BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anggaran dalam organisasi bisnis komersial atau perusahaan memiliki arti yang berbeda dengan anggaran dalam pemerintaha. Anggaran dalam
organisasi pemerintahan memiliki arti lebih dari sekedar alat perencanaan, bahkan bisa dikatakan bahwa anggaran dalam pemerintahan berfungsi sebagai
pengendali utama kegiatan dari organisasi pemerintahan tersebut. Anggaran menurut Freeman dalam Mursyidi, 2009 : 36 adalah “sebuah proses yang
dilakukan oleh organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya pada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terbatas”.
Belanja dalam lingkungan akuntansi pemerintahan di Indonesia menurut PP 24 Tahun 2005, diartikan sebagai semua pengeluaran bendahara umum
negaradaerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh kembali
pembayarannya oleh pemerintah. Karena itu belanja diakui sebesar jumlah kas yang dikeluarkan dari rekening kas umum negara daerah. Nilai yang
dibayarkan meliputi nilai yang dibayarkan oleh pemerintah, bukan nilai yang seharusnya dibayarkan.
Belanja barang dan jasa adalah barang dan jasa yang terdiri dari barang dan jasa yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang lain,
barang yang dibeli untuk kemudian dijual kembali, atau barang dan jasa yang habis dikonsumsi.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tujuan penggunaannya, barang dan jasa yang dibeli pemerintah dan dipakai oleh pegawai pemerintah dapat dikelompokkan
menjadi belanja barang dan jasa ataupun kompensasi untuk pegawai dalam bentuk selain tunai. Jika pegawai menggunakan barang dan jasa tersebut agar
pekerjaannya dapat terlaksana, maka penggunaan barang dan jasa tersebut dikelompokkan sebagai belanja barang dan jasa. Sedangkan bila barang dan
jasa digunakan pada waktu dan tujuan yang diinginkan oleh pegawai dan dapat secara langsung memenuhi kebutuhan pegawai tersebut, maka hal ini
dikategorikan sebagai kompensasi untuk pegawai. Begitu pula dengan Badan Pengelola Keuangan Daerah BPKD Kota
Medan, sebagai salah satu organisasi pemerintah BPKD Kota Medan juga memiliki prosedur penerapan anggaran belanja barang dan jasa. Karena itu
melihat pentingnya peranan anggaran ini, penulis berminat untuk menyusun laporan tugas akhir mengenai anggaran belanja barang dan jasa dengan judul
“Peranan Anggaran Barang dan Jasa Pada BPKD Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan”
B. Rumusan Masalah