Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, Memahamidanmenerapkanpengetahuan faktual, konseptual, Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret

KOMPETENSI INTI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahamidanmenerapkanpengetahuan faktual, konseptual,

danprosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret

menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, danmembuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori KOMPETENSI DASAR 1.2. Menghayati nilai tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur dan qanaa’ah sesuai perintah syariat BAB II TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH I.2. Berperilaku tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur dan qanaa’ah sesuai perintah syariat 3.2. Memahami pengertian, contoh dan dampak positif sifat tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qanaa’ah 1.2. Menunjukkan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji pada diri sendiri tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur dan qanaa’ah Amati dan perhatikan gambar dan kisah berikut Kisah Hatim Al-Asham Sebuah kisah yang menarik tentang Hatim Al-Asham. Suatu kali Hatim ingin menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Ia pun mengumpulkan anak-anaknya dan berkata : “Saya akan pergi untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah.” Anak-anaknya berkata : “Siapa yang akan memenuhi kebutuhan kami ?”Akan tetapi, salah seorang puterinya berkata dengan penuh keyakinan : “Wahai ayah,

A. AMATI DAN PERHATIKAN

TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH silahkan ayah pergi dan sempurnakanlah ibadah haji ayah. Karena saya yakin, ayah bukan pemberi rezeki.” Hatim pun pergi,selang beberapa hari makanan di rumah habis. Lalu seluruh keluarga datang kepada gadis bertakwa itu, dengan melontarkan cacian dan celaan. Kemudian gadis itu menyepi dan menautkan permohonannya kepada Rabbnya yang telah berfirman : “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluan nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” QS, Ath-Thalaq : 2 – 3. Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, Dia tidak akan mengabaikan seorang yang bertakwa.Allah memenuhi permohonan si gadis. Pada saat yang bersamaan, pemimpin negeri itu sedang meninjau kondisi rakyatnya, ketika sampai di depan rumah Hatim, ia begitu didera rasa haus, yang hampir-hampir membunuhnya. Ia berkata kepada salah satu pengawalnya : “Carikan aku segelas air dingin.” Maka pengawal itu masuk ke rumah terdekat, yaitu rumah Hatim. Para penghuni rumah pun segera menyediakan gelas yang bersih dan air yang dingin. Sang Raja meminum air yang disediakan, ia bertanya : “Rumah siapa ini ? “Mereka menjawab : “Milik Hatim Al-Asham.” Raja bertanya lagi : ” Ia seorang yang shaleh ?” Mereka menjawab : “Benar”. Raja berkata : “Segala puji hanya milik Allah yang telah memberi kami minum dari rumah orang shaleh. Dimana dia sekarang, agar kita memberi salam kepadanya ?” Mereka menjawab : “Dia pergi untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah.” Raja berkata :” Kalau demikian, demi Allah, kita wajib mencukupi kebutuhan anggota keluarganya ketika dia tidak ada.” Kemudian sang raja mengeluarkan sekantong uang emas dan melemparkannya ke rumah Hatim Al Asham. Akan tetapi Allah yang Maha Memberi Rezeki hendak memberikan tambahan rezeki yang lain, Dia gerakkan hati sang raja. Raja menoleh ke arah para prajuritnya dan berkata : ” Barangsiapa yang mencintaiku, hendaklah ia melakukan seperti tindakanku tadi “. Maka, masing- masing prajurit melemparkan semua harta yang mereka bawa, sebagai bentuk basa-basi kepada sang raja. Akhirnya rumah si gadis penuh dengan emas. Si gadis masuk ke kamarnya sambil menangis haru, saudara-saudaranya keluar mendengar tangisannya. ” Kita telah menjadi manusia yang paling kaya. Seorang makhluk telah memandang ke arah kita sekali pandang, sehingga kita pun menjadi kaya, lantas bagaimana jika Sang Khalik yang memandang ke arah kita? Allah maha kaya dan Allah maha berkehendak, maka bertawakal lah. TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH 18 Mari bertanyaSetelah kalian mengamati dan memperhatikan gambar-gambar di atas,tentunya akan banyak hal yang menjadi pertanyaaan di benak kalian bukan? Nah,sekarang coba tulis, kemudian ungkapkan pertanyaan- pertanyaan kalian tersebut. Gunakan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, dsb. NO Kata Tanya Pertanyaan 1. Apakah Tentang apakah gambar-gambar di atas? Sebutkan 2. Mengapa Mengapa berdoa dan bertawakkal seperti gambar di atas? 3. 4. 5. B. PENASARAN ? TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH AKHLAK TERPUJI PADA DIRI SENDIRI A. TAWAKKAL Tawakal berasal dari wakala yang berarti menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan urusan kita kepada orang lain. Dalam kaitan ini penyerahan tersebut adalah kepada Allah SWT.Tujuannya, untuk mendapat kemashlahatan dan menghilangkan kemudharatan. Orang yang mempunyai sikap tawakal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan suatu keberhasilan dari usahanya. Hal ini karena ia menyadari bahwa keberhasilan itu di dapatkan atas izin dan kehendak Allah. Sementara itu, jika mengalami kegagalan orang yang mempunyai sifat tawakal akan senantiasa merasa ikhlas menerima keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut dalam kesedihan karena ia menyadari bahwa segala keputusan allah pastilah terbaik.

C. BUKA CAKRAWALAMU

TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH 20 Sikap tawakal harus di terapkan dalam kehidupan sehari-hari setiap muslim. Sikap tawakal dalam kehidupan sehari-hari dicapai dengan motivasi sebagai berikut. 1. Yakin bahwa allah sebagai penguasa alam semesta. 2. Tahu keutamaan dari sikap tawakal. 3. Menyadari bahwa manusia banyak kekurangan yang sempurna hanyalah Allah . Dalam bertawakal hendaknya kita serahkan semuanya kepada allah SWT, hal ini diperintahkan Allah dalam surat al-maidah ayat 23 sebagai berikut : TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH ن ـ ينـمـؤيمس م ي تسنيك س ن ي إـ ْاولسكلوـتـفـ هـلللْا َىلـعـوـ .… Artinya : …. “dan hanya kepada allah hendaknya kamu bertawakkal jika kamu benar-benar orang yang beriman al-maidah ayat 23. Tawakkal terbaik adalah seperti yang dilakukan nabi Ibrahim a.s ketika ia dibakar oleh api Namrudz, nabi Ibrahim saat itu berdzikir “hasbiya Allahu wa ni’mal wakiil” artinya: cukup untukku Allah saja, Dia penolonh Terbaik. Imbasnya, Allah menolong secara langsung nabi Ibrahim dengan berfirman pada api itu: Wahai api, jAdilah dingin, dan selamatkanlah Ibrahim. Sebagaiamana firmanNya dalam Q.S. al-anbiya ayat 69 م ـ ييهـْارـبيإـ َىلـعـ امدل ـ س ـ وـ ْاددريبـ ينـويكس رسانـ ايـ انـليقسوـ “dan kami berfirman :”hai api,jadilah dingin,dan selamatkan Ibrahim”

B. IKHTIYAR

Ikhtiyar secara bahasa artinya memilih. Secara istilah ikhtiar adalah usaha seorang hamba untuk memperoleh apa yang di kehendakinya. orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil dan sukses. Dalam kata lain Ikhtiar adalah berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan, tidak berdiam diri dan berpangku tangan apa lagi lari dari kenyataan. Dalil tentang ikhtiar dalam alquran ْاورسيمغـيس َىتلحـ م ر ويقـبـ امـ رسيمغـيس لـ هـلللْا ن ل إـ م ي هـس ـ فسنيأـبـ امـ Artinya : … Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri … QS. Ar-Ra’du 11 Sebagai seorang muslim di wajibkan untuk senantiasa berikhtiar sekuat tenaga dan sekuat kemampuanya. setelah dia berikhtiar maka dia harus menyerahkan segala usahanya kepada allah SWT. Contoh-contoh ihktiar yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali karena allah memberi kebebasan untuk manusia berikhtiar dengan syarat tidak melanggar syariat allah SWT, contoh ikhtiar seperti belajar dengan tekun agar mendapat nilai yang baik, seorang ayah bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, dan lain sebagainya. Dalam firman Allah SWT: TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH 22 ْاوــغستـبيْاوـ ض ـ ريلي ـ ْا يفـ ْاورسشـتـنيافـ ةسلـصللْا تـيـضـقس ْاذـإـفـ ن ـ وح س لـفيتس م ي ك س للعـلـ ْارديثـكـ هـلللْا ْاورسكسذيْاوـ هـلللْا لـض ي فـ ن ي مـ Artinya : Apabila telah di tunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia allah dan ingatlah allah banyak- banyak supaya kamu beruntung. QS. Al-Jumu’ah 10  Hikmah Tawakkal dan Ikhtiyar 1. Menghilangkan rasa malas, murung dan keluh kesah 2. Menumbuhkan harapan baru dalam hidup. Karena setiap dari satu usaha dapat menumbuhkan sejuta harapan. Dan dengan banyak berusaha maka akan semakin banyak harapan 3. Meninggikan derajat kita dihadapan manusia dari Allah SWT

C. SABAR

Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia.Asal katanya adalah Shobaro, yang membentuk infinitif masdar menjadi shabran. Dari segi bahasa, sabar berarti menahan , mencegah atau tabah. Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah: Menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah. Sabar merupakan salah satu ciri mendasar orang yg bertaqwa.Sabar merupakan ikatan yg tak mungkin terpisah dari keimanan, ikatan antara sabar dengan iman bagaikan kepala dengan jasadnya. Jadi sabar di sini adalah suatu kekuatan, daya positif yang mendorong jiwa untuk menunaikan suatu kewajiban.Dan disamping itu pula bahwa sabar adalah suatu kekuatan yang menghalangi seseorang untuk, melakukan kejahatan. TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH Sifat yang paling dilarang oleh Allah adalah sifat lemah dan juga bersedih hati, oleh karena itu sifat tersebut adalah mempunyai arti tidak sabar, sebab sifat itu sangat dilarang oleh Allah SWT. Fiman Allah dalam al-quran: ن ـ يرـبـاص ل لْا عـمـ هـللْا ن ل إـ ْاورسبـص ي ْاوـ Dan bersabarlah kalian, karena Allah beserta orang-orang yang sabar. QS. Al-Anfal : 46. Seorang bisa dikatakan sabar apabila dalam kehidupannya selalu memandang ke arah kemajuan positif thinking serta memperkuat sabarnya dg iman dan meyakini kebenaran akan janji-janji Allah SWT. Sebagaimana janjinya pd surah az-Zumar: 10 ب ر اس ـ حـ رـييغـبـ مهسرـجيأ ـ نـورسبـاصللْا َىفلوـيس امـنلإـ ”Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yg disempurna- kan pahala mereka tanpa batas”. QS. Az-zumar: 10 Sabar berarti berhati lapang kuat menderita berbagai cobaan dan pendadaran hidup, namun tidak berarti mudah patah dan kehilangan pengharapan. Sebaliknya penuh keyakinan pengharapan dan berani menerima apa yang tergelar di jagad raya ini.

D. SYUKUR

Syukur adalah salah satu refleksi dari sikap tawakal.Syukur ialah sesuatu yang menunjukkan kebaikan dan penyebarannya. Sedangkan secara syar’i syukur ialah memberikan pujian kepada Allah dengan cara taat kepada-Nya, tunduk dan berserah diri hanya kepada Allah SWT serta beramar makruf nahi mungkar. Allah berfirman dalam Al-quran: ن ل إـ ميتسريفـكـ نئـلـوـ ميك س نلدـيزـلـ ميتسريكـشـ نئـلـ ميكسبيرـ نـذلأـتـ ذيإـوـ دديدـش ـ لـ يبـْاذـعـ “ Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. Q.S Ibrahim,14: 7 Apabila manusia mau mensyukuri akan nikmat Allah SWT., maka Allah akan menambah nikmat-Nya, dan apabila manusia itu tidak mau berterima kasih kepada nikmat-Nya, maka sesungguhnya Allah akan mencabut dan juga mengurangi nikmat dari manusia tersebut sebagai hukuman atas kekufurannya.  Bersyukur itu terbagi menjadi tiga bagian, yang diantaranya TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH 24 1. bersyukur dengan lisan, maksudnya ialah mengakui segala kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT. dengan sikap merendahkan diri. 2. bersyukur dengan badan, yakni Bersikap selalu sepakat serta melayani mengabdi kepada Allah SWT. 3. bersyukur dengan hati, yaitu : Mengasingkan diri di hadapan Allah SWT. dengan cara konsisten menjaga dzikir akan keagungan dan kebesaran Allah SWT Sering sekali kita sebagai manusia lalai dalam mensyukuri nikmat Allah dan tidak menyadari bahwa nilai suatu nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada dirinya. Maka dia baru terasa apabila nikmat itu dicabut dari dirinya, maka dia barulah merasakan dan menyadarinya, contohnya adalah nikmat berupa kesehatan jasmani dan juga kesehatan rohani Dalam firman Allah: ي ي ــنـغـ يبمرـ ن ل إـفـ رـفـكـ نمـوـ هـس ـ فينـلـ رسك س ش ي يـ امـنلإـفـ رـكـشـ نمـوـ م د يرـكـ Artinya: Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia. An-Naml ayat 40

E. QANA’AH

Qona’ah ialah menerima keputusan Allah SWT dengan tidak mengeluh, merasa puas dan penuh keridhaan atas keputusan Allah SWT, serta senantiasa tetap berusaha sampai batas maksimal kemampuannya. Dapat diartikan pula Qanaah artinya merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah SWT. Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh dari sifat serakah atau tamak. Qanaah bukan berarti diam berpangku tangan dan bermalas-malasan tidak mau meningkatkan kesejahteraan hidup tapi sesungguhnya orang yang qanaah adalah orang yang sangat kuat dan bersahaja, dia giat berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan yang dicitacitakan.Namun apabila menemui kegagalan dia tidak pernah berpuus asa dan kecewa, bahkan ia selalu sabar dan husnuzhan dengan keputusan Allah, karena dia punya keyakinan bahwa dibalik semua peristiwa dalam hidup pasti ada hikmahnya. Dan beruntunglah orangorang yang selalu merasa cukup dengan apa yang telah diberikan Allah kepadanya. Firman Allah Q.S Huud,11 ayat 6 yang menjelaskan م س ــلـعييـوـ اــهـقسزيرـ هـــللْا َىــلـع ـ ل ل إـ ض ـ ريل ـ ْاي يــفـ ةرــبلآدـ نمـامـوـ اهـعـدـويتـس ي مسوـ اهـرلقـتـس ي مس ن ر يبـمي ب ر اتـك ـ يفـ ل ي ك س TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfuzh. Q.S Huud,11 ayat 6 Dari ayat di atas apa yang dapat kami ambil hikmahnya, bahwa Allah SWT menjamin makhluk-Nya, sehingga sedapat mungkin kita meningkatkan sifat qona’ah dan menghilangkan sifat tamak. Dalam hadis rosulullah saw bersabda: لاق :لاق هنع هللْا يضر رمع نبْا هللْادبع نع ن ي مـ حـلـفيْاـ ديقـ : ملسو هيلع هللْا َىلص هللْا لوسر هْاور هساتـْاـ امـبـ هسللْا هسعـنلقـوـ افدافـكـ ق ـ زـرسوـ مـلـس ي ْاـ ملسم Artinya : “dari Abdillah bin Umar r.a berkata Rosululloh SAW, “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam mendapat rizki secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya.”HR. Muslim Diantara beberapa contoh yang mencerminkan sifat qanaah adalah sebagai berikut: 1. Menerima dengan ikhlas setiap rezeki yang diberikan Allah SWT. 2. Senantiasa berpikir positif menerima ujian, cobaan, kegagalan, bahkan nikmat dari Allah SWT. 3. Bekerja keras dan tetap optimis. 4. Tidak berlebih-lebihan artinya membelanjakan harta sesuai kebutuhan.  Hikmah Dari Sabar, Syukur Dan Qana’ah  Syukur dan sabar adalah kunci bagi meningkatnya keimanan akan Allah SWT dalam diri seseorang. Berbagai sarana telah disediakan bagi tumbuhnya rasa syukur dan sabar dalam diri, seperti bersikap menyerahkan segala sesuatu dan merasa ridha pada ketentuan Allah baik kenikmatan ataupun ujian  Syukur dan sabar juga merupakan sarana meningkatkan kualitas diri agar lebih berharga dalam pandangan Allah SWT. Seseorang yang pandai bersyukur akan senantiasa bertahtakan kesabaran, meski berada dalam ujian penderitaan.  Qonaah adalah salah satu kunci kebahagiaan hidup, karena orang yang perilaku qonaah selalu berfikir positif dalam menrima cobaan dan ujian dari Allah, dan selalu berusaha menjadi manusia yang lebih baik di mata Allah TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH 26 TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH Diskusikan dan komunikasikan Setelah kalian belajar dan berdiskusi tentang tawakkal, sabar, syukur, sabar dan qonaah, tentunya kalian akan mendapati fenomene-fenomenaperistiwa dalam kehidupan yang berhubungan dengan perilaku tersebut. Selanjutnya bentuk kelompok diskusi, nama kelompok sesuai dengan nama judul, yaitu: 1 kelompok tawakkal, 2 kelompok ikhtiar, 3 kelompok sabar, 4 kelompok syukur dan 5 kelompok qanaah. kemudian lakukan kegiatan berikut: 1. Carilah ceritafenomenaperistiwa yang berhubungan dengan perilaku sesuai dengan tema masing-masing yaitu: kelompok 1 kelompok tawakkal, 2 kelompok ikhtiar, 3 kelompok sabar, 4 kelompok syukur, dan 5 kelompok qanaah dari literatur, buku, koran, majalah atau internet. 2. Bagaimanakah cara-cara mengamalkan sikap terpuji tersebut? Jelaskan 3. Apa sajakah hambatan rintangan dalam mengamalkan sikap-sikap terpuji tersebut? 4. Bagaimana cara kalian untuk mengatasi rintangan-rintangan tersebut? 5. Apa saja manfaat mengamalkan sikap-sikap terpuji tersebut? Jelaskan a. Berilah tanda centang √ pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian No Perilaku selalu sering Jarang Tdk pernah 1 Saya berdoa kepada Allah sebelum melakukan kegiatan 2 Saya berusaha dengan maksimal dalam semua kegiatan 3 Saya berlapang dada dalam setiap hasil pekerjaan yng

D. KEMBANGKAN WAWASANMU

E. REFLEKSI

TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH 28 No Perilaku selalu sering Jarang Tdk pernah sudah dikerjakan dengan baik 4 Saya tidak puas dengan hasil pekerjaan yang tidak sesuai keinginan 5 Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan walau meninggalkan solat b. Berilah tanda centang √ pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian No Perilaku selalu sering Jarang Tdk pernah 1 Saya bersyukur pada nikmat Allah 2 Saya Bersabar sebagai rasa syukur kepada Allah 3 Saya berpikir positif dalam menghadapi semua cobaan dan ujian Allah 4 Saya tidak melaksanakan ibadah kepada Allah dalam situasi sulit 5 Saya berusaha menjalin hubungan baik dengan sahabat yang selalu mengganggu Soal-soal Penalaran: 1. Mengapa bersabar itu penting? Jelaskan 2. Apakah yang melatar belakangi seseorang yang sering kali tidak bisa bersabar dalam menghadapi masalah hidupnya? jelaskan TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH Tawakal berasal dari wakala yang berarti menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan urusan kita kepada orang lain. Dalam kaitan ini penyerahan tersebut adalah kepada Allah SWT.Tujuannya, untuk mendapat kemashlahatan dan menghilangkan kemudharatan. Orang yang mempunyai sikap tawakal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan suatu keberhasilan dari usahanya. Hal ini karena ia menyadari bahwa keberhasilan itu di dapatkan atas izin dan kehendak Allah. Sementara itu, jika mengalami kegagalan orang yang mempunyai sifat tawakal akan senantiasa merasa ikhlas menerima keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut dalam kesedihan karena ia menyadari bahwa segala keputusan allah pastilah terbaik. Sedangkan Ikhtiar secara bahasa artinya memilih. Secara istilah ikhtiar adalah usaha seorang hamba untuk memperoleh apa yang di kehendakinya. orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil dan sukses. Dalam kata lain Ikhtiar adalah berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan, tidak berdiam diri dan berpangku tangan apa lagi lari dari kenyataan. Sabar adalah menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah. Sabar merupakan salah satu ciri mendasar orang yg bertaqwa.Sabar merupakan ikatan yg tak mungkin terpisah dari keimanan, ikatan antara sabar dengan iman bagaikan kepala dengan jasadnya. Adapun syukur adalah salah satu refleksi dari sikap tawakal.Syukur ialah sesuatu yang menunjukkan kebaikan dan penyebarannya. Sedangkan secara syar’i syukur ialah memberikan pujian kepada Allah dengan cara taat kepada-Nya, tunduk dan berserah diri hanya kepada Allah SWT serta beramar makruf nahi mungkar. Qana’ah adalah menerima keputusan Allah SWT dengan tidak mengeluh, merasa puas dan penuh keridhaan atas keputusan Allah SWT, serta senantiasa tetap berusaha sampai batas maksimal kemampuannya. Dapat diartikan pula Qanaah artinya merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah SWT. Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh dari sifat serakah atau tamak.

F. RANGKUMAN

TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH 30 KOMPETENSI INTI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,