Substitusi penggantian Elipsis penghilangan pelepasan Piranti Konjungsi kata sambung

 Pronomina demonstrasi yaitu pengacuan satual lingual yang dipakai untuk menunjuk. Biasanya menggunakan kata: ini, itu, kini, sekarang, saat ini, saat itu, di sini, di situ, di sana dan sebagainya. Contoh: a “Di sini saya dilahirkan. b Di rumah inilah saya dibesarkan,” kata Ani. Pronominal di sini pada kalimat a mengacu secara katafora terhadap antesedan rumah pada kalimat b.  Pronomina komparatif adalah deiktis yang menjadi bandingan bagi antasedennya. Kata-kata yang termasuk kategori pronominal komparatif antara lain: sama, persis, identik, serupa, segitu serupa, selain, berbeda, tidak beda jauh, dan sebagainya. Contoh: Dani mirip dengan Ali karena mereka bersaudara.

b. Substitusi penggantian

Penggantian adalah penyulihan suatu unsur wacana dengan unsur yang lain yang acuannya tetap sama, dalam hubungan antarbentuk kata, atau bentuk lain yang lebih besar daripada kata, seperti frasa atau klausa Halliday dan Hassan, 1979: 88; Quirk, 1985: 863. Secara umum, penggantian itu dapat berupa kata ganti orang, kata ganti tempat, dan kata ganti sesuatu hal. 1. Kata ganti orang merupakan kata yang dapat menggantikan nama orang atau beberapa orang. Contoh: Nurul mengikuti olimpiade matematika. Ia mewakili Kalimantan Selatan. 2. Kata ganti tempat adalah kata yang dapat menggantikan kata yang menunjuk pada tempat tertentu. Contoh: Kabupaten Paser merupakan penghasil minyak terbesar di Kalimantan Timur. Di sana banyak terdapat pabrik sawit sebagai alat untuk mengolah buah sawit menjadi minyak mentah. 3. Dalam pemakaian Bahasa untuk mempersingkat suatu ujaran yang panjang yang digunakan lagi, dapat dilakukan dengan menggunakan kata ganti hal. Sesuatu yang diuraikan dengan panjang lebar dapat digantikan dengan sebuah atau beberapa buah kata. Contoh: Pembukaan UUD 1945 dengan jelas menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara. Dengan demikian, Pancasila merupakan nilai dasar yang normatif terhadap seluruh penyelenggaraan negara Repubublik Indonesia. Kata demikian pada contoh di atas merupakan kata ganti hal yang menggantikan seluruh preposisi yang disebutkan sebelumnya.

c. Elipsis penghilangan pelepasan

Elipsis adalah proses penghilangan kata atau satuan-satuan kebahasaan lain. Elipsis juga merupakan penggantian unsur kosong zero, yaitu unsur yang sebenarnya ada tetapi sengaja dihilangkan atau disembunyikan. Contoh: Tuhan selalu memberikan kekuatan, ketenangan, ketika saya menghadapi saat- saat yang menentukan dalam penyusunan skripsi ini. Saya mengucapkan terima kasih Tuhan.

d. Piranti Konjungsi kata sambung

Konjungsi termasuk salah satu jenis kata yang digunakan untuk menghubungkan kalimat. Piranti konjungsi dalam bahasa Indonesia dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut. a. Piranti urutan waktu Proposisi-proposisi yang menunjukkan tahapan-tahapan seperti awal, pelaksanaan, dan penyelesaian dapat disusun dengan menggunakan urutan waktu. Berikut ini beberapa konjungsi urutan waktu. Setelah itu, sebelum itu, sesudah itu, lalu, kemudian, akhirnya, waktu itu, sejak itu dan ketika itu. Contoh: Ani memberikan sambutan di Kantor Walikota Balikpapan. Setelah itu dia akan berkunjung ke Pulau Kumala. b. Piranti Pilihan Untuk menyatakan dua proposisi berurutan yang menunjukan hubungan pilihan. Contoh: Pergi ke Pasar Lama atau ke Pasar Baru. c. Piranti Alahan Hubungan alahan antara dua proposisi dihubungkan dengan frasa-frasa seperti meskipun demikian, meskipun begitu, kedatipun demikian, kedatipun begitu, biarpun demikian, dan biarpun begitu. Contoh: Rumi tetap pergi ke Kampus, meskipun hujan. d. Piranti Parafrase Parafrase merupakan suatu ungkapan lain yang lebih mudah dimengerti. Contoh: Perlu juga diperhatikan bahwa sejumlah teori dan pendekatan yang ada tersebut, bagi pembaca justru saling melengkapi. Dengan kata lain, apabila tujuan pembaca ingin memahami keseluruhan aspek dalam karya satra, tidak mungkin mereka hanya memiliki satu pendekatan. e. Piranti Ketidaserasian Ketidakserasian itu pada umumnya ditandai dengan perbedaan proposisi yang terkandung di dalamnya, bahkan sampai pada pertentangan. Contoh: Nyasar di Martapura, padahal saya sudah melihat penunjuk jalan. f. Piranti Serasian Piranti keserasian digunakan apabila dua buah ide atau proposisi itu menunjukkan hubungan yang selaras atau sama. Contoh: Nia sangat dermawan, demikian juga dengan ibunya. g. Piranti Tambahan Aditif Piranti Tambahan berguna untuk menghubungkan bagian yang bersifat menambahkan informasi dan pada umumnya digunakan untuk merangkaikan dua proposisi atau lebih. Piranti konjungsi tambahan antara lain: pula, juga, selanjutnya, dan, di samping itu, tambahan lagi, dan selain itu. Contoh: Masukkan kentang dan wortel, selanjutnya beri garam dan gula secukupnya. Selain itu, kita juga bisa menambahkan brokoli dan jagung manis. h. Piranti Pertentangan Kontras Piranti ini digunakan untuk menghubungkan proposisi yang bertentangan atau kontras dengan bagian lain. Piranti yang biasa digunakan misalnya akan tetapi, sebaliknya, namun, dsb. Contoh: Perkembangan kognitif anak sudah baik. Namun, harus tetap berlatih agar tidak terjadi penurunan. Diky sangat nakal, tetapi ia pintar. i. Piranti Perbandingan Komparatif Piranti ini digunakan untuk menunjukkan dua proposisi yang menunjukkan perbandingan. Untuk mengatakan hubungan secara eksplisit sering digunakan kata penghubung antara lain: sama halnya, berbeda dengan itu, seperti, dalam hal seperti itu, serupa dengan itu, dan sejalan dengan itu. Contoh: Pantun, puisi asli Indonesia, berbeda dengan syair. Pantun mempunyai dua bagian setiap bait, yaitu bagian sampiran dan isi. Sampiran terdapat dua baris pertama, sedangkan isinya terkandung pada dua baris terakhir. j. Piranti Sebab-akibat Sebab dan akibat merupakan dua kondisi yang berhubungan. Hubungan sebab-akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan sebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Contoh: Karena sering membuang sampah ke Sungai akibatnya rumah warga di sepanjang Jl. Yos Sudarso terendam banjir. k. Piranti Harapan Optatif Hubungan optatif terjadi apabila ada ide atau proposisi yang mengandung suatu harapan atau doa. Contoh: - Mudah-mudahan kejadian seperti itu tidak terulang kembali. - Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. l. Piranti Ringkasan dan Simpulan Piranti tersebut berguna untuk mengantarkan ringkasan dari bagian yang berisi uraian. Contoh: Demikianlah beberapa informasi memngenai manfaat buah apel bagi kesehatan yang telah saya sampaikan pada artikel ini. Jadi, mulai sekarang sering-seringlah mengkonsumsi buah apel. m. Piranti Misalan atau Contohan Contohan atau misalan itu berfungsi untuk memperjelas suatu uraian, khususnya uraian yang bersifat abstrak. Biasanya, kata yang digunakan adalah contohnya, misalnya, umpanya, dsb. Contoh: Kata ganti orang pertama tunggal. Contohnya hamba, saya, beta, aku, daku, dan sebagainya. n. Piranti Keragu-raguan Dubitatif Piranti tersebut digunakan untuk mengantarkan bagian yang masih menimbulkan keraguan. Kata yang digunakan adalah jangan-jangan, barangkali, mungkin, kemungkinan besar, dan sebagainya. Contoh: Mungkin dia sedang sedih. o. Piranti Konsesi: memang, tentu saja Dalam memberikan penjelasan, adakalanya, pengirim pesan mengakui sesuatu kelemahan atau kekurangan yang terjadi di luar jalur yang dibicarakan. Pengakuan itu dapat dinyatakan dengan kata memang atau tentu saja. Contoh: Memang benar dia pintar. p. Piranti Tegasan Proposisi yang telah disebutkan perlu ditegaskan lagi agar dapat segera dipahami dan di resapi. Contoh: Untuk makan sehari-hari saja susah apalagi untuk membeli rumah. q. Piranti Jelasan Piranti ini digunakan untuk memberikan penjelasan yang berupa proposisi pikiran, perasaan, peristiwa, keadaan, dan sesuatu hal lanjutan. Contoh: Yang dimaksud braille adalah sistem tulisan dan cetakan untuk orang buta.

2. Piranti Kohesi Leksikal