Konveksi Teori Pembakaran Perpindahan Panas

38 satu ujungnya dipanaskan kedalam api maka kalor akan dipindahkan ke ujung yang dingin [11]. Gambar 2.21 Perpindahan Panas Konduksi dan Difusi Akibat Aktivitas Molekul [11].

2.8.3 Konveksi

Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi panas, penyimpanan energi dan gerakan mencampur. Perpindahan energi dengan cara konveksi dari suatu permukaan yang suhunya diatas suhu fluida sekitarnya berlangsung dalam beberapa tahap. Pertama, panas akan mengalir dengan cara konduksi dari permukaan fluida yang berbatasan. Energi yang berpindah dengan cara demikian akan meningkatkan suhu dan energi dalam partikel-partikel fluida ini. Kemudian partikel-partikel fluida tersebut akan bergerak ke daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam fluida dimana partikel- partikel akan bercampur dan memindahkan sebagian energinya kepada partikel- partikel lainnya. Jika suatu plat panas dibiarkan berada diudara sekitar tanpa ada sumber gerakan dari luar, maka udara itu bergerak sebagai akibat terjadinya gradien densitas di dekat plat itu. Peristiwa ini dinamakan konveksi alamiah, sedangkan konveksi paksa jika udara dihembuskan dengan kipas. Beberapa contoh perpindahan panas secara konveksi terlihat pada gambar 2.16 Pada perpindahan panas secara konveksi, energi kalor akan dipindahkan ke sekelilingnya dengan perantaraan fluida [11]. Universitas Sumatera Utara 39 Gambar 2.22 Perpindahan Panas Konveksi a konveksi paksa, b konveksi alamiah, c pendidihan, d kondensasi [11]

2.8.4 Teori Pembakaran

Pembakaran adalah reaksi kimia, yaitu elemen tertentu dari bahan bakar setelah dinyalakan dan digabung dengan oksigen akan menimbulkan panas sehingga menaikkan suhu dan tekanan gas. Elemen mampu bakar combustable yang utama adalah karbon C dan hidrogen H, elemen mampu bakar yang lain namun umumnya hanya sedikit terkandung dalam bahan bakar adalah sulfur S. Oksigen yang diperlukan untuk pembakaran diperoleh dari udara yang merupakan campuran dari oksigen dan nitrogen. Nitrogen adalah gas lembam dan tidak berpartisipasi dalam pembakaran. Selama proses pembakaran, butiran minyak bahan bakar dipisahkan menjadi elemen komponennya yaitu hidrogen dan karbon dan masing-masing bergabung dengan oksigen dari udara secara terpisah. Hidrogen bergabung dengan oksigen untuk membentuk air dan karbon bergabung dengan oksigen menjadi karbon dioksida. Jika oksigen yang tersedia tidak cukup, maka sebagian dari karbon akan bergabung dengan oksigen dalam bentuk karbon monoksida. Pembentukan karbon monoksida hanya menghasilkan 30 panas dibandingkan panas yang timbul oleh pembentukan karbon dioksida [11]. Universitas Sumatera Utara 40

2.8.5 Metode Water Boiling Test