Sinopsis cerita

5.3.2.6. Awan Kelabu

Satu Jilid, 1971 Letty, seorang guru SD, bersahabat sejak kecil dengan Dario, seorang karyawan sebuah

perusahaan. Orang tua mereka sudah lama ingin menjodohkan keduanya. Namun, di sebuah pesta pertunangan temannya, Letty didekati oleh Hilman—seorang co-pilot dan anak seorang pengusaha kaya—yang kemudian mengantarkannya pulang. Sejak itu, hubungan mereka makin dekat sampai akhirnya saling jatuh cinta. Sementara itu, pernyataan cinta Dario ditolak dengan halus oleh Letty. Hubungan Hilman dan Letty semakin intim. Bahkan, ketika pada akhirnya mereka melakukan hubungan seks, Hilman berjanji akan melamar Letty secepatnya. Letty mengatakan pada ibunya dan juga Dario tentang rencana lamaran Hilman itu.

Sementara itu, orang tua Hilman menolak rencana Hilman untuk melamar Letty dan memaksakan pilihan mereka, yaitu Sonya, lulusan sekolah mode dari Paris yang sekaligus putri dari rekan bisnis ayah Hilman sendiri. Orang tuanya memang sudah lama berencana menjodohkan Hilman dengan Sonya. Hilman menolak keinginan orang tuanya itu.

Selama keadaan yang tidak menentu itu, Hilman harus pergi bertugas ke Eropa. Sepeninggal Hilman, Letty mengetahui dari berita surat kabar bahwa Hilman telah tertangkap menyelundupkan emas. Hilman diadili dan dipenjara. Letty tetap setia menunggu Hilman, namun upaya Letty untuk menjenguk Hilman selalu dihalangi oleh ibu Hilman tanpa sepengetahuan Letty sendiri. Atas suruhan Ibu Hilman, petugas penjara berbohong pada Letty bahwa Hilman sudah tidak mau bertemu lagi dengan Letty.

Dalam masa kesedihan Letty yang panjang, Daryolah yang datang menghibur. Namun, Letty tetap berupaya menunggu Hilman. Sampai pada akhirnya Letty sangat terpukul ketika mengetahui pernikahan Hilman dan Sonya melalui iklan surat kabar. Sejak itu, sikap Letty berubah, dia berhenti menjadi guru dan mulai menjalani hidup sebagai hostes melalui teman- teman barunya sampai dia menjadi hostes favorit di sebuah nite club.

Namun, ketika Dario—yang akan punya pekerjaan baru di Makassar—mendatanginya dan mengajaknya menikah, Letty baru menyadari betapa besar dan tulusnya cinta Dario selama ini. Dia malah merasa rendah dan sudah tidak cocok lagi untuk Dario. Namun, kini dia dihadapkan pada pilihan: apakah akan tetap menjadi hostes ataukah pergi bersama Daryo ke Makassar menjalani hidup yang baru. Akhirnya, Letty memilih yang kedua.

5.3.2.7 Setitik Air Mata Buat Peter

Satu Jilid, 1971 Natalia—seorang putri dari keluarga berada—bertemu Peter, pacar lamanya di sebuah

bis, namun Peter pura-pura tidak kenal. Tiga tahun yang lalu, ketika mereka masih sama-sama SMA, memang telah terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan Peter tersinggung dan meninggalkan Natalia. Pada pesta tahun baru tiga tahun yang lalu itu, Peter diusir ayah Natalia karena kadapatan mencium Natalia dengan paksa meskipun sebenarnya itu bukan ciuman paksa. Meskipun Natalia menyesali kejadian itu, Peter telah pergi entah ke mana. Sekarang, setelah tiga tahun, tanpa disangka-sangka dia bertemu kembali dengan Peter di dalam bis meski dia pura- pura tidak kenal.

Dari adiknya, Regina, Natalia mengetahui alamat Peter yang sekarang dan mendatanginya. Ini adalah rumah Wanda, istri seorang dokter. Peter tinggal di sini dan melatih Wanda bermain musik. Dalam pertemuan di rumah ini, Natalia menyatakan penyesalannya atas peristiwa tiga tahun yang lalu. Hubungan Natalia dan Peter kembali baik meskipun Peter tampaknya menyimpan satu rahasia tentang keadaannya.

Natalia penasaran dengan hubungan Peter dan Wanda. Untuk menghilangkan kecemburuan Natalia, Wanda membuka rahasia hubungannya dengan Peter. Menurutnya, dulu dia pernah mencintai Peter, tapi kemudian berubah menganggapnya seperti adiknya sendiri. Karena kesulitan ekonomi keluarga Peter, Wanda kemudian memutuskan untuk membantu membiayai sekolah Peter. Namun, ketersinggungan Peter tiga tahun yang lalu itu telah memaksa Peter meninggalkan sekolah. Meski demikian, Wanda tetap mendorong Peter untuk menyelesaikan sekolahnya dan melanjutkan ke akademi musik sampai sekarang. Wanda berpesan pada Natalia agar dapat memahami keadaan Peter karena Peter sedang mengalami masalah berat meskipun dia menolak menyatakan apa masalahnya.

Mendengar cerita Wanda, Natalia makin merasa kasihan pada Peter. Dia berjanji untuk mencintai Peter setulusnya. Namun, ketika Peter mengajak Natalia berhubungan seks, Natalia terpaksa menolak. Peter tersinggung dan pergi menghilang. Dalam kegelisahannya, Natalia pergi ke nite club dan melihat Peter di sana dengan Rosa, seorang hostes. Peter tetap menolak kembali pada Natalia. Menurutnya, hubungan mereka tidak mungkin dilanjutkan karena Peter merasa perbedaan kelas ekonomi mereka akan menjadi penghalang.

Atas saran Wanda, Natalia berpura-pura sakit agar Peter terbujuk untuk datang kembali. Peter memang pada akhirnya kembali menemui Natalia. Celakanya, orang tua Natalia memergoki pertemuan mereka di kamar. Untuk kedua kalinya Peter diusir oleh orang tua Natalia. Tanpa disangka, ibunya membuka rahasia pada Natalia bahwa Peter adalah anak hasil hubungan gelap ayah Natalia di masa lalunya. Natalia sangat terkejut dan berusaha mencari Peter ke tempat kosnya, tetapi yang ada hanya Rosa yang memperlihatkan surat dari Peter yang berisi penolakan cintanya terhadap Rosa. Kemudian, Natalia ke rumah Wanda, ternyata Peter ada di sana sedang sakit. Natalia membuka rahasia tentang status anak haram dari ayahnya, sedangkan Peter membuka rahasia tentang penyakit leukemia yang sudah lama dideritanya.

Natalia mencoba membujuk ayahnya untuk membantu pengobatan Peter sekaligus memperjelas bahwa ternyata Peter bukanlah anak gelap ayahnya. Meskipun pada akhirnya ayah Natalia tergerak mau membantu, Peter sudah minggat lebih dulu dari rumah Wanda. Wanda dan Natalia berusaha mencarinya ke kos Rosa, tapi yang ada hanya secarik surat dari Peter yang dititipkan pada ibu kos. Dalam surat itu, Peter meminta maaf dan mengucapkan terima kasih karena dia akan pergi untuk selamanya.

5.3.2.8 Deru Kehancuran

Empat Jilid, 1972

Jasmine, seorang gadis dari keluarga yang cukup berada yang baru lulus SMA, merasa tidak nyaman karena selalu dikekang oleh orang tuanya untuk pergi bergaul. Dia tidak ingin seperti kakak perempuannya yang di rumah saja dan kurang pergaulan. Karena itu, ketika ada undangan pesta dari Lucy, temannya, Jasmine berkeras pergi meskipun dilarang oleh ibu dan kakaknya. Apalagi Lucy sudah mengirimkan Randy untuk menjemput Jasmine. Itulah untuk pertama kalinya Jasmine mengenal Randy, seorang pemuda dari keluarga berada yang punya kesukaan balap mobil. Belum ada yang mampu mengalahkannya. Meski Randy dikenal sebagai seorang playboy yang suka bersikap acuh tak acuh dan kasar, Jasmine pelan-pelan dapat mengetahui bahwa sikap semacam itu lahir dari perasaan diabaikan oleh ibu Randy sendiri yang suka berfoya-foya dan tenggelam dalam minuman keras. Pengertian dan kepedulian Jasmine membuat Randy jatuh cinta padanya.

Pada hari ulang tahunnya, rencana Randy untuk memberikan kejutan pada Jasmine menjadi berantakan karena ketidakpedulian ibunya. Pada hari itu juga Randy kalah adu balap mobil dengan penantang baru dari Jepang, Yuzo. Di tengah kekecewaannya yang memuncak, Randy bertindak kasar pada Jasmine dan meninggalkannya. Yuzo kemudian berusaha mendekati Jasmine, tetapi Jasmine menolak. Penolakannya ternyata tak bertahan lama. Setelah Jasmine dirundung cemburu mendapati Randy membawa gadis lain, Jasmine menjadi lebih dekat pada Yuzo. Namun, ketika Yuzo yang berpembawaan halus dan telah disukai oleh orang tua Jasmine itu menyatakan cintanya, Jasmine menolak meskipun tetap menghargai Yuzo sebagai teman baik. Cintanya tetap untuk Randy.

Sementara itu, Randy—yang telah dibakar cemburu atas kedekatan Jasmine dengan Yuzo—merencanakan ingin merebut kembali gelar juara balapnya. Dia mengajukan tantangan maut, yaitu adu balap mobil dengan garis finish di pinggir jurang, yang paling dekat dengan bibir jurang adalah pemenangnya. Meskipun Jasmine berusaha untuk mencegah pertandingan maut itu, Randy dan Yuzo tetap bertanding. Randy tewas dalam pertandingan ini, mobilnya masuk jurang. Sepeninggal Randy, Jasmine memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya ke Australia seperti yang diinginkan orang tuanya. Jasmine tetap mengenang Randy dalam kesedihan.

5.3.2.9 Di Ujung Pelangi Satu Jilid, 1972 Franky, pemuda Menado berdarah Belanda, sedang kuliah di Jakarta atas biaya dari

kakaknya, seorang pengusaha biasa. Franky berpacaran dengan adik kelasnya, Siska, anak seorang pengusaha kaya di Jakarta. Pada suatu pesta yang diadakan oleh ayah Siska, Pak Brata, Franky berkenalan dengan Camellia, sekretaris pribadi Pak Brata. Perkenalan itu kemudian mengubah hidupnya.

Dalam pesta itu, Camellia dan Franky berdansa sambil saling memperkenalkan diri. Perlahan-lahan asmara mulai tumbuh. Dalam kesempatan lain, secara kebetulan Camellia bertemu dengan Franky yang sedang terluka karena keributan dalam pertandingan sepak bola. Dia mengajak Franky ke rumahnya dan merawat lukanya di sana. Malam itu Franky menginap di rumah Camellia. Keduanya menyatakan cinta dan keintiman berlangsung.

Sejak itu, hubungan Franky dan Siska mulai renggang. Rudy, sahabat Franky, mengingatkan Franky agar menjauhi Camellia dan kembali pada Siska, tetapi Franky menolak. Sementara itu, kakak Franky mengingatkan Franky untuk segera menikahi Siska setelah lulus kuliah nanti, tetapi Franky juga menolak. Siska pun pada akhirnya mengetahui hubungan Franky dengan Camellia. Di tengah pertengkaran mereka, Siska memberitahu bahwa Camellia sebenarnya adalah perempuan simpanan ayahnya. Franky tidak mampu menerima kenyataan itu. Dengan marah dia mendatangi Camellia dan memutuskan hubungan mereka.

Di tengah jeda hubungan mereka, Franky tetap tidak dapat melupakan Camellia, begitu pula sebaliknya. Hubungan Franky dengan Siska juga tetap dingin, tak bisa diperbaiki. Secara Di tengah jeda hubungan mereka, Franky tetap tidak dapat melupakan Camellia, begitu pula sebaliknya. Hubungan Franky dengan Siska juga tetap dingin, tak bisa diperbaiki. Secara

Meskipun hubungannya dengan Franky kembali baik, Camellia mulai mengalami kesulitan keuangan. Penghasilan dari pekerjaaan barunya sebagai penerjemah tidak mencukupi. Camellia menceritakan kesulitan keuangannya pada Rudy, tapi melarang Rudy menceritakannya pada Franky. Rudy menawarkan bantuan keuangan, tetapi Camellia menolaknya. Kemudian, Camellia mengunjungi teman lamanya, Rosa, untuk meminta bantuan. Rosa membantu dengan meminta Camellia untuk memenuhi pesanan seks seorang lelaki kenalannya. Meski berat hati, Camellia akhirnya menyetujui.

Pada malam yang dijanjikan, Camellia menemui lelaki itu yang ternyata adalah kakak Franky yang sengaja ingin “menjebak” Camellia. Dengan kata-kata yang menghina, kakak Franky mendesak Camellia untuk menjauhi Franky. Camellia merasa terpukul karena dihina sebagai perempuan rendah yang tidak sepadan dengan status Franky. Dalam keputusasaannya, Camellia menelepon Pak Brata untuk menjalankan rencana yang fatal, yaitu membuat Franky menjauhinya dengan cara sengaja membiarkan Franky menyaksikan Camellia kembali ke pelukan Pak Brata. Franky merasa terluka hatinya dan bertekad tidak akan kembali lagi kepada Camellia.

Setelah itu, Franky kembali memperbaiki hubungan cintanya dengan Siska sampai mereka mengadakan pesta peresmian pertunangan. Di tengah pesta itu, Rudy membuka rahasia tentang ketulusan cinta Camellia pada Franky dan betapa upaya Camellia meninggalkan Franky hanyalah karena terpaksa. Mengetahui hal itu, Franky langsung menemui Camellia di rumahnya untuk menyatakan penyesalan dan cintanya kembali. Namun, Camellia sudah tidak bisa lagi menerima cinta Franky. Baginya, dirinya tidak sesuai untuk Franky. Dia meminta Franky untuk kembali pada Siska, sedangkan dia sendiri akan pergi ke daerah asalnya untuk menjalani penghidupan yang baru. Dengan berat, Franky akhirnya meninggalkan Camellia bersama kenangan indah cinta mereka.

5.3.2.10 Gerimis dalam Kemarau

Dua Jilid, 1972

Aster, seorang penyanyi yang digemari di sebuah nite club milik Pak Handoko, mengalami penderitaan hidup yang bertubi-tubi. Berasal dari keluarga kelas bawah, dia menjadi tulang punggung keluarganya. Uang hasil kerjanya selalu diambil dengan paksa oleh ayah tirinya hanya untuk dihabiskan di meja judi dan minuman keras. Sementara itu, Wimpie—seorang mahasiswa musik kekasih Aster—menyambi kerja sebagai pencipta lagu di nite club yang sama. Meskipun akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah musik di Wiena, Wimpie membatalkannya karena tidak punya cukup uang untuk biaya persiapan keberangkatan, sedangkan biaya pengobatan ibunya yang sudah lama sakit-sakitan lebih penting baginya. Aster, yang sangat prihatin dengan keadaan Wimpie, memutuskan untuk meminjam uang kepada Pak Handoko untuk membantu biaya keberangkatan Wimpie. Meskipun pada mulanya Wimpie menolak bantuan itu, akhirnya dia menerimanya karena ingin menghargai pengorbanan Aster dan berjanji akan belajar dengan tekun di Wiena untuk nanti kembali menikahi Aster.

Sepeninggal Wimpie, Aster menyanyi dengan lebih giat untuk melunasi hutangnya kepada Pak Handoko. Sayangnya, dia segera dipecat dari nite club karena ketahuan hamil, hasil hubungannya dengan Wimpie. Setelah Aster melahirkan, kelakuan ayah tirinya semakin menggila karena tidak terima berbagi biaya hidup dengan bayi Aster. Surat-surat dari Wimpie pun ditahan oleh ayahnya tanpa sepengetahuan Aster. Dalam puncak konflik dengan ayahnya, Aster memutuskan untuk minggat dari rumah bersama bayinya. Di tengah kebingungan itu, dia minta tolong pada Pak Handoko, namun tetap tidak diterima. Meminta tolong pada keluarga Wimpie juga ditolak. Akhirnya, dalam keputusasaannya Aster memutuskan untuk bunuh diri terjun ke laut. Seorang nelayan, Pak Kasim, tiba-tiba datang mencegahnya. Selanjutnya, dia tinggal di rumah nelayan itu. Namun, ketika bayinya sakit keras dan harus dirawat di rumah sakit, sedangkan Aster sudah tidak tega membebani Pak Kasim terus-menerus, Aster kemudian terpaksa menjadi call girl, melayani para Om Senang yang dulu memuja-mujanya ketika dia masih menjadi penyanyi nite club.

Dari penghasilannya sebagai call girl beberapa lama, dia bisa melunasi utangnya pada Pak Handoko dan menyewa sebuah rumah sederhana serta menyekolahkan anaknya. Selanjutnya, dia berhenti menjadi call girl dan kini bekerja menerima pesanan jahitan kecil- kecilan untuk biaya hidup sehari-hari bersama anaknya. Beberapa tahun kemudian, Wimpie kembali ke tanah air dielu-elukan sebagai musikus terkenal. Ronnie, anak Aster yang menyambi membantu ibunya sebagai penjual koran, mengetahui kepulangan ayahnya dari berita koran. Pertemuan mereka kembali sangat menggembirakan Wimpe meskipun Aster merasa rendah diri karena telah menyimpan noda. Aster akhirnya tak bisa menyembunyikan noda itu lagi ketika pada sebuah pesta yang diadakan Wimpie untuk merayakan pertemuan mereka, para tamu mempergunjingkan masa lalu Aster sebagai call girl. Mengetahui hal itu, Wimpie merasa terpukul dan sangat kecewa pada Aster. Karena tidak dapat menanggung malu dan patah hati, Aster lari meninggalkan pesta dan tertabrak mobil. Menjelang kematiannya, Aster sempat mengatakan bahwa cintanya hanyalah untuk Wimpie apapun yang telah terjadi.

5.3.2.11 AIR MATA REMBULAN (A FEMALE’S TEARS)

Satu Jilid, 1973

Dengan pilu Eva menatap televisi di etalase toko yang sedang menayangkan acara konser musik klasik. Dia mengenal dirigen konser itu, yaitu Albert. Kenangan tentang masa lalunya dengan Albert kini terbayang kembali.

Albert adalah pacar kakak Eva, Freda. Dari Freda, Albert tahu bahwa Eva adalah anak yang sulit. Meski orang tua Eva termasuk cukup kaya yang tinggal di kota lain di luar Jakarta, Eva drop out dari SMA. Dia memang lebih banyak bersenang-senang dengan teman-temannya daripada belajar dan sering membuat onar di sekolah. Ketika Freda melanjutkan kuliah ke Jakarta, Eva juga ingin ikut ke Jakarta tetapi dilarang oleh orang tuanya. Mereka khawatir Eva malah akan lebih menjadi-jadi jika hidup di Jakarta. Eva kecewa dan nekat mencoba bunuh diri. Meskipun dapat diselamatkan, orang tuanya akhirnya tidak berdaya untuk melepaskan Eva pergi ke Jakarta sesuai keinginannya.

Benar saja, di Jakarta Eva memang lebih banyak bergaul tidak karuan bersama banyak teman lelaki cross boy. Sampai suatu saat, Eva ada kesempatan bertemu dan berbincang-bincang dengan Albert. Pada pertemuan itu, Albert mulai terpesona pada keriangan dan kesupelan Eva. Merekapun kemudian makin dekat dan akhirnya hidup bersama seperti sepasang suami-istri. Dia pindah ke rumah Albert, tidak lagi tinggal satu kos dengan Freda. Albert pun benar-benar sudah melupakan pacar lamanya, Freda.

Gaya hidup Eva yang cenderung bersenang-senang ikut melenakan Albert dan dia mulai kehilangan daya kreatifnya sebagai seniman musik (komposer). Kehidupan ekonominya melemah dan kondisi itu tidak disukai oleh Eva. Merekapun mulai sering tidak sejalan dan dalam puncak pertengkaran mereka, Eva pergi meninggalkan Albert. Dia kembali ke dunia lamanya, bersenang-senang dengan para cross boy. Sampai akhirnya diapun menjadi pelacur jalanan.

Ketika pada suatu malam Eva melihat melalui televisi di etalase sebuah toko betapa Albert kembali menjadi komponis yang berhasil, diapun merasa menyesal meninggalkan Albert. Dia merasa malu dan bersalah atas perlakuannya terhadap Albert dulu. Rasa putus asanya pun makin bertambah. Dia mencoba mendatangi rumah Albert dan merekapun melepas rindu. Namun, Albert menemukan kembali kesadarannya dan memutuskan untuk tidak menerima Eva kembali dalam hidupnya. Eva makin putus asa. Dalam keputusasaan itu, dengan nekat dia merayu salah satu teman lelakinya agar bisa dipinjamkan sebuah pistol. Kemudian, dengan membawa pistol di tasnya, Eva mendatangi rumah Albert lagi dan memohon padanya untuk diterima kembali. Albert tetap pada keputusannya. Eva menjadi kalap. Dia mengeluarkan pistol dan mengancam akan bunuh diri. Albert berusaha mencegahnya. Mereka berebut pistol dan tanpa disengaja pistol meletus mengenai Albert. Melihat Albert tewas, Eva mencoba bunuh diri dengan gas di dapur. Kedatangan Freda mampu menyelamatkan Eva.

Atas kematian Albert, Eva kemudian dijatuhi hukuman. Di dalam penjara, Eva akhirnya tewas bunuh diri. “Apakah dengan kematiannya itu ia dapat menyusul Albert dan bertemu kembali di alam yang lebih kekal? Entahlah.” Hanya tampak dua tanda salib berdampingan di pemakaman.

5.3.2.12 JANGAN UCAPKAN SELAMAT TINGGAL

(DON ’T EVER SAY GOODBYE) Dua Jilid, 1974

Ingrid, seorang wartawati majalah hiburan di Jakarta, memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan untuk sementara menumpang tinggal di rumah temannya di Bandung demi menenangkan diri. Masih sulit baginya untuk melupakan kenangan manis sekaligus pahit beberapa bulan belakangan ini dengan Sebastian, seorang bintang film terkenal yang sudah beristri.

Pertemuannya dengan Sebastian untuk pertama kali terjadi dalam sebuah wawancara umum. Pada pertemuan itu, Ingrid sudah merasa jatuh hati sehingga dia tidak terlalu berkonsentrasi dengan wawancaranya sendiri. Dia merasa tidak enak sendiri. Ketika ada tugas untuk membuat karangan khusus tentang Sebastian, Ingrid menguatkan diri meneleponnya untuk membuat janji dan mencoba melupakan perasaan jatuh hati yang membuatnya salah tingkah. Namun, pada saat waktu yang disepakati tiba, Ingrid malah membatalkan janji.

Beberapa hari setelah itu, Sebastianlah yang kemudian menelepon Ingrid, mengajak bertemu. Meski sempat benar-benar bingung untuk mengiyakan, Ingrid akhirnya setuju untuk menemui Sebastian di hotelnya. Sesampainya di lobi hotel, Ingrid diajak Sebastian ke kamar hotelnya dengan alasan harus menyimpan barang-barang dan menunggu telepon teman yang akan mengajak menonton konser musik sesuai dengan janji pertemuannya dengan Ingrid. Meski serba salah, akhirnya Ingrid ikut ke kamar Sebastian. Di kamar itulah terjadi perbincangan yang manis di antara keduanya. Rencana menonton konser mereka batalkan dan mereka menghabiskan waktu berbincang ke sana-ke mari di kamar hotel itu.

Sejak itulah hubungan Ingrid dan Sebastian makin dekat. Beberapa kali mereka menghabiskan waktu berbincang di kamar hotel Sebastian. Asmara telah mengikat mereka berdua hanya melalui percakapan, dansa, makan bersama, dan alunan musik. Tapi, mereka berdua sadar bahwa kemesraan itu hanya akan terjadi sekejap karena tidak berapa lama lagi istri Sebastian akan tiba di Jakarta sehabis liburannya di Jepang.

Dengan kedatangan istri Sebastian, hubungannya dengan Ingrid menjadi terhalang. Mereka hanya bisa bercakap-cakap melalui telepon. Ingrid sangat sedih dan memutuskan untuk Dengan kedatangan istri Sebastian, hubungannya dengan Ingrid menjadi terhalang. Mereka hanya bisa bercakap-cakap melalui telepon. Ingrid sangat sedih dan memutuskan untuk

Setelah itu, Ingrid pergi ke Bandung dengan kesadaran bahwa tidak seharusnya bercinta, karena cinta adalah risau, risau adalah penderitaan, penderitaan adalah musnah, musnah adalah

kematian …

5.3.2.13 ESOK NAN JAUH (BEYOND TOMORROW)

Dua Jilid, 1974

Rafael Rinaldi, seorang mahasiswa arsitektur di Universitas Trisakti dan putra seorang pengusaha kaya, terpesona setengah mati pada dosen barunya yang masih muda dan cantik, Miss Sheila, yang mengajar mata kuliah bahasa Inggris, menggantikan dosen seniornya untuk sementara. Pada suatu kesempatan yang tak terduga di sebuah komplek perbelanjaan, Rafael nekat mendekati Miss Sheila dan berterus-terang padanya bahwa dia menyukainya. Dengan tetap menjaga kewibawaannya sebagai dosen, Miss Sheila mengingatkan Rafael dengan halus dan tegas bahwa itu tidak pantas karena dia adalah dosennya.

Rafael malah makin penasaran dan tidak bisa melepaskan rasa terpesonanya. Pada kesempatan lain, ketika dia diminta untuk menemani ayahnya menonton konser musik klasik, dia bertemu lagi dengan Miss Sheila. Di tempat itu, terbukalah sedikit masa lalu Miss Sheila. Pianis pada konser itu rupanya adalah mantan pacar Miss Sheila. Arthur namanya. Miss Sheila memperkenalkannya pada Rafael. Sepulang dari konser, Miss Sheila mengantarkan Rafael pulang dengan mobilnya. Di dalam mobil mereka bercakap-cakap lebih mesra dan Rafael nekat mencium Miss Sheila. Meskipun tampak tersinggung, Miss Sheila tidak menolak. Dia hanya berkata bahwa cinta Rafael sudah terlambat dan dia meminta Rafael untuk melupakannya.

Sejak kejadian itu, Miss Sheila memperlihatkan sikap tidak acuh pada Rafael. Rafael membalasnya dengan memanfaatkan Nancy, teman kuliahnya, untuk membuat cemburu Miss Sheila. Rafael berhasil, Miss Sheila memang pada akhirnya cemburu. Dia mengatakan terus- terang perasaan cemburunya pada Rafael dan pada suatu malam dia mengajak Rafael ke sebuah undangan pesta di rumah seorang Nyonya kaya. Di pesta itu, sambil berdasansa, Miss Sheila menceritakan penderitaannya pada Rafael. Dia sebenarnya sudah lama berpacaran dengan Arthur, tetapi ketika Arthur memintanya untuk menikah, Miss Sheila tidak segera bersedia. Dia lebih mendahulukan kesempatan mendapatkan kerja di sebuah perusahaan travel agent. Arthur kecewa dan pergi ke luar negeri. Miss Sheila menyesal dan berusaha mencari-cari Arthur mulai dari Canada, Amerika, sampai Jepang. Di Jepang barulah dia menemukan Arthur, tetapi ternyata dia sudah menikah. Cintanyapun patah, harapannya hancur. Sejak itu dia menenggelamkan diri dalam minuman keras. Ketika kemudian dia bisa keluar dari kecanduan minuman dan kembali ke Jakarta untuk mengajar, dia malah bertemu dengan Rafael yang di dalam bayangannya adalah bayangan Arthur. Itulah yang membuatnya kemudian seperti dikembalikan pada penderitaan masa lalunya.

Sepulang dari pesta, Rafael menginap di rumah Miss Sheila dan dalam pengaruh minuman keras keduanya terjatuh dalam hubungan intim yang memang sudah mereka inginkan bersama. Namun, setelah kejadian itu, kembali Miss Sheila tak bisa ditemui. Dia berhenti mengajar dan menghilang entah di mana. Rafael sangat terpukul dan sejak itu tidak punya motivasi lagi untuk apapun. Sampai suatu hari, setelah sekian lama, datang surat dari Sheila yang berisi permintaan maafnya telah meninggalkan Rafael dan mengatakan bahwa cintanya pada dasarnya telah hilang sejak dia kehilangan Arthur, dan Rafael hanyalah bayangan Arthur. Karena itu, dia tidak mungkin menerima cinta Rafael dan memohon pada Rafael untuk merelakannya pergi.

Di antara kekecewaan dan kesedihannya, Rafael berusaha menamatkan sarjana mudanyanya dan kemudian melanjutkan studi ke Australia. Nancy yang terus dengan setia menemani Rafael selama masa-masa kesedihan itu, kemudian menikah dengan Rafael. Tidak sampai setahun kemudian, terdengar kabar bahwa Miss Sheila meninggal dunia di Medan karena pendarahan yang parah ketika melahirkan anak hasil hubungannya dengan Rafael. Di akhir hidupnya dia menitipkan pesan agar Rafael memelihara anak itu. Maka, di dalam perkawinannya Di antara kekecewaan dan kesedihannya, Rafael berusaha menamatkan sarjana mudanyanya dan kemudian melanjutkan studi ke Australia. Nancy yang terus dengan setia menemani Rafael selama masa-masa kesedihan itu, kemudian menikah dengan Rafael. Tidak sampai setahun kemudian, terdengar kabar bahwa Miss Sheila meninggal dunia di Medan karena pendarahan yang parah ketika melahirkan anak hasil hubungannya dengan Rafael. Di akhir hidupnya dia menitipkan pesan agar Rafael memelihara anak itu. Maka, di dalam perkawinannya

5.3.2.14 CINTA PERTAMA (THE FIRST LOVE)

Empat Jilid, 1977

Fanny, seorang pelayan toko piringan hitam di Jakarta, harus berhenti untuk sementara dari pekerjaannya demi membawa neneknya ke daerah yang udaranya bersih agar penyakit asma neneknya tidak makin parah. Tinggallah mereka di daerah pegunungan yang masih tidak terlalu jauh dari Jakarta.

Selain merawat neneknya, Fanny banyak menghabiskan waktu sambil membaca buku di bawah pohon di pinggir danau tidak jauh dari rumahnya dan menikmati rombongan belibis yang sering melintas dan bermain di danau itu. Dari danau itu, dia dapat melihat sebuah vila mewah di atas bukit yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Vila itu tampak selalu sunyi, hanya beberapa kali Fenny melihat pemiliknya yang sudah tua melintas dengan mobilnya di jalan raya yang melewati rumahnya.

Kehidupan Fanny yang meskipun sunyi tetapi tenang dan damai di daerah yang asri itu baru terasa hangat dan lebih bergairah ketika datang Felix, seorang pemuda putra pemilik villa itu yang baru datang dari studinya di London. Perkenalan mereka berdua terjadi dengan amat perlahan di tepi telaga. Pembicaraan mereka berlangsung dengan efektif, tetapi penuh upaya untuk meraih kedalaman hati. Cinta di antara mereka perlahan hadir di sela-sela perbincangan itu disaksikan oleh pemandangan alam yang indah.

Segala kebahagiaan dan keindahan itu kemudian pecah ketika rahasia hidup Felix terbuka: dia harus menikahi gadis lain yang sudah dijodohkan padanya untuk menyelamatkan bisnis ayahnya yang sedang terancam kebangkrutan. Felix tidak rela dengan perjodohan itu dan nekad ingin mengajak Fanny lari dari sana. Fanny dihadapkan pada dilema, dia tentu tidak bisa meninggalkan neneknya sendirian. Meskipun Felix berjanji akan kembali untuk membawa neneknya tinggal bersama mereka nanti di Jakarta, Fanny tetap tidak bisa memutuskan untuk pergi bersama Felix. Baginya, kehancuran bisnis keluarga Felix akan menjadi kenyataan jika Felix tidak menikahi gadis jodohnya. Dia merasa tidak pantas untuk menjadi pasangan Felix Segala kebahagiaan dan keindahan itu kemudian pecah ketika rahasia hidup Felix terbuka: dia harus menikahi gadis lain yang sudah dijodohkan padanya untuk menyelamatkan bisnis ayahnya yang sedang terancam kebangkrutan. Felix tidak rela dengan perjodohan itu dan nekad ingin mengajak Fanny lari dari sana. Fanny dihadapkan pada dilema, dia tentu tidak bisa meninggalkan neneknya sendirian. Meskipun Felix berjanji akan kembali untuk membawa neneknya tinggal bersama mereka nanti di Jakarta, Fanny tetap tidak bisa memutuskan untuk pergi bersama Felix. Baginya, kehancuran bisnis keluarga Felix akan menjadi kenyataan jika Felix tidak menikahi gadis jodohnya. Dia merasa tidak pantas untuk menjadi pasangan Felix

Setelah beberapa bulan tanpa pertemuan dan kabar, Fanny kemudian tahu bahwa Felix akhirnya telah menikah dengan gadis jodohnya itu. Dia pun meninggalkan tempat penuh kenangan dengan telaganya itu dan bekerja kembali sebagai pelayan toko piringan hitam di Jakarta. Tiga tahun kemudian menjelang Natal, seorang pria mencari sebuah piringan hitam di tokonya. Pria itu adalah Felix. Mereka sempat berbincang di kamar putar pringan hitam. Betapapun mereka masih saling mencinta, keadaan sudah jauh berbeda. Mereka hanya bisa mengatakan, “Ini penghidupan manusia, selalu diawali dengan yang indah dan akhirnya semua akan luntur.”

5.3.2.15 Sonata di Malam Sunyi

Tiga Jilid, 1978

Irma, seorang gadis yang baru saja lulus SMEA, tinggal untuk sementara di sebuah villa tempat ibunya bekerja bertahun-tahun sebagai pembantu rumah tangga dari pemilik villa, yaitu pasangan suami istri Charlie dan Silvie. Irma tidak menyangka bahwa kehadirannya akan mengubah kehidupan villa ini untuk selamanya. Pada pesta ulang tahun Charlie yang ke-31 semuanya bermula.

Charlie, seorang pengusaha muda yang sukses, mengundang rekan-rekannya dalam pesta ulang tahun di villanya yang bernama “Blue Moon”, sebuah villa di pinggir pantai. Irma, yang malam itu membantu ibunya, mulai menyadari bahwa di balik keriangan pesta itu rupanya tersembunyi kesedihan. Silvie, istri Charlie, hanya mengurung diri di kamar. Sudah lama dia menderita penyakit paru-paru. Dari ibunya, Irma juga mengetahui bahwa Charlie sebenarnya tidak mencintai istrinya.

Setelah pesta berakhir dan malam semakin larut, Irma terbawa oleh alunan suara biola dari arah pantai. Dia mendatanginya dan mendapati Charlie sedang memainkan biola di pantai.

Saat itu Irma tidak tahu bahwa si pemain biola adalah Charlie dan Charlie pun menyembunyikan identitasnya. Namun, pengakuan Charlie tentang kesedihan dirinya sudah diungkapkan dan Irma mulai terpikat, prihatin, dan simpati terhadap pemain biola yang melankolis ini.

Pertemuan di pantai itu menggelisahkan Irma. Apalagi ketika dia kemudian mengetahui dari foto di kamar Silvie bahwa si pemain biola itu tidak lain adalah Charlie sendiri. Irma tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia sebenarnya telah jatuh cinta pada Charlie. Kegelisahannya makin bertambah ketika pada kesempatan bermain-main di pantai, Alex—pacar Jolanda, adik Charlie—justru menyatakan cintanya pada Irma. Alex mengaku pada Irma bahwa dia sebenarnya selama ini tidak mencintai Jolanda.

Irma makin tidak nyaman berada di villa itu dan ingin menginap di rumah temannya di kota untuk mencari pekerjaan. Ibunya melarang karena ternyata Charlie sudah memberikan lowongan pekerjaan untuk Irma sebagai sekretaris di perusahaannya. Irma tidak kuasa menolak. Hubungannya dengan Charlie pun makin dekat sampai akhirnya keduanya memang menyatakan cintanya. Sejak itu, Irma dan Charlie selalu bertemu secara sembunyi-sembunyi di pantai pada malam hari. Irma sudah menyadari bahwa dia memang tidak mungkin menikah dengan Charlie dan menerima saja kedudukannya sebagai kekasih gelap.

Hubungan gelap mereka perlahan-lahan terkuak. Jolanda mulai curiga, apalagi hubungannya dengan Alex mulai renggang karena Irma. Ibu Irma juga mengetahui hubungan asmara Irma dan Charlie. Sampai akhirnya, pada acara ulang tahun Irma yang dirayakan oleh Charlie dengan sebuah pesta, para hadirin yang datang memang merasakan hubungan yang janggal itu. Mereka menggunjingkan Irma sebagai “perempuan simpanan”. Irma sangat terpukul mendengar itu. Di tengah ketidaknyamanan itu, Jolanda membuka rahasia hubungan mereka. Charlie sangat marah. Mereka bertengkar. Tepat pada saat itu, terdengar teriakan ibu Irma bahwa Silvie berusaha bunuh diri di kamarnya. Meskipun Silvie pada akhirnya dapat diselamatkan, keadaan hubungan semua orang di villa itu sudah tidak seperti semula lagi. Irma memutuskan untuk berhenti bekerja di perusahaan Charlie dan pergi meninggalkan villa untuk menempuh jalan hidupnya sendiri.