguler
terhadap tegangan V. No
Tanpa Seng gradien Vs
B T Lampu
Pakai Seng gradien Vs
B T 1
0,0156 4,8631x10
-3
- 0,0351
20x10
-3
2 0,0097
3,0238x10
-3
1 0,0269
8,3858x10
-3
3 2
0,0201 6,2659x10
-3
4 3
0,0144 4,4890x10
-3
5 4
0,0107 3,3356x10
-3
Tabel 4.2 menunjukan bahwa semakin banyak lampu yang digunakan, semakin kecil rapat medan magnetik B yang dihasilkan. Rapat medan magnetik
berpengaruh terhadap banyaknya lampu yang dihubungkan dapat dilahat dari tabel 4.2 semakin banyak lampu maka semakin kecil nilai rapat medan magnetik.
Pengukuran untuk menentukan nilai rapat medan magnetik B dapat dilihat pada
lampiran II. D.
Nilai tegangan reaktansi Ex
Nilai tegangan reaktansi berdasarkan persamaan 2.12 untuk putaran 345- 860 disajikan pada tabel 4.3. Dari tabel 4.3 terlihat bahwa semakin besar putaran
yang dihasilakan generator nilai tegangan reaktansi semakin besar pada setiap lampu. Data perhitungan diambil dari kecepatan 345-860 rpm disebabkan pada
kecepatan tersebut nilai arus yang dihasilkan cukup besar sedangkan pada
kecepatan 125-250 rpm nilai arus yang dihasilkan sangat kecil. Untuk menentukan tegangan reaktansi dapat dilihat pada lampiran III A.
Tabel 4.3. Data perhitungan nilai tegangan reaktansi Ex pada generator sinkron No
n rpm Jumlah Lampu
E volt E
volt Ex volt
1 345
1 0,6
1 0,4
2 2
0,3 0,7
3 3
0,1 0,9
4 4
0,1 0,9
5 410
1 0,7
1.2 0,5
6 2
0,4 0,8
7 3
0,2 1
8 4
0,1 1,1
9 530
1 1,1
1.7 0,6
10 2
0,7 1
11 3
0,4 1,3
12 4
0,3 1,4
13 690
1 1,6
2.3 0,7
14 2
1,1 1,2
15 3
0,7 1,6
16 4
0,5 1,8
17 860
1 2,1
2.9 0,8
18 2
1,5 1,4
19 3
1,1 1,8
20 4
0,8 2,1
E. Nilai arus I