BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan perindustrian di bidang transportasi dan tatanan pertamanan kota, Industri paving block juga berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari
penggunaan paving block yang semakin banyak digunakan sebagai fungsi penganti aspal.
Paving block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 standar industri indonesia adalah suatu komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran
semen portland atau bahan perekat hidrolis lainnya, air dan agregat bahan pengisi dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. Atau secara umum dapat
diartikan Paving block adalah batu cetak yang berasal dari campuran bahan bangunan berupa pasir dan semen dengan perbandingan campuran tertentu, yang
mempunyai beberapa variasi bentuk untuk memenuhi selera pemakai.
Meningkatnya minat konsumen terhadap paving karena konstruksi perkerasan dengan paving merupakan konstruksi yang ramah lingkungan dimana paving sangat
baik dalam membantu konservasi air tanah, pelaksanaanya yang lebih cepat, mudah dalam pemasangan dan pemeliharaan, memiliki aneka ragam bentuk yang menambah
nilai estetika, serta harganya yang mudah dijangkau.
CV. Sigma Block adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam memproduksi paving block, dimana terdapat beberapa masalah pada produk yang
dihasilkan. Kecacatan yang terdapat pada produk paving block berupa retak dan pecah.
Kualitas paving block dinilai dari besarnya kokoh tekan atau biasa disebut dengan kekuatan tekan atau kuat tekan dari paving tersebut. Kuat tekan
adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu. Dengan kata lain, semakin
tinggi kuat tekannya, semakin baik pula kualitas dari sebuah paving block. Kualitas paving block sangat dipengaruhi oleh cara dan teknik
pembuatannya, hal ini dikarenakan jika dalam proses pembuatan paving block tidak dilakukan sesuai dengan prosedur, maka akan mengakibatkan berkurangnya
kualitas dari paving block tersebut. Hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam proses pembuatan paving block adalah komposisi bahan baku dari paving
tersebut, oleh sebab itu untuk menghindari produk yang cacat maka perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas paving
block dan interaksi faktor-faktor tersebut untuk meminimumkan produk cacat serta mengidentifikasi faktor yang paling berpengaruh terhadap jumlah produk
cacat. Bahan baku utama pembuatan paving block adalah semen, pasir, abu
batu, batu kerikil ukuran 0,5 cm dan air. Semen yang digunakan adalah semen porland sebagaimana yang biasa digunakan untuk bangunan umum yang tidak
memiliki persyaratan khusus dalam pencampuran bahan baku. Pasir yang digunakan berasal pasir sungai yang masih kasar dan mengandung batu–batuan,
dalam memproduksi paving dianjurkan pasir yang digunakan tidak boleh mengandung lumpur atau humus yang dapat mempengaruhi kualitas paving.
Selain semen dan pasir, produksi paving juga menggunakan abu batu yang berfungsi sebagai tambahan campuran pembuatan paving .Penggunaan abu batu
lebih banyak dibanding batu kerikil. Dikarenakan abu batu merupakan sisa ayakan batu kerikil yang berupa serpihan sehingga fungsi dari abu batu dan batu kerikil
hampir sama, yaitu abu batu dan kerikil yang berfungsi menguatkan paving. Maka dengan demikian akan dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dari paving block dan hal yang menjadi penyebab kecacatan produk paving block dan persentase komposisi pembuatan
paving yaitu jumlah semen, abu batu dan pasir dengan melakukan eksperimen dalam pembuatan paving dengan kombinasi campuran yang ditentukan, sehingga
memperoleh kekuatan yang melebihi kekuatan tekan yang telah jadi acuan CV Sigma Block.
Tabel 1.1 Menunjukkan nilai komposisi yang digunakan di CV. Sigma Block selama proses pembutan paving block.
Tabel 1.1 Nilai Komposisi Standar untuk Pembuatan 180 buah Paving Block
Bahan Minimum
Norma Maksimum
Semen 99 kg
115 kg 117 kg
Abu batu 36 kg
40 kg 45 kg
Pasir 324 kg
330 kg 360 kg
Batu KerikilCangkang 38 kg
60 kg 49 kg
Sumber: CV. Sigma Block
Desain Eksperimen DE adalah sebuah metode yang eksperimental atau analitis yang umumnya digunakan secara statistik untuk menandakan hubungan
antara input parameter ke output tanggapan, di mana dengan cara yang sistematis desain eksperimen, melakukan pengumpulan dan analisis data yang dijalankan.
DE memiliki aplikasi yang luas terutama di bidang sains dan rekayasa untuk tujuan proses optimasi dan pengembangan, proses manajemen dan uji validasi.
1
1
Kondapalli S.P. 2013. Application of Taguchi based Design of Experiments to Fusion Arc Weld Processes: A Review
Dalam eksperimen ini digunakan bahan alternatif berupa cangkang cangkang kelapa sawit.Cangkang kelapa sawit yang secara ekonomis relatif lebih
murah dibandingkan dengan batu yang dikarenakan persediaannya berlimpah, merupakan limbah yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan
hanya dimanfaatkan sebagian kecil kebutuhan saja, misalnya sebagai bahan untuk membuat arang, agar pemanfaatan tempurung kelapa sawit menjadi optimal perlu
adanya penelitian tentang pemanfaatan tempurung kelapa sawit khususnya sebagai bahan pengisi pada paving block.
Cangkang kelapa sawit diyakini merupakan bahan alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan cangkang nabati lainnya misalnya tempurung kelapa
dan cangkang kemiri dikarenakan banyaknya industri kelapa sawit yang sedang berkembang, terutama di daerah Sumatera Utara dan sekitarnya. Yang mana,
industri tersebut akan banyak menghasilkan cangkang kelapa sawit sebagai limbah. Sehingga persediaan cangkang akan melimpah dan tidak sulit untuk
diperoleh. Jenis kelapa sawit yang banyak digunakan pada industri kelapa sawit adalah tenera, yang memiliki berondolan besar dan inti yang besar. Maka
penelitian ini juga menggunakan cangkang kelapa sawit dari jenis yang sama. Dengan penggunaan cangkang kelapa sawit sebagai bahan alternatif, juga
diharapkan dapat meningkatkan kualias dari produk paving block.
Dalam pengerjaan desain eksperimen terdapat beberapa jenis metode yang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.Yang mana setiap metode
dapat diterapkan dalam kondisi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dari eksperimen tersebut.
Dalam penelitian ini digunakan metode Failure Mode and Effect Analysis FMEA untuk mendeteksi penyebab terjadinya kecacatan atau kegagalan pada
produk paving block selama proses produksi. Kegagalan yang ditemukan dari metode FMEA akan diperbaiki menggunakan metode Taguchi. metode Taguchi
yang dinilai sangat cocok untuk diterapkan dalam eksperimen ini karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya: Metode taguchi lebih efisien karena
memungkinkan untuk melaksanakan percobaan yang melibatkan banyak faktor tetapi jumlah unit percobaan yang diperlukan relatif kecil, lebih mudah digunakan
karena sudah di-mapping sejak awal sudah ditentukan berdasarkan tabel, memungkinkan diperolehnya suatu proses yang menghasilkan produk lebih
konsisten dan kurang sensitif robust terhadap variabilitas yang disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan noise, dan menghasilkan kesimpulan
mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap suatu respon dan kesimpulan mengenai taraf-taraf faktor terbaik yang akan menghasilkan respon yang
optimum. Metode Taguchi sangat cocok digunakan untuk mengoptimalkan
karakteristik kualitas dan dapat diterapkan dengan baik untuk mengoptimalkan interaksi dari proses pemesinan misalnya kekasaran permukaan, keausan pahat,
konsumsi daya. Metode Taguchi yang kuat juga dapat diterapkan untuk mengoptimalkan beberapa faktor eksperimen di industri
2
Penelitian yang dilakukan oleh Adi Iswanto dari Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang berjudul “Aplikasi
Metode Taguchi Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis FMEA untuk Perbaikan Kualitas Produk di PT. XYZ”.Menggunakan Metode Taguchi Analysis
untuk memperbaiki proses dan Metode Failure Mode and Effect Analysis FMEA untuk memberikan rekomendasi tindakan perbaikan yang tepat. Hasil penelitian
setelah menerapkan metode Taguchi dihasilkan peningkatan jumlah produksi pada proses injectionmoulding sebesar 5. FMEA menunjukkan kegagalan disebabkan
oleh suhu pendinginan produk yang terlalu tinggi .
Metode Taguchi digunakan untuk meneliti interaksi faktor yang mempengaruhi kualitas produk dan mengidentifikasi faktor yang paling
berpengaruh terhadap kualitas produk melalui probabilitas terbesar sebagai dasar penentuan tindakan perbaikan yang efektif. Dan metode FMEA digunakan untuk
menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas produk selama melalui proses produksi.
3
2
Kundan Kumar
dan
Hari Singh
. 2012.
Optimal Material Removal and Effect of Process Parameters Of Cylindrical Grinding Machine By Taguchi Method.
3
Iswanto, Adi. 2013, Aplikasi Metode Taguchi Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis FMEA untuk Perbaikan Kualitas Produk di PT. XYZ. Departemen Teknik Industri, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara; Medan
.
1.2. Rumusan Masalah