Deskripsi Variabel Keputusan Memilih Y

118 Gambar 3.2 Persentase Responden Berdasarkan Citra Kandidat Dari tabel 3.12 dan gambar 3.2 terlihat bahwa sebagian besar tanggapan responden mengenai Citra Kandidat tergolong baik sebanyak 57,7. Dan tanggapan buruk hanya 1 ,hal ini menunjukkan bahwa responden menilai Citra Kandidat tergolong baik.

3.4.3. Deskripsi Variabel Keputusan Memilih Y

Keputusan memilih kandidat akan diwujudkan dengan memilih pasangan nomor satu atau dua pada pemilihan presiden yang lalu. Iklan televisi dan citra kandidat tersebut menentukan sikap dan tindakan seseorang dalam hal pengambilan keputusan dan pemilihan. Dalam konteks penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa keputusan seseorang untuk memilih atau tidak memilih Citra Kandidat X2 0.0 12.4 57.7 28.9 1.0 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 119 kandidat akan ditentukan oleh citra kandidat dan iklan televisi itu sendiri. Variabel Keputusan Memilih dalam penelitian ini diukur melalui 5 item pertanyaan. Hasil tanggapan terhadap variabel Keputusan Memilih yang disajikan dalam tabel 3.13. berikut ini: Tabel 3. 13 Persentase Jawaban Pernyataan Variabel Keputusan Memilih No. Pernyataan Pernyataan Mean Q37 Responden mencari informasi tentang kandidat Presiden pilihan anda 3.78 Q38 Responden mengikuti program kampanye presiden pilihan anda 3.63 Q39 Responden menggunakan hak pilih anda saat pemungutan suara dalam memilih Presiden 2014 4.43 Q40 Responden dengan suka rela menggunakan hak pilih dalam pemilu presiden 2014 4.46 Q41 Responden mengajak orang lain untuk memilih presiden sesuai atau sama dengan pilihan anda 3.18 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan pada Tabel 3.13. menunjukkan keputusan memilih masyarakat di Kota Semarang Tahun 2014. Nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,46 yaitu pernyataan tentang responden dengan suka rela menggunakan hak pilih dalam pemilu presiden 2014. Nilai rata-rata yang tertinggi kedua sebesar 4,43 yaitu responden menggunakan hak pilih anda saat pemungutan suara dalam memilih Presiden 2014. Selain kedua nilai indeks tersebut, hasil dari tabel juga memperlihatkan rata-rata terendah sebesar 3,18 yaitu responden mengajak orang lain untuk memilih presiden sesuai atau sama dengan pilihan anda. Hal tersebut memberi arti bahwa masyarakat belum sepenuhnya mengajak orang lain untuk memilih presiden yang disebabkan oleh terpapar iklan politik televisi dan citra kandidat. 120 Variabel Keputusan Memilih terdiri dari 5 item. Kemudian dari skor masing-masing item pertanyaan dijumlahkan untuk mendapatkan akumulasi skor. Berdasarkan jumlah keseluruhan item pada variabel Keputusan Memilih, memiliki skor yang mungkin dapat dicapai dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi berada pada kisaran 5 – 25. Dari nilai tersebut didapatkan lebar interval I sebesar 20. Apabila Keputusan Memilih dikategorikan menjadi 5 kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi, maka didapatkan jarak interval masing-masing kategori sebesar 4. Perhitungan selengkapnya sebagai berikut: 5 5 - 25 I  = 4 5 20  Berdasarkan perhitungan tersebut maka tabel distribusi Keputusan Memilih dapat disusun pada tabel sebagai berikut: Tabel 3. 14 Distribusi Frekuensi Keputusan Memilih Interval Nilai Kategori Jumlah Persentase 5-9 Sangat rendah 0,0 10-13 Rendah 3 3.1 14-17 Sedang 17 17.5 18-21 Tinggi 53 54.6 22-25 Sangat tinggi 24 24.7 Jumlah 97 100,0 Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015 121 Gambar 3.3. Persentase Responden Berdasarkan Keputusan Memilih Dari tabel 3.14 dan gambar 3.3 terlihat bahwa sebagian besar tanggapan responden mengenai keputusan memilih tergolong tinggi, masing-masing sebanyak 54,6, kemudian keputusan memilih kategori rendah sebesar 3,1. Hal ini menunjukkan bahwa responden menilai keputusan memilih masyarakat peserta Pemilu tahun 2014 di Kota Semarang tergolong tinggi. Keputusan Memilih Y 0.0 17.5 54.6 24.7 3.1 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 122

3.5. Uji Asumsi Klasik