AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MEDAN ESTATE KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI DESA
MEDAN ESTATE KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Muhammad Asrin Jazuli
NIM.7133220043

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

ABSTRAK

Muhammad Asrin Jazuli. NIM 7133220043. Akuntabilitas Pengelolaan
Alokasi Dana Desa di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan

Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Medan, 2017.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana akuntabilitas
pengelolaan Alokasi Dana Desa yang ada di Desa Medan Estate Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah perencanaan, pelaksanaan, pertangungjawaban, dan
pembinaan dan pengawasan sudah sesuai dengan Peraturan Bupati Deli Serdang
Nomor 592 Tahun 2016.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis
deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang. Sebagai informan penelitian adalah Sekretaris
Desa, Bendahara, Tim Pengelola Kegiatan, Camat, Kepala Pemberdayaan
Masyarakat Desa, serta yang mewakili masyarakat yaitu Kepala Dusun, LKMD,
dan BPD. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara secara mendalam,
pengamatan secara langsung, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban, dan pembinaan dan pengawasan dalam pengelolaan Alokasi
Dana Desa di Desa Medan Estate sudah akuntabel, transparan, dan partisipatif
serta telah sesuai dengan Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 592 Tahun 2016
dalam pengelolaannya.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengelolaan Alokasi Dana Desa di
Desa Medan Estate telah akuntabel dan sesuai dengan prinsip good governance
dan Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 592 Tahun 2016.
Kata Kunci : Alokasi Dana Desa, Akuntabilitas, Good Governance

ii

ABSTRACT

Muhammad Asrin Jazuli. NIM 7133220043. Management Accountability of
Alokasi Dana Desa at Medan Estate Village Percut Sei Tuan District Deli
Serdang Regency. Thesis. Accounting Departement, Faculty of Economic, State
University of Medan, 2017.
The problem in this research is how the management accountability of
Alokasi Dana Desa in the village of Medan Estate District of Percut Sei Tuan in
Deli Serdang Regency. This study aims to determine whether the planning,
implementation, accountability, and guidance and supervision are in accordance
with Peraturan Bupati Deli Serdang No. 592 Tahun 2016.
The research is a qualitative research with descriptive analysis approach.
This research was conducted in the village of Medan Estate District of Percut Sei

Tuan in Deli Serdang Regency. As the informant research was the Sekretaris
Desa, Bendahara, Tim Pengelola Kegiatan, Kepala Pemberdayaan Masyarakat
Desa, and representing the village community that is , LKMD, and BPD. This
research was conducted in-depth interviews, direct observation, and
documentation.
The results of this research indicate that the planning, implementation,
accountability and supervision over the management of the Alokasi Dana Desa in
the village of Medan Estate has accountable, transparent and participatory
manner and in accordance with Peraturan Bupati Deli Serdang No. 592 Tahun
2016 in its management.
The conclusion of this research is the management of the Alokasi Dana
Desa in the village of Medan Estate has been accountable and in accordance with
the principles of good governance and Peraturan Bupati Deli Serdang No. 592
Tahun 2016.

Keywords: Alokasi Dana Desa, Accountability, Good Governance

iii

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,
dimana oleh karena berkatNya Yang Maha Besar telah dilimpahkanNya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul
“Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Medan Estate Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”.
Sudah merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan yang akan menyelesaikan studinya harus memenuhi
syarat yaitu dengan penulisan skripsi, demikian juga halnya dengan penulis tidak
terlepas dari kewajiban itu dan untuk itu penulis telah berusaha untuk memenuhi
kewajiban tersebut. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,
motivasi serta perhatian dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan

Umum Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Bapak

Drs.

Johnson,

M.Si.

Selaku

Wakil

Dekan

Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Dr. Nasirwan, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan
Akuntansi sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
7. Bapak Dr. Azizul Kholis, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Sekretaris
Jurusan Akuntansi.
8. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si., Ak., CA. selaku Dosen Penguji.
iv

9. Bapak Muhammad Ishak, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Dosen
Penguji.
10. Ibu Tapi Rumondang Sari Siregar, S.E., M.Acc. selaku Dosen
Penguji.
11. Bapak Drs. Jumiadi AW, Ak, M.Si. selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
12. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi yang telah memberikan banyak
ilmu dan pengajaran selama masa perkuliahan.
13. Seluruh staff dan pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan khususnya bang Ricky Adrian yang telah banyak membantu
dalam proses penyelesaian administrasi.
14. Ibu Rusmiati selaku Sekretaris Desa Medan Estate dan seluruh staff
dan pegawai di Kantor Desa Medan Estate yang telah bersedia
memberikan informasi selama penulis melakukan penelitian.

15. Bapak T. M. Zaki Aufa, S. Sos., MAP. selaku Camat Pecut Sei Tuan
beserta Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa yang telah
bersedia memberikan informasi selama penulis melakukan penelitian.
16. Seluruh teman-teman kelas A stambuk 2013 Dumaris, Evri, Silvi,
Rani, Rosa, Serly, Winta, Uli, Christin, Ade, Ezy, Ayu Dini, Ayu
Surya, Sri, Indah, Aswan, Rahmat Puji, Puji Kw, Vina, Avina, Tiara,
Nurul, Faridah, Indah, Rada, Lili, Puspita, Januar, Amrul, Juni,
Jevon, Senang, Ricad, Riki, Edi, Diki, Miki, Etikat, Naek, Daniel,
Devindo, Taufiq, dan lain-lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu terima kasih buat kebersamaan selama perkuliahan kita.
17. Grup anak bijak Handayanti, Enjelika, Abrini, Yunda, Aisyah,
Lenny, dan Eka terima kasih atas kebersamaan kita selama ini.
18. Teruntuk teman keluh kesah penulis Nilda Okta Priani br. Peranginangin Sukatendel yang telah bersedia menemani dan menjadi
fotografer penulis selama melakukan penelitian.
19. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

v

20. Dan yang terakhir bukan berarti yang terburuk, khusus teruntuk

kedua orang tua penulis Abah dan Mamak tersayang Bapak Ahsanil
Usman dan Ibu Tengku Rina Tafiffahni dan adik-adik tersayang
Dinda dan Apin beserta seluruh keluarga besar penulis terima kasih
atas doa dan dukungan kalian sehingga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan hingga seperti sekarang ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat kekurangan, untuk itu penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri.

Medan, April 2016
Penulis

Muhammad Asrin Jazuli
NIM. 713322004

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK …………………………………………………………………...

i

ABSTRACT …………………………………………………………………..

ii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….

iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………

vi

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………


ix

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………...

x

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………

xi

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………

1

1.1.LatarBelakang Masalah …………………………………………..

1

1.2.Identifikasi Masalah ………………………………………….......


8

1.3.Pembatasan Masalah ……………………………………………..

9

1.4.Rumusan Masalah ………………………………………………..

9

1.5.Tujuan Penelitian …………………………………………………

9

1.6.Manfaat Penelitian ……………………………………………….

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...…………………………………….………

11

2.1. Kerangka Teoritis ……………………………………………….

11

2.1.1. Desa ………………………………………………………

11

2.1.2. Alokasi Dana Desa (ADD) ………………………………

12

vi

vii

2.1.3. Good Governance ………………………………………...

14

2.1.4. Konsep Akuntabilitas …………………………………….

15

2.1.4. Perencanaan, Pelaksanaan, Pertanggungjawaban, dan
PengawasanAlokasi Dana Desa (ADD) …………………

19

2.2. Penelitian Terdahulu …………………………………………….

22

2.3 Kerangka Konseptual…………………………………………….

24

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………...

25

3.1. Jenis Penelitian ………………….……………………………….

25

3.2. Lokasi Waktu Penelitian…………………………………………

25

3.3. Sumber Data ……………………………………………………..

26

3.4. Instrumen Penelitian…………………………………………….

26

3.5. Teknik Pengumpulan Data …………………..………………….

27

3.6. Teknik Analisis Data ……………………..…………….……….

28

3.7. Pengujian Keabsahan Data ……………..………………………..

29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….

30

4.1. Hasil Penelitian …………………………………………………..

30

4.1.1.Deskripsi Wilayah Penelitian ….………………………….

30

4.1.2. Akuntabilitas Sistem Pengelolaan Alokasi Dana
Desa (ADD) ……………………………………………….

32

4.1.3. Perencanaan Alokasi Dana Desa (ADD) …………………

34

4.1.4. Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) …………………

36

4.1.5. Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa (ADD) ………..

37

4.1.6. Pembinaan dan Pengawasan Alokasi Dana

viii

Desa (ADD) ………....................................................

38

4.2. Pembahasan ………………………………………………………

40

4.2.1. Perencanaan Alokasi Dana Desa (ADD) ………………….

40

4.2.2. Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) …………………..

43

4.2.3. Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa ………………….

47

4.2.4. Pembinaan dan Pengawasan Alokasi Dana Desa (ADD) …

50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………

51

5.1. Kesimpulan …………………………………………………………

51

5.2. Saran ……………………………………………………………….

52

DAFTAR PUSTAKA……..…………..…………….…………………………

53

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Penelitian Terdahulu ……………………………………………..…

22

Tabel 4.1.Daftar nama Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa
Medan Estate ………………………………….…………………….

30

Tabel 4.2.Tingkat Kehadiran Masyarakat Desa Medan Estate pada
Musyawarah Penggunaan Dana Tahun 2016 ……………………….

37

Tabel 4.3.Tingkat pendidikan dan lamanya mengabdi perangkat
Desa Medan Estate ………………………………………………….

vi

47

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A
LampiranA.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis/Suku
Lampiran A.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Lampiran A.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Lampiran A.4. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Medan Estate
Lampiran A.5. Daftar Pertanyaan Penelitian
Lampiran A.6. Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 592 Tahun 2016
Lampiran A.7. Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 593 Tahun 2016
Lampiran A.8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Medan Estate Tahun
Anggaran 2016
Lampiran A.9. Format Buku Kas Pembantu Kegiatan
Lampiran A.10. Format Surat Permintaan Pembayaran
Lampiran A.11. Format Pernyataan Tanggungjawab Belanja
Lampiran A.12. Format Buku Kas Umum
Lampiran A.13. Format Buku Kas Pembantu Pajak
Lampiran A.14. Format Buku Bank Desa
Lampiran A.15. Laporan Realisasi APBDesa Tahap Akhir Tahun Anggaran 2016
Lampiran A.16. Peraturan Desa Medan Estate Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Laporan
Pertanggungjawaban APBDesa
Lampiran A.17. SPJ
Lampiran A.18. Dokumentasi

vi

vii

LAMPIRAN B
Lampiran B.1. Permohonan Judul Skripsi
Lampiran B.2. Nota Tugas
Lampiran B.3. Surat Izin Penelitian
Lampiran B.4. Surat Selesai Penelitian
Lampiran B.5. Daftar Riwayat Hidup

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sejak jatuhnya rezim orde baru dan beralih ke reformasi azas
penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia sedikit demi sedikit mengarah kearah
desentralisasi. Walaupun sebenarnya pada masa orde baru penyelenggaraan
pemerintahannya adalah desentralisasi namun dalam prakteknya menganut
sentralisasi karena semua urusan tergantung pada pusat.
Oleh karena diselenggarakannya azas desentralisasi maka hak otonom pun
diberikan kepada daerah untuk dapat mengurus rumah tangganya sendiri.
Termasuk didalamnya desa yang merupakan level pemerintahan ditingkat paling
bawah yang ada di struktur pemerintahan Indonesia dan berhadapan langsung
dengan masyarakat juga mempunyai hak otonom.
Otonomi desa dimaksudkan agar desa bisa mengatur rumah tangganya
berdasarkan hak asal-usulnya dan sesuai dengan daerahnya untuk memajukan
desa tersebut. Kemampuan untuk mengurusi urusan mereka sendiri adalah
keswadayaan desa dan kemandirian desa dibuktikan dengan tidak lagi bergantung
kepada pemerintahan yang lebih tinggi diatasnya.
Konsepsi otonomi desa tentu saja harus memperhatikan latar belakang
perkembangan desa itu sendiri mulai dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979
sampai dengan sekarang yaitu Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014. Widjaja
(2008:7) menyatakan bahwa

1

2

“Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 kurang memberikan kebebasan
Daerah/Desa untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Undang-undang tentang pemerintahan desa ternyata melemahkan atau
menghapus banyak unsur-unsur demokrasi demi keseragaman bentuk dan
susunan pemerintahan desa. Demokrasi tidak lebih hanya sekedar masih
menjadi impian dan slogan dalam retorika untuk pelipur lara.”
Orde baru berlalu dan bergulir era reformasi, aspirasi masyarakat pun
mengalir dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 untuk
menyongsong kehidupan yang lebih baik dan dilandasi demokrasi. Undangundang tersebut dirasa perlu disusun untuk mengatur kembali kehidupan tata
pemerintahan

daerah/desa

sesuai

dengan

tuntutan

zaman

dan

aspirasi

masyarakat.Widjaja (2008:17) manyatakan bahwa
“Desa tidak lagi merupakan wilayah administratif, bahkan tidak lagi
menjadi bawahan atau unsure pelaksanaan daerah, tetapi menjadi daerah
yang istimewa dan bersifat mandiri yang berada dalam wilayah kabupaten
sehingga setiap warga desa berhak berbicara atas kepentingan sendiri sesuai
kondisi sosial budaya yang hidup di lingkungan masyarakatnya.”
Kemudian Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai revisi atas
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tidak mengubah secara substansial
ketentuan mengenai desa. Baik Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 maupun
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 menentukan desa sebagai kesatuan
masyarakat hukum berdasarkan asal-usul dan adat istiadatnya. Akan tetapi, dalam
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 keberadaan desa hanya dalam daerah
kabupaten, sedangkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 desa bisa
berada dalam daerah kabupaten dan juga bisa dalam daerah kota. Perbedaan lain
yang mendasar adalah perubahan Badan Perwakilan Desa menjadi Badan
Permusyawaratan Desa. Badan Permusyawaratan Desa tidak mempunyai fungsi
pengayoman adat, ia hanya mempunyai fungsi regulasi dan penampung aspirasi.

3

Eksistensi desa

tampak

memperoleh

keistimewaan

setara

dengan

pemerintahan daerah setelah diterbitkannya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa. Menurut Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 menyatakan bahwa
“Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.”
Berdasarkan pengertian desa yang telah dijelaskan di atas menempatkan
desa sebagai suatu pemerintahan yang secara politis memiliki kewenangan
tertentu untuk mengurus dan mengatur urusan pemerintahan dan warganya
termasuk juga dalam hal keuangan. Di bawah sistem fiskal yang terdesentralisasi,
analisis pada tingkat yang lebih rendah, seperti di tingkat desa, mengharuskan
lebih banyak perhatian diberikan dengan kondisi dan preferensi (Thornton dalam
Wismadi, 2012). Posisi desa yang memiliki otonomi asli sangat strategis sehingga
memerlukan perhatian yang seimbang terhadap penyelenggaraan otonomi daerah.
Karena dengan otonomi desa yang kuat akan mempengaruhi secara signifikan
perwujudan otonomi daerah.
Salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap pengembangan wilayah
pedesaan adalah pemerintah mengalokasikan Dana Desa dalam anggaran
pendapatan dan belanja negara setiap tahun anggaran yang diperuntukkan bagi
desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah
kabupaten/kota untuk pembangunan wilayah pedesaan, yakni dalam bentuk

4

Alokasi Dana Desa (ADD). Pembentukan ADD merupakan sebagai perwujudan
dari desentralisasi keuangan menuju desa yang mandiri.
Pemberian ADD merupakan wujud dari pemenuhan hak desa untuk
menyelenggarakan otonominya agar tumbuh dan berkembang. Pemerintah Desa
diberi kewenangan untuk mengelola dana tersebut dengan sebaik-baiknya. Dalam
pengelolaan ADD dituntut kemampuan dari pihak pemerintah desa dalam
pengelolaanya dan perlu menerapkan prinsip akuntabilitas guna terciptanya good
governance. Prinsip-prinsip yang melandasi good governance sangat bervariasi
dari satu institusi ke institusi lain dan dari satu pakar ke pakar yang lain. Namun
paling tidak ada tiga prinsip yang dianggap sebagai prinsip-prinsip utama yang
melandasi good governance, yaitu akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi.
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban
atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang, badan hukum,
pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan
untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban (Adisasmita, 2011:89).
Akuntabilitas merupakan faktor yang tidak dapat terpisahkan dalam pelaksanaan
good

governance

dan

merupakan

tantangan

untuk

dapat

mempertanggungjawabkan dan selalu terbuka kepada masyarakat dalam
pelaksanaan program serta kebijakan yang ditetapkan.
Ellwood dalam Mardiasmo (2009:21) menjelaskan terdapat empat dimensi
akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu:
Akuntabilitas

kejujuran

dan

akuntabilitas

hukum,

akuntabilitas

proses,

akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan. Akuntabilitas sektor publik

5

secara tradisional didukung oleh hubungan vertikal, seperti pemilih-politisi,
politisi-resmi dan hubungan bawahan supervisor-dalam pemerintah (Mulgan
dalam Wu, 2016). Penerapan prinsip akuntabilias harus ditaati secara konsisten
oleh semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan dan pelaporan ADD tanpa
terkecuali guna terciptanya good governance.
Pemerintah desa harus memahami bagaimana pengelolaan keuangan desa
agar dapat mengelola dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana, mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, sampai dengan pengawasan
ADD harus dilakukan sesuai dengan prosedur-prosedur yang ditetapkan didalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 dan
secara spesifik diatur secara rinci dalam Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor
592 Tahun 2016. Sehingga ADD diharapkan dapat menciptakan pembangunan
yang merata dan bermanfaat bagi semua masyarakat desa.
Pengelolaan keuangan pada sektor publik merupakan pembahasan yang
sangat menarik untuk diteliti. Hal ini dikarenakan sektor publik adalah tempat
untuk menghimpun dana untuk masyarakat. Pengelolaan ADD juga sering kali
menimbulkan berbagai masalah lain yang menyangkut penyelenggaraan
pemerintahan seperti kecurangan yang dilakukan oleh oknum pihak pemerintah
desa. Sejumlah kalangan mengkhawatirkan dana desa dikorupsi, yang dapat
berujung pada terjeratnya banyak aparat desa dalam kasus korupsi (Padjung, 6 Juli
2015). Kepala desa selaku pihak yang bertanggungjawab dalam pengelolaan ADD
dituntut agar lebih kompeten dan akuntabel dalam mengelola ADD. Terlebih lagi
kemampuan sebagian besar SDM yang mengelola keuangan desa dan yang

6

mengawasi juga diragukan dan menjadi masalah yang perlu diperhatikan. Jadi
untuk pengelolaannya harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Penelitian tentang pengelolaan ADD menjadi penting untuk dilakukan
karena mengingat desa sebagai pemerintahan yang berhadapan langsung dengan
masyarakat mempunyai peran penting terutama dalam hal pelayanan-pelayanan
publik. Maka dari itu, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban,
hingga pengawasan harus dilakukan sesuai dengan peraturan agar dapat
menghasilkan kegiatan yang bermanfaat dan berguna bagi masyarakat itu sendiri.
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan Alokasi Dana
Desa (ADD) diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Subroto (2009) di
Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung, Romantis (2015) di Kecamatan
Panarukan Kabupaten Situbondo, dan Sanjiwani (2015) di Kecamatan Kalisat
Kabupaten Jember. Ketiga penelitian tersebut meneliti tentang akuntabilitas
pengelolaan ADD yang mencakup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan
tahap

pertanggungjawaban.

Hasilnya

menunjukkan

bahwa

pada

tahap

perencanaan ketiganya telah menunjukkan adanya penerapan transparansi dan
partisipasi yang dapat diketahui oleh seluruh masyarakat desa. Hal itu dapat
dilihat dari tingginya tingkat kehadiran masyarakat desa dalam musyawarah
perencanaan pembangunandesa. Pada tahap pelaksanaan ketiganya telah
menunjukkan adanya penerapan akuntabilitas yang dapat dilihat dari pelaporan
pelaksanaan ADD yang senantiasa dilaporkan perkembangannya oleh pengelola
tingkat desa. Pada tahap pertanggungjawaban ketiganya masih belum sempurna

7

dikarenakan kurangnya kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
pengelolaan ADD.
Berdasarkan penelitian-penelitian diatas hanya melaksanakan penelitian
tentang Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa yang mencakup secara
garis besar yaitu pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban.
Maka dari itu peneliti ingin melihat juga pada tahap pengawasan dan secara
mendalam akan melihat pemahaman pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan
Alokasi Dana Desa dalam memahami pengelolaan ADD.
Desa Medan Estate memiliki dinamika yang tinggi karena merupakan salah
satu desa yang ada di Kabupaten Deli Serdang yang bersinggungan langsung
dengan hiruk pikuk Kota Medan. Desa Medan Estate mempunyai arti yang sangat
strategis dalam pembangunan Kabupaten Deli Serdang karena desa ini menjadi
pintu gerbang Kabupaten Deli Serdang dari kota Medan. Di sisi lain, Desa Medan
Estate diramaikan oleh dinamika kampus perguruan tinggi yang menebar di
berbagai sudut desa. Desa Medan Estate merupakan satu-satunya desa di Provinsi
Sumatera Utara yang kawasannya banyak berdiri Perguruan Tinggi/Universitas.
Perguruan Tinggi tersebut di antaranya Universitas Negeri Medan (Unimed), dan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Selain itu Desa Medan Estate merupakan
salah satu desa yang memiliki besaran Indeks Desa Membangun (IDM) untuk
tahun 2016 sebesar 0,7246 dengan status sebagai desa maju dan sebagai penerima
Rekapitulasi ADD dan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah terbesar ketiga seKabupaten Deli Serdang yaitu sebesar Rp1.542.232.000.

8

Berdasarkan uraian-uraian dari keunggula-keunggulan yang ada di Desa
Medan Estate tersebut diatas, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian
mengenai Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Medan Estate.
Peneliti ingin mendeskripsikan dan menjelaskan sistem akuntabilitas perencanaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pengawasan dari pengelolaan Alokasi
Dana Desa di Desa Medan Estate.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah sudah sesuai akuntabilitas perencanaan dalam pengelolaan ADD
di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang dengan Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 592 Tahun 2016
dan prinsip Good Governance?
2. Apakah sudah sesuai akuntabilitas pelaksanaan dalam pengelolaan ADD
di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang dengan Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 592 Tahun 2016
dan prinsip Good Governance?
3. Apakah

sudah

sesuai

akuntabilitas

pertanggungjawaban

dalam

pengelolaan ADD di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang dengan Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor
592 Tahun 2016 dan prinsip Good Governance?
4. Apakah sudah sesuai akuntabilitas pengawasan dalam pengelolaan ADD
di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

9

Serdang dengan Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 592 Tahun 2016
dan prinsip Good Governance?
5. Bagaimana kemampuan pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan
ADD di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang?
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini melakukan
pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas perencanaan, akuntabilitas pelaksanaan, akuntabilitas
pertanggungjawaban, dan akuntabilitas pengawasan dalam pengelolaan
Alokasi Dana Desa di desa Medan Estate Kecamatan PercutSei Tuan
Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan Peraturan Bupati Deli Serdang
No. 592 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa dan
Prinsip Good Governance.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah apakah sudah sesuai akuntabilitas pengelolaan
Alokasi Dana Desa di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang dengan Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 592 Tahun 2016 dan
Prinsip Good Governance?
1.5. Tujuan Penelitian

10

Sesuai dengan perumusan masalah sebagaimana tersebut diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana
Desa di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah

dan

mengembangkan

wawasan

pengetahuan

peneliti

khususnya mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa.
2. Bagi Akademisi
Hasil penelitian dapat memberi tambahan pengetahuan bagi kemajuan
akademisi dan dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi Universitas Negeri Medan
Sebagai tambahan literatur untuk membantu dalam pengembangan ilmu
akuntansi, khususnya yang terkait dengan Pengelolaan keuangan pada
sektor publik.
4. Bagi Desa Medan Estate
Sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Desa Medan Estate dalam
meningkatkan akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Yulianto. 2016. Good Governance Pengelolaan Keuangan Desa
Menyongsong Berlakunya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia 1:1:1-14
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Erlangga.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group.
Fajri, dkk. 2015. Akuntabilitas Pemerintah Desa pada Pengelolaan Alokasi Dana
Desa (ADD) (Studi pada Kantor Desa Ketindan, Kecamatan Lawang,
Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Publik 3:7:1099-1104.
Haryanto, dkk. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Pertama. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Krina P, Loina. 2003. Indikator & Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi,
& Partisipasi. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Mardiasmo. 2002. Otonomi Daerah dan Manajemen Keuangan Daerah.
Yogyakarta: Andi.
__________. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset.
Matridi, dkk. 2015. An Evaluation of P3DK (An Acceleration of Development
Village Program): A Reviewing on Failure toward Revolving Loan
Fund System in Kepulauan Riau Province, Indonesia. Journal of
Social and Behavioral Sciences 169:20:189-197.
Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Jakarta: Erlangga.
Padjung, Rusnadi. (Juli 2015). Khawatir Dana Desa Dikorupsi. Kompas
Palumbo, Dennis J. (1989). Implementation Theory and The Theory-driven
Approach to Validity. Journal of Evaluation and Program Planning
12:4:337-334.

53

54

Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 592 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa.
Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 593 Tahun 2016 Tentang Alokasi Dana
Desa (ADD) dan Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Renyowijoyo, Muindro. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Organisasi Non Laba.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Romantis, Puteri Ainurrohma. 2015. Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana
Desa di Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo Tahun 2014.
Dipublikasikan. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Universitas Jember.
Sanjiwani. 2015. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus Pengelolaan
Alokasi Dana Desa di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember Tahun
2013). Dipublikasikan. Jurnal Akuntansi Universitas Jember 3:8:1-6.
Sanusi, dkk. 2015. The Effect of Internal Control System , Financial Management,
and Accountability of NPOs: The Perspective of Mosques in Malaysia.
Journal of Economics and Finances. 28:22:156-162.
Shipley dan Kovacs. (2008). Good governance principles for the cultural heritage
sector: lessons from international experience. The international
journal of business society. 8:2:214-228.
Subroto, Agus. 2009. Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Studi Kasus
Pengelolaan Alokasi dana Desa Di Desa – Desa Dalam Wilayah
Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun 2008).
Dipublikasikan. Tesis. Program Studi Magister Sains Akuntansi.
Universitas Diponegoro Semarang.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan Keabsahan Data
R&D. Bandung: Alfabeta.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Widjaja, HAW. 2005. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
__________. 2008. Otonomi Desa. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

55

Wismadi, dkk. (2012). Effect of neighbouring village conditions and
infrastructure interdependency on economic opportunity: A case study
of the Yogyakarta region, Indonesia. Computers, Environtment and
Urban System 36:5:371-385.
Wu. Jin, dkk. (2016). Government Accountability within Infrastructure publicprivate partnership. International Journal of Project Management.
34:8:1471-1478.
Zakiyah. 2015. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Atas Alokasi Dana Desa
Tahun 2014 di Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten
Malang. Dipublikasikan. Skripsi. Jurusan AKuntansi. Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.