Sumner (1940 – 1910) Organisasi Sosial

4. Sumner (1940 – 1910) Organisasi Sosial

Kelompok sosial yang paling jelas Sistem sosiologi Sumner

(seorang Amerika)

keberadaannya adalah asosiasi. Kelompok didasarkan pada asosiasi ini mempunyai struktur yang jelas dan konsep in-group dan memiliki kesadaran kelompok yang kuat, tetapi

out-group. Masyarakat

ikatan kelompoknya relatif longgar. Semakin merupakan peleburan dari kelompok- berkembang tingkat kehidupan masyarakat, maka

kelompok sosial.

semakin berkembang pula ragam kebutuhan. Kebiasaan dan tata Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka kelakuan merupakan dibuatlah wadah-wadah yang dapat mengorganisir

petunjuk-petunjuk

anggota kelompok. Oleh karena itu, perkembangan bagaimana harus

memperlakukan warga-

kelompok asosiasi menjadi organisasi sosial warga sekelompok semakin nyata. Organisasi merupakan kesatuan maupun warga- orang-orang dengan struktur dan pembagian warga dari kelompok kerja yang jelas. Jadi, pengertian organisasi sosial

lainnya. Apabila suatu

adalah kesatuan orang-orang dengan struktur dan kebiasaan dianggap

demikian pentingnya

pembagian kerja yang jelas sebagai akibat hubungan

bagi kesejahteraan

sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

kelompok sosial, maka kebiasaan tesebut

a. Ciri-ciri organisasi sosial

menjadi tata kelakukan

Organisasi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai

atau moral kelompok

berikut:

yang mempunyai

1) Memiliki keanggotaan yang bersifat formal. sanksi-sanksi tegas.

Menurut Sumner ada

Artinya, untuk menjadi anggota organisasi

empat dorongan yang

tersebut harus melalui seleksi yang ditetapkan

universal dalam diri

oleh organisasi. Dalam organisasi sosial ada

manusia yaitu rasa

ikatan formal pada anggota untuk mematuhi

lapar, rasa cinta, rasa

aturan yang ditetapkan organisasi. takut, dan rasa hampa.

Dari dorongan tersebut

2) Status dan peran dari masing-masing anggota

timbullah kepentingan-

sesuai dengan struktur organisasi sehingga

kepentingan yang

jelas. Anggota memainkan perannya sesuai

menyebabkan terjadinya

dengan status yang dimilikinya. pola-pola kegiatan

kebudayaan.

3) Rumusan organisasi jelas. Tujuan yang telah ditetapkan organisasi sudah jelas dan Sumber: Sosiologi Suatu Pengantar dijunjung tinggi oleh seluruh anggota. Setiap

Soerjono Soekanto.2005

98 Sosiologi SMA/MA Kelas XI 98 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

4) Memiliki identitas yang jelas. Identitas merupakan suatu simbol yang menunjukkan organisasi. Biasanya identitas menjadi suatu kebanggaan para anggota. Identitas mencakup tujuan dan informasi tentang organisasi yang bersifat kolektif. Identitas ini dapat berupa kartu anggota, logo, bendera, dan sebagainya. Dalam sebuah organisasi sosial, faktor keanggotaan sangat penting karena

dapat menunjukkan status dan peran masing-masing anggota. Mengapa keanggotaan organisasi begitu penting? Karena dengan keanggotaan yang jelas dapat ditetapkan pula pembagian kerja yang lebih jelas dan rinci. Misalnya tugas hak dan kewajiban sebagai ketua organisasi, sekretaris, bendahara, seksi, dan sebagainya akan berbeda dengan tugas, hak, dan kewajiban anggota biasa.

Beberapa aspek yang berhubungan erat dengan keanggotaan organisasi ( Huky) yaitu:

1) Keanggotaan diperoleh melalui suatu syarat dengan kualiſ kasi tertentu. Seseorang baru dapat diterima sebagai anggota apabila telah memenuhi syarat tersebut.

2) Seorang anggota mempunyai hak dan kewajiban yang telah ditetapkan. Dalam hal ini seorang anggota akan dituntut untuk melaksanakan kewajibannya.

3) Keanggotaan seseorang dalam organisasi karena adanya dorongan minat terhadap tujuan organisasi tersebut. Dalam organisasi, anggota dapat mengembangkan dan menyalurkan keinginannya.

4) Program kerja disesuaikan dengan tujuan organisasi tersebut. Organisasi sosial akan membuat program kerja yang bertujuan untuk memberikan layanan sosial dan kepuasan sosial. Misalnya organisasi ekonomi (perusahaan) akan membuat program kerja untuk mencapai keuntungan maksimal.

5) Keanggotaan organisasi pada umumnya tercatat dengan daftar keanggotaan. Hal ini akan sangat memudahkan untuk mengatur jalannya organisasi.

6) Organisasi mempunyai sifat relatif langgeng sesuai dengan keberadaan organisasi itu. Walaupun sifatnya langgeng tetapi keanggotaannya memiliki ikatan yang relatif longgar, artinya ketika seorang anggota sudah tidak cocok bergabung dengan organisasi, maka ia dapat keluar dari organisasi tersebut.