Profil PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Perkebunan Goalpara

4.2. Profil PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Perkebunan Goalpara

4.2.1. Sejarah Singkat

Sejak tahun 1908 sampai 1941 perkebunan Goalpara dikelola oleh pemerintah Belanda dibawah pengelolaan Cultuur Maatshappij NIL. MIJ. Tiedeman Van Kerchem dan sejak tahun 1942-1945 dikuasai Jepang.

Setelah proklamasi kemerdekaan, pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah Indonesia sampai adanya agresi militer Belanda pada tahun 1948. Sejak nasionalisasi tahun 1958 perkebunan Goalpara menjadi salah satu kebun dalam pengelolaan Pusat Perkebunan Negara (PPN) yang berkantor pusat di Jln. Cikapundung Barat No. 1 Bandung.

Pada tahun 1968, PPN berubah nama menjadi Aneka Tanaman (Antan). Gabungan dari Antan VII, VIII, sebagian Karet XI dan Karet XII menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) XII, dan selanjutnya berubah lagi menjadi PT. Perkebunan XII. Pada tahun 1982, Perkebunan Bunga Melur bergabung dengan Perkebunan Goalpara.

Pada bulan Mei 1994, PT. Perkebunan XI, XII dan XIII digabung menjadi PT. Perkebunan Nusantara Grup Jawa Barat. Dan pada bulan Mei 1996 sesuai akta notaris Sri Rahayu H. Prasetyo, SH dirubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara VIII yang berkantor pusat di Jln. Sindang Sirna No. 4 Bandung.

4.2.2. Keadaan Geografis

Perkebunan Goalpara merupakan salah satu kebun dibawah naungan PT. Perkebunan Nusantara VIII, terletak 96 km dari kantor pusat di Bandung kearah barat. Kantor Kebun Goalpara berada di Desa Cisarua Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Berada pada ketinggian 1050-1100 m dpl, pada garis

lintang 06’517’7,8 LS serta garis bujur 105’57’47,8 BB. Iklim Kebun Goalpara berdasarkan curah hujan selama tahun 2007 termasuk tipe curah hujan B menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson dengan curah hujan rata-rata 2895,7 mm/tahun dan HH 213 hari, dengan kelembaban rata-rata berkisar antara 72%- 76% dengan temperatur maksimum berkisar antara 25-30°C dan umumnya landai sampai bergelombang dan berbukit.

4.2.3. Kapasitas, Produksi dan Produktivitas Teh, Kina, dan Tanaman Pendukung Lainnya

Produk yang dihasilkan adalah Teh Hitam Orthodoks, dengan daya tampung pabrik sebanyak 35 ton per hari atau 8 ton teh kering jadi per hari. Produktivitasnya diharapkan terus meningkat dan kolonalisasi tanaman teh, peningkatan mutu, perbaikan sarana dan prasarana, sehingga areal TM teh seluas 1002,16 Ha menghasilkan produksi yang optimal dan target produksi teh pada tahun 2008 sebanyak 2,17 juta ton teh kering jadi. Komoditi lainnya adalah tanaman kina dengan target tahun 2008 sebanyak 152.000 kg K3T.

Selain komoditi pokok, kebun goalpara juga ditunjang dengan berbagai tanaman lainnya seperti Tanaman Kepedulian Lingkungan (Takeling) seluas 65

Ha, Tanaman Reboisasi seluas 35,52 Ha dan Kebun Kayu Energi (KKE) seluas 40,87 Ha.

4.2.4. Sumber Daya Manusia

Manajemen Kebun Goalpara dipimpin seorang Administratur yang dibantu oleh karyawan pimpinan dengan golongan IIIA s/d IVD yaitu :

 1 orang Sinder Kepala  6 orang Sinder Afdeling (kebun)  3 orang Sinder bagian Pabrik, Teknik dan TUK  123 orang karyawan golongan IB s/d IID  467 orang karyawan golongan IA  1110 orang karyawan lepas

4.2.5. Unit Kerja Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Perkebunan Goalpara memiliki

7 (tujuh) area/unit kerja, yaitu :

2. Kantor induk

3. Bagian Afdeling (kebun), terdiri atas 6 buah kebun :

a. Goalpara I

b. Goalpara II

c. Goalpara III

d. Goalpara IV

e. Bunga Melur I e. Bunga Melur I

4. Bagian Pengolahan (pabrik), terdiri atas 6 unit kerja :

a. Unit Kerja Pelayuan/Meber dan Turun Layu

b. Unit Kerja Penggilingan

c. Unit Kerja Fermentasi (Oksidasi Enzimatis)

d. Unit Kerja HE (Heat Exchange) dan Pengeringan/Belong

e. Unit Kerja Sortasi

f. Unit Kerja Pengepakan (A, B dan C)

5. Bagian Teknik

6. Bagian Bengkel

7. Bagian Diesel

8. Gudang

4.2.6. Aktivitas Organisasi

Selain organisasi resmi seperti Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN), Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu (IKBI), Himpunan Putra-putri Perkebunan (HP2BUN), dan Persatuan Purnakarya Perkebunan Republik Indonesia (P3RI), terdapat Lembaga Amil Zakat (LAZ) Assa’adah Kebun Goalpara yang kiprahnya sangat positif dirasakan oleh masyarakat kebun dan masyarakat sekitar, diantaranya ada bantuan dana beasiswa bagi anak yatim, orang jompo, bantuan sosial-keagamaan dan bantuan musibah. Pada bulan Agustus 2007, LAZ Assa’adah membentuk kelompok pengembangan usaha Ternak Sapi Perah “Ta’awun” yang beranggotakan sebanyak 40 peternak serta 20 petani pakan Selain organisasi resmi seperti Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN), Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu (IKBI), Himpunan Putra-putri Perkebunan (HP2BUN), dan Persatuan Purnakarya Perkebunan Republik Indonesia (P3RI), terdapat Lembaga Amil Zakat (LAZ) Assa’adah Kebun Goalpara yang kiprahnya sangat positif dirasakan oleh masyarakat kebun dan masyarakat sekitar, diantaranya ada bantuan dana beasiswa bagi anak yatim, orang jompo, bantuan sosial-keagamaan dan bantuan musibah. Pada bulan Agustus 2007, LAZ Assa’adah membentuk kelompok pengembangan usaha Ternak Sapi Perah “Ta’awun” yang beranggotakan sebanyak 40 peternak serta 20 petani pakan

Selain itu, pada bulan April 2008 seksi pengembangan usaha SP-BUN dan Kopkar Gunung Gede telah membentuk Goalpara Rabbit yang beranggotakan sebanyak 114 orang dengan jumlah peternak kelinci sebanyak 570 peternak, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan SP-BUN dan Kopkar Gunung Gede. Manajemen kebun giat menghimbau karyawan untuk mengembangkan diri dengan usaha produktif seperti :

1. Poktan Goalpara Hijau membuat penyediaan bibit kayu-kayuan dan buah-buahan

2. Poktan Wanita Tani dengan tanaman bunga hiasnya

3. Poktan Gede Pangrango dengan jumlah anggota sebanyak 27 petani pakan ternak/hijauan makanan ternak (HMT) seluas ± 40 Ha

4. Gapoktan Goalpara Farm di Bungamelur dengan kegiatan tanaman jagung seluas ± 120 Ha

Kesemua kelompok tani tersebut diatas tergabung dalam Gapoktan Goalpara Peduli yang diharapkan dapat menumbuh kembangkan perekonomian serta penambahan pendapatan bagi karyawan dengan konsep pengembangan agribisnis yang berwawasan lingkungan.

4.2.7. Karakteristik Mutu Produk

Pabrik teh Goalpara sejak bulan Juli 2001 telah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9002 versi 1994. Dengan berkembangnya sistem manajemen mutu, sejak bulan April 2003 telah merevisi Sistem Manajemen Mutu dari ISO 9002 versi 1994 menjadi ISO 9001:2000 dari SGS. Kepercayaan pembeli terhadap produk teh jadi Kebun Goalpara harus tetap dijaga. Untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional, pabrik teh Goalpara memiliki karakteristik sendiri dengan rasa dan aroma yang khas, kenampakan yang hitam sehingga diminati pembeli.