BAB 4 BAHAN ADHESIF SELF ETCHING
Sistem adhesif self etching adalah sistem bonding yang tidak melakukan prosedur irigasi etsa. Sistem ini menghasilkan kekuatan yang lebih rendah
dibandingkan sistem adhesif total etching.
2,6
4.1 Komposisi dan Sifat Bahan
Pada bahan adhesif self etching digunakan bahan etsa asam yang digunakan memiliki konsentrasi yang lebih rendah daripada bahan etsa yang dipakai pada
biasanya. Beberapa peneltian menyatakan bahwa bahan etsa dengan konsentrasi yang lebih rendah asam nitrat 2,5 , asam sitrat 10 , asam fosfat 10 , atau asam
maleat 10 memiliki efektivitas yang yang sama dengan asam fosfat 30-40 yang diaplikasikan pada enamel selama 15 detik.
6
Walaupun bahan adhesif self etching dikemas dalam satu tempat, tetapi umumnya terdiri dari tiga komponen utama yaitu:
1. Bahan Etsa
Bahan etsa adalah bahan yang berupa asam lemah contoh : asam maleat. Bahan ini berfungsi untuk memodifikasi atau menyingkirkan smear layer,
melakukan demineralisasi dentin peritubular dan intertubular.
3
2. Bahan Primer.
Bahan primer yang digunakan berupa bahan monomer bifungsional yang tercampur pada bahan pelarut yang mudah menguap seperti aseton atau
Universitas Sumatera Utara
alkohol, seperti HEMA Hydroxyethyl methacrylate, NMSA NMSA N- methacryloyl-5-aminosalicylic acid, NPG N-phenylglycine, PMDM
Pyromellitic diethylmethacrylate, dan 4-META 4-methacryloxyethyl trimellitate anhydride. Bahan ini berfungsi untuk menghubungkan dentin
yang bersifat hidrofilik dengan bahan adhesif resin yang hidrofobik, menginfiltrasi dentin peritubular dan intertubular yang telah mengalami
demineralisasi serta meningkatkan ikatan terhadap resin dengan membentuk lapisan pada permukaan dentin yang basah
3
. 3.
Bahan bonding. Bahan bonding yang digunakan merupakan bahan resin tanpa filler yang juga
terdiri dari beberapa komponen bahan primer seperti HEMA untuk meningkatkan kekuatan ikatan bahan adhesif. Bahan ini berfungsi untuk
membentuk zona interdifusi resin-dentin melalui ikatan dengan monomer- monomer yang terdapat pada bahan primer, lapisan ini sering juga disebut
sebagai lapisan hibrid, ketebalannya mulai dari 1 - 5μm, membentuk resin tag
yang menutupi tubulus-tubulus dentin, menyediakan lapisan methacrylate yang nantinya akan berikatan dengan resin komposit
3
.
4.2 Mekanisme Ikatan
Mekanisme ikatannya berdasarkan etsa dan primer yang dilakukan secara bersamaan pada enamel dan dentin tanpa pembilasan dengan memanfaatkan smear
layer yang terdapat pada resin tag yang terbentuk. Dengan sistem ini maka tahapan pembilasan dengan air dan pengeringan tidak perlu dilakukan sehingga kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
terjadinya kondisi kavitas yang terlalu basah atau terlalu kering yang dapat mempengaruhi ikatan adhesi dapat diminimalisir Gambar 3. Beberapa penelitian
bahan adhesif self etching secara in vitro, melaporkan bahwa kekuatan ikatan yang terbentuk adalah 20 – 28 Mpa yang sama dengan kekuatan ikatan yang didapatkan
dengan menggunakan asam fosfat pada enamel Gambar 8.
6
Pada bahan adhesif self etch juga terdapat bentuk ikatan mekanik, fisik dan kimia. Pengetsaan pada sistem ini dilakukan tanpa pembilasan menggunakan etsa
berupa asam dengan pH antara 1,8 dan 2,5, yang telah dikombinasi dengan primer, dengan demikian maka bahan primer dapat memodifikasi dan mempenetrasi smear
layer, dan juga dapat berikatan dengan kolagen dentin membentuk lapisan hibrid yang berikatan secara kimia dan fisik, adanya lapisan hibrid antara dentin dengan
monomer resin pada saat ini dipercaya sebagai bentuk mekanisme retensi bahan adhesif yang paling fundamental, ikatan mekanik yang terbentuk pada sistem adhesif
self etch tidak terlalu berperan.
3,4
Gambar 4. Gambaran ikatan bahan adesif self etching dan permukaan gigi.
6
Universitas Sumatera Utara
4.3 Cara Manipulasi
Pemakaian bahan self etching mulai diperkenalkan di Jepang. Bahan etsa yang telah digabungkan dengan primer menjadi molekul phosphonated resin, akan
menghasilkan dua fungsi sebagai bahan etsa dan primer sekaligus. Berbeda dengan bahan adhesif total etching, bahan adhesif self etching tidak dibilas saat
diaplikasikan.
6
Adapun cara manipulasi bahan adhesif self etching adalah sebagai berikut : a.
Diawali dari prosedur aplikasi bahan etsa dan primer yang diaplikasikan langsung dalam satu langkah, kemudian dibiarkan selama 15 hingga 20
detik. b.
Keringkan dengan menggunakan semprotan udara dengan kekuatan sedang.
c. Kemudian bahan bonding diaplikasikan dan dilakukan proses penyinaran
selama 10 detik.
15,11
4.4 Keuntungan dan Kerugian
Kelebihan sistem ini adalah sistem ini jarang menimbulkan keluhan sensitif atau ngilu setelah diaplikasikan. Hal ini dikarenakan sistem ini menggunakan bahan
etsa yang konsentrasi rendah.
6
Kemudian dengan menyatukan langkah etching dan primer dalam satu langkah membuat waktu kerja menjadi lebih singkat, dan dengan
tidak adanya proses pencucian maka dapat mencegah terjadinya kolaps pada jaringan kolagen.
6,11,15
Walaupun demikian, beberapa penelitian lainnya menyatakan bahwa bahan etsa dengan konsentrasi yang rendah tersebut menghasilkan kekuatan ikatan
Universitas Sumatera Utara
terhadap enamel yang lebih rendah, sehingga lama pemakaian bahan etsa sesuai petunjuk pabrik harus benar-benar diikuti.
6
Kemudian dengan tidak adanya proses pencucian dalam pengaplikasiannya membuat sisa daripada smear layer masih berada
di antara permukaan bahan adhesif dan dentin, yang menyebabkan stabilitas ikatan menjadi berkurang.
11
4.5 Contoh Produk
Saat ini, produk bahan adhesif self etching sudah banyak jumlahnya. Tabel di bawah ini akan menjelaskan contoh-contoh produk bahan adhesif self etching,
komposisi dan pabrikannya.
8,10
Tabel 2. Contoh produk bahan adhesif self etching, komposisi dan pabrikannya.
N O NAMA PRODUK
KOMPOSISI PABRIKAN
1 AdheSE
Air, methacrylate phophate, Ivoclar Vivadent
2 Clearfil SE Bond
Air, methacryloyloxyl decyl dihydrogenphosphate,
hydroxyethy methacrylate, HEMA, camphoroquinone,
Bis-GMA. Kuraray America
3 Clearfil PROTECT BOND
Air, Resin phosphonated, Kuraray America
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PENGGUNAAN BAHAN ADHESIF