Kelompok sosial atas dasar profesi
i. Kelompok sosial atas dasar profesi
Pada zaman sekarang terutama di perkotaan. Kelompok sosial yang timbul atas dasar profesi berkembang menjadi semakin baragam. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh penghasilan. Berdasarkan profesi seseorang, kelompok sosial dapat dibedakan menjadi:
1) Profesi yang tidak memerlukan keterampilan atau keahlian Profesi yang termasuk dalam golongan ini tidak diperlukan adanya
keterampilan atau keahlian tertentu. Pendidikan tidak dipentingkan untuk menunjang pekerjaan. Dengan kata lain pekerjaan ini merupakan pekerjaan kasar yang hanya mengandalkan otot atau kekuatan tubuh. Kelompok sosial seperti ini misalnya kelompok petani tradisional, kaum buruh, tukang becak, dan sebagainya.
2) Profesi yang memerlukan keterampilan (semi profesional) Untuk menunjang jenis profesi ini diperlukan pendidikan dengan
keterampilan tertentu. Jenis profesi ini semakin banyak terutama pada masyarakat modern. Pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tertentu semakin berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan industri. Pada umumnya pekerjaan kelas menengah dalam masyarakat industri adalah semi profesional. Jenis pekerjaan ini misalnya tenaga administrasi kantor, sales, marketing, dan sebagainya.
Bab 4 119
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
3) Profesi yang memerlukan keahlian ( profesional) Kelompok profesional terdiri dari orang-orang profesional yang seolah-
olah mempunyai monopoli terhadap bidang ilmu dan teknologi tertentu. Kelompok profesi ini mengembangkan patokan-patokan tingkah laku sendiri, yang lazim disebut dengan kode etik profesi. Apabila salah seorang anggota kelompok profesi ini melakukan kesalahan, maka yang menilai adalah teman- teman sejawatnya, misalnya pengacara, akuntan, dokter, dan lain-lain.
P P orto Sosio orto Sosio
Mengubah Masyarakat Plural Menjadi Multikultural
Konsep multikulturalisme adalah mengakui dan melindungi keragaman budaya yang tidak selalu dan tidak semata-mata berdasarkan keragaman etnis. Terkandung juga pengertian tentang penyertaan derajat dari kebudayaan yang berbeda- beda itu. Penekanan terletak pada pemahaman dan upaya untuk menggumuli, mempertanyakan, dan belajar dari pihak lain yang berbeda, serta hidup dalam konteks perbedaan sosial-budaya, baik secara individual maupun kelompok.
Bagaimana cara kita mengubah tatanan bangsa Indonesia yang semula mewujudkan diri sebagai suatu masyarakat plural (plural society) menjadi sebuah tatanan masyarakat multikultural (multicultural society). Berdasarkan pengertian kosa katanya, masyarakat plural dan masyarakat multikultural mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya terdapat berbagai unsur masyarakat dengan ciri budaya yang beragam.
Mengacu pada Furnivall (1948), pada dasarnya masyarakat plural mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya terdapat berbagai unsur masyarakat yang memiliki ciri-ciri budaya yang berbeda satu sama lain. Masing-masing unsur relatif hidup dalam dunianya sendiri-sendiri. Hubungan antarunsur yang membentuk masyarakat plural tersebut relatif lebih rendah dan terbatas. Hubungan antarunsur yang berbeda itu juga ditandai oleh corak hubungan yang dominatif, dan karenanya juga bersifat diskriminatif. Meski wujud konkritnya masih terlihat samar-samar tatanan masyarakat multikultural yang hendak dituju cenderung mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang unsur-unsurnya memiliki ciri yang juga beragam. Perbedaan yang jelas dibandingkan dengan masyarakat plural ialah adanya interaksi yang aktif di antara unsur-unsurnya melalui proses belajar. Lebih dari itu, kedudukan berbagai unsur yang ada di dalam masyarakat itu berada dalam posisi yang setara, demi terciptanya keadilan di antara berbagai unsur yang saling berbeda.
Sumber: www.mail-archive.com
Setelah Anda memahami artikel di atas, analisislah hal-hal berikut ini: 1. Perbedaan antara masyarakat multikultural dan plural.
2. Cara menciptakan tatanan masyarakat multikultural Indonesia. 3. Perbedaan pola kehidupan berkelompok dalam masyarakat plural dengan
multikultural.
120 Sosiologi SMA/MA Kelas XI