3 Kadmium Cd
a Inhalasi debu Cd dapat menyebabkan terjadinya :
b Kerusakan paru emphysematous
4 Kerusakan ginjal
Berilium Be
a Paparan lingkungan kerja oleh Be antara lain dapat menyebabkan terjadinya:
b Chronic granulomatous disease
Acute pneumonic disease
5 Arsen Ar
6 Paparan menahun dengan Ar antara lain dapat menyebabkan terjadinya kanker
paru dan kanker kulit.
Kromium Cr
a Cr heksavalen dapat menyebabkan kelainan antara lain :
b Iritasi mukosa
c Perforasi hidung
d Faringitis
Kanker paru
2.2. Partikel Debu
2,5
Mikrometer PM
2,5
2.2.1. Definisi, Karakteristik dan Sumber
Berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999, polusi udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, danatau komponen lain ke dalam udara ambien oleh
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Polusi udara
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting, terutama di negara berkembang. Perkembangan ekonomi, kepadatan penduduk, urbanisasi,
penggunaan energi, dan transportasi menjadi penyebab utama terjadinya polusi udara di negara berkembang, terutama di kota-kota besar. Adapun zat yang biasa digunakan
sebagai indikator terjadinya polusi udara disuatu tempat adalah SO
2
Partikel debu Particulate Matter, NO
2
, dan O
3
Chen and Haidong, 2008.
Partikel debu Particulate Matter merupakan suatu campuran dari partikel padat dan cair yang dapat ditemukan di udara. Ukuran dari partikel debu yang
terdapat di udara secara langsung dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia.
Gambar 2.1. Berbagai Ukuran Partikel di Udara
Berdasarkan ukurannya, Environmental Protection Agency EPA mengelompokkan partikel debu menjadi 2 kategori, yaitu partikel debu 10 mikrometer PM
10
dan partikel debu 2,5 mikrometer PM
2,5
EPA, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Ukuran Partikel Debu
2,5
Mikrometer PM
2,5
Partikel debu
2,5
mikrometer PM
2,5
merupakan suatu polutan yang terdapat di udara. Partikel debu ini memiliki diameter
2,5
mikrometer dan lebih kecil 130 bagian dari diameter rambut manusia. Komposisi pembentuk PM
2,5
terdiri dari sulfat, nitrat, organic compounds, ammonium compounds, metal, acidic material, dan bahan
kontaminan lain yang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia EPA, 2011. Sumber utama PM
2,5
2.2.2. Kondisi Partikel Debu
adalah pembakaran, asap rokok, memasak dengan kayu bakar, dan aktivitas pertanian EPA, 2010.
2,5
Mikrometer PM
2,5
Partikel debu
2,5
mikrometer PM
2,5
merupakan salah satu polutan yang menjadi masalah di dunia. Banyak negara besar di Benua Amerika yang masih tinggi
konsentrasi PM
2,5
. Hasil laporan dari WHO menyatakan bahwa rata-rata konsentrasi PM
2,5
di Amerika Serikat pada tahun 2002 mencapai 12,5 µgm
3
dimana 90 titik pengukuran PM
2,5
mencapai 16 µgm
3
. Pengukuran PM
2,5
lainnya di California selama 24 jam menunjukkan hasil rata-rata konsentrasi PM
2,5
telah melebihi nilai 65
Universitas Sumatera Utara
µgm
3
, terutama di California selatan dan timur. Di Kanada, hasil pengukuran selama 24 jam menunjukkan hasil rata-rata konsentrasi PM
2,5,
telah melebihi nilai 30 µgm
3
, terutama di daerah Ontario dan Quebec Selatan. Konsentrasi harian tertinggi dari
PM
2,5
terdapat di Kota Sao Paulo Brazil dengan konsentrasi mencapai 27 µgm
3
WHO, 2006. Perbandingan partikel debu 10 mikrometer PM
10
dan partikel debu
2,5
mikrometer PM
2,5
telah dilaporkan dari banyak negara di dunia, termasuk Negara-- negara di Benua Eropa. Berdasarkan data dari 115 stasiun pengukuran PM
menyatakan bahwa perbandingan konsentrasi PM
10
dan PM
2,5
adalah 0,65 dengan interval antara 0,42-0,82. Konsentrasi PM
2,5
pada daerah pedesaan di Eropa tampak beragam yaitu berkisar 11-13 µgm
3
. Sedangkan, pada daerah perkotaan di Eropa konsentrasinya bisa lebih tinggi dibanding pada daerah pedesaan, yaitu berkisar 15-20
µgm
3
WHO, 2006. Partikel debu
2,5
mikrometer PM
2,5
juga masih menjadi masalah di Benua Asia. Berdasarkan hasil pengukuran terakhir di kota Beijing, ternyata konsentrasi
rata-rata PM
2,5
mencapai 100 µgm
3
. Sementara itu, konsentrasi rata-rata PM
3
bulanan di kota Beijing berkisar antara 61-139 µgm
3
2.2.3. Mekanisme Pajanan PM