Mobilitas Vertikal

2. Mobilitas Vertikal

Pernahkan Anda naik kelas? Tentu. Pasti Anda pernah naik kelas. Sekarang Anda duduk di kelas

F F okus okus

XI berarti setahun lalu Anda duduk di kelas X. Mobilitas sosial vertikal

Pada 4 tahun lalu tentunya Anda duduk di SMP

adalah perubahan

yang berarti setingkat lebih rendah dari sekarang.

kedudukan sosial yang

Hal ini berarti Anda mengalami perubahan jenjang

tidak sederajat. Faktor

atau kedudukan sosial secara vertikal. Artinya, yang memengaruhi

mobilitas sosial vertikal

Anda mengalami mobilitas sosial. Mobilitas sosial

meliputi kekayaan,

vertikal dapat diartikan sebagai perpindahan kekuasaan, dan individu atau objek sosial dari suatu kedudukan

pendiidikan.

sosial ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat. Ilustrasi tentang kenaikan kelas di atas menunjukkan adanya mobilitas sosial vertikal dalam pendidikan. Selain pendidikan, masih ada unsur-unsur lain yang dapat memengaruhi mobilitas sosial vertikal, di antaranya sebagai berikut:

a. Kekayaan

Kekayaan dapat mengubah kedudukan sosial seseorang. Mungkin akan menjadi lebih kaya (naik) atau sebaliknya menjadi lebih miskin (turun).

b. Kekuasaan

Kekuasaan demikian pula, dapat mengubah status atau kedudukan seseorang. Orang yang naik jabatan berarti kekuasaannya bertambah, artinya ia mengalami mobilitas vertikal atau naik. Sebaliknya orang yang turun jabatan akan menyebabkan kekuasaannya juga turun.

c. Pendidikan

Pendidikan menjadi penting dalam kehidupan individu. Artinya, dengan pendidikan maka seseorang akan naik status atau kedudukan sosialnya. Melalui pendidikan formal akan sangat mudah bagi kita untuk mengenali jenjang/tingkatan pendidikan seseorang, misalnya SD, SMP, SMA, ataupun perguruan tinggi.

Sesuai dengan arahnya, maka terdapat dua jenis mobilitas sosial vertikal, yaitu yang naik ( social climbing) dan yang turun ( social sinking).

a. Mobilitas vertikal naik

Mobilitas vertikal naik ( climbing mobility) berarti terjadi perubahan kedudukan menjadi lebih tinggi. Pada mobilitas sosial vertikal naik akan mengubah status dan peran sosial seseorang.

Mobilitas vertikal yang naik mempunyai dua bentuk utama, yaitu:

1) Masuknya individu dengan kedudukan rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Contohnya seorang lurah yang karena prestasi kerjanya dinilai baik, maka diangkat menjadi camat. Dalam hal ini terjadi mobilitas vertikal naik pada dirinya. Kedudukan camat lebih tinggi dari lurah. Dengan jabatan atau kedudukan yang naik menjadi camat, maka kekuasaannya juga akan semakin besar. Ketika menjadi lurah, ia hanya

64 Sosiologi SMA/MA Kelas XI 64 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

2) Pembentukan suatu kelompok baru, yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu-individu pembentuk kelompok tersebut. Contohnya untuk menampung aspirasi, kepentingan, dan menjadi wadah perjuangan bagi para pekerja, maka dibentuklah SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia). Di mana dalam hal ini SPSI memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada para pembentuk dan pekerja- pekerja yang tergabung di dalamnya.

S S osio Kuis osio Kuis

Sebutkan kelompok- kelompok sosial yang ada dalam masyarakat yang dapat digunakan sebagai sarana mobilitas vertikal naik yang efektif!

Sumber: www.jica-hrdlg.or.id

Gambar 3.3 Dalam tatanan struktural, baik pemerintahan maupun nonpemerintah, terjadinya mobilitas vertikal naik memiliki peluang yang besar, demikian pula dengan mobilitas vertikal menurun, karena pergantian jabatan akan selalu terjadi, tergantung pada kemampuan dan pretasi masing-masing individu.

b. Mobilitas vertikal turun

Di samping mobilitas sosial vertikal naik, ada pula mobilitas sosial vertikal turun (sinking mobility). Pada mobilitas sosial vertikal turun, terjadi penurunan tingkat sosial seseorang.

Gerak sosial vertikal yang menurun juga mempunyai bentuk yang utama, yaitu:

1) Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya. Contohnya seorang pegawai negeri yang pensiun dari dinas aktif. Ia mengalami penurunan dari status pegawai negeri aktif menjadi pensiunan pegawai negeri. Hal ini berarti terjadi penurunan pada kekuasaan yang dimilikinya. Demikian pula terjadi penurunan pada pendapatannya. Contoh lainnya, seorang pedagang besar tentunya ia mempunyai pendapatan yang besar pula. Dari kriteria kekayaan, ia mempunyai kedudukan yang tinggi. Namun, ketika terjadi krisis ekonomi, maka usahanya mengalami kebangkrutan. Dengan bangkrutnya perusahaan, maka berdampak pada tingkat pendapatannya. Dalam hal ini terjadi penurunan pendapatan, sehingga menyebabkan kedudukan sosialnya menjadi lebih rendah (mengalami penurunan).

Bab 3

Hubungan Struktur Sosial dengan Mobilitas Sosial

2) Turunnya derajat sekelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan. Contohnya dalam sebuah desa dibentuk sebuah kelompok (organisasi) kepemudaan sebagai wadah aspirasi dan aktualisasi keinginan dan potensi pemuda. Setelah berjalan beberapa waktu, banyak hambatan yang menghalangi perjalanan kelompok tersebut. Mulai dari perilaku indisipliner

dari anggotanya, seperti kekurangan anggota C C urah Pendapat urah Pendapat

karena banyak yang merantau, sampai pada kekurangan anggaran untuk membiayai

1. Amati keadaan

semua kegiatannya. Kesemuanya itu pada masyarakat di daerah akhirnya memicu pertentangan dan masalah. sekitar tempat tinggal

Anda!

Karena dirasa sudah tidak sehat lagi akhirnya

2. Temukan bentuk

kelompok tersebut dibubarkan berikut dengan

mobilitas vertikal yang

struktur dan kepengurusannya, sehingga

dapat Anda amati dan

individu-individu yang dulunya memiliki

tuliskan di buku Anda!

wewenang dan kekuasaan dalam kelompok

3. Diskusikan dengan

tersebut juga turut kehilangan wewenang dan teman hasil temuan kekuasaan. Anda tersebut!