Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Transactions with Related Parties

k. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi k. Transactions with Related Parties

Transactions with related parties are made on dilakukan berdasarkan persyaratan yang

Transaksi dengan

pihak-pihak

berelasi

the basis of terms agreed by the parties, disetujui oleh kedua belah pihak, dimana

whereas such terms may not be the same as persyaratan tersebut mungkin tidak sama

those for transactions with unrelated parties. dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Seluruh transaksi dan saldo yang material All significant transactions and balances with dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan

related parties are disclosed in the relevant dalam catatan atas laporan keuangan yang

notes to the financial statements. relevan.

l. Pelaporan Segmen

l. Segment Reporting

Segmen adalah

A segment is a distinguishable component of Perusahaan

the Company that is engaged either in menyediakan

providing certain products (business segment), maupun dalam menyediakan produk dalam

or in providing products within a particular lingkungan

environment (geographical geografis), yang memiliki risiko dan imbalan

segment), which is subject to risks and yang berbeda dari segmen lainnya.

rewards that are different from those of other segments.

Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan The amount of each segment item reported is merupakan ukuran yang dilaporkan kepada

the measure reported to the chief operating pengambil keputusan operasional untuk tujuan

decision-maker for the purposes of making pengambilan keputusan untuk mengalokasikan

decisions about allocating resources to the sumber daya kepada segmen dan menilai

segment and assessing its performance. kinerjanya.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas Segment revenue, expenses, results, assets segmen termasuk item-item yang dapat

and liabilities include items directly attributable diatribusikan langsung kepada suatu segmen

to a segment as well as those that can be serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan

allocated on a reasonable basis to that dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.

segment.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (lanjutan)

POLICIES (continued)

m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Transactions and Asing

m. Foreign

Currency

Balances

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan Effective January 1, 2012, the Company menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),

adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.

Effects of Changes in Foreign Exchange Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) tidak

Rates”. The adoption of PSAK No. 10 (Revised memberikan pengaruh signifikan terhadap

2010) did not have significant impact on the laporan keuangan Perusahaan.

Company’s financial statements.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat Transactions involving foreign currencies are berdasarkan kurs yang berlaku pada saat

recorded at the rates of exchange prevailing at transaksi dilakukan. Pada setiap akhir periode

the time the transactions are made. At the end pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam

of each reporting period, monetary assets and mata uang asing dijabarkan sesuai dengan

liabilities denominated in foreign currencies are rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan

adjusted to reflect the average buying and oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir

selling rates of exchange quoted by Bank transaksi perbankan untuk periode yang

Indonesia at the last banking transaction date bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul,

of the year. The resulting gains or losses are dikreditkan atau dibebankan pada operasi

credited or charged to current operations. periode berjalan.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the 2010, nilai tukar yang digunakan adalah

exchange rates used were as follows: sebagai berikut:

1 Euro Eropa

1 European euro 1 Dolar Australia

1 Australian dollar 1 Dolar Amerika Serikat

1 United States dollar 1 Dolar Singapura

1 Singapore dollar 1 Yen Jepang

1 Japanese yen

n. Laba per Saham

n. Earnings per Share

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan Effective January 1, 2012, the Company menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011),

adopted PSAK No. 56 (Revised 2011), “Laba per Saham”. Penerapan PSAK No. 56

“Earnings per Share”. The adoption of PSAK (Revisi 2011) tidak memberikan pengaruh

No. 56 (Revised 2011) did not have significant yang signifikan terhadap laporan keuangan

impact on the Company’s financial statements. Perusahaan.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the 2010, Perusahaan tidak mempunyai efek

Company has no outstanding potential dilutive berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif,

ordinary shares, accordingly, no diluted oleh karena itu, laba per saham dilusian tidak

earnings per share are calculated and dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi

presented in the statements of comprehensive komprehensif.

income.

Berdasarkan PSAK No. 56, “Laba per Saham” In accordance with PSAK No. 56, “Earnings laba per saham dasar dihitung dengan

per Share”, basic earnings per share amount membagi laba neto tahun berjalan dengan total

is computed by dividing net income for the rata-rata tertimbang saham yang beredar

year by the weighted average number of dalam tahun yang bersangkutan sebanyak

shares outstanding of 1,012,360,000 shares in 1.012.360.000 saham pada tahun 2012 dan

2012 and 2011 and 937,889,134 shares in 2011 dan 937.889.134 saham pada tahun

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (lanjutan)

POLICIES (continued)

o. Biaya Pinjaman

o. Borrowing Costs

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan Effective January 1, 2012, the Company menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011),

adopted PSAK No. 26 (Revised 2011), “Biaya Pinjaman”. Penerapan PSAK revisi

“Borrowing Costs”. The adoption of this tersebut tidak memberikan pengaruh signifikan

revised PSAK did not have significant impact terhadap laporan keuangan Perusahaan.

on the Company’s financial statements.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan Borrowing costs that are directly attributable to langsung dengan perolehan, pembangunan

the acquisition, construction or production of a atau

qualifying asset, if any, are capitalized as part dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan

of the cost of the related asset. Otherwise, aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui

borrowing costs are recognized as expenses sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya

when incurred. Borrowing costs consist of pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain

interests and other financing charges that the yang ditanggung Perusahaan sehubungan

Company incurs in connection with the dengan peminjaman dana.

borrowing of funds.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Capitalization of borrowing costs commences aktivitas

when the activities to prepare the qualifying mempersiapkan aset agar dapat digunakan

asset for its intended use are in progress, and sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran

the expenditures for the qualifying asset and untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya

the borrowing costs have been incurred. telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman

Capitalization of borrowing costs ceases when dihentikan pada saat selesainya seluruh

all the activities necessary to prepare the aktivitas yang diperlukan secara substansial

qualifying assets are substantially completed untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar

for their intended use. dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.

p. Aset Takberwujud

p. Intangible Assets

Aset takberwujud yang diperoleh secara Intangible assets acquired separately are terpisah diukur sebesar nilai perolehan pada

measured on initial recognition at cost. pengakuan awal. Setelah pengakuan awal,

Following initial recognition, the intangible aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan

assets are carried at cost less any dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi

amortization and any rugi penurunan nilai. Aset takberwujud dengan

accumulated

accumulated impairment loss. They are umur manfaat terbatas diamortisasi secara

amortized on a straight-line basis over their garis lurus selama umur manfaat ekonominya

useful economic lives and assessed for dan dievaluasi apabila terdapat indikator

impairment whenever there is an indication adanya penurunan nilai. Periode dan metode

that they may be impaired. The amortization amortisasi ditelaah setidaknya setiap akhir

period and method are reviewed at least at the periode pelaporan.

end of each reporting period.

Aset takberwujud dihentikan pengakuannya An intangible asset shall be derecognized: pada saat: (a) dijual; atau

(a) on disposal; or

(b) ketika tidak ada manfaat ekonomis di (b) when no future economic benefits are masa depan yang dapat diharapkan dari

expected from its use or disposal. penggunaan atau penjualan aset tersebut.

Aset takberwujud

The Company’s intangible assets consist of perusahaan terdiri dari lisensi atas peranti

license for softwares and land rights which lunak dan hak atas tanah yang memiliki

have estimated useful lives of 5 years and 20 taksiran masa umur manfaat ekonomis

years, respectively.

masing-masing 5 dan 20 tahun.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (lanjutan)

POLICIES (continued)

q. Provisi

q. Provisions

Provisi diakui jika Perusahaan memiliki Provisions are recognized when the Company kewajiban kini (baik secara hukum maupun

has a present obligation (legal or constructive) bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa

where, as a result of a past event, it is masa lalu dimana ada kemungkinan bahwa

probable that an outflow of resources untuk

embodying economic benefits will be required diperlukan arus keluar sumber daya yang

to settle the obligation and a reliable estimate mengandung manfaat ekonomi dan total

can be made of the amount of the obligation. kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.

Provisi ditelaah pada setiap akhir periode Provisions are reviewed at the end of each pelaporan

reporting period and adjusted to reflect the mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak

current best estimate. If it is no longer probable lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber

that an outflow of resources embodying daya yang mengandung manfaat ekonomi

economic benefits will be required to settle the untuk menyelesaikan kewajiban tersebut,

obligation, the provision is reversed. provisi dibatalkan.

r. Sewa

r.

Leases

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan Effective January 1, 2012, the Company menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011),

adopted PSAK No. 30 (Revised 2011), “Sewa”. Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2011)

“Lease”. The adoption of PSAK No. 30 tidak memberikan dampak yang signifikan

(Revised 2011) did not have significant impact terhadap laporan keuangan Perusahaan.

on the Company’s financial statements.

The Company classifies leases based on the berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat

extent to which risks and rewards incidental to yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan

the ownership of a leased asset are vested berada pada lessor atau lessee, dan pada

upon the lessor or the lessee, and the substansi

substance of the transaction rather than the kontraknya, pada tanggal pengakuan awal.

form of the contract, at inception date.

Sewa Pembiayaan

Finance Lease

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa

A lease is classified as a finance lease if it pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan

transfers substantially all the risks and rewards secara substansial seluruh risiko dan manfaat

incidental to ownership of an asset. As of yang terkait dengan kepemilikan suatu aset.

December 31, 2012, 2011 and 2010, the Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan

Company does not have any finance lease 2010 Perusahaan tidak mempunyai transaksi

transaction.

sewa pembiayaan.

Sewa Operasi

Operating Lease

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa

A lease is classified as an operating lease if it operasi jika sewa tidak mengalihkan secara

does not transfer substantially all the risks and substansial seluruh risiko dan manfaat yang

rewards incidental to ownership of the leased terkait dengan kepemilikan aset. Dengan

asset. Accordingly, the lease payments made demikian, pembayaran sewa yang dilakukan

by the Company as a lessee are recognized as oleh Perusahaan sebagai lessee diakui

expense using the straight-line method over sebagai beban dengan metode garis lurus

the lease term.

(straight-line method) selama masa sewa.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI

USE OF JUDGMENTS, DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN

3. MANAGEMENT’S

ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan

The preparation of the Company’s financial mengharuskan

keuangan

Perusahaan

statements requires management to make pertimbangan,

judgments, estimates and assumptions that affect mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari

the reported amounts of revenues, expenses, pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan

assets and liabilities, and the disclosure of pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir

contingent liabilities, at the end of the reporting periode pelaporan.

period. Uncertainty about these assumptions and asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan

Ketidakpastian mengenai

estimates could result in outcomes in future periods penyesuaian material di periode yang akan datang

that require material adjustment to the carrying terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang

amounts of the assets or liabilities affected. terkait.

Pertimbangan

Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen The following judgments are made by management dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi

in the process of applying the Company’s Perusahaan yang memiliki pengaruh paling

accounting policies that have the most significant signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan

effects on the amounts recognized in the financial keuangan:

statements:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial Liabilities

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan The Company determines the classifications of liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan

certain assets and liabilities as financial assets and liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan

financial liabilities by judging if they meet the apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55

definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan

financial assets and financial liabilities are liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan

accounted for in accordance with the Company’s akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada

accounting policies disclosed in Note 2j. Catatan 2j.

Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables

Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika The Company evaluates specific accounts where it terdapat informasi adanya pelanggan yang tidak

has information that certain customers are unable dapat memenuhi kewajiban keuangannya.

to meet their financial obligations.

Dalam hal

In these cases, the Company uses judgment, mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi

tersebut,

Perusahaan

based on available facts and circumstances, yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada

including but not limited to, the length of its jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan

relationship with the customers and the customers’ status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan

current credit status based on any third-party credit kredit dari pihak ketiga (jika tersedia) dan faktor

reports (if available) and known market factors, to pasar yang telah diketahui, untuk mencatat

record specific allowance for impairment for cadangan penurunan nilai spesifik atas pelanggan

customers against amounts due to reduce the terhadap

receivable amounts that the Company expects to mengurangi total piutang yang diharapkan dapat

collect. These specific allowances for impairment diterima oleh Perusahaan. Cadangan penurunan

are re-evaluated and adjusted as additional nilai spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan

information received affects the amounts of jika

allowance for impairment of trade receivables. mempengaruhi total cadangan untuk penurunan

tambahan informasi

yang

diterima

Further details are disclosed in Note 5. nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.

Dokumen yang terkait

PERAN PERAWAT DALAM IMPLEMENTASI KOLABORATIF PEMBERIAN TERAPI INSULIN SEBAGAI TINDAKAN DALAM PENURUNAN KADAR GULA DALAM DARAH PADA KLIEN DENGAN HIPERGLIKEMI DI RUANG AIRLANGGA RSUD KANJURUHAN KEPANJEN TAHUN 2012

1 55 23

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK ETNIS RAKHINE DAN ROHINGYA DI MYANMAR TAHUN 2012

4 102 18

KAJIAN YURIDIS PENGAWASAN OLEH PANWASLU TERHADAP PELAKSANAAN PEMILUKADA DI KOTA MOJOKERTO MENURUT PERATURAN BAWASLU NO 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

1 68 95

Dampak konsensus Washington dan ratifikasi gats terhadap kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia studi kasus : undang- undang pendidikan tinggi no. 12 tahun 2012

0 66 212

Perilaku Konsumsi Serat pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Tahun 2012

21 162 166

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

kisi kisi un sma ma th 2012 2013

2 89 31

PENGARUH KONFLIK PEREBUTAN LAHAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA NIPAH KUNING KECAMATAN MESUJI KABUPATEN MESUJI LAMPUNG TAHUN 2012

9 59 54

Uji Efek Antibakteri Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa) Dalam Kapsul yang Dijual Bebas Selama Tahun 2012 di Kota Padang Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Secara In Vitro

0 7 5