Sedekah Sunnah
B. Sedekah Sunnah
Sumber dana sosial selain sedekah wajib berupa zakat dalam ekonomi Islam, terdapat juga dana filantropi lainnya yang dapat menjadi instrumen dana sosial bagi masyarakat. Dana-dana non zakat tersebut merupakan dana yang bersifat tidak mengikat atau wajib seperti halnya
dana zakat dan pajak. 89 Ketentuan tersebut memiliki kesinambungan. Beberapa jenis dana filantropi non zakat antara lain adalah sedekah,
infak, dan wakaf. Ketiga sumber dana tersebut merupakan instrumen dana sosial yang masih sering dimanfaatkan dalam penyaluran dana dari masyarakat ekonomi kuat ke masyarakat ekonomi lemah, ketiga dana tersebut merupakan tempat dan sarana bagi kaum ekonomi kuat yang masih ingin memberikan surplus modal dan pendapatan mereka untuk membantu masyarakat ekonomi yang lemah dalam artian untuk saling
berkerjasama dalam membangun keharmonisan publik. 90 Melihat pada keberhasilan keuangan publik Islam sebagai sumber
keuangan yang pernah terjadi pada masa kejayaan Islam dimana keuangan negara mampu memainkan perannya sebagai sarana penggerak
dan pembangun perekonomian negara. 91 Pada zaman kontemporer ini ada terdapat sumber keuangan publik dalam Islam kontemporer sedikit unik
88 Tim Penyusun, Jurnal al-Qardh........, hlm. 28. 89 Ibid., hlm .28.
90 Ibid., hlm. 29. 91 Tim Penyusun, Jurnal al-Qardh........, hlm. 20.
yang seringkali dilaksanakan pada suatu organisasi yang muncul dari kulturasi budaya Banjar setara sebagai penggerak dan pembangun perekonomian yang merupakan dari bagian sedekah sunnah yaitu saprah Amal. Saprah Amal adalah sebuah tradisi yang sering kali dilaksanakan oleh sebagian masyakat Banjar dalam mengumpulkan dana dan
merupakan suatu kebudayaan yang sering dilaksanakan. 92 Pada belakangan ini praktek saprah Amal dilaksanakan oleh
sebagian masyarakat yang berada di Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu praktek dilaksanakan di Jln. Mendawai Induk RT. 04 RW. VI Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya, Sebagaimana dengan observasi awal peneliti kepada masyarakat sekitar yaitu IH, KS, dan HM:
“Saprah Amal nginih rancak sudah buhannya mandiriakan di daerah Banjarmasin, lamun daerah kami hanyar pertama kali bahanu saminggu dua kali dan bila dihitung sabulan tuh delapan kali
hitungannya dalam harian, dilaks 93 anakan amun perlu bantuan dana.”
(Saprah Amal sering dilaksanakan di daerah Banjarmasin, tetapi untuk daerah kami perlaksanaan baru dilaksanakan pertama kali selama satu minggu dua kali dan satu bulan selama delapan kali dilaksanakan apabila memerlukan bantuan dana).
Sebagaimana observasi awal pernyataan dari IH, KS, HM selaku masyarakat bahwa praktek saprah Amal sudah terbiasa dilaksanakan di daerah Banjarmasin, tetapi untuk di daerah Palangka Raya baru pertama kali
92 Berdasarkan observasi awal dengan masyarakat sekitar dilapangan, ditemukan bahwa kebanyakan pelaksanaan tersebut sering di lakukan oleh masyarakat Banjar.
93 Wawancara observasi awal dengan masyarakat Mendawai Induk Kota Palangkaraya, hari jum’at 22 Mei pukul 14.30 WIB.
dilaksanakan, biasanya satu minggu dilaksanakan dua malam dan apabila dihitung satu bulan dilaksanakan sebanyak delapan hari, dilaksanakan apabila perlu bantuan dana. membicarakan budaya suku Banjar melirik ke masa lalu dan memperhatikan manfaatnya untuk masa depan itu mungkin sungguh berorientasi yang baik untuk mencapai kesejahteraan bersama, sebagaimana pernyataan NR mengenai praktek kegiatan saprah Amal saat berlangsung:
“Setelah hasil dari kegiatan berlangsung sesuai dengan target awal, langsung kami melaksanakan pembangunan sambil berjalan, alhamdulillah sampai sekarang untuk pembangunan tempat wudhu
dan WC telah terlaksanakan.” 94 (Hasil setelah dari praktek kegiatan berlangsung, telah sesuai dengan
target awal yaitu untuk pembangunan tempat wudhu dan WC, praktek pembangunan sambil berjalan ketika praktek kegiatan saprah Amal berlangsung).
Hasil praktek kegiatan saprah Amal telah sesuai dengan target awal praktek sebagaimana pernyataan NR telah menjelaskan bahwa saat kegiatan berlangsung proses pembangunan sambil berjalan untuk pembangunan tempat wudhu dan WC.
Selanjutnya NR menyatakan:
“Hasil dari praktek tersebut berpengaruh terhadap pembangunan Langgar sebab sudah terlihat jelas tidak buruk lagi tempat wudhu dan
WC seperti dahulu yang terbuat dari kayu sekarang bangunan terbuat dari beton dan ada berpengaruhnya juga terhadap langgar berada di
pinggir jalan dan lebih baik dari sebelumnya. 95 ”
94 Wawancara dengan panitia saprah Amal di Jln. Mendawai Induk RT. 04 RW. VI pada tanggal 07 April 2016.
95 Wawancara dengan panitia saprah Amal di Jln. Mendawai Induk RT. 04 RW. VI pada tanggal 07 April 2016.
(Hasil dari praktek tersebut, berpengaruh berpengaruh terhadap pembangunan langgar dapat terlihat tempat wudhu dan WC tidak rusak pada sebelumnya yang terbuat dari kayu yang telah lapuk, setelah praktek tersebut bangunan terbuat dari beton dan berpengaruh dari sebelumnya).
Pernyataan NR menjelaskan bahwa hasil praktek berpengaruh terhadap pembangunan Langgar, dimana sebelum praktek dilaksanakan pembangunan hanya terbuat dari kayu yang telah rusak, dengan adanya praktek kegiatan saprah Amal tersebut memperoleh hasil yang lebih bagus dibandingkan bangunan sebelumnya.
Selanjutnya NR menyatakan:
“Karena praktek saprah Amal di tempat kami ini, di Langgar Darul Iman Jln. Mendawai Induk RT. 04 RW. VI Kecamatan Jekan Raya baru pertama kali kami mengadakan kegiatan ini dan mudah-mudahan sudah di lihat hasilnya dan insyaAllah tahun berikutnya kami melaksanakan kegiatannya lagi untuk pembangunan mushola/langgar
maupun sarana sosial lainnya.” 96
(Praktek kegiatan saprah Amal di lokasi Langgar Darul Iman Jln. Mendawai Induk RT. 04 RW. VI Kecamatan Jekan Raya merupakan praktek baru pertama kali, melihat hasil setelah praktek, insyaAllah tahun berikutnya melaksanakan kegiatan kembali untuk pembangunan mushola/langgar maupun sarana sosial lainnya).
Pernyataan NR telah menyatakan bahwa praktek kegiatan saprah Amal tidak hanya fokus untuk pembangunan sarana sosial peribatan melainkan untuk pembangunan sarana sosial lainnya, dalam praktek yang telah dilaksanakan di Jln. Mendawai Induk RT. 04 RW. VI Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya adalah merupakan praktek kegiatan pertama kali yang dilaksanakan di lokasi tersebut.
96 Wawancara dengan panitia saprah Amal di Jln. Mendawai Induk RT. 04 RW. VI pada tanggal 07 April 2016.
Praktek kegiatan saprah Amal seperti kegiatan pasar pada umumnya, sebagaimana pengertian pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur di mana usaha menjual barang, jasa dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Kegiatan ini adalah pengaturan yang memungkinkan antara pembeli dan penjual untuk saling bertukaran. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia,
serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. 97 Syarat-syarat terbentuknya pasar, diantaranya sebagaimana di bawah ini:
1. Adanya penjual dan adanya pembeli.
2. Adanya barang atau jasa yang akan diperjualbelikan.
3. Terjadinya kesepakatan harga dan transaksi, antara penjual dan pembeli. 98
Praktek kegiatan saprah Amal di Kota Palangka Raya dan pada umumnya seringkali praktek dilaksanakan secara tradisional dimana pembeli bertemu langsung dengan penjual dan disetiap stand yang dijual terdapat adanya penjual yang menawarkan dagangannya, namun perlu direaktualisasikan kembali bahwa praktek kegiatan saprah Amal akan berorientasi lebih baik lagi kedepan jika praktek tersebut dilaksanakan
97 Mei 2016. 98 Andini
dan Pasar Modern , Http://dokumen.tips/documents/konsep-an-pasar-modern.html, diunduh pada tanggal 18 Mei 2016.
Elizabeth’s
Castle,
Pasar
Tradisional Tradisional
1. Tidak bisa tawar-menawar harga.
2. Harga sudah tertera di barang yang dijual dan umumnya diberi barcode.
3. Barang yang dijual beranekaragam dan biasanya memiliki kualitas yang baik.
4. Layanan yang baik dan biasanya memuaskan.
5. Tata tempat yang rapih supaya konsumen atau pembeli dapat dengan mudah menemukan barang yang akan di belinya.
6. Pembayarannya dilakukan dengan membawa barang ke Kasir dan tentunya tidak ada tawar-menawar lagi. 99
Memahami konsep pasar modern praktek saprah Amal dapat dilaksanakan menggunakan konsep tersebut, sebab memahami dari ciri-ciri pasar modern:
1. Tidak bisa tawar-menawar harga
Ciri-Cirinya Terlengkap , Http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-pasar-modern-dan-ciri-cirinya.html,
99 Sora, Pengertian
diunduh pada tanggal 18 Mei 2016.
Pada praktek kegiatan saprah Amal di Kota Palangkaraya dapat menerapkan konsep pasar modern, seperti halnya dalam praktek kegiatan saprah Amal bahwa mengenai harga penjualan barang maupun makanan sudah ditentukan oleh kepanitiaan dengan harga sedikit adanya kenaikan dibandingkan saprah biasanya, dengan menggunakan konsep pasar modern ini akan lebih cocok untuk dilaksanakan pada praktek kegiatan saprah Amal sebab dalam praktek saprah Amal barang yang diperjual belikan tidak ada sistem tawar-menawar harga.
2. Harga sudah tertera di barang yang dijual dan umumnya diberi barcode Praktek saprah Amal sering kali dilaksanakan menggunakan harga yang telah ditentukan oleh kepanitiaan, praktek saprah Amal akan lebih baik jika barang yang diperjual belikan sudah tertera list harga pada setiap item barang yang diperjual belikan dan mempermudah pedagang dalam keberlangsungan praktek kegiatan saprah Amal saat berlangsung, dengan adanya harga yang sudah tertera pada setiap barang atau makanan yang diperjualbelikan maka tidak perlu lagi pembeli bertanya-tanya kepada pedagang dalam kegiatan saprah Amal.
3. Barang yang dijual beranekaragam dan biasanya memiliki kualitas yang baik.
Praktek kegiatan saprah Amal barang yang diperjual belikan juga beraneka ragam dan memiliki kualitas yang baik, baik dari segi pandangan mata maupun dari segi rasa lidah yang dapat membuat Praktek kegiatan saprah Amal barang yang diperjual belikan juga beraneka ragam dan memiliki kualitas yang baik, baik dari segi pandangan mata maupun dari segi rasa lidah yang dapat membuat
4. Layanan yang baik dan biasanya memuaskan Menerapkan konsep pasar modern, praktek kegiatan saprah Amal dilaksanakan dengan pelayanan yang baik agar para pembeli maupun warga yang menghadiri praktek kegiatan saprah Amal agar merasa puas dalam membeli barang maupun makanan saat keberlangsungan saprah Amal berlangsung.
5. Tata tempat yang rapih supaya konsumen atau pembeli dapat dengan mudah menemukan barang yang akan di belinya
Praktek kegiatan saprah Amal, dilaksanakan dengan tempat yang rapih, adem dan rasa nyaman agar konsumen atau pembeli dapat dengan mudah menemukan barang yang akan di belinya, dalam praktek kegiatan saprah Amal sebaiknya barang maupun makanan dihidangkan dengan baik serta penataan yang indah untuk menarik simpati para pembeli dan keinginan untuk membeli barang yang diperjual belikan dalam praktek kegiatan saprah Amal.
6. Pembayarannya dilakukan dengan membawa barang ke Kasir dan tentunya tidak ada tawar-menawar lagi
Menggunakan konsep pasar modern pembayarannya dilakukan dengan membawa barang ke kasir dan tentunya tidak ada tawar-menawar lagi praktek saprah Amal dapat dilaksanakan dengan baik dalam mempermudah pengaturan penjualan dimana hanya cukup sebagian Menggunakan konsep pasar modern pembayarannya dilakukan dengan membawa barang ke kasir dan tentunya tidak ada tawar-menawar lagi praktek saprah Amal dapat dilaksanakan dengan baik dalam mempermudah pengaturan penjualan dimana hanya cukup sebagian
Dengan penerapan konsep pasar modern tersebut, sesuai dengan perkembangan zaman praktek kegiatan saprah Amal akan lebih terinci dan terkodinir dengan jelas sebab hanya sebagian orang saja yang bertanggung jawab penuh atas tugas yang di lakukannya.
Keuangan publik itu sendiri merupakan sebuah sumber keuangan yang dikelola untuk kepentingan masyarakat, baik yang dikelola secara individual,
kolektif maupun oleh pemerintah. 100 Tujuan utama ekonomi Islam adalah mencapai falah yang dielaborasi
menjadi perwujudan kemaslahatan umat melalui keadilan dan pemerataan pendapat sehingga menciptakan kehidupan yang seimbang dan harmonis. Mencapai kesejahteraan sosial yang diinginkan dalam konsep Islam dapat dikatakan tidak jauh berbeda dengan cita-cita luhur pemerataan sosial pada umumnya namun langkah yang ditempuh guna mencapai kesejahteraan sosial yang membedakannya. Islam mengajarkan bagaimana melakukan perbuatan
100 Pusat Pengajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam......., hlm. 515.
baik dalam berbagai aspek kehidupan. 101 Meningkatkan kesejahteraan dan mencegah kesengsaraa masyarakat, sebagaimana dalam firman-Nya: 102
Artinya:“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. At- Taubah: 71)
Kekayaan tidak boleh dinikmati dan hanya berputar di antara orang- orang kaya saja, dengan demikian Islam telah mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dalam hak dan kewajiban, baik individu maupun masyarakat secara seimbang dan adil. Sebab, maq ās}hid syari‟ah sendiri telah menjamin bagi manusia atas hak agama, keamanan, kehormatan, penghidupan, dan sosial. Meningkatkan kesejahteraan manusia yang terletak pada perlindungan
iman, hidup, akal, keturunan dan harta. 103 YN menyatakan: “Pembagian keuntungan dalam hasil penjualan di kegiatan saprah
Amal akan kami sumbangkan untuk pembangunan tempat wudhu dan WC.” 104
101 Ika Yunia Fauzia dan Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Persfektif Maqashid al-
Syari‟ah......., hlm. 47. Departemen Agama, al- Qur‟an dan Terjemah......., hlm. 266.
103 Abdul Aziz dan Mariyah Ulfah, Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer..........., hlm. 29.
104 Wawancara dengan pedagang saprah Amal di Jln. Mendawai Induk RT. 04 RW. VI pada tanggal 09 April 2016.
(Pembagian keuntungan dalam hasil penjualan praktek kegiatan saprah Amal akan kami sumbangkan untuk pembangunan tempat wudhu dan WC).
Pembagian keuntungan dari hasil penjualan pada praktek kegiatan saprah Amal disumbangkan seutuhnya untuk pembangunan sarana sosial seperti pembangunan tempat wudhu dan WC.
Saprah Amal merupakan salah satu indikator atau instrumen untuk keberhasilan praktek ekonomi Islam yang telah dilihat dari tujuan serta hasil praktek kegiatannya, praktek kegiatan saprah Amal merupakan langkah sebagai proses memperoleh berkah. Sebagaimana di dalam prakteknya, adanya terdapat keutamaan sedekah. Ar-Raghib mengatakan:
“Sedekah adalah harta yang dikeluarkan seseorang dengan tujuan ibadah”. 105
Ali bin Abi Thalib menuturkan: “Barang siapa diberi harta oleh Allah, hendaknya ia menyambung
hubungan dengan kerabatnya dengan harta itu, memperindah jamuan untuk tamunya, menolong orang yang membutuhkannya, dan sebagainya dengan hal itu orang-orang tersebut akan mendapat
kemuliaan dunia dan akhirat”. 106
Sebagaimana Ilmu ekonomi Islam merupakan suatu cabang pengetahuan yang membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber-sumber daya langka yang seirama dengan maq ās}hid al-syari‟ah yaitu menjaga agama (lī hifdz} al din), jiwa manusia (lī hifdz} an nafs ), akal (l ī hifdz} al „akl), keturunan (lī hifdz} al nasl) dan
105 Hasan bin Ahmad Hammam, Obati Sakitmu dengan Sedekah, Solo: Zamzam, 2011, hlm. 15.
106 Ibid., hlm. 17.
menjaga kekayaan (l ī hifdz} al mal) tanpa mengekang kebebasan individu. Ekonomi Islam memiliki aspek-aspek transendensi yang sangat suci (holy) yang memadukannya dengan aspek materi, dunia (profanitas). Titik tolaknya adalah Allah SWT dan tujuannya untuk mencari fadl Allah melalui jalan (thariq) yang tidak bertentangan dengan apa yang telah digariskan oleh
Allah. 107 Hal tersebut tergambar pada tujuan syariah dalam ekonomi Islam atau
yang dikenal dengan istilah maq ās}hid al-syari‟ah yang bermuara pada kemaslahatan. Kemaslahatan itu sendiri menurut Jalalluddin ar-Rahman
adalah segala sesuatu yang mengandung manfaat bagi manusia. 108 Sebagai ekonomi kemanusiaan, ekonomi Islam melihat aspek kemanusiaan
(humanity) yang tidak bertentangan dengan aspek ilahiah. Manusia dalam ekonomi Islam merupakan pemeran utama dalam mengelola dan memakmurkan alam semesta di sebabkan karena kemampuan manajerial
yang telah dianugrahkan oleh Allah kepadanya. 109 Manusia sebagai manajer yang telah diberi mandat untuk
memakmurkan dunia beserta isinya di dalam persfektif ekonomi Islam telah diberi jalan terbaik untuk merealisasikan potensi dan fitrahnya sebagai makhluk teomorfis dalam aspek ekonomi dengan selau bersandar pada nilai moral dan spiritual sebagaimana Syed Heidar Nawab Naqvi dalam bukunya:
Allah telah memuliakan anak Adam dan mendesign-nya untuk dijadikan sebagai khalifah di muka bumi. Dengan design itu pula
107 Muhammad, Prinsip-prinsip Ekonomi Islam......., hlm. 2. 108 Ika Yunia Fauzia dan Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Persfektif
Maqashid al-
Syari‟ah......., hlm. 47. Muhammad, Aspek Hukum dalam Muamalat, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, hlm. 81.
Allah menyertakan kepada manusia orientasi spiritual (ruh al ilahiyat) sebagai aspek yang sangat fundamental dalam diri manusia yang
disebut dengan fitrah manusia sebagai “al makhluk al hanief”. 110
Saprah Amal merupakan salah satu upaya dalam membantu pemerintah untuk bersama-sama memajukan pembangunan negara. Sebagaimana pernyataan RB:
“Pandangan saya mengenai praktek kegiatan saprah Amal sangat bagus karena kegiatan ini sangat membantu dalam pembangunan langgar di daerah yang saya tinggal harapan saya semoga saja saprah Amal di Jln. Mendawai Induk ini tidak hanya khusus untuk membangun sarana sosial peribadatan saja melainkan untuk pembangunan sarana lainnya seperti sarana pendidikan, yaitu sekolah
maupun pesa 111 ntren tempat belajar mengaji”
(Pandangan saya mengenai praktek kegiatan saprah Amal sangat baik karena kegiatan ini sangat membantu dalam pembangunan Langgar di daerah yang saya tinggal, harapan saya semoga saprah Amal di Jln. Mendawai Induk tidak hanya khusus untuk pembangunan sarana sosial peribadatan saja melainkan untuk pembangunan sarana lainnya seperti sarana pendidikan, yaitu sekolah maupun pesantren tempat belajar mengaji).
RB telah menyatakan bahwa praktek kegiatan saprah Amal ini sangat bagus untuk dilaksanakan kembali karena dapat membantu dalam pembangunan sarana peribadatan daerah tempat tinggal mereka. RB mengharapkan praktek ini dapat dilaksanakan kembali dalam upaya pembangunan sarana lainnya.
Islam memandang ada beberapa poin penting yang harus dipenuhi untuk mencapai keadilan, diantaranya:
110 Muhammad, Prinsip-prinsip Ekonomi Islam......., hlm. 3.
Wawancara dengan tokoh masyarakat di Jln. Mendawai Induk RT. 04 RW. VI pada tanggal 11 April 2016.
1. Hajat hidup orang banyak harus dikelola dan menjadi tanggung, Rasulullah SAW pernah bersabda dalam riwayat Abu Daud bahwa “Manusia berserikat dalam tiga hal yaitu padang rumput, air, dan api”. Hadis tersebut berbicara tentang hak milik umum dimana dalam konteks sejarah ketiga hal tersebut merupakan wilayah yang urgen dan pokok bagi kehidupan masyarakat saat itu karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
2. Optimalisasi distribusi pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembahasan tentang distribusi menjelaskan bagaimana pembagian kekayaan ataupun pendapatan yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi, distribusi pendapatan akan memberikan kesempatan bagi setiap masyarakat untuk ikut terlibat dalam aktivitas ekonomi dalam
meningkatkan taraf hidup. 113 Sebagaimana firman-Nya:
Artinya:“Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah ama t keras hukumannya.” (Qs. Al-Hasyr : 7)
Sebagaimana karakteristik dasar dari ekonomi Islam sendiri diantaranya:
a) Saling menjaga kemaslahatan bersama dan saling mengasihi satu sama lain.
112 Tim Penyusun, Jurnal al-Qardh........., hlm. 23. 113 Departemen Agama, al- Qur’an dan Terjemah........., hlm. 797.
b) Mengajak untuk menggunakan uang sebagai medium of exchange (alat tukar), bukan sebagai komoditas yang dapat menggiring
seseorang terjerumus dalam transaksi ribawi. 114
c) Mengajak untuk bersama-sama meningkatkan pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi.
d) 115 Memprioritaskan kemaslahatan bersama.
114 Veithzal Rivai dan Andi Buchari, Islamic Economics, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, hlm. 179.
115 Ibid.