Konsep perilaku Pengaruh Kegiatan Komunikasi Informasi Dan Edukasi Terhadap Tindakan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sma Negeri 17 Medan Tahun 2013

c. Edukasi Pendidikan menurut Zulaikha 2010 adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemapuan di dalam dan diluar sekolah serta berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pemberian informasi kesehatan reproduksi kepada remaja maupun orangtua dapat dilakukan melalui berbagai media yang tersedia baik mass media berupa media cetak, elektronik maupun “e-file” , berbagai kelompok yang ada di masyarakat maupun di sekolah. Pemberian informasi tersebut ditujukan kepada remaja maupun orangtua. Materi meliputi tiga aspek utama : a kesehatan reproduksi yaitu seputar seksualitas manusia termasuk reproduksi manusia. b HIV dan AIDS. c narkoba. Ketiga unsur utama kesehatan reproduksi remaja tersebut dikemas dan dikaitkan dengan life skill yaitu bagaimana para remaja dapat menghindari hal-hal buruk bagi kondisi kesehatan reproduksi mereka. Dalam proses penyiapan KIE tersebut maka selain diperlukan penyiapan sumber daya manusia dan metode penyampaian juga perlu dikembangkan materi yang berkualitas yang mampu merubah tidak saja aspek pengetahuan namun juga sikap dan perilaku target sasaran Fathonah,2008.

D. Konsep perilaku

Perilaku adalah bentuk responden atau reaksi terhadap stimuls atau ransangan dari luar organism orang. Namun dalam memberikan respon Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sangat tergantung pada karakteristik atau factor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti bahwa meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun respon tiap tiap orang berbeda Notoatmodjo, 2003. Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedang dorongan merupakanusaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia. perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan, perilaku dikatakan wajar apabila ada penyesuaian diri yang harus diseleraskan peran manusia sebagai makhluk individu, sosial, dan kebutuhan Purwanto, 1999. Perilaku dibagi dalam 3 ranah, meskipun ranah tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembatasan ranah ini dilakukan untuk pembatasan pendidikan yaitu: ranah kognitif, ranah efektif dan ranah psikomotor. Dalam perkembangan selanjutnya pada akhir pendidikan ada 3 ranah disini diukur dari: a. Knowledge pengetahuan. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dari suatu obyek tertentu setelah melalui panca indera manusia yaitu penglihatan, pendengaran, rasa dan raba, merupakan suatu kebutuhan bagi keluarga apabila diikuti dengan pendidikan. Perubahan perilaku seseorang dapat terjadi melalui proses belajar Notoadmodjo, 2003. Menurut Sarwono 2004, tingkat pengetahuan itu lebih bersifat pengenalan terhadap sesuatu benda atau hal secara obyektif. Tingkat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behavior. Menurut Notoatmodjo 2006, pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 enam tingkat yaitu know tahu, comprehension memahami, application aplikasi, analysis analisis, synthesis sintesis dan evaluation evaluasi.

b. Attitude Sikap

Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak, berekspresi sesuai dengan sikap objek. Sikap mempunyai segi motifasi dari segi-segi perasaan, sikap ada bersipat positif ada yang negatif dalam sikap positif tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu sedangkan sikap negatif cenderung menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu dalam keidupan bermasyarakat Purwanto, 1999. Sikap adalah merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup untuk seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek, manifestasi sikap tidak ada langsung dilihat, tetapi hanya bisa ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup, sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulasi dalam kehidupan sehari-hari Notoatmodjo, 2003. Selain bersifat positif, sikap memiliki tingkat kedalaman yang berbeda-beda sangat bendi,benci, dsb. Sikap tidak sama denagn perilaku dan perilaku tidaklah selalu mencerminkan sikap seseorang, sebab sering Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sekali terjadi bahwa seseorang memperlihatnkan tindakan yang bertentangan dengan sikapnya. Sikap seseorang ada berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek tersebut melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya. Notoatmodjo, 2003. Sikap ini terdiri dari 4 tingkatan yaitu: 1. Menerima Receiving Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus. 2. Merespon Responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap, karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah berarti orang menerima ide tersebut. 3. Menghargai Valang Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. 4. Bertanggung jawab Responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dengan resiko merupakan sikap yang paling tinggi. Pengukuran sikap ada dilakukan secara langsung dengan mengatakan pendapat atau pertanyaan responden terhadap suatu objek Notoatmodjo, 2003. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

c. Practise tindakan

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, untuk terbentuknya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan factor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain adalah fasilitas disamping fasilitas juga diperlukan factor pendukung support dari pihak lain. Tingkat-tingkat praktek tindakan : 1. Persepsi, mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama. 2. Respon Terpimpin, dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh adalah merupakan indicator praktek tingkat 2. 3. Mekanisme, apabila seseorang telah melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka dia sudah mencapai tingkat ketiga. 4. Adaptasi, adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya sudah dimodifikasikanya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

E. Aspek dalam KIE Kesehatan Reproduksi