Spesifikasi penelitian dalam penulisan tesis ini berupa penelitian “deskriptif analitis” yaitu data hasil penelitian baik yang berupa data hasil
studi dokumen yang menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum
positif yang menyangkut permasalahan maupun hasil penelitian lapangan yang berupa hasil wawancara dianalisa secara kualitatif. Dengan maksud
untuk memperoleh gambaran yang obyektif dan pemahaman yang sistematis dan menyeluruh yang dapat dijadikan pedoman untuk mendapatkan kebijkan
hukum agraria.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Penelitian hukum normatif merupakan penelitian kepustakaan yaitu penelitian terhadap data sekunder. Data sekunder umum yang dapat diteliti
adalah
54
: a.
Data sekunder yang bersifat pribadi : 1.
Dokumen-dokumen pribadi 2.
Data pribadi yang tersimpan di lembaga-lembaga dimana yang bersangkutan pernah bekerja
b. Data sekunder yang bersifat publik :
1. Data arsip
2. Data resmi pada instansi-instansi pemerintah
3. Data yang dipublikasikan seperti jurisprudensi Mahkamah Agung.
54
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum Jakarta : Ghalia Indonesia, 1985 hal 42.
Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dari arsip-arsip, bahan pustaka, data resmi pada instansi pemerintah, Undang-undang, makalah
yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti, yang terdiri dari : 1. Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mengikat, yaitu :
a. UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria UUPA.
b. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1963 tentang Penunjukan Badan-badan Hukum Yang Dapat Mempunyai Hak Milik Atas
Tanah. d. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah. e. Peraturan Menteri Agraria Kepala Badan Pertanahan Nomor 3
Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
f. Putusan Pengadilan Negeri Batang Nomor 15.G1981.PdtPN.Btg. g. Putusan Pengadilan Tinggi Semarang Nomor 4841982Pdt.P.T.Smg
h. Putusan Mahkamah Agung Nomor : 239 KPdt1984 i. Putusan Mahkamah Agung dalam Permohonan Peninjauan Kembali
Nomor 269 PKPdt1986. 2. Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang menjelaskan bahan-
bahan hukum primer yaitu Literatur tentang Hukum Agraria, hak-hak
atas tanah, mencegah sengketa tanah, penyelesaian sengketa hukum atas tanah, alternatif penyelesaian sengketa, makalah dan internet. Hasil
penelitian dibidang Hukum Agraria, hak-hak atas tanah dan penyelesaian sengketa hukum tanah.
3.4. Obyek Penelitian