C angak dan kuntul merupakan kelompok burung

C angak dan kuntul merupakan kelompok burung

yang termasuk dalam famili Ardeidae. Beehler, dkk (2001) melaporkan bahwa 15 jenis burung

dari famili Ardeidae terdapat di Papua. Lebih lanjut dilaporkan juga bahwa kelompok kuntul terdapat 5 jenis yang memiliki karakteristik umumnya seluruh tubuhnya berwarna putih, berleher panjang, kadang dalam kelompok besar, kebanyakan di habitat perairan tawar (kecuali kuntul karang).

Salah satu jenis burung dari kelompok kuntul adalah kuntul kerbau (Egretta ibis). Jenis ini memiliki daerah penyebaran yang cukup luas. Selama 15 tahun terakhir, jumlah populasi kuntul kerbau meningkat di Papua, sebagai bagian dari meluasnya persebaran di seluruh dunia (Beehler, dkk, 2001).

Kawasan pesisir Pantai Amban merupakan salah satu daerah persebaran kuntul kerbau. Pantai Amban merupakan salah satu kawasan pesisir yang berhubungan langsung dengan Samudera Pasifik di kawasan pantai utara (pantura) Manokwari. Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa burung kuntul kerbau di kawasan ini terdapat dalam kawanan kelompok dengan jumlah yang sangat sedikit berkisar antara 8 – 10 ekor. Bagi para ornitologis atau pengamat

Kuntul Kerbau (Egretta ibis)

di Kawasan Pesisir Pantai Amban Manokwari

Oleh: Petrus I. Bumbut *

burung, ukuran populasi burung tersebut bukan merupakan suatu indikator utama dalam mengamati satwa tersebut. Namun keberadaan kelompok avifauna tersebut merupakan suatu hal yang sangat menarik untuk dikaji baik aktivitas, habitat, tingkah laku, dan lain- lain.

Salah satu komponen yang sangat menarik adalah habitat. Menurut Alikodra (1990), satwa liar (termasuk kuntul kerbau) hidup pada lingkungan yang memenuhi persyaratan, yaitu adanya tempat untuk berlindung dan berkembang biak, tersedianya makanan dan air, dan dapat bergerak dengan bebas. Kawasan pesisir Pantai Amban merupakan habitat yang cukup ideal bagi kawanan kuntul kerbau tersebut. Berdasarkan pengamatan di lapangan, habitat kuntul kerbau dapat dikelompokan menjadi 5 habitat, yaitu :

• Daerah muara sungai, pada kawasan pesisir Pantai

Amban terdapat beberapa sungai kecil (salah satunya adalah Sungai Pami) yang digunakan sebagai habitat mencari makan.

• Daerah rawa, pada kawasan pesisir Pantai Amban

terdapat juga daerah yang berawa dimana kawasan ini digunakan sebagai habitat mencari makan.

Gambar 1. Kawanan Kuntul Kerbau (Egretta ibis)

Flora & Fauna Lahan Basah

• Padang rumput, pada kawasan pesisir ini terdapat juga

Selain habitat, aktivitas kuntul kerbau

daerah-daerah terbuka berupa padang rumput dimana merupakan salah satu komponen yang sangat kawasan ini digunakan secara bersama dengan

menarik juga untuk diamati. Pergerakan satwa kawanan sapi yang digembalakan sebagai habitat

ini cenderung bergerak mengikuti kawanan mencari makan.

sapi yang digembalakan di kawasan pesisir Perkebunan kelapa, merupakan kebun koleksi milik

Pantai Amban. Hal ini terlihat dalam aktivitas

UPT Kebun Percobaan Unipa Manokwari. Kawasan ini mencari makan, satwa ini cenderung untuk berdampingan secara harmonis dengan

digunakan sebagai habitat mencari makan secara kawanan sapi. Kuntul kerbau memanfaatkan bersama dengan kawanan sapi yang digembalakan.

kawanan sapi sebagai pelindung dan

Selain itu, kuntul kerbau juga menggunakan pepohonan sekaligus sebagai pemberi sinyal bahaya kelapa sebagai tempat untuk bertengger/bersembunyi (biological alarm warning). Bila ada manusia bila ada tanda/bunyi yang mengancam serta sebagai yang mendekati kawanan sapi maka sapi tempat istirahat pada siang hari setelah mencari makan

di bawah pepohonan kelapa tersebut.

tersebut akan mengeluarkan alarm atau warning dengan mengeluarkan suara yang

• Hutan alam, kawasan ini digunakan sebagai tempat memberi isyarat bagi sikuntul bahwa ada untuk istirahat pada malam hari.

bahaya yang mengancam. Keberadaan kuntul kerbau pada masa

mendatang di kawasan pesisir Pantai Amban merupakan tanggung jawab semua stake- holder. Pelajaran berharga dari kawanan sang sapi yang berdampingan secara harmonis dengan sikuntul perlu disikapi oleh kita juga. Pada masa mendatang habitat kuntul kerbau ○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ akan terkena dampak aktivitas manusia oleh penggunaan lahan atau pengalihfungsian lahan sehingga perlu ada upaya konservasi terhadap kelompok avifauna tersebut dengan menjaga keberadaan habitatnya. zz

PUSTAKA

Beehler Bruce M., Thane K. Pratt, & Dale A.

Zimmerman. 2001 Burung-burung Di Kawasan Papua. PT. Ghalia Indonesia. Bogor.

Alikodra. 1990. Pengelolaan Satwa Liar. Jilid I.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

* Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua Manokwari

Email: [email protected]

Gambar 2. Beberapa Habitat Kuntul Kerbau (Egretta ibis)

Edisi April, 2009 Edisi April, 2009 Edisi April, 2009 Edisi April, 2009 Edisi April, 2009 z z zz z z z zz z zz z z z 23 23 23 23 23

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

24 24 24 24 24 z zz z z z zz z z z zz z z Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah

Flora & Fauna Lahan Basah ○

otensi Sumber Daya Hayati, baik flora dan fauna di Indonesia dikenal sangat

melimpah dan beraneka ragam, yaitu sekitar 400.000 jenis. Potensi yang sangat besar ini merupakan salah satu modal bagi pembangunan Nasional. Banyak jenis-jenis hayati yang telah dimanfaatkan secara lestari untuk kepentingan perdagangan, namun banyak pula yang belum dikembangkan dan dikelola pemanfaatannya secara optimal.

Wilayah Propinsi Riau memiliki kekayaan sumber daya alam yang tak terkira nilainya baik flora maupun

faunanya. Jika potensi jenis flora tidak ada yang membudidayakan atau dikembangbiakkan, lambat laun

kekayaan jenis hayati ini akan cepat punah. Berdasarkan keadaan tersebut, peranan kawasan

konservasi baik in-situ maupun ex- situ menjadi lebih penting di masa kini maupun mendatang. Dalam

Agenda 21 telah ditegaskan perlunya upaya peningkatan konservasi

tumbuhan secara ex-situ dalam bentuk kebun raya. Melalui kegiatan eksplorasi flora ke berbagai kawasan hutan di Indonesia, diharapkan kelestarian spesies tumbuhan yang penting bagi pengembangan dan pemuliaan akan terjamin.

Salah satu lokasi kegiatan eksplorasi flora adalah kawasan SM. Danau Pulau Besar dan Danau Bawah atau

yang lebih dikenal dengan nama Danau Zamrud, Kabupaten Siak, yang merupakan salah satu tempat

perlindungan beberapa spesies tumbuhan dan hewan.

Tujuan kegiatan eksplorasi flora adalah :

a. Melakukan inventarisasi ulang keberadaan spesies-spesies tumbuhan yang tergolong dalam

kategori endemik di Sumatera Barat.

b. Mengumpulkan material hidup spesies-spesies anggrek dan non anggrek terpilih, baik berupa biji, anakan, umbi maupun stek.

c. Mengumpulkan data keanekaragaman spesies- spesies tumbuhan antara lain dari suku Araceae, Clusiaceae, Piperaceae, Zingiberaceae, Orchidaceae dan lain-lain.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan eksplorasi dan penelitian flora adalah :

a. Bertambahnya koleksi baru dan koleksi ulangan untuk Kebun Raya Bogor.

b. Tumbuhan yang mendapat prioritas utama untuk dikoleksi adalah spesies langka, endemik; dan memiliki potensi ekonomi untuk dikembangkan.

c. Informasi keanekaragaman tumbuhan di kawasan SM. Danau Pulau Besar dan Danau Bawah, Siak, Riau.

Kegiatan pengkoleksian dan penelitian dilakukan di areal dengan ketinggian sekitar 0 – 20 m dpl. yaitu kawasan hutan yang mengalami gangguan karena SM. Danau Pulau Besar dan Danau Bawah

Menyingkap Kekayaan FLORA

di Suaka Margasatwa Danau Pulau Besar dan Danau Bawah, Siak, Propinsi Riau

Oleh : Esti Munawaroh*

Flora & Fauna Lahan Basah

merupakan kawasan yang terdapat

2. Jenis Melicope latifolia (DC.)

kegiatan eksplorasi penambanagan

T.G. Hartley

minyak bumi PT. Bumi Siak Pusako yang sebelumnya PT. Caltex Pacific Indonesia dengan jumlah sumur minyak lebih kurang 122 sumur.

Jenis pohon yang dominan di kawasan hutan tersebut antara laian jenis Elaiocarpus spp., Horsfieldia spp., Pandanus spp., Shore spp., Cyrtotachys lakka dll.

Foto Buah Melicope latifolia,

Jenis-jenis tumbuhan yang berhasil

a. Buah muda, b. Buah tua

dikoleksi dari kawasan SM. Danau Pulau Besar dan Danau Bawah

Jenis Melicope latifolia merupakan

antara lain sebagai berikut:

tumbuhan perdu, tinggi dapat

1. Jenis Elaiocarpus sp.

mencapai 5 m, diameter batang

(Elaiocarpaceae)

kurang lebih 12 cm, batang tua

berwarna abu-abu kekuningan, batang muda hijau pucat keputihan. Daun majemuk tunggal, bentuk lanset, bagian

Foto a. Daun , b. Pohon

atas hijau mengkilat, bagian

S. Asexangulata

bawah hijau pucat dan kasar.

Bunga malai tumbuh di ketiak

Jenis Syzygium sexangulata tumbuh

daun, warna bunga putih. Buah

di kawasan gambut yang cukup

saling berhadapan, buah muda

dalam, tumbuhan tersebut banyak

diketemukan ditempat yang terbuka Foto Buah

warna hijau, tua berwarna coklat.

dan berasosiasi dengan jenis Elaiocarpus sp.

Foto Kawasan tempat

Biji yang tua berwarna hitam.

tumbuhnya Elaiocarpus sp. Pandanus spp, Acasia sp, dan Ficus

sp. Jenis ini tumbuh pada pH 5,5 dan Tumbuhan perdu tinggi mencapai

Tumbuhan tersebut banyak

ketinggian 20 m dpl. Kayunya sangat 5m. Batang tua berwarna coklat

diketemukan di kanan-kiri jalan

kuat dan dipakai untuk tiang pondok kekuningan, permukaan kulit batang

menuju kawasan Danau Besar.

yang dibuat diatas kawasan gambut. merekah, batang muda hijau berurat

Berasosiasi dengan jenis Uncaria

Rasa buahnya manis, disenangi putih. Daun tunggal, warna hijau

glabrata, Ipomea triloba, Lygodium

monyet sehingga tidak sampai pucat, tepi daun bergerigi, pangkal

cicrophyllum dan Passiflora foetida.

matang sudah habis dipohon. menjorok kedalam, ujung daun

Menurut penduduk setempat pucuk

daun dapat dimakan untuk lalab dan

Jenis Syzygium sexangulata 7,1 cm. Panjang tangkai daun 3,5-6

meruncing, panjang 7-18 cm x 2,4-

akar tumbuhan tersebut dapat

merupakan pohon yang agak besar cm. Bunga tumbuh di ketiak daun.

digunakan untuk obat demam.

dengan tinggi mencapai 15 m, Buah hijau muda, panjang buah

diameter 20 cm. Kulit batang merah, muda 0,5-1 cm x 0,5-0,8 cm.,

mengelupas bila kulit luar mengering, panjang tangkai buah 2-2,5 cm.

3. Jenis Syzygium sexangulata

(Miq.) Amsh. (Myristicaceae)

kulit dalam hijau muda bau harum. Daun, besar berbentuk lanset,

Tumbuh ditempat yang tidak begitu panjang 30-63 cm x 17-24,5 cm, kering dengan pH 6, dan ketinggian permukaan atas daun berwarna hijau

40 dpl, dimana kawasan tersebut di mengkilat, bagian bawah hijau pucat, kelilingi air pembatas antara kawasan pangkal daun melekuk kedalam, satu dan yang lainnya, yang juga ujung daun meruncing, tangkai daun sebagai pengamanan kawasan agar

hutan tersebut tetap terjaga sangat pendek, tulang daun sekunder kelestariannya. Buahnya banyak

dan primer bagian bawah menonjol, dimakan burung.

Foto Kawasan tumbuhnya S. asexangulata helaian daun tebal.

Edisi April, 2009 Edisi April, 2009 Edisi April, 2009 Edisi April, 2009 Edisi April, 2009 z z z zz z z zz z z zz z z 25 25 25 25 25

26 26 26 26 26 z zz z z z zz z z z zz z z Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah

Flora & Fauna Lahan Basah ○

Pohon ini dijumpai dimana-mana terutama di kawasan gambut yang subur, dan merupakan tumbuhan

yang dominan di kawasan tersebut. Buahnya lebat dan menjadi makanan bagi burung atau hewan lainnya.

Tinggi pohon bisa mencapai 10 m dengan diameter kurang lebih 20 cm. Daun berbentuk bulat telur menyempit ke pangkal, kedudukan daun memutar, bagian atas daun hijau, bagian bawah hijau kemerahan dan berbulu seperti beludru, pangkal daun rata, ujung daun melekuk kedalam, panjang daun 48-55 cm x 19,5-23 cm., panjang tangkai daun 8-9,5 cm, jumlah tulang daun primer 27-31 buah. Buah malai tumbuh di ketiak daun, dalam satu malai 1-4 buah, berbentuk bulat-lanset, berdaging dan berair, panjang buah 1,1-1,3 cm x 1-1,1 cm., panjang tangkai buah 0,5-1,7 cm., buah muda putih pucat, tua hitam.

Jenis ini tumbuh mendominasi kawasan gambut. Tumbuhan pandan yang kami jumpai di kawasan SM. Danau Pulau Besar dan Danau Bawah sudah tumbuh bertahun-tahun, dengan ketinggian melebihi pandan yang biasa tumbuh ditempat kering. Tingginya bisa mencapai 4 m, diameter 4-7 cm, batang tua hitam, bulat, bekas daun terlihat jelas, batang ditumbuhi duri bersisik seperti sisik salak. Daun; pertumbuhan daun membentuk segitiga, daun rata-rata bagian pucuknya mematah atau melengkung kebawah, beralur dangkal, tepi daun berduri hitam. Buah; tunggal menjuntai, panjang 13-

15 cm x 7,5-13 cm, permukaan buah berduri kuning, panjang duri 0,3-0,6 cm, bila buah tua duri terlepas, bentuk buah oblong(seperti

buah nangka), buah bagian dalam seperti buah sukun, berwarna putih dan lunak. Panjang tangkai buah 32 cm x 1,5 cm.

6. Jenis Pandanus gladiator B.C. Stone (Pandanaceae)

4. Jenis Campnosperma macrophylla Hook.F. (Moraceae)

5. Jenis Pandanus helicopus Kurz. (Pandanaceae)

Foto Kawasan tempat tumbuhnya Jenis Campnosperma macrophylla

Foto Buah Campnosperma macrophylla

Foto Kawasan tempat tumbuhnya Jenis

Pandanus helicopus

Foto Batang Jenis P. Helicopus

Foto Buah Jenis P. Helicopus

Foto Kawasan tempat tumbuh Jenis Pandanus gladiator

Foto Pohon muda Foto Pohon tua

Foto Buah P. gladiator

Foto Buah P. gladiator di pohon

Edisi April, 2009 Edisi April, 2009 Edisi April, 2009 Edisi April, 2009 Edisi April, 2009 z zz z z z zz z z z zz z z 27 27 27 27 27

Flora & Fauna Lahan Basah

Jenis Pandanus gladiator tinggi dapat mencapai tinggi sampai 25 m, diameter 10 – 20 cm, batang bulat, berduri jarang, batang bercabang. Daun, tumbuh spiral, bagian atas berwarna hijau, bagian bawah hijau pucat, mempunyai alur dangkal, tepi daun bergerigi atau berduri, bentuk duri menyerupai paruh, panjang duri 0,2 - 0,5 cm, tulang daun begian tengah berduri sampai ujung daun, ujung daun runcing, panjang daun 6 - 22,9 cm x 5-5,5 cm. Buah, panjang 9-13 cm x 6,5-7,5 cm, bentuk bulat telur, berduri keras, warna pangkal buah coklat tua, dalam satu tandan terdapat antara 3-

8 buah, panjang malai kurang lebih

50 x 4 cm Daunnya sering digunakan

masyarakat untuk membuat tikar dan untuk atap pondok.

7. Jenis Hibiscus sabdarifa L.

Jenis H. Sabdarifa merupakan tumbuhan perdu, tinggi 1-2 m., diameter 1,5 cm. Batang bulat, beralur sejajar dengan tangkai daun, bila sudah tua merah bercorak hijau. Daun majemuk 3-5 helai, tepi daun bergerigi, warna daun hijau tua, bagian bawah hijau pucat, panjang 6- 15,1 cm x 1,5-3,1 cm., bentuk lanset, tangkai daun panjang 1,5-7,2 cm., berbulu haus, berwarna hijau bercak merah. Buah terbungkus kulit keras, warna merah strobery, panjang buah 1,5-1,2 cm x 1,6-1,7 cm., beralur lima bentuk kubah. Biji tua berwarna coklat hitam.

8. Jenis Arcangelisia flava (L.) Merr (Menispermaceae)

Jenis Arcangelisia flava merupakan tumbuhan merambat berkayu, tinggi mencapai 20 m, memulir kekiri. Batang tebal dan kuat, bagian luar batang berwarna coklat dan bagian dalam kuning. Perbungaan malai, berumah dua, bunga muncul dibagian batang, warna putih sampai kuning. Buah, tandan terdapat 1-3 buah dalam satu malai, jumlah buah mencapai 26-30 buah, buah muda berwarna hijau, tua berwarna orange mengkilat, bentuk buah bulat, panjang 2-2,5 cm x 1,8-2,1 cm., berdaging tebal warna putih berlendir. Biji putih keras dan kecil.

Jenis Arcangelisia flava tumbuh dikawasan SM Danau bawah-Jamrut 18 ditempat yang kering pada ketinggian 20 m dpl. Jenis tersebut diketemukan di hutan yang cukup lebat. Tanaman yang berasosiasi adalah jenis Sorea sp, Pandanus sp, Knema sp dan Syzygium sp. Pemanfaatan tanaman tersebut oleh masyarakat setempat biasanya untuk obat sakit liver atau badan pegal-pegal.

Dari semua jenis yang telah kami koleksi selama melakukan eksplorasi telah kami tumbuh kembangkan di Kebun Raya Bogor. Kami menghimbau untuk masyarakat ikut melestarikan dan menjaga alam kita untuk nantinya bisa dinikmati anak cucu dan generasi penerus bangsa. zz

* Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor

E-mail: [email protected] atau

Foto Jenis Hibiscus sabdarifa [email protected]

Foto Batang Arcangelisia flava

Foto Buah Arcangelisia flava

Dokumentasi Perpustakaan

○ ○ ○ ○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berkes, F., R.

Rinaldi, Y., Tim P3MN, D.

Rusila Noor, Y., A. Kaat, M. Silvius,

S. Tol, dan W. Widyastuti. 2008. McConney, R.

mahon, P.

Suhendra, Cut Desyana, and R.

Tanya & Jawab Seputar Gambut di Pollnac, dan R.

Setiyaningrum. 2008. The Document

Asia Tenggara, Khususnya di Pomeroy. 2008.

of Analysis on Policies for the

Indonesia. Konsorsium Central Mengelola Perikanan

Management of Fishery and Marine

Resources of Nias District of North

Kalimantan

Skala Kecil: Arah dan

Sumatera Province. Green Coast

Peatlands Project

Metode Alternatif.. IDRC,

Project Consortium, 78.

(CKPP), viii + 84.

xxiv + 426.

Rinaldi, Y., D.

Eijk, P.V. and R. Kumar. 2009. Bio-

Suhendra, Cut

Rights in Theory and Practice : A

Desyana, and R.

Financing Mechanism for Linking

Setiyaningrum.

Poverty Alleviation and Environmen- 2008. The tal Conservation. Wetlands Interna-

Document of

tional, 132.

Analysis on Policies for the

Kaat, A., M. Silvius, S. Tol, and Y.

Management of

R. Noor. 2008. Questions and

Fishery and

Note: daftar buku yang tercantum di

Answers: Facts about peatland

Marine Resources of Nanggroe

atas semata-mata menunjukkan

degradation in Southeast Asia in a Aceh Darussalam Province. Green perbendaharaan perpustakaan WIIP.

Tidak selalu merupakan terbitan WIIP,

global perspective. The Central

Coast Project Consortium, 78.

dan juga tidak selalu menunjukkan

Kalimantan Peatlands Project

ketersediaan buku (copy only)

(CKPP) Consortium, vi + 74.

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan dan usulan kepada kami tentang ketersediaan souvenir/bahan- bahan promosi WIIP, kami mencoba mewujudkan harapan-harapan tsb. Sebagai langkah awal, kami telah memproduksi: tas ukuran sedang berlogo organisasi, dan 2 jenis MUG berpesan moral.

Mengingat langkah-langkah pelestarian lingkungan dan penguatan/pemberdayaan masyarakat masih terbentang panjang, dengan hormat kami kenakan biaya pengganti (donasi) untuk setiap produk-produk tersebut. Sebagian dana yang terkumpul, akan dimanfaatkan untuk mendukung program Pendidikan Lingkungan & Informasi, seperti pengadaan leaflet, poster, komik dll.

Ransel Berlogo WI MUG ‘Kekayaan Alam Ukuran sedang

adalah Amanah - Bijak dan Berhematlah’

Biaya donasi: Rp. 75.000,- Biaya donasi: Rp. 25.000,-

MUG ‘We are the young generation-Give us the healthy wetlands’

Biaya donasi: Rp. 25.000,-

Mari kawan !! Lingkungan, menanti

Contact person: Dody

partisipasi Anda semua

Wetlands International - IP Jl. A. Yani No. 53 Bogor - Tel. 0251 8312189

28 28 28 28 28 z zz z z zz z z z zz z z z Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah