Kelas XI SMAMASMKMAK 96
Semester 1
E. Beberapa Jenis Teater Tradisional Asia
Teater tradisional Asia sangat banyak macam dan ragamnya. Setiap Negara mempunyai teater tradisionalnya masing-masing.
Di bawah ini hanya diperkenalkan tiga dari macam ragam teater tradisional yang banyak itu.
1. Teater Tradisional Cina
Salah satu teater tradisional China adalah Opera Peking. Yang menggabungkan musik, tarian, nyanyian, pantomim dan
akrobat. Tontonan ini muncul pada akhir abad ke-18 dan mulai popular pada pertengahan abad ke-19. Tata rias dan tata
busananya penuh warna dan sangat rumit. Gerakan-gerakan pelakunya cenderung simbolik dan sugestif.
Lakon Opera Peking berasal dari sejarah China, legenda, cerita Rakyat, dan cerita-cerita kekinian.
Dalam perjalanannya, Opera Peking, terus mengalami perubahan hingga pada bentuknya yang sekarang. Opera Peking
adalah perpaduan dari banyak bentuk kesenian di China.
Sumber: Dok. Beijing Opera
Gambar 6.10 Teater
Tradisional Cina, Opera Beijing, 2013.
Sebagaimana teater tradisional di Indonesia, Opera Peking pada awalnya hanya dimainkan oleh laki-laki. Perempuan baru
diperkenankan main di Shanghai, tahun 1894. Opera Peking juga berkembang di Taiwan.
2. Teater Tadisional Jepang
Salah satu bentuk teater tradisional Jepang adalah Kabuki. Sebagaimana teater tradisional China, tata rias dan tata busana
Kabuki juga sangat rumit. Bentuk tontonannya campuran dari musik, tarian, dan nyanyian.
Di unduh dari : Bukupaket.com
97 Seni Budaya
Kabuki berasal dari tiga suku kata, Ka menyanyi, bu menari, dan ki
ketrampilan. Kabuki sering diartikan sebagai seni menyanyi dan menari.
Kabuki sebagai teater tradisional telah diturunkan dari generasi ke generasi
oleh masyarakat pendukungnya. Dalam sejarahnya, Kabuki tidak banyak
mengalami perubahan. Berbeda dengan teater Barat, di mana pelaku
dan penonton dibatasi oleh lengkung proskenium; - dalam tontonan Kabuki
pelaku dan penonton tidak berjarak. Panggung Kabuki menjorok ke arah
penonton.
3. Teater Tradisional India
Kalau di zaman Yunani kuno, Aristoteles 384 SM – 322 SM, menulis
“Poetic”, risalah yang mengulas tentang puisi, tragedi, komedi, dll. Maka di India
1500 SM – 1000 SM, ada tokoh yang setara, Bharata Muni, yang menulis
“Natya shastra, risalah yang ditujukan kepada penulis naskah, sutradara dan
aktor. Risalah tersebut melukiskan tentang akting, tari, musik, struktur
dramatik, arsitektur, tata busana, tata rias, properti, manajemen produksi, dll.
Teater tradisional India bermula dari bentuk narasi yang diekspresikan dalam nyanyian dan tarian. Sehingga pada
perkembangannya gerak laku pada teater tradisional India, didominasi oleh nyanyian dan tarian, yang merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi.
Sementera, alur cerita dan struktur lakon mengikuti alur dan struktur dari Mahabharata dan Ramayana, dengan tema
cinta dan kepahlawanan.
Makna, Simbol dan Peran Teater Dunia
Teater bermula dari upacara keagamaan yang tujuannya untuk kesuburan tanaman dan keselamatan masyarakat dalam perburuan.
Kemudian pada perkembangannya, menjadi pertunjukan yang dipertontonkan kepada khalayak, ketika adegan perburuan itu
diperagakan oleh kelompok masyarakat pendukungnya.
Sumber: Dok. Admin
Gambar 6.12 Bentuk teater tradisional Assam ‘Ankiya
Nat’, India, tanggal 7 Maret 2012
Sumber: Dok. Pusat Kebudayaan Jepang
Gambar 6.11 Festival Kabuki tahun ke- 3, di kota
Komatsu City.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kelas XI SMAMASMKMAK 98
Semester 1
Pada perkembangan selanjutnya, teater menjadi sarana pengajaran dan hiburan yang mengusung nilai-nilai moral, sosial,
ekonomi, politik, dll. Demikian pula perkembangannya pada teater tradisional di Asia dan di Nusantara. Lakon-lakon yang kita
saksikan melalui “Oedipus Sang Raja”, “Mahabharata”, Ramayana, “Romeo Juliet”, “Lutung Kasarung”, “Malin Kundang”, dll.
Semua menceritakan nilai baik-buruk, dimana masyarakat yang menontonnya bisa bercermin.
F. Beberapa Jenis Teater Tradisional Nusantara