PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE(TPS)
DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
(STAD) PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA
NEGERI 8 MEDAN T.P 2015/2016
Oleh :
Vidia Imanda Pasaribu
4123341054
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Vidia imanda pasaribu
lahir di
Medan Pada tanggal
20 oktober
1992,merupakan anak ke 2 dari empat bersaudara dari orang tua Drs .H.
Parulian Pasaribu, M.S.i ,dan Hj.Zuraidah Spd Pada tahun 1997,Penulis masuk
TK Nusa indah Medan dan Lulus pada Tahun 1998, dilanjutkan dengan masuk
SD Pada tahun Medan dan lulus
pada tahun 2005. Dilanjutkan dengan
pendidikan di SMP Negeri 27 Medan hingga lulus pada tahun 2008, Penulis
melanjutkan pendidikan lagi di SMA Negeri 7 Medan dan selesai di tahun
2012. Penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
mengikuti perkulian penulis
pernah
Medan. Selama
mengikuti Kegiatan PPLT (Program
Pengalaman Lapangan Terpadu) di SMA Negeri 1 lima puluh yang terletak di
kabupaten Batubara
.
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
(TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
(STAD) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA
NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.
Vidia Imanda Pasaribu (4123341054)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) serta untuk mengetahui apakah
ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) pada materi pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun
pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini adalah semua siswa X SMA
Negeri 8 Medan. Sampel terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 80 orang yang diambil
secara acak purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen
dengan instrumen berupa tes pilihan berganda. Dari hasil perhitungan persentase
peningkatan hasil belajar ditemukan bahwa persentase hasil belajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah
41,19 % dan persentase peningkatan hasil belajar dengan menggunakan Student
Teams Achievement Division (STAD) adalah 27,61 %. hasil perhitungan statistik
uji t menunjukkan bahwa thitung = 4,06. Pada = 0,05 dengan ttabel = 1,994 H0
diterima jika -1,994 < thitung < 1,994 dan Ha diterima jika thitung tidak berada pada
wilayah -1,994 dan 1,994. Dengan demikian dinyatakan bahwa ada perbedaan
hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) dan Think Pair Share (TPS) pada materi pokok ekosistem
di kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Think Pair Share (TPS), Student Teams
Achievement Division (STAD)
iv
DIFFERENCE OF STUDENT LEARNING USING COOPERATIVE
LEARNING MODEL TYPE THINK PAIR SHARE (TPS) WITH TYPE OF
STUDENT ACHIEVEMENT DIVISION TEAMS (STAD) ON SUBJECT
MATTER ECOSYSTEM IN CLASS X SMA STATE 8
FIELD OF LEARNING 2015/2016.
Vidia Imanda Pasaribu( 4123341054)
ABSTRACT
This research aims to know the difference in learning outcomes students
use cooperative learning model types Think Pair Share (TPS) and the type of
Student Teams Achievement Division (STAD) as well as to find out whether there
is any difference in the results of student learning using learning model
cooperative types Think Pair Share (TPS) and the type of Student Teams
Achievement Division (STAD) on the subject matter of the ecosystem in the class
X SMA Negeri 8 Medan learning year 2015/2016. The population of this research
are all students X SMA Negeri 8 Medan. The sample consists of two classes with
a total of 80 people taken randomly purposive sampling. This research uses
experimental methods with instruments in the form of multiple choice tests. From
the results of the calculation of the percentage increase in the results of the study
found that the percentage of learning results by using cooperative learning model
types Think Pair Share (TPS) is increasing and the percentage% 41.19 results
study using Student Teams Achievement Division (STAD) was 27.61%. the t-test
statistics calculation results show that thitung = 4.06. On = 0.05 with ttabel = H0
1.994 accepted if-1.994 < thitung < 1.994 and Ha accepted if thitung are not on
the 1.994 and 1.994. Thus it was stated that there is a difference in student
learning outcomes by using cooperative learning model types Think Pair Share
(TPS) and Think Pair Share (TPS) on the subject matter of the ecosystem in the
class X SMA Negeri 8 Medan Learning Year 2015/2016.
Keywords: Results of learning, Think Pair Share (TPS), Student Teams
Achievement Division (STAD)
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur yang tiada terhingga penulis ucapkan kepada Allah
Subhanahu Wata’ala yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala nikmat dan
hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallaahu’alayhi
Wasallam.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) Dengan tipe Student
Teams Achievemnt Division (STAD)Pada Materi Pokok Ekosistem di kelas X
SMA Pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun 2015/2016“
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu
Dra.Riwayati, M.S.i sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Ibu Dra. Mariaty Sipayung, M.Si, Ibu Masdiana Sinambela,M.S.i, Ibu
Rosita Tarigan, yang telah memberikan masukan dan saran hingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra.
Hj. Cicik Suryani, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang membimbing
dan memotivasi penulis selama masa perkulihan.Ucapan terima kasih di
sampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, sebagai Ketua jurusan biologi,
Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt dan kepada seluruh Bapak dan
Ibu dosen beserta staff pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah
banyak membantu penulis.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda (Drs.
Parulian Pasaribu M.Si) dan Ibunda (Hj. Zuraidah S.Pd), Abangda (Yusuf Hanapi
vi
Pasaribu,SH), Adinda (July Tantry Pasaribu), dan Adinda (Chairunnisa Pasaribu),
yang telah memberikan doa, kasih sayang dan dukungan baik material maupun
spiritual kepada penulis. Terima kasih juga Penulis ucapkan kepada Bapak Drs.
Sudirman,M. Si, dan keluarga besar SMA Negeri 8 Medan, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu serta kepada sahabat-sahabatku Riza Mawarni,
Putri cahaya, Lulu Fazriani, Lulu wardani, Mely, Nova, Bery, Anggi, Sandra,
Poppy, Kharina, Maulida Utami, dan Kelurga besar Gg Tegas. Penulis telah
berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis
menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
demi sempurnanya skripsi inI
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi
kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Medan,
25 Mei 2016
Penulis
Vidia Imanda Pasaribu
NIM. 4123341054
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar
Dafatar Tabel
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Identifikasi Masalah
1.3
Batasan Masalah
1.4
Rumusan Masalah
1.5
Tujuan Penelitian
1.6
Manfaat Penelitian
1.7
Definisi operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1
Pengertin Belajar
2.1.2
Pembelajaran
2.1.3
Hasil belajar
2.1.4
Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.5
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
2.1.6
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share ( TPS)
2.1.7
Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS
2.1.8
Model Pembelajaran Kooperatif (STAD )
2.1.9
Kelebihan dan kelemahan Model pembelajaran STAD
2.1. 10 Pokok Bahasan Ekosistem
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel
3.2.1
Populasi Penelitian
3.2.2
Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.3.1
Variabel Bebas
3.3.2
Variabel Terikat
3.4
Jenis dan Sumber Data
3.4.1
3.4. 2
Jenis Data
Sumber Data
1
4
5
5
5
6
6
8
8
9
9
10
12
12
14
15
16
20
32
32
32
32
32
32
32
33
33
33
3.5.
3.6
3.7
3.8
3.9
Rancangan Penelitian
Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Instrumen Penelitian
Uji Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Data
33
33
35
38
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.1.4
4.2
4.2.1
4.3
4.3.1
4.4
Hasil Penelitian
Hasil Instrumen Penelitian
Validitas dan Realibilitas Tes
Karakteristik tes
Uji Persyaratan analisis data
Uji Normalitas
Uji Homogenelitas
Hasil Penelitian
Uji Hipotesis
Pembahasan
44
44
45
45
45
46
46
47
48
48
BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
51
51
DAFTAR PUSTAKA
52
Ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bagan Alur Kelompok Belajar Tipe TPS
15
Gambar 2.2. Bagan Alur Kelompok Belajar Tipe STAD
19
Gambar 2.3. Predasi
20
Gambar 2.4. Parasitisme
21
Gambar 2.5. Komensalisme
22
Gambar 2.6. Mutualisme
22
Gambar 2.7. Kompetisi
23
Gambar 2.8. Bioma Gurun
24
Gambar 2.9. Bioma Padang Rumput
25
Gambar 2.10. Bioma Hutan Basah
25
Gambar 2.11. Hutan Gugur
26
Gambar 2.12. Taiga
26
Gambar 2.13. Tundra
27
Gambar 2.14. Sungai (Ekosistem Lotik)
28
Gambar 2.15. Ekosistem Laut
28
Gambar 2.16. Contoh Ekosistem Estuari
29
Gambar 2.17. Pertanian (Contoh Ekkosistem Buatan)
29
Gambar 3.1. Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian
36
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian di Kelas X SMA 8 Medan
33
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes hasil Belajar
37
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus
53
Lampiran 2 RPP
54
Lampiran 3 Instrumen Tes
81
Lampiran 4 Kunci Jawaban
91
Lampiran 5 Tabel Perhitungan Validitasi Soal
92
Lampiran 6 Perhitungan Validitas
93
Lampiran 7 Perhitungan Reabilitas
95
Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
96
Lampiran 9 Analisis Variasi Butir Soal
98
Lampiran 10 Perhitungan Daya Beda Soal
99
Lampiran 11 Data PreTest Untuk Kelas TPS
101
Lampiran 12 Perhitungan Rata – rata , Standar Deviasi ,dan Varians Data
Pre Test kelas TPS
102
Lampiran 13 Perhitungan Rata – rata , Standar Deviasi ,dan Varians Data
Post Test Kelas TPS
Lampiran 14 Data Pre Test dan Post Test Untuk Kelas STAD
103
104
Lampiran 15 Perhitungan Rata – rata , Standar Devision, dan Varias Data
Pre Test kelas STAD
105
xii
Lampiran 16 Perhitungan Rata –rata ,Standar Devisiasi , dan Varians
Data Post Test kelas STAD
106
Lampiran 17 Perhitungan Peresentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa
107
Lampiran 18 Uji Normalitas Data Pre Test dan Post Test Pada kelas TPS
108
Lampiran 19 Uji Normalitas Data Test dan Post Test Pada kelas STAD
111
Lampiran 20 Uji Homogenitas Untuk Pre Test
114
Lampiran 21Uji Hipotesis
117
Lampiran 22 Dokumentasi Penelitian
119
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Tuntutan
masyarakat semakin kompleks dan persaingan pun semakin ketat. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, manusia dituntut untuk
meningkatkan mutu pendidikannya. Berbicara tentang mutu pendidikan.
Berbicara tentang mutu pendidikan tentu tidak terlepas dari keberhasilan siswa
dalam belajar, hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperolehnya.
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal yang
bersumber pada diri siswa dan faktor eksternal yang bersumber dari luar diri
siswa. Faktor internal dari kecerdasan atau intelegensi, bakat, minat, motivasi,
dan kematangan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dari keseluruhan proses
pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok.
Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran yang dialami oleh siswa
sebagai anak didik.
Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung
terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di era globalisasi.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter
perkembangan ilmu dan mental seorang anak yang nanti akan tumbuh menjadi
seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan banyak hal
terhadap lingkungannya baik secara individual maupun secara mahkluk sosial
(Trianto,2009).
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan bukanlah suatu hal yang mudah
dilaksanakan karena ada faktor yang mempengaruhi, misalnya: (1) Pemahaman
siswa dalam menguasai pokok bahasan yang diberikan (2) guru harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk mengajar misalnya dengan menggunakan
model pembelajaran yang tepat, dengan demikian diharapkan siswa dapat
1
2
meningkan keterlibatannya dalam kegiatan belajar mengajar dan tentunya dapat
meningkatkan pemahamannya sendiri terhadap pokok bahasan yang disajikan.
Biologi merupakan salah satu bidang ilmu (Science) yang mempelajari
tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam mempelajari biologi bukan
semata-mata hanya menghapal tetap harus memahami konsep-konsep dasarnya,
karena pelajaran biologi serba kompleks dan memerlukan nalar yang tinggi untuk
menganalisa.Seorang guru idealnya menggunakan lebih dari satu model yaitu
memvariasikan penggunaan model pembelajaran di dalam kelas seperti metode
ceramah dipadukan dengan tanya jawab dan penugasan atau model diskusi
dengan pemberian tugas dan seterusnya .Hal ini dimaksudkan untuk menarik
minat siswa dalam menerima pelajaran dan menghindari terjadinya kejenuhan
yang dialami siswa.
Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa dapat memahami,
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep, prinsip dalam biologi. Sebagai
seorang guru Biologi, dituntut untuk dapat menciptakan variasi baru dalam
mengajar agar dapat menarik minat dan aktivitas siswa. Untuk proses belajar
biologi diperlukan strategi, bermacam pendekatan pendekatan, metoda, media,
agar siswa lebih aktif belajar dan berbuat untuk memahami konsep, prinsipprinsip biologi sehingga diharapkan hasil belajar siswa lebih baik (Rosmaini dan
Mariani, 2004).
Berdasarkan observasi di sekolah tersebut ternyata kegiatan belajar
mengajar terlihat membosankan dan sebagian besar siswa tidak memperhatikan
penjelasan guru serta asyik berbincang- bincang dengan teman sebangkunya.
Bagi siswa yang pintar, mereka hanya memperdulikan diri sendiri (individual),
tidak mau mengajak temannya diskusi dan tidak mau mengajarkan pelajaran
yang temannya tidak tahu. Belum lagi banyak siswa yang membuat keributan
dan mengganggu temannya yang ingin belajar. Kondisi seperti tidak sangat
kondusif sebagai tempat belajar. Hal ini disebabkan guru kurang memperhatikan
variasi
mengajar bahkan monoton pada satu metode mengajar saja yaitu
menggunakan metode belajar konvensional dengan ceramah dan tanya jawab.
Tidak ada keterlibatan siswa selama pembelajaran berlangsung atau dapat
dikatakan pembelajarannya Teacher–Center. Padahal dapat diketahui bahwa
3
metode tersebut sudah tidak efektif lagi digunakan pada pelajaran biologi yang
lebih menuntut pemahaman sehingga menghasilkan kegiatan belajar mengajar
yang membosankan bagi anak didik. .
Data yang diperoleh mengenai hasi belajar biologi siswa kelas X SMA
Negeri 8 Medan pada semester II T.P 2015 / 2016 menunjukkan bahwa nilai ratarata ujian dari siswa masih rendah, yakni masih dibawah rata-rata 6,5 yaitu
dengan rata- rata nilai 6,4. Dari kriteria tuntas yang ditetapkan oleh pihak sekolah
adalah 7,00 dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang telah
direncanakan belum tercapai.
Proses pembelajaran kooperatif menuntut adanya partisipasi aktif dari
seluruh siswa. Jadi, kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator
dan fasilitator di dalamnya agar suasana kelas lebih hidup. Model kooperatif yang
digunakan adalah model kooperatif tipe STAD. Metode Student Teams
Achievement Divisions (STAD) merupakan metode yang dipandang paling
sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif.
Kelebihan metode ini diantaranya yaitu pembelajaran tidak membosankan,
pengetahuan yang diperoleh melalui diskusi akan lebih mudah dipahami karena
bahasa yang digunakan lebih sederhana dan pengetahuan yang diperoleh dengan
cara ini akan bertahan lama, menimbulkan penerimaan yang luas terhadap
anggota yang berbeda kemampuan, kelas sosial dan budayanya. (Trianto, 2009)
Penulis memilih materi ekosistem yang akan digunakan dalam penelitian
ini karena materi ekosistem merupakan materi pembelajaran yang dipelajari di
kelas X. Materi pelajaran ini memiliki cakupan yang cukup luas sehingga
terkadang waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk menuntaskan materi ini.
Oleh karena itu, pelajaran tersebut sebaiknya disampaikan dengan sistem diskusi
atau membuat kelompok diskusi dimana siswa turut berperan aktif untuk
bertanya dan dapat melibatkan seluruh siswa di kelas. Selain itu, waktu yang
tersedia dapat digunakan secara efektif dan cukup untuk menuntaskan sejumlah
indikator yang harus tercapai dalam materi ekosistem. Oleh sebab itu penulis
memilih Model Kooperatif tipe TPS dan STAD merupakan model yang tepat
untuk membahas materi ekosistem.
4
Pembelajaran STAD merupakan pembelajaran yang membagi siswa
menjadi beberapa kelompok kecil, membantu satu sama lain dalam kelompok
tersebut. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian
materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Alasan peneliti
menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
karena model pembelajaran ini mendorong siswa untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Lie (dalam Rosmaini, 2004) Pendekatan structural TPS mengajarkan
siswa untuk lebih mandiri dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan sehingga
dapat membangkitkan rasa percaya diri siswa, dimana siswa dapat bekerja sama
dengan orang lain dalam kelompok kecil yang heterogen.
Berdasarkan latar belakang ini, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) dengan Tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Materi Pokok Ekosistem
di Kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2015 /2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut
1. Guru hanya menggunakan model pembelajaran yang sama setiap mengajar,
yaitu menggunakan model ceramah tanpa ada variasi pembelajaran yang
lain, sehingga siswa merasa bosan dan monoton serta siswa menjadi pasif
karena hanya menerima materi saja.
2. Kegiatan belajar yang individual menyebabkan siswa kurang bersosialisasi
dengan sesamanya sehingga keterampilan sosial siswa kurang berkembang.
3. Hasil belajar Biologi di sekolah yang masih rendah.
5
1.3.
Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang digunakan, maka penelitian ini
dibatasi hanya pada model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan Student
Teams Achievement Division (STAD), Sekolah yang diambil sebagai sampel
adalah SMA Negeri 8 Medan kelas X, Materi yang digunakan adalah Ekosistem
yang sesuai dengan silabus dan materi pada waktu saya mengambil data.
1.4. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi pokok
Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran
2015/2016?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) pada materi pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan
tahun pembelajaran 2015/2016?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi pokok
Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran
2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui:
1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) pada materi pokok Ekosistem di kelas X
SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran 2015/2016.
2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi pokok
6
Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran
2015/2016.
3. Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) pada materi pokok Ekosistem di
kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran
2015/2016.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru, meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan dapat
meningkatkan taraf profesionalisme guru.
2. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang baik dalam
meningkatkan mutu pendidikan sekolah khususnya dalam belajar Biologi.
3. Bagi siswa, meningkatkan motivasi dan prestasi siswa serta memberikan
pengalaman bagi siswa tentang cara berdiskusi khusunya dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS ((Think-Pair-Share) dan tipe STAD
(Student Teams-Achievement Division) sehingga dapat dimanfaatkan
siswa
untuk
menggali
dan
mengembangkan
pengetahuan
dan
keterampilan belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan
teman sebaya dan orang lain.
1.7. Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu
dan fungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan
aktivitas belajar mengajar.
2. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan
kelompok
kecil
siswa
untuk
bekerjasama
dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
3. Think Pair Share (TPS) adalah pembelajaran yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan menghendaki siswa bekerja saling
membantu dalam kelompok kecil.
7
4. Student Teams Achievement Division (STAD) adalah salah satu tipe dari
model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompokkelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
secara heterogen.
5. Hasil belajar adalah prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan,
yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang
bersangkutan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) bernilai
rata-rata 71,00
2. Hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem yang menggunakan
model (STAD) bernilai rata-rata 59,75.
3. Ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
dan model
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) pada
materi pokok ekosistem di Kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016.
5. 2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan oleh
peneliti diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran diantaranya adalah:
1. Kepada guru
bidang studi hendaknya dapat mengunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Student
Teams Achievement Division (STAD).
2. Dengan melihat hasil belajar siswa yang lebih tinggi dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) , maka guru dapat mencoba menggunakan model ini pada materi
pokok ekosistem
3. Guru dapat mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) pada materi lain.
51
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Dimyati., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S. B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, O., (2001), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,
PT Bumi Aksara, Jakarta.
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,
Medan.
Mutiara, C., (2011)., Upaya Meningkatan Hasil Belajar Biologi dengan Metode
TPS disertai Eksperimen pada Siswa SMAN I Batanghari Lampung
Timur, Jurnal Bioedukasi 2:30-41.
Ngalimun., (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo,
Yogyakarta.
Pratiwi, D.,A., dkk., (2004), Buku Penuntun Biologi SMA untuk kelas X, Erlangga,
Jakarta.
Rizal, M., (2011), Peningkatan Kemampuan Berpikir Siswa Kelas VIII Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan di SMP Negeri I Pallangga Kab. Gowa, Jurnal Bimafika 3:
299-303.
Rusman., (2012), Model-Model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, Nan., (1991), Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran, Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
Tim Dosen., (2009), Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan FMIPA Unimed, FMIPA UNIMED, Medan.
Trianto., (2009), Model – Model Pembelajaran
Kontrukvistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.
52
Inovatif
Berorientasi
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE(TPS)
DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
(STAD) PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA
NEGERI 8 MEDAN T.P 2015/2016
Oleh :
Vidia Imanda Pasaribu
4123341054
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Vidia imanda pasaribu
lahir di
Medan Pada tanggal
20 oktober
1992,merupakan anak ke 2 dari empat bersaudara dari orang tua Drs .H.
Parulian Pasaribu, M.S.i ,dan Hj.Zuraidah Spd Pada tahun 1997,Penulis masuk
TK Nusa indah Medan dan Lulus pada Tahun 1998, dilanjutkan dengan masuk
SD Pada tahun Medan dan lulus
pada tahun 2005. Dilanjutkan dengan
pendidikan di SMP Negeri 27 Medan hingga lulus pada tahun 2008, Penulis
melanjutkan pendidikan lagi di SMA Negeri 7 Medan dan selesai di tahun
2012. Penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
mengikuti perkulian penulis
pernah
Medan. Selama
mengikuti Kegiatan PPLT (Program
Pengalaman Lapangan Terpadu) di SMA Negeri 1 lima puluh yang terletak di
kabupaten Batubara
.
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
(TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
(STAD) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA
NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.
Vidia Imanda Pasaribu (4123341054)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) serta untuk mengetahui apakah
ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) pada materi pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun
pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini adalah semua siswa X SMA
Negeri 8 Medan. Sampel terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 80 orang yang diambil
secara acak purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen
dengan instrumen berupa tes pilihan berganda. Dari hasil perhitungan persentase
peningkatan hasil belajar ditemukan bahwa persentase hasil belajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah
41,19 % dan persentase peningkatan hasil belajar dengan menggunakan Student
Teams Achievement Division (STAD) adalah 27,61 %. hasil perhitungan statistik
uji t menunjukkan bahwa thitung = 4,06. Pada = 0,05 dengan ttabel = 1,994 H0
diterima jika -1,994 < thitung < 1,994 dan Ha diterima jika thitung tidak berada pada
wilayah -1,994 dan 1,994. Dengan demikian dinyatakan bahwa ada perbedaan
hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) dan Think Pair Share (TPS) pada materi pokok ekosistem
di kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Think Pair Share (TPS), Student Teams
Achievement Division (STAD)
iv
DIFFERENCE OF STUDENT LEARNING USING COOPERATIVE
LEARNING MODEL TYPE THINK PAIR SHARE (TPS) WITH TYPE OF
STUDENT ACHIEVEMENT DIVISION TEAMS (STAD) ON SUBJECT
MATTER ECOSYSTEM IN CLASS X SMA STATE 8
FIELD OF LEARNING 2015/2016.
Vidia Imanda Pasaribu( 4123341054)
ABSTRACT
This research aims to know the difference in learning outcomes students
use cooperative learning model types Think Pair Share (TPS) and the type of
Student Teams Achievement Division (STAD) as well as to find out whether there
is any difference in the results of student learning using learning model
cooperative types Think Pair Share (TPS) and the type of Student Teams
Achievement Division (STAD) on the subject matter of the ecosystem in the class
X SMA Negeri 8 Medan learning year 2015/2016. The population of this research
are all students X SMA Negeri 8 Medan. The sample consists of two classes with
a total of 80 people taken randomly purposive sampling. This research uses
experimental methods with instruments in the form of multiple choice tests. From
the results of the calculation of the percentage increase in the results of the study
found that the percentage of learning results by using cooperative learning model
types Think Pair Share (TPS) is increasing and the percentage% 41.19 results
study using Student Teams Achievement Division (STAD) was 27.61%. the t-test
statistics calculation results show that thitung = 4.06. On = 0.05 with ttabel = H0
1.994 accepted if-1.994 < thitung < 1.994 and Ha accepted if thitung are not on
the 1.994 and 1.994. Thus it was stated that there is a difference in student
learning outcomes by using cooperative learning model types Think Pair Share
(TPS) and Think Pair Share (TPS) on the subject matter of the ecosystem in the
class X SMA Negeri 8 Medan Learning Year 2015/2016.
Keywords: Results of learning, Think Pair Share (TPS), Student Teams
Achievement Division (STAD)
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur yang tiada terhingga penulis ucapkan kepada Allah
Subhanahu Wata’ala yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala nikmat dan
hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallaahu’alayhi
Wasallam.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) Dengan tipe Student
Teams Achievemnt Division (STAD)Pada Materi Pokok Ekosistem di kelas X
SMA Pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun 2015/2016“
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu
Dra.Riwayati, M.S.i sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Ibu Dra. Mariaty Sipayung, M.Si, Ibu Masdiana Sinambela,M.S.i, Ibu
Rosita Tarigan, yang telah memberikan masukan dan saran hingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra.
Hj. Cicik Suryani, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang membimbing
dan memotivasi penulis selama masa perkulihan.Ucapan terima kasih di
sampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, sebagai Ketua jurusan biologi,
Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt dan kepada seluruh Bapak dan
Ibu dosen beserta staff pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah
banyak membantu penulis.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda (Drs.
Parulian Pasaribu M.Si) dan Ibunda (Hj. Zuraidah S.Pd), Abangda (Yusuf Hanapi
vi
Pasaribu,SH), Adinda (July Tantry Pasaribu), dan Adinda (Chairunnisa Pasaribu),
yang telah memberikan doa, kasih sayang dan dukungan baik material maupun
spiritual kepada penulis. Terima kasih juga Penulis ucapkan kepada Bapak Drs.
Sudirman,M. Si, dan keluarga besar SMA Negeri 8 Medan, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu serta kepada sahabat-sahabatku Riza Mawarni,
Putri cahaya, Lulu Fazriani, Lulu wardani, Mely, Nova, Bery, Anggi, Sandra,
Poppy, Kharina, Maulida Utami, dan Kelurga besar Gg Tegas. Penulis telah
berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis
menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
demi sempurnanya skripsi inI
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi
kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Medan,
25 Mei 2016
Penulis
Vidia Imanda Pasaribu
NIM. 4123341054
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar
Dafatar Tabel
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Identifikasi Masalah
1.3
Batasan Masalah
1.4
Rumusan Masalah
1.5
Tujuan Penelitian
1.6
Manfaat Penelitian
1.7
Definisi operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1
Pengertin Belajar
2.1.2
Pembelajaran
2.1.3
Hasil belajar
2.1.4
Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.5
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
2.1.6
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share ( TPS)
2.1.7
Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS
2.1.8
Model Pembelajaran Kooperatif (STAD )
2.1.9
Kelebihan dan kelemahan Model pembelajaran STAD
2.1. 10 Pokok Bahasan Ekosistem
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel
3.2.1
Populasi Penelitian
3.2.2
Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.3.1
Variabel Bebas
3.3.2
Variabel Terikat
3.4
Jenis dan Sumber Data
3.4.1
3.4. 2
Jenis Data
Sumber Data
1
4
5
5
5
6
6
8
8
9
9
10
12
12
14
15
16
20
32
32
32
32
32
32
32
33
33
33
3.5.
3.6
3.7
3.8
3.9
Rancangan Penelitian
Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Instrumen Penelitian
Uji Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Data
33
33
35
38
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.1.4
4.2
4.2.1
4.3
4.3.1
4.4
Hasil Penelitian
Hasil Instrumen Penelitian
Validitas dan Realibilitas Tes
Karakteristik tes
Uji Persyaratan analisis data
Uji Normalitas
Uji Homogenelitas
Hasil Penelitian
Uji Hipotesis
Pembahasan
44
44
45
45
45
46
46
47
48
48
BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
51
51
DAFTAR PUSTAKA
52
Ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bagan Alur Kelompok Belajar Tipe TPS
15
Gambar 2.2. Bagan Alur Kelompok Belajar Tipe STAD
19
Gambar 2.3. Predasi
20
Gambar 2.4. Parasitisme
21
Gambar 2.5. Komensalisme
22
Gambar 2.6. Mutualisme
22
Gambar 2.7. Kompetisi
23
Gambar 2.8. Bioma Gurun
24
Gambar 2.9. Bioma Padang Rumput
25
Gambar 2.10. Bioma Hutan Basah
25
Gambar 2.11. Hutan Gugur
26
Gambar 2.12. Taiga
26
Gambar 2.13. Tundra
27
Gambar 2.14. Sungai (Ekosistem Lotik)
28
Gambar 2.15. Ekosistem Laut
28
Gambar 2.16. Contoh Ekosistem Estuari
29
Gambar 2.17. Pertanian (Contoh Ekkosistem Buatan)
29
Gambar 3.1. Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian
36
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian di Kelas X SMA 8 Medan
33
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes hasil Belajar
37
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus
53
Lampiran 2 RPP
54
Lampiran 3 Instrumen Tes
81
Lampiran 4 Kunci Jawaban
91
Lampiran 5 Tabel Perhitungan Validitasi Soal
92
Lampiran 6 Perhitungan Validitas
93
Lampiran 7 Perhitungan Reabilitas
95
Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
96
Lampiran 9 Analisis Variasi Butir Soal
98
Lampiran 10 Perhitungan Daya Beda Soal
99
Lampiran 11 Data PreTest Untuk Kelas TPS
101
Lampiran 12 Perhitungan Rata – rata , Standar Deviasi ,dan Varians Data
Pre Test kelas TPS
102
Lampiran 13 Perhitungan Rata – rata , Standar Deviasi ,dan Varians Data
Post Test Kelas TPS
Lampiran 14 Data Pre Test dan Post Test Untuk Kelas STAD
103
104
Lampiran 15 Perhitungan Rata – rata , Standar Devision, dan Varias Data
Pre Test kelas STAD
105
xii
Lampiran 16 Perhitungan Rata –rata ,Standar Devisiasi , dan Varians
Data Post Test kelas STAD
106
Lampiran 17 Perhitungan Peresentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa
107
Lampiran 18 Uji Normalitas Data Pre Test dan Post Test Pada kelas TPS
108
Lampiran 19 Uji Normalitas Data Test dan Post Test Pada kelas STAD
111
Lampiran 20 Uji Homogenitas Untuk Pre Test
114
Lampiran 21Uji Hipotesis
117
Lampiran 22 Dokumentasi Penelitian
119
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Tuntutan
masyarakat semakin kompleks dan persaingan pun semakin ketat. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, manusia dituntut untuk
meningkatkan mutu pendidikannya. Berbicara tentang mutu pendidikan.
Berbicara tentang mutu pendidikan tentu tidak terlepas dari keberhasilan siswa
dalam belajar, hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperolehnya.
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal yang
bersumber pada diri siswa dan faktor eksternal yang bersumber dari luar diri
siswa. Faktor internal dari kecerdasan atau intelegensi, bakat, minat, motivasi,
dan kematangan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dari keseluruhan proses
pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok.
Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran yang dialami oleh siswa
sebagai anak didik.
Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung
terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di era globalisasi.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter
perkembangan ilmu dan mental seorang anak yang nanti akan tumbuh menjadi
seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan banyak hal
terhadap lingkungannya baik secara individual maupun secara mahkluk sosial
(Trianto,2009).
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan bukanlah suatu hal yang mudah
dilaksanakan karena ada faktor yang mempengaruhi, misalnya: (1) Pemahaman
siswa dalam menguasai pokok bahasan yang diberikan (2) guru harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk mengajar misalnya dengan menggunakan
model pembelajaran yang tepat, dengan demikian diharapkan siswa dapat
1
2
meningkan keterlibatannya dalam kegiatan belajar mengajar dan tentunya dapat
meningkatkan pemahamannya sendiri terhadap pokok bahasan yang disajikan.
Biologi merupakan salah satu bidang ilmu (Science) yang mempelajari
tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam mempelajari biologi bukan
semata-mata hanya menghapal tetap harus memahami konsep-konsep dasarnya,
karena pelajaran biologi serba kompleks dan memerlukan nalar yang tinggi untuk
menganalisa.Seorang guru idealnya menggunakan lebih dari satu model yaitu
memvariasikan penggunaan model pembelajaran di dalam kelas seperti metode
ceramah dipadukan dengan tanya jawab dan penugasan atau model diskusi
dengan pemberian tugas dan seterusnya .Hal ini dimaksudkan untuk menarik
minat siswa dalam menerima pelajaran dan menghindari terjadinya kejenuhan
yang dialami siswa.
Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa dapat memahami,
menemukan dan menjelaskan konsep-konsep, prinsip dalam biologi. Sebagai
seorang guru Biologi, dituntut untuk dapat menciptakan variasi baru dalam
mengajar agar dapat menarik minat dan aktivitas siswa. Untuk proses belajar
biologi diperlukan strategi, bermacam pendekatan pendekatan, metoda, media,
agar siswa lebih aktif belajar dan berbuat untuk memahami konsep, prinsipprinsip biologi sehingga diharapkan hasil belajar siswa lebih baik (Rosmaini dan
Mariani, 2004).
Berdasarkan observasi di sekolah tersebut ternyata kegiatan belajar
mengajar terlihat membosankan dan sebagian besar siswa tidak memperhatikan
penjelasan guru serta asyik berbincang- bincang dengan teman sebangkunya.
Bagi siswa yang pintar, mereka hanya memperdulikan diri sendiri (individual),
tidak mau mengajak temannya diskusi dan tidak mau mengajarkan pelajaran
yang temannya tidak tahu. Belum lagi banyak siswa yang membuat keributan
dan mengganggu temannya yang ingin belajar. Kondisi seperti tidak sangat
kondusif sebagai tempat belajar. Hal ini disebabkan guru kurang memperhatikan
variasi
mengajar bahkan monoton pada satu metode mengajar saja yaitu
menggunakan metode belajar konvensional dengan ceramah dan tanya jawab.
Tidak ada keterlibatan siswa selama pembelajaran berlangsung atau dapat
dikatakan pembelajarannya Teacher–Center. Padahal dapat diketahui bahwa
3
metode tersebut sudah tidak efektif lagi digunakan pada pelajaran biologi yang
lebih menuntut pemahaman sehingga menghasilkan kegiatan belajar mengajar
yang membosankan bagi anak didik. .
Data yang diperoleh mengenai hasi belajar biologi siswa kelas X SMA
Negeri 8 Medan pada semester II T.P 2015 / 2016 menunjukkan bahwa nilai ratarata ujian dari siswa masih rendah, yakni masih dibawah rata-rata 6,5 yaitu
dengan rata- rata nilai 6,4. Dari kriteria tuntas yang ditetapkan oleh pihak sekolah
adalah 7,00 dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang telah
direncanakan belum tercapai.
Proses pembelajaran kooperatif menuntut adanya partisipasi aktif dari
seluruh siswa. Jadi, kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator
dan fasilitator di dalamnya agar suasana kelas lebih hidup. Model kooperatif yang
digunakan adalah model kooperatif tipe STAD. Metode Student Teams
Achievement Divisions (STAD) merupakan metode yang dipandang paling
sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif.
Kelebihan metode ini diantaranya yaitu pembelajaran tidak membosankan,
pengetahuan yang diperoleh melalui diskusi akan lebih mudah dipahami karena
bahasa yang digunakan lebih sederhana dan pengetahuan yang diperoleh dengan
cara ini akan bertahan lama, menimbulkan penerimaan yang luas terhadap
anggota yang berbeda kemampuan, kelas sosial dan budayanya. (Trianto, 2009)
Penulis memilih materi ekosistem yang akan digunakan dalam penelitian
ini karena materi ekosistem merupakan materi pembelajaran yang dipelajari di
kelas X. Materi pelajaran ini memiliki cakupan yang cukup luas sehingga
terkadang waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk menuntaskan materi ini.
Oleh karena itu, pelajaran tersebut sebaiknya disampaikan dengan sistem diskusi
atau membuat kelompok diskusi dimana siswa turut berperan aktif untuk
bertanya dan dapat melibatkan seluruh siswa di kelas. Selain itu, waktu yang
tersedia dapat digunakan secara efektif dan cukup untuk menuntaskan sejumlah
indikator yang harus tercapai dalam materi ekosistem. Oleh sebab itu penulis
memilih Model Kooperatif tipe TPS dan STAD merupakan model yang tepat
untuk membahas materi ekosistem.
4
Pembelajaran STAD merupakan pembelajaran yang membagi siswa
menjadi beberapa kelompok kecil, membantu satu sama lain dalam kelompok
tersebut. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian
materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Alasan peneliti
menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
karena model pembelajaran ini mendorong siswa untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Lie (dalam Rosmaini, 2004) Pendekatan structural TPS mengajarkan
siswa untuk lebih mandiri dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan sehingga
dapat membangkitkan rasa percaya diri siswa, dimana siswa dapat bekerja sama
dengan orang lain dalam kelompok kecil yang heterogen.
Berdasarkan latar belakang ini, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) dengan Tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Materi Pokok Ekosistem
di Kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2015 /2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut
1. Guru hanya menggunakan model pembelajaran yang sama setiap mengajar,
yaitu menggunakan model ceramah tanpa ada variasi pembelajaran yang
lain, sehingga siswa merasa bosan dan monoton serta siswa menjadi pasif
karena hanya menerima materi saja.
2. Kegiatan belajar yang individual menyebabkan siswa kurang bersosialisasi
dengan sesamanya sehingga keterampilan sosial siswa kurang berkembang.
3. Hasil belajar Biologi di sekolah yang masih rendah.
5
1.3.
Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang digunakan, maka penelitian ini
dibatasi hanya pada model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan Student
Teams Achievement Division (STAD), Sekolah yang diambil sebagai sampel
adalah SMA Negeri 8 Medan kelas X, Materi yang digunakan adalah Ekosistem
yang sesuai dengan silabus dan materi pada waktu saya mengambil data.
1.4. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi pokok
Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran
2015/2016?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) pada materi pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan
tahun pembelajaran 2015/2016?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi pokok
Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran
2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui:
1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) pada materi pokok Ekosistem di kelas X
SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran 2015/2016.
2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi pokok
6
Ekosistem di kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran
2015/2016.
3. Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) pada materi pokok Ekosistem di
kelas X SMA Negeri 8 Medan tahun pembelajaran
2015/2016.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru, meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan dapat
meningkatkan taraf profesionalisme guru.
2. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang baik dalam
meningkatkan mutu pendidikan sekolah khususnya dalam belajar Biologi.
3. Bagi siswa, meningkatkan motivasi dan prestasi siswa serta memberikan
pengalaman bagi siswa tentang cara berdiskusi khusunya dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS ((Think-Pair-Share) dan tipe STAD
(Student Teams-Achievement Division) sehingga dapat dimanfaatkan
siswa
untuk
menggali
dan
mengembangkan
pengetahuan
dan
keterampilan belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan
teman sebaya dan orang lain.
1.7. Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu
dan fungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan
aktivitas belajar mengajar.
2. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan
kelompok
kecil
siswa
untuk
bekerjasama
dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
3. Think Pair Share (TPS) adalah pembelajaran yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan menghendaki siswa bekerja saling
membantu dalam kelompok kecil.
7
4. Student Teams Achievement Division (STAD) adalah salah satu tipe dari
model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompokkelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
secara heterogen.
5. Hasil belajar adalah prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan,
yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang
bersangkutan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) bernilai
rata-rata 71,00
2. Hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem yang menggunakan
model (STAD) bernilai rata-rata 59,75.
3. Ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
dan model
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) pada
materi pokok ekosistem di Kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016.
5. 2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan oleh
peneliti diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran diantaranya adalah:
1. Kepada guru
bidang studi hendaknya dapat mengunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Student
Teams Achievement Division (STAD).
2. Dengan melihat hasil belajar siswa yang lebih tinggi dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) , maka guru dapat mencoba menggunakan model ini pada materi
pokok ekosistem
3. Guru dapat mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) pada materi lain.
51
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Dimyati., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S. B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, O., (2001), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,
PT Bumi Aksara, Jakarta.
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,
Medan.
Mutiara, C., (2011)., Upaya Meningkatan Hasil Belajar Biologi dengan Metode
TPS disertai Eksperimen pada Siswa SMAN I Batanghari Lampung
Timur, Jurnal Bioedukasi 2:30-41.
Ngalimun., (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo,
Yogyakarta.
Pratiwi, D.,A., dkk., (2004), Buku Penuntun Biologi SMA untuk kelas X, Erlangga,
Jakarta.
Rizal, M., (2011), Peningkatan Kemampuan Berpikir Siswa Kelas VIII Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan di SMP Negeri I Pallangga Kab. Gowa, Jurnal Bimafika 3:
299-303.
Rusman., (2012), Model-Model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, Nan., (1991), Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran, Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
Tim Dosen., (2009), Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan FMIPA Unimed, FMIPA UNIMED, Medan.
Trianto., (2009), Model – Model Pembelajaran
Kontrukvistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.
52
Inovatif
Berorientasi