Persentase Bagian Pangan dan Non Pangan Itik Mandalung pada Berbagai Umur
Sunari. D01497048. 2001. Persentase Bagian Pangan dan Non Pangan Itili
Mandalung pada Berbagai Umur. Skripsi. Jurusan Ilmu .Pioduksi Ternak.
Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utarna
Pembimbing Anggota
: Prof. Dr. Dra. Peni S. Hardjosworo, M.Sc
: Ir. Ruknliasih, MS.
Untuk mendapatkan persentase susut pemotongan yang kecil dalam usaha
produksi daging unggas, umur pemotongan ternak, mempunyai pengaruh yang besar.
Umur pelnotongan yang ideal adalah yang penyusutannya paling kecil, efisien dalam
penggunaan pakan dan kualitas karkasnya bagus.
Suatu penelitian telah dilakukan untuk memperoleh infornlasi mengenai
persentase pangan dan non pangan itik Mandalung pada berbagai umur. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Maret 2001 di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak
Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Materi pang digunakan
adalah itik Mandalung berumur 6, 8, 10 dan 12 minggu, masing-masing 15 ekor.
Setiap ulnur pemotongan diulang lima kali, setiap ulangan terdiri dari 3 ekor, tanpa
nle~nbedakankomposisi jenis kelamin.
Pakan yang diberikan selalna pelneliharaan yaitu pakan ayaln Pedaging Super
(BR 1 Super) yang diproduksi oleh PT. JAPFA COMFEED INDONESL4. Peubah yang
diamati meliputi bobot potong, bobot darah, bobot bulu, bobot bagian yang tidak
dapat dimakan ( kepala, kaki, usus, lemak abdominal), bobot giblet (hati, jantung,
limpa, rempela, leher), dan bobot karkas. Data yang diperoleh dianalisa dengall
analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan (Steel dan Torrie, 1991).
Pada umur 6, 8, 10 dan 12 minggu Mandalung melllpunyai rataan bobot potong
berturut-turut adalah 1.200,3 284,O g; 1.425,4 293,s g; 1.647,6 284,6 g dan
1.922,O 284,6 g. Rataan bobot karkas umur 6, 8, 10 dan 12 minggu berturut-turut
adalah 680,2 ;t 122,7 g; SOS,6 198,l g; 1.030,s 189,4 g dan 1.214,s 75,9 g,
atau berturut-turut adalah 57,4 3,4 %; 61,6 3,2 %; 62,5 2.3 % dan 63,2 1,l %.
Persentase karkas pada umur 6 minggu berbeda nyata (P
Mandalung pada Berbagai Umur. Skripsi. Jurusan Ilmu .Pioduksi Ternak.
Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utarna
Pembimbing Anggota
: Prof. Dr. Dra. Peni S. Hardjosworo, M.Sc
: Ir. Ruknliasih, MS.
Untuk mendapatkan persentase susut pemotongan yang kecil dalam usaha
produksi daging unggas, umur pemotongan ternak, mempunyai pengaruh yang besar.
Umur pelnotongan yang ideal adalah yang penyusutannya paling kecil, efisien dalam
penggunaan pakan dan kualitas karkasnya bagus.
Suatu penelitian telah dilakukan untuk memperoleh infornlasi mengenai
persentase pangan dan non pangan itik Mandalung pada berbagai umur. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Maret 2001 di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak
Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Materi pang digunakan
adalah itik Mandalung berumur 6, 8, 10 dan 12 minggu, masing-masing 15 ekor.
Setiap ulnur pemotongan diulang lima kali, setiap ulangan terdiri dari 3 ekor, tanpa
nle~nbedakankomposisi jenis kelamin.
Pakan yang diberikan selalna pelneliharaan yaitu pakan ayaln Pedaging Super
(BR 1 Super) yang diproduksi oleh PT. JAPFA COMFEED INDONESL4. Peubah yang
diamati meliputi bobot potong, bobot darah, bobot bulu, bobot bagian yang tidak
dapat dimakan ( kepala, kaki, usus, lemak abdominal), bobot giblet (hati, jantung,
limpa, rempela, leher), dan bobot karkas. Data yang diperoleh dianalisa dengall
analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan (Steel dan Torrie, 1991).
Pada umur 6, 8, 10 dan 12 minggu Mandalung melllpunyai rataan bobot potong
berturut-turut adalah 1.200,3 284,O g; 1.425,4 293,s g; 1.647,6 284,6 g dan
1.922,O 284,6 g. Rataan bobot karkas umur 6, 8, 10 dan 12 minggu berturut-turut
adalah 680,2 ;t 122,7 g; SOS,6 198,l g; 1.030,s 189,4 g dan 1.214,s 75,9 g,
atau berturut-turut adalah 57,4 3,4 %; 61,6 3,2 %; 62,5 2.3 % dan 63,2 1,l %.
Persentase karkas pada umur 6 minggu berbeda nyata (P