PENGARUH TEKNIK MNEMONIK TERHADAP PENGEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK PARULIAN 2 MEDAN T.A 2015/2016.

(1)

PENGARUH TEKNIK MNEMONIK TERHADAP

PENGEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI

TK PARULIAN 2 MEDAN

T.A 2015/2016

Skripsi

Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Prodi Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh:

ROSITA SARI HUTABARAT

NIM. 1121113004

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

ROSITA SARI, Nim : 1121113004, Pengaruh Teknik Mnemonik Terhadap Pengembangan Bahasa Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Parulian 2 Medan T.A. 2015/2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: masih rendahnya kemampuan mengingat anak, sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Oleh sebab itu sangat perlu di berikan tuntunan untuk membantu memori anak dengan teknik mnemonik. Hal tersebut dikarenakan guru masih berpatokan dengan buku paket, sehingga anak kurang terlibat dalam proses pembelajaran (bersikap pasif) sehingga bahasa anak rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Teknik Mnemonik Terhadap Pengembangan Bahasa Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Parulian 2 Medan T.A. 2015/2016.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian Posttest-Only Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling, yaitu memilih sampel dengan cara acak. Cara acak/random dilakukan karena populasi anaknya di setiap kelas memiliki karakteristik yang sama dari segi usia yaitu usia 4-5 tahun. Teknik acak yang dilakukan untuk menentukan sampel kelas ekperimen yang menggunakan mnemonik dan sebagai kelas kontrol yang menggunakan pasangan kata serima adalah dengan cara undian. Cara undian yang dimaksud adalah dengan mengocok 42 gulungan kertas nama anak, kemudian nama yang keluar pertama adalah kelas eksperimen, nama yang keluar selanjutnya adalah kelas kontrol dan seterusnya bergantian. Untuk kelas ekperimen 15 orang anak dengan pembelajaran menggunakan mnemonik, dan kelas kontrol 15 orang anak menggunakan pasangan kata serima.

Berdasarkan hasil tersebut hipotesis menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan mnemonik berpengaruh signifikan terhadap pengembangan bahasa yaitu hasil uji hipotesis diketahui t-hitung > dari t-tabel yaitu 20,79 > 1,701. Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan teknik mnemonik terhadap pengembangan bahasa anak usia 4-5 tahun Di TK Parulian 2 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Teknik Mnemonik Terhadap Bahasa Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Parulian 2 Medan T.A. 2015/2016”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada program studi PG PAUD.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Sehingga, penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak, agar hasilnya lebih baik lagi.

Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari berbagai pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta jajarannya.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNIMED.

3. Wakil Dekan I Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Wakil Dekan II, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, dan Wakil Dekan III Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.

4. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Prodi PG PAUD.

5. Bapak Dr. Edward Purba, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(6)

6. Bapak Dra. Jasper Simanjuntak M.pd, Ibu Dra. Nasriah, M.Pd dan Ibu Sariana Marbun, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran serta masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini agar lebih baik.

7. Seluruh dosen jurusan PG PAUD FIP UNIMED, yang telah membimbing dan membagikan ilmunya. Khususnya Bapak Dra. Jasper Simanjuntak M.pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.

8. Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, Khusunya Kak Ika yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis baik informasi maupun motivasi agar penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Ibu selaku Kepala TK Parulian 2 yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian eksperimen di sekolah tersebut. Bapak/Ibu guru dan pegawai di TK Parulian 2 khususnya Ibu Sihombing selaku guru kelas B1 dan Ibu Bella, selaku guru kelas B2 dan seluruh siswa/i yang

telah memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

10.Teristimewa kedua orang tua tercinta, Ayah tercinta dan Mama tersayang yang tak pernah henti memberikan motivasi, kasih sayang, nasehat dan doa. Untuk Kakak Ester, Abang Johannes, Abang Samuel, Kakak indah, Abang Irwin, Kakak Risda serta Keponakan tersayang Yohana dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada penulis.


(7)

11.Kepada sahabat-sahabat terbaikku, Ade kurnia sari, Nurhidayati, Umi kalsum saragih, kakak Sakinah Siregar, Tri manalu, Desma, yang telah banyak mendukung dan memberikan doa dan semangat sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

12.Buat Teman-teman seperjuanganku Berliana, Rizki Winitri, Nurafni, Kristiani, Fachrunnisya, Annisa Randatika, Nurqomariah, Fanny, Zakiah terima kasih kepada seluruh teman-teman rekan-rekan sesama kuliah khususnya Reguler A PG-PAUD 2012, yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, 29 Juni 2016 Penulis

ROSITA SARI HUTABARAT NIM. 1121113004


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis. ... 7

2.1.1 Pengertian Kata ... 7

2.1.2 Pembelajaran Kata Pada Anak Usia Dini ...10

2.1.3 Keunggulan Dan Kelemahan Metode Kata ...12

2.1.4 Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini ...12


(9)

2.2 Teknik Mnemonik ... 16

2.2.1. Pengertian Teknik Mnemonik ... 16

2.2.2. Lima Tahap Mengingat Dengan Cepat ... 18

2.2.3. Empat Teknik Mnemonik ... 20

2.2.4 Manfaat Teknik Mnemonik ...23

2.2.5 Kerangka Berpikir ... 25

2.2.6 Hipotesis ... 25

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... 26

3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 26

3.2.1. Populasi Penelitian ... 26

3.2.2 Sampel Penelitian ... 26

3.3 Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 27

3.3.1 Variabel Penelitian ... 27

3.3.2 Definisi Operasional... 27

3.4 Desain Dan Prosedur Penelitian ... 27

3.4.1 Desain Penelitian ... 27

3.4.2 Prosedur Penelitian ... 28

3.5 Instrumen Penelitian ... 29

3.6 Teknik Analisis Data ... 32


(10)

BAB : IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ... 37

4.1.1 Deskripsi Hasil Observasi Pengenalan Kata Pada Anak ... 37

4.2 Uji Normalitas ... 43

4.2.1 Uji Homogennitas ... 43

4.2.2 Uji Hipotesis ... 44

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

3.4.1 Desain Penelitian ... 27

3.4.2 Prosedur Penelitian ... 28

BAB : V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 48 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Only Postest Control Grup Desain ...28

Tabel 2.2 Kisi-kisi Instrumen Pengembangan Bahasa Anak ...30

Tabel 3.1 Instrumen Pengembangan Bahasa Anak ...31

Tebel 3.2 Jadwal Penelitian ...36

Tabel 4.1 Tabel Data Hasil Observasi Pengenalan Kata Pada Anak Kelas Eksperimen ...37

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Pengenalan Kata Pada Anak di Kelas Eksperimen……….39

Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Pengenalan Kata Pada Anak di Kelas Kontrol ...40

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Kelas Kontrol ...41

Tabel 4.5 Deskriptif hasil Analisis Statistik Deskriptif ...42

Tabel 4.6 Ringkasan Uji Normalitas Data ...43

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas ...44


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi Pengenalan Kata Pada Anak Kelas Eksperimen ...39 Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi Pengenalan Kata Pada Anak Kelas Kontrol ...42


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lamp 1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Anak Kelas Eksperimen Lamp 2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Anak Kelas Eksperimen Lamp 3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Anak Kelas Kontrol Lamp 4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Anak Kelas Kontrol

Lamp 5 Data Mentah Hasil Observasi Anak di Kelas Eksperimen Lamp 6 Data Mentah Hasil Observasi Anak di Kelas Kontrol

Lamp 7 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku Data Kelas Kontrol (X1) dan Kelas

Eksperimen (X2)

Lamp 8 Uji Normalitas Lamp 9 Uji Homogenitas Lamp 10 Uji Hipotesis

Lamp 11 Nilai untuk Distribusi F

Lamp 12 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors

Lamp 13 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke Z Lamp 14 Nilai Kritis untuk Distribusi t

RKH dan RKM Surat Izin Penelitian


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan kemampuan dasar di taman kanak-kanak adalah pengembangan bahasa. Bahasa memungkinkan anak untuk menerjemahkan pengalaman kedalam simbol-simbol yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dan mengingat. Bahasa erat sekali kaitannya dengan perkembangan kognitif. Melalui bahasa dapat memahami komunikasi berpikir, mengingat dan juga perasaan seseorang. Bahasa anak tidak dimulai dari kata ke huruf lalu pengalaman, tetapi dari perbuatan atau pengalaman ke huruf baru kemudian ke kata. Proses pembelajaran seperti halnya pengenalan kata pada anak akan berarti apabila anak mampu mengingat dengan baik. Lebih lanjut dijelaskan bahwa anak-anak akan mampu mengingat banyak informasi apabila mendapatkan isyarat-isyarat atau bukti-bukti yang tepat.

Mengingat arti penting bagi anak-anak untuk berhasil mendapatkan pengetahuan tentang kata maka penting untuk mempertimbangkan cara yang efektif dalam mengajarkan nama, bunyi, dan bentuk huruf. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini menuntut guru harus kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran. Hal ini dikarenakan anak belum mampu berpikir secara abstrak, sehingga diperlukan berbagai cara agar anak dapat memahami dan mengerti materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru termasuk dalam pengenalan kata.


(15)

Memori adalah anugerah yang mengagumkan yang membuat seseorang bisa mengingat masa lalu, mengutarakan keadaan sekarang dan merenungkan masa depan melalui persamaannya dengan masa lalu menurut Ilmuan Yunani Kuno.

Memori merupakan kemampuan individu untuk menerima, menyimpan, dan menarik kembali informasi ketika dibutuhkan. Daya ingat memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Orang dapat belajar berbagai hal berbeda. Namun, tidak ada satu pun yang berguna kalau kita tidak bisa mengingat apa yang telah kita pelajari. Tanpa mnemonik (ingatan), kita harus mempelajari lagi semua keterampilan atau informasi setiap hari, seolah kita tak pernah mengalami sebelumnya. Hampir semua aktivitas manusia melibatkan aspek ingatan. Oleh sebab itu ingatan menjadi hal yang sangat penting di dalam proses kognitif manusia.

Ingatan sangat berhubungan dengan otak, sehingga otak yang mengatur proses ingatan manusia. Oleh sebab itu otak memerlukan stimulus-stimulus ingatan yang berasal dari luar tubuh manusia. Stimulus yang dimaksud yaitu memberikan informasi kepada anak sehingga anak mengingat kata yang diucapkan oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi di TK PARULIAN, ada beberapa anak yang tidak paham dengan perintah guru, kesulitan untuk berbicara, dan ada pula anak yang hanya diam saat ditanya pendidik. Dikarenakan proses pembelajaran yang terjadi guru masih berpatokan dengan buku paket saja. Sehingga anak kurang terlibat dalam proses pembelajaran dalam arti bersikap pasif hanya sekedar menerima informasi saja. Akibat dari guru melaksanakan pembelajaran seperti ini akan berdampak bagi anak seperti rendahnya perbendaharaan kata anak. Hal ini


(16)

disebabkan karena dalam proses belajar mengajar anak kurang dilibatkan dalam situasi optimal untuk belajar. Keterlibatan anak dalam melakukan pembelajaran dapat mempertajam ingatan anak tentang kegiatan pembelajaran. Suatu konsep akan lebih mudah untuk di pahami dan di ingat apabila di sajikan melalui langkah dan prosedur yang menarik.

Kemampuan anak untuk mengingat sesuatu masih terbatas, sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Oleh sebab itu sangat perlu di berikan tuntunan untuk membantu memori anak dengan teknik mnemonik.

Belajar dengan teknik mnemonik adalah belajar dengan menggunakan centolan-centolan dalam menghafal suatu pengetahuan teoritis ataupun praktis sehingga proses belajar akan semakin mudah. Mnemonik mengajar anak untuk mengingat satu informasi ke informasi lain sehingga anak mendapatkan pengetahuan baru dan menambah wawasan anak untuk mengenal kata. Orang yang hanya belajar saja tanpa mengingat pelajaran yang sudah dipelajarinya, dia akan lupa pelajaran tersebut sehingga dia tidak mengerti pelajaran itu. Oleh sebab itu di dalam belajar kita tidak hanya memerlukan konsentrasi tetapi juga daya ingat yang baik. Dengan mengingat dapat membantu memahami pelajaran yang telah di pelajari sebelumnya.

Masihkah anda mengingat saat dibangku sekolah diajarkan kata mejikuhibiniu, sebuah kata yang mengingatkan kita ketujuh warna pelangi. Cara mengingat dengan kata mejikuhibiniu ini disebut dengan Mnemoic (dibaca Ne-mo-nik) atau dalam bahasa Indonesia disebut Mnemonik.

Teknik mnemonik memiliki teknik yang bervariasi untuk menyelesaikan problem ingatan seperti untuk mengingat satu ide ke ide yang lain, yang sudah


(17)

diketahui sebelumnya yaitu dengan teknik mnemonik loci. Dan ada pula teknik mnemonik lain yaitu teknik mnemonik pancang, dengan teknik mnemonik pancang anak-anak dapat mengingat barang-barang yang banyak. Metode ini telah dirasakan manfaatnya dalam rangka mengoptimalkan daya ingat, seperti yang dilakukan oleh para orang Yunani, untuk dapat menghapal teks orasinya dengan cara teknik mnemonik loci.

Metode mnemonik bekerja mengikuti cara kerja otak, sehingga memungkinkan anak akan mampu memaksimalkan hasil yang akan dicapai dalam mengenalkan kata. Dengan melihat permasalahan diatas maka peneliti merasa penting untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh teknik mnemonik

terhadap pengembangan bahasa pada anak usia 4-5 tahun Di TK Parulian 2 Medan Tahun Ajaran 2015-2016”

1.2 Identifikasi Masalah

a) Kemampuan anak untuk mengingat sesuatu masih terbatas, sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Oleh sebab itu sangat perlu di berikan tuntunan untuk membantu memori anak dengan teknik mnemonik.

b) Anak belum mampu berpikir secara abstrak, sehingga diperlukan berbagai cara agar anak dapat memahami dan mengerti materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru termasuk dalam mengenal kata pada anak.

c) Guru masih berpatokan dengan buku paket, sehingga anak kurang terlibat dalam proses pembelajaran (bersikap pasif) sehingga perbendaharaan kata anak rendah.


(18)

1.3 Batasan Masalah

Untuk itu maka penulis memberi batasan yaitu dengan menggunakan teknik mnemonik sebagai salah satu cara pengembangan bahasa anak usia 4-5 tahun Di TK Parulian 2 Medan Tahun Ajaran 2015-2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah ada pengaruh teknik mnemonik terhadap pengembangan bahasa pada anak usia 4-5 tahun Di TK Parulian 2 Medan Tahun Ajaran 2015-2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh teknik mnemonik terhadap pengembangan bahasa pada anak usia 4-5 tahun Di TK Parulian 2 Medan Tahun Ajaran 2015-2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan dari tujuan penelitian yang dikemukakan diatas maka diharapkan memberi manfaat secara teoritis dan manfaat praktis. Adapun manfaat teoritis dan manfaat praktis yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoretis

Sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan anak usia dini kaitannya dengan teknik mnemonik dalam pembelajaran khususnya pada pengembangan bahasa anak usia dini (4-5 tahun).

2. Manfaat Praktis


(19)

a. Untuk sekolah/kepala sekolah, sebagai masukan kepada sekolah supaya dapat menerapkan teknik mnemonik di sekolah.

b. Bagi pendidikan anak usia dini, sebagai referensi atau bahan masukan dalam pembelajaran khususnya pengembangan bahasa.

c. Bagi orangtua, dapat menambah wawasan orangtua tentang pentingnya mnemonik bagi anak sehingga orangtua dapat menerapkan teknik mnemonik ini pada anak.

d. Peneliti lain,sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk mengembangkan wawasan berpikir dan pengetahuan tentang teknik mnemonik terhadap pengembangan bahasa.


(20)

BAB IV

HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Hasil Observasi

Telah diterangkan sebelumnya dalam metode penelitian pada BAB III bahwa desain penelitian ini adalah Only Posttest Control Group Desain. Teknik pengumpulan data menggunakan panduan observasi. Panduan observasi telah disusun dengan baik sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang pengenalan kata pada anak.

Hasil observasi pengenalan kata anak pada usia 4 – 5 tahun di TK Parulian 2 Medan T.A 2015/2016 dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini:

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Pengenalan Kata Pada Anak di Kelas Eksperimen

Nama Responden Nilai Hasil Observasi

A 35

B 39

C 39

D 39

E 40

F 42

G 38

H 41

I 36

J 40

K 36

L 40

M 40

N 39


(21)

Berdasarkan data tersebut maka dapat diolah menjadi distribusi frekuensi untuk kelas eksperimen.

a. Menyusun Distribusi Frekuensi Data Untuk Kelas Eksperimen Berdasarkan data hasil observasi tingkat pengenalan kata pada kelas eksperimen diatas, maka perlu disusun distribusi frekuensi data untuk membuat grafik histogram sebagai berikut:

1. Menghitung Rentangan Data ( R ) R = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah = 42-35

=7

2. Menghitung Kelas Interval Ci = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 15 = 1 + 3,3 ( 1,17 ) = 1 + 3,86 = 4,86 = 5

3. Menghitung Interval ( i ) i =

= = 1,4


(22)

Setelah diperoleh nilai range, kelas interval, dan interval, maka dapat disusun distribusi frekuensi data hasil observasi pengenalan kata anak pada kelas eksperimen sebagai berikut:

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Pengenalan Kata Pada Anak di Kelas Eksperimen

No Interval F X Fx X2 Fx2

1 42-43 1 42,5 42,5 1806,25 1806,25 2 40-41 4 40,5 162 1640,25 6561 3 38-39 6 38,5 231 1482,25 8893,5 4 36-37 2 36,5 73 1332,25 2664,5 5 34-35 2 34,5 69 1190,25 2380,5

Jumlah 15 192,5 577,5 7451,25 22305,75 Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa nilai terendah 35, nilai tertinggi 42 dengan rata-rata 38,8 dan standar deviasi 1,93 (perhitungan terdapat pada lampiran 7). Lebih jelasnya dapat digambarkan dalam diagram seperti gambar 4.1 berikut :

frekuensi 7

6 5 4 3 2 1

0 skore

33,5 35,5 37,5 39,5 41,5 43,5

Gambar 4.1 Distribusi frekuensi data hasil observasi pengenalan kata anak kelas eksperimen


(23)

Berdasarkan diagram diatas diketahui anak yang berada pada rata-rata kelas 38,8 ada sebanyak 6 atau 40%, dibawah rata-rata kelas ada sebanyak 4 orang atau 26,7%, di atas rata-rata kelas ada 5 orang atau 33,3%

Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Pengenalan Kata Pada Anak di Kelas Kontrol

Nama Responden Nilai Hasil Observasi

A 30

B 25

C 32

D 28

E 26

F 27

G 29

H 25

I 27

J 25

K 26

L 24

M 24

N 26

O 25

Berdasarkan data tersebut maka dapat diolah menjadi distribusi frekuensi untuk kelas kontrol.

a. Menyusun Distribusi Frekuensi Data Untuk Kelas Kontrol

Berdasarkan data hasil observasi tingkat pengenalan kata anak pada kelas kontrol diatas, maka perlu disusun distribusi frekuensi data untuk membuat grafik histogram sebagai berikut:

1. Menghitung Rentangan Data ( R ) R = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah = 32-24


(24)

2. Menghitung Kelas Interval Ci = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 15 = 1 + 3,3 ( 1,176 ) = 1 + 3,867 = 4,867 = 5

3. Menghitung Interval ( i ) i =

=

= 1,6=2

Setelah diperoleh nilai range, kelas interval, dan interval, maka dapat disusun distribusi frekuensi data hasil observasi pengenalan kata anak pada kelas eksperimen sebagai berikut:

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Pengenalan Kata Anak di Kelas Kontrol

No Interval F X fX X2 fX2

1 32-33 1 32,5 32,5 1056,25 1056,25 2 30-31 1 30,5 30,5 930,25 930,25 3 28-29 2 28,5 57 812,25 1624,5 4 26-27 5 26,5 132,5 702,25 3511,25 5 24-25 6 24,5 147 600,25 3601,5

Jumlah 15 142,5 399,5 4101,25 10723,75 Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa nilai terendah 24, nilai tertinggi 32 dengan rata-rata 26,6 dan standar deviasi 2,33 (perhitungan terdapat


(25)

pada lampiran 7). Lebih jelasnya dapat digambarkan dalam diagram seperti gambar 4.1 berikut :

frekuensi 7

6 5 4 3 2 1

0

23,5 25,5 27,5 29,5 31,5 33,5

Gambar 4.2 Distribusi frekuensi data hasil observasi pengenalan kata anak kelas kontrol.

Berdasarkan diagram diatas diketahui siswa yang berada pada rata-rata kelas 26,6 ada sebanyak 5 atau 33,3% dibawah rata-rata kelas ada sebanyak 6 orang atau 40%, diatas rata-rata kelas ada 4 orang atau 26,7%.

Berdasarkan data hasil observasi kelas eksperimen dan kelas kontrol diatas, maka dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

X = 38,8 X = 26,6

SD = 1,93 SD = 2,33

Berdasarkan data hasil observasi kelas eksperimen dan kelas kontrol diatas.Maka dapat dijelaskan bahwa anak kelas eksperimen memiliki nilai terendah, nilai tertinggi, dan nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan kelas


(26)

kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengenalan kata anak kelas eksperimen lebih berkembang baik dibandingkan anak kelas kontrol. Tingkat pengenalan kata anak kelas eksperimen dengan mnemonik loci lebih baik dibandingkan anak kelas kontrol dengan pasangan kata serima.

Sebelum menguji hipotesis maka dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dan uji homogenitas yaitu :

4.2 Uji Normalitas Data

Untuk mengetahui keadaan yang diteliti, dilakukan uji normalitas data yaitu dengan uji liliefors sebagai berikut (perhitungan pada lampiran 10).

Tabel 4.6 Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors

No Data Kelas Lhitung Ltabel Kesimpulan

1 Observasi Akhir Eksperimen 0,1492 0,220 Normal 2 Observasi Akhir Kontrol 0,1987 0,220 Normal

Berdasarkan data dari tabel 4.6 diperoleh data observasi kelas eksperimen dengan Lhitung = 0,1492 sedangkan nilai Ltabel untuk N=15 dan α=0,05, diperoleh

0,220 atau Lhitung (0,1492) < Ltabel (0,220) dan data kelas kontrol diperoleh

Lhitungan=0,1987 sedangkan Ltabel untuk N=15 dan α=0,05 diperoleh 0,220 atau

Lhitung (0,987) < Ltabel (0,220). Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok data

berdistribusi normal. 4.2.1 Uji Homogennitas

Untuk menguji perbedaan tingkat pengenalan kata anak perlu diketahui apakah data memenuhi asumsi sampel berasal dari varians yang homogeny atau tidak, maka diperlukan uji kesamaan dua varians. Uji homogenitas observasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh Fhitung < Ftabel atau 1,44 < 2,48, maka


(27)

diterima hipotesis nol bahwa sampel memiliki varians yang homogeny. Hasil uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut (perhitungan pada lampiran 11).

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas

No Data Kelas Varians Fhitung Ftabel Kesimpulan 1 Observasi Akhir

Kelas Eksperimen 3,74

1,44 2,48 Homogen 2 Observasi Akhir

Kelas Kontrol 5,4

4.2.2 Uji Hipotesis

Setelah data memenuhi persyaratan normalitas dan homogenitas, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan statistic uji-t terhadap data yang diperoleh melalui observasi awal dan observasi akhir dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ringkasan Hasil uji-t diperoleh pada tabel dibawah ini (perhitungan pada lampiran 13).

Tabel 4.8 Ringkasan Uji Hipotesis

No Data Nilai Rata-Rata thitung ttabel Kesimpulan

1 Observasi Kelas Eksperimen

38,8

20,79 1,701 Ada pengaruh yang signifikan 2 Observasi Kelas

Kontrol

26,6

Berdasarkan data tabel 4.8 diatas nilai observasi akhir kelas eksperimen dan nilai observasi akhir kelas kontrol diperoleh thitung 20,79 sedangkan ttabel 1,701,

maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan mnemonik terhadap pengembangan bahasa pada anak usia 4 – 5 tahun di TK Parulian 2 Medan.


(28)

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada proses dalam memperoleh hasil analisis data, sebelum memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Peneliti melakukan sebuah observasi awal terhadap kedua kelas sampel.

Setelah dilakukan perlakuan yang berbeda diperoleh skor bahasa anak-anak di kelas kontrol 26,6 sedangkan di kelas eksperimen 38,8. Dari hasil observasi akhir kedua sampel tersebut diperoleh selisih 12,2 dari data yang diperoleh tersebut terdapat perbedaan yang signifikan antara pengembangan bahasa pada anak kelas kontrol dengan menggunakan pasangan kata serima dan kelas eksperimen dengan menggunakan mnemonik loci. Hasil dari pembelajaran dengan menggunakan mnemonik loci sangat baik. Hal ini dapat disebabkan karena pengaruh mnemonik bagi anak usia 4-5 tahun. Dengan mnemonik loci, anak diajak untuk melihat benda-benda yang ada di sekitar dan mengingatnya. Anak juga diberi kebebasan untuk memikirkan hal apa yang akan diingat sehingga memori anak akan berkembang.

Hal ini sesuai dengan pertanyaan Jean (2009:67) Mnemonik adalah teknik untuk memudahkan mengingat sesuatu yang dilakukan dengan membuat rumusan atau ungkapan, atau menghubungkan kata, ide, dan khayalan.

Hasil penerapan mnemonik loci pada kelas eksperimen ternyata cukup memuaskan. Hal ini terlihat lebih meningkatnya bahasa anak pada kelas eksperimen menggunakan mnemonik loci dibandingkan dengan kelas kontrol dengan menggunakan pasangan kata serima.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Muhammad. 2011. Metode Kata. http://intanmara.blogspot.co.id/ 2011 11/metode-kata.html.pdf diakses 26 november 2011 jam 12.00 wib. Anton, Moeliono. 2003. Tata Bahasa Baku. Jakarta: Balai Pustaka.

Budiasih. 1997. Metode Kata. http://intanmara.blogspot.co.id/ 2011 11/metode-kata.html.pdf diakses 26 november 2011 jam 12.00 wib.

Esti, Ismawati. 2005. Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Bermain Kartu Kata.http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIP/pdf diakses 5 januari 2005 Jam 09.00 wib.

Prasetyo, Trianto. 2012. Cara Cepat Dan Efektif Meningkatkan Daya Otak.http://kolaksetop.blogspot.co.id/2012/06/cara-cepat-dan-efektif meningkatkan.html.pdf diakses 22 juni 2012 Jam 13.20 wib.

Jean, Marie. 2009. Mengoptimalkan Daya Pikir. Amerika Serikat : Pustaka Delapratasa.

Stine, Marie Jean. 2003. Meningkatkan Daya Ingat Anda Dengan Menggunakan Seluruh Otak Anda. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsiti Bandung

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(1)

2. Menghitung Kelas Interval Ci = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 15 = 1 + 3,3 ( 1,176 ) = 1 + 3,867 = 4,867 = 5

3. Menghitung Interval ( i )

i =

=

= 1,6=2

Setelah diperoleh nilai range, kelas interval, dan interval, maka dapat disusun distribusi frekuensi data hasil observasi pengenalan kata anak pada kelas eksperimen sebagai berikut:

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Pengenalan Kata Anak di Kelas Kontrol

No Interval F X fX X2 fX2

1 32-33 1 32,5 32,5 1056,25 1056,25

2 30-31 1 30,5 30,5 930,25 930,25

3 28-29 2 28,5 57 812,25 1624,5

4 26-27 5 26,5 132,5 702,25 3511,25

5 24-25 6 24,5 147 600,25 3601,5

Jumlah 15 142,5 399,5 4101,25 10723,75

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa nilai terendah 24, nilai tertinggi 32 dengan rata-rata 26,6 dan standar deviasi 2,33 (perhitungan terdapat


(2)

pada lampiran 7). Lebih jelasnya dapat digambarkan dalam diagram seperti gambar 4.1 berikut :

frekuensi 7

6 5 4 3 2 1

0

23,5 25,5 27,5 29,5 31,5 33,5 Gambar 4.2 Distribusi frekuensi data hasil observasi pengenalan kata anak

kelas kontrol.

Berdasarkan diagram diatas diketahui siswa yang berada pada rata-rata kelas 26,6 ada sebanyak 5 atau 33,3% dibawah rata-rata kelas ada sebanyak 6 orang atau 40%, diatas rata-rata kelas ada 4 orang atau 26,7%.

Berdasarkan data hasil observasi kelas eksperimen dan kelas kontrol diatas, maka dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

X = 38,8 X = 26,6

SD = 1,93 SD = 2,33

Berdasarkan data hasil observasi kelas eksperimen dan kelas kontrol diatas.Maka dapat dijelaskan bahwa anak kelas eksperimen memiliki nilai terendah, nilai tertinggi, dan nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan kelas


(3)

kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengenalan kata anak kelas eksperimen lebih berkembang baik dibandingkan anak kelas kontrol. Tingkat pengenalan kata anak kelas eksperimen dengan mnemonik loci lebih baik dibandingkan anak kelas kontrol dengan pasangan kata serima.

Sebelum menguji hipotesis maka dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dan uji homogenitas yaitu :

4.2 Uji Normalitas Data

Untuk mengetahui keadaan yang diteliti, dilakukan uji normalitas data yaitu dengan uji liliefors sebagai berikut (perhitungan pada lampiran 10).

Tabel 4.6 Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors

No Data Kelas Lhitung Ltabel Kesimpulan

1 Observasi Akhir Eksperimen 0,1492 0,220 Normal 2 Observasi Akhir Kontrol 0,1987 0,220 Normal

Berdasarkan data dari tabel 4.6 diperoleh data observasi kelas eksperimen dengan Lhitung = 0,1492 sedangkan nilai Ltabel untuk N=15 dan α=0,05, diperoleh

0,220 atau Lhitung (0,1492) < Ltabel (0,220) dan data kelas kontrol diperoleh

Lhitungan=0,1987 sedangkan Ltabel untuk N=15 dan α=0,05 diperoleh 0,220 atau

Lhitung (0,987) < Ltabel (0,220). Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok data

berdistribusi normal.

4.2.1 Uji Homogennitas

Untuk menguji perbedaan tingkat pengenalan kata anak perlu diketahui apakah data memenuhi asumsi sampel berasal dari varians yang homogeny atau tidak, maka diperlukan uji kesamaan dua varians. Uji homogenitas observasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh Fhitung < Ftabel atau 1,44 < 2,48, maka


(4)

diterima hipotesis nol bahwa sampel memiliki varians yang homogeny. Hasil uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut (perhitungan pada lampiran 11).

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas

No Data Kelas Varians Fhitung Ftabel Kesimpulan

1 Observasi Akhir

Kelas Eksperimen 3,74

1,44 2,48 Homogen

2 Observasi Akhir

Kelas Kontrol 5,4

4.2.2 Uji Hipotesis

Setelah data memenuhi persyaratan normalitas dan homogenitas, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan statistic uji-t terhadap data yang diperoleh melalui observasi awal dan observasi akhir dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ringkasan Hasil uji-t diperoleh pada tabel dibawah ini (perhitungan pada lampiran 13).

Tabel 4.8 Ringkasan Uji Hipotesis

No Data Nilai Rata-Rata thitung ttabel Kesimpulan

1 Observasi Kelas Eksperimen

38,8

20,79 1,701 Ada pengaruh yang signifikan 2 Observasi Kelas

Kontrol

26,6

Berdasarkan data tabel 4.8 diatas nilai observasi akhir kelas eksperimen dan nilai observasi akhir kelas kontrol diperoleh thitung 20,79 sedangkan ttabel 1,701,

maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan mnemonik terhadap pengembangan bahasa pada anak usia 4 – 5 tahun di TK Parulian 2 Medan.


(5)

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada proses dalam memperoleh hasil analisis data, sebelum memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Peneliti melakukan sebuah observasi awal terhadap kedua kelas sampel.

Setelah dilakukan perlakuan yang berbeda diperoleh skor bahasa anak-anak di kelas kontrol 26,6 sedangkan di kelas eksperimen 38,8. Dari hasil observasi akhir kedua sampel tersebut diperoleh selisih 12,2 dari data yang diperoleh tersebut terdapat perbedaan yang signifikan antara pengembangan bahasa pada anak kelas kontrol dengan menggunakan pasangan kata serima dan kelas eksperimen dengan menggunakan mnemonik loci. Hasil dari pembelajaran dengan menggunakan mnemonik loci sangat baik. Hal ini dapat disebabkan karena pengaruh mnemonik bagi anak usia 4-5 tahun. Dengan mnemonik loci, anak diajak untuk melihat benda-benda yang ada di sekitar dan mengingatnya. Anak juga diberi kebebasan untuk memikirkan hal apa yang akan diingat sehingga memori anak akan berkembang.

Hal ini sesuai dengan pertanyaan Jean (2009:67) Mnemonik adalah teknik untuk memudahkan mengingat sesuatu yang dilakukan dengan membuat rumusan atau ungkapan, atau menghubungkan kata, ide, dan khayalan.

Hasil penerapan mnemonik loci pada kelas eksperimen ternyata cukup memuaskan. Hal ini terlihat lebih meningkatnya bahasa anak pada kelas eksperimen menggunakan mnemonik loci dibandingkan dengan kelas kontrol dengan menggunakan pasangan kata serima.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Muhammad. 2011. Metode Kata. http://intanmara.blogspot.co.id/ 2011 11/metode-kata.html.pdf diakses 26 november 2011 jam 12.00 wib. Anton, Moeliono. 2003. Tata Bahasa Baku. Jakarta: Balai Pustaka.

Budiasih. 1997. Metode Kata. http://intanmara.blogspot.co.id/ 2011 11/metode-kata.html.pdf diakses 26 november 2011 jam 12.00 wib.

Esti, Ismawati. 2005. Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Bermain Kartu Kata.http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIP/pdf diakses 5 januari 2005 Jam 09.00 wib.

Prasetyo, Trianto. 2012. Cara Cepat Dan Efektif Meningkatkan Daya Otak.http://kolaksetop.blogspot.co.id/2012/06/cara-cepat-dan-efektif meningkatkan.html.pdf diakses 22 juni 2012 Jam 13.20 wib.

Jean, Marie. 2009. Mengoptimalkan Daya Pikir. Amerika Serikat : Pustaka Delapratasa.

Stine, Marie Jean. 2003. Meningkatkan Daya Ingat Anda Dengan Menggunakan

Seluruh Otak Anda. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsiti Bandung

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.