1. HUSNUZZAN Nabi saw bersabda:
س ـ
انللْا ب ـ وييسع
س ن ي ع
ـ هسبسييعـ هسلـغـشْ ن ي مـلـ َىبـويط
س
Artinya: “Sangat beruntung orang yang sibuk dengan aibkekurangan diri sendiri
daripada mengurusi aib orang lain”. Menurut bahasa adalah berbaik sangka. Menurut istilah adalah berbaik sangka
terhadap apa yang terjadi atau dilakukan orang lain.
Orang yang mempunyai sifat husnuzzan selalu memandang orang lain dengan kacamata kebaikan. Makaorang yang selalu berhusnuzzan akan lebih tenang dalam
menjalani hidup. Jika seseorang berbuat baik kepadanya maka ia akan sangat berterimakasih atas kebaikannya dan berusaha membalas kebaikannya. Namun jika
ada orang yang berbuat tidak baik maka ia tidak akan membalasnya dengan hal-hal yang tidak baik pula akan tetapi dia akan mencari sisi baiknya dan selalu
mengintropeksi dirinya sendiri.
Secara umum husnuzzan ada dua macam :
a HusnuzzankepadaAllah
Kita harus yakin bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Allah juga Maha
Memelihara semua makhlukNya, terutama manusia. Maka apapun yang Allah berikan
dalam kehidupan kita, patut kita syukuri dan kita ambil hikmahnya dengan berhusnuzzan
kepada Allah. Dengan begitu kita akan semakin ikhlas dan sabar dalam menjalani kehidupan.
Ketika Allah memberikan kita musibah seperti sakit, maka kita harus berhusnuzzan kepadaAllah. Bahwa Allah saying kepada kita dengan merontokkan
dosa-dosa kita ketika sakit dan bersabar.
b Husnuzzankepadasesamamanusia
HUSNUDZAN, TAWADHU’, TASAMUH DAN TA’AWUN
Manusia adalah makhluk sosial. Manusia saling membutuhkan antara yang satu dengan yang
lain. Islam mengajarkan berbagai cara untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat yang
damai dengan berhusnuzzan kepada masyarakat atau tetangga sekitar. Seperti halnya Rosulullah
yang selalu berhusnuzzan kepada orang-orang yang menyakitinya. Ketika rosulullah
menyiarkan dakwahnya pada periode pertama, beliau pernah ditolak, dihujat dan disakiti oleh penduduk Thoif. Namun
Rosulullah selalu berhusnuzzan bahwa mereka belum memahami tentang keRosulannya kemudian mendoakannya agar mendapat petunjuk dari Allah SWT.
Kita patut mencontoh perbuatan baik Rosulullah dalam kehidupan sehari-hari baik di masyarakat atau di lingkungan sekolah kita.
HUSNUDZAN, TAWADHU’, TASAMUH DAN TA’AWUN
106
2. TAWADHU’