Riva’atul Adaniah Wahab

Buletin Pos dan Telekomunikasi, Vol.11 No.3 September 2013 : 173-188

parameter QoE untuk layanan MMS disajikan melalui Tabel 6 berikut ini.

T ABEL ENILAIAN PARAMETER QOE LAYANAN “MMS” 6. P

Grafik 18. Rata-rata jumlah MMS dalam sehari (sumber: data diolah)

Sumber : data diolah Grafik 18 memberikan informasi bahwa dominan responden rata-rata hanya mengirimkan tidak lebih dari 3 kali

Hasil skoring penilaian yang diberikan oleh responden MMS dalam sehari. Biaya atau penggunaan pulsa yang terhadap kualitas layanan MMS dapat dihitung sebagai cenderung lebih besar karena tidak hanya mengakses teks berikut:

tetapi juga format data lainnya seperti suara atau gambar

QoE MMS = dapat menjadi salah satu pertimbangan untuk menggunakan

jenis layanan ini.

Hasil perhitungan terhadap kualitas MMS tersebut

5. Komunikasi Data/Internet

menunjukkan bahwa bagi responden yang biasa menggunakan MMS, kualitas layanan yang dirasakan dapat dikategorikan

Komunikasi data atau biasanya dilakukan dengan “Baik” dengan persentase mencapai 72%. Lebih lanjut,

menggunakan jaringan Internet digunakan oleh 93 responden berdasarkan penilaian QoE pada Tabel 6, juga dapat diketahui atau 77,5% responden penelitian. Lebih lanjut, data yang bahwa parameter MMS dengan nilai QoE paling tinggi adalah

diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dominan image corruption dan paling rendah adalah blockiness

responden biasanya menggunakan layanan komunikasi (pending). Meskipun proses pengiriman MMS sama dengan data/Internet pada rentang waktu 18.00 – 24.00. Meskipun SMS yaitu dalam mode store and forward, namun layanan ini Indonesia tercatat sebagai pengguna Internet terbanyak ke-4

menggunakan kanal trafik yaitu kanal yang membawa sinyal, di Asia pada tahun 2012, namun penggunaan komunikasi misalnya audio. Dengan layanan MMS, pesan gambar

data/Internet dalam penelitian ini hanya menduduki posisi berwarna dikombinasikan dengan suara dan penjelasan berupa

ketiga dari 5 jenis layanan telekomunikasi seluler yang teks sehingga lebih dinamis dapat dinikmati pengguna

disediakan oleh operator seluler setelah SMS dan panggilan (Andrianto & Hakim, 2011, hal. 132). Adapun waktu dengan suara. Kondisi ini dapat dikaitkan dengan perlunya kualitas layanan MMS yang paling baik menurut responden

ketersediaan jenis ponsel pintar atau smartphone yang dapat dapat dilihat berdasarkan Grafik 17 berikut ini.

mengakomodir penggunaan jenis layanan ini dan biaya yang diperlukan untuk mengakses juga menjadi faktor penentu penggunaan layanan. Kompleksitas jenis data yang dikirim maupun diakses pada saat menggunakan layanan komunikasi data/Internet berdampak pada banyaknya parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan komunikasi data/Internet. Adapun hasil penilaian QoE masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe terhadap layanan komunikasi data/Internet yang mereka gunakan dapat diuraikan sebagai

berikut:

Grafik 17. Waktu dengan kualitas MMS paling baik (sumber: data diolah)

T ABEL

ENILAIAN PARAM 7. P ETER QOE LAYANAN “KOMUNIKASI DATA/INTERNET”

Sama halnya dengan hasil penelitian terhadap layanan pesan lainnya yaitu SMS, berdasarkan data Grafik 17, menurut responden kualitas layanan MMS sepanjang hari sama saja (7 orang). Tidak ada perbedaan signifikan rentang waktu penggunaan tertentu dimana layanan telekomunikasi seluler MMS dirasakan lebih baik kualitasnya yang dapat mendorong pengguna cenderung mengirimkan MMS pada rentang waktu tersebut. Adapun distribusi rata-rata jumlah

MMS yang biasanya dikirim responden dalam sehari adalah Sumber : data diolah sebagai berikut:

yang diberikan tergolong “Cukup Baik” karena hanya dapat Hasil skoring penilaian yang diberikan oleh responden mencapai 57,5%. Jika dibandingkan dengan kualitas layanan terhadap kualitas layanan MMS dapat dihitung sebagai lainnya, kualitas layanan ini merupakan yang paling rendah. berikut: Hal ini dipengaruhi oleh kompleksitas jenis data yang QoE Komunikasi Data/Internet =

ditransmisikan maupun yang diterima oleh pelanggan. Oleh karena itu, operator seluler perlu memikirkan solusi untuk

dapat menyediakan kualitas layanan komunikasi data/Internet berdasarkan pengalaman responden selama menggunakan

Hasil perhitungan

kepada pengguna.

layanan komunikasi data/Internet, menurut mereka kualitas

Analisis Quality of Experience Layanan Telekomunikasi Seluler Masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe (Riva’atul Adaniah Wahab) Dari 7 (tujuh) parameter QoE komunikasi data/Internet

besar dapat terpenuhi. Melalui Grafik 20, dapat dilihat yang diukur dalam penelitian ini, hasil menunjukkan bahwa

frekuensi penggunaan layanan komunikasi data/Internet parameter upload time atau lebih dikenal dengan kecepatan responden dalam sehari. upstream memberikan hasil penilaian QoE yang paling kecil. Lambatnya proses upload dapat disebabkan kecepatan transfer data yang rendah atau dapat pula disebabkan oleh kelas koneksi yang rendah (GPRS, 3G, dan sebagainya). Adapun parameter dengan hasil penilaian paling tinggi adalah terkait blockiness yaitu kesuksesan dalam pengiriman data ke tujuan. Adapun distribusi hasil penelitian yang menunjukkan waktu dengan kualitas layanan komunikasi data/Internet paling baik menurut responden adalah berikut ini.

Grafik 20. Rata-rata penggunaan komunikasi data/Internet dalam sehari (sumber: data diolah)

Grafik 20 memberikan informasi bahwa dominan responden rata-rata hanya mengakses layanan komunikasi data/Internet tidak lebih dari 3 kali setiap harinya. Adapun distribusi aktivitas yang biasanya dilakukan oleh responden dengan menggunakan layanan tersebut dapat dilihat melalui grafik 21.

Hasil penelitian yang disajikan melalui Grafik 21 Grafik 19. Waktu dengan kualitas komunikasi data/Internet paling

baik(sumber: data diolah) menunjukkan bahwa 3 aktivitas dengan jumlah responden

yang menjawab “Ya” terbanyak adalah jejaring sosial (91,4% Berbeda dengan layanan call dan pesan, menurut

atau 85 orang), aktivitas belajar (41,9% atau 39 orang), dan responden rentang waktu dengan kualitas layanan paling baik

kelompok aktivitas percakapan yaitu instant messanging, khusus untuk komunikasi data/Internet adalah pada pukul chatting , BBM (20,4% atau 19 orang). Lebih lanjut, hasil

00.00 – 06.00. Kompleksitas format data yang diakses dengan penelitian menunjukkan bahwa tiga teratas aktivitas yang menggunakan layanan ini memang sangat bervariasi.

paling sering dilakukan responden berturut-turut dari tertinggi Penggunaan

ke terendah adalah jejaring sosial (75,3% atau 70 orang), dibandingkan dengan jenis layanan lainnya. Pukul 00.00 –

kapasitas

kanal jaringan

lebih

banyak

aktivitas belajar (11,8% atau 11 orang), dan kelompok

06.00 yang banyak dipilih masyarakat sebagai waktu istirahat percakapan (instant messanging, chatting, BBM) serta online (tidur) berimplikasi pada menurunnya penggunaan kanal.

newspaper/e-book (masing-masing 3,2% atau 3 orang). Dengan demikian penggunaan kapasitas kanal yang lebih

Grafik 21. Aktivitas penggunaan layanan komunikasi data/Internet (sumber : data diolah)

Buletin Pos dan Telekomunikasi, Vol.11 No.3 September 2013 : 173-188

Adapun format yang biasa diakses menggunakan layanan berkomunikasi. Sepanjang jam kerja atau sekolah, orang- telekomunikasi ini yaitu:

orang biasa disibukkan dan fokus dengan pekerjaannya atau pelajarannya. Sehingga kebutuhan berkomunikasi dapat dengan santai dilakukan di luar jam tersebut. Komunikasi yang dilakukan dalam keadaan santai selain dapat memenuhi kebutuhan informasi, juga dapat berfungsi sebagai hiburan atau penghilang rasa lelah yang diperoleh setelah seharian bekerja atau beraktivitas, apalagi jika dilakukan dengan teman-teman dekat atau keluarga. Namun, lebih lanjut dalam penelitian Achmad, dkk menyebutkan bahwa trafik suara dan SMS pada jam 08.00 – 22.00 merupakan puncak tertingginya trafik (Achmad, Ilham, & Baharuddin, 2013, hal. 5). Hasil ini

Grafik 22. Format data yang diakses pengguna layanan komunikasi menunjukkan bahwa masyarakat akan tetap menggunakan data/Internet (sumber: data diolah)

layanan meskipun dengan kualitas yang rendah. Meski Grafik 22 menunjukkan format data yang biasa diakses

demikian tentu saja akan berdampak pada pengalaman oleh pengguna. Lebih lanjut, data yang diperoleh dari hasil

penggunaan layanan yang ikut menurun (QoE rendah). penelitian menunjukkan bahwa diantara berbagai format data

Monitoring dan prediksi trafik dapat menjadi salah satu tersebut, gambar merupakan format data yang paling sering

solusi dalam peningkatan kualitas layanan telekomunikasi diakses oleh pengguna di Kabupaten Kepulauan Sangihe yaitu

seluler. Menurut Klevecka Irina dalam penelitiannya sebanyak 57% atau 53 orang dari total responden yang biasa

Forecasting Network Traffic: A Comparison of A Neural menggunakan layanan komunikasi data/Internet.

Networks and Linear Models, prediksi akurat dan handal akan dapat mendukung perencanaan kapasitas yang baik dalam

6. Layanan, Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan sebuah jaringan komunikasi. Kondisi tersebut akan dapat Telekomunikasi Seluler

mempengaruhi tingkat QoS yang berdampak pada QoE Performansi

layanan oleh masyarakat (Achmad, Ilham, & Baharuddin, ditawarkan kepada masyarakat terkadang tidak sesuai dengan

harapan masyarakat. Banyak faktor yang mempengaruhi Telah disebutkan sebelumnya bahwa kepuasan yang kualitas layanan tersebut. Kapasitas sistem, beban trafik, dan

dirasakan pelanggan mempunyai konsekuensi perilaku berupa kualitas layanan memiliki korelasi tertentu yang dapat

komplai dan loyalitas pelanggan. Kepuasan konsumen digambarkan sebagai berikut:

merupakan darah kehidupan perusahaan, sehingga kepuasan pelanggan merupakan salah satu elemen penting dalam peningkatan kinerja pemasaran dalam suatu perusahaan atau organisasi (Wijayanti, 2008, hal. 39-40).

T ABEL

ERNYATAAN KEPUASAAN PENGGUNA TERHADAP 8. P LAYANAN TELEKOMUNIKASI SELULER

Gambar 2. Hubungan kapasitas, beban trafik, dan kualitas layanan telekomunikasi seluler (Sukiswo, 2013, hal. 7)

Ketiga faktor tersebut akhirnya juga dapat mempengaruhi Sumber : data diolah Berdasarkan Tabel 8, dapat dilihat bahwa perbedaan antara

QoE masyarakat pada rentang waktu pelayanan tertentu. Hasil jumlah responden yang puas dan tidak puas terhadap kualitas penelitian menunjukkan bahwa menurut responden, waktu layanan telekomunikasi seluler yang ada di Kabupaten akses untuk memperoleh kualitas kelima layanan yang paling Kepulauan Sangihe tidak terlalu jauh berbeda. Penggunaan baik bervariasi. Untuk jenis layanan panggilan (suara dan layanan pada waktu peak time turut mempengaruhi kepuasan video) waktu layanan yang paling baik adalah 06.00 – 12.00, pelanggan terhadap kualitas layanan. Namun operator seluler

untuk layanan pesan (SMS dan MMS) adalah sama sepanjang tidak dapat memaksa atau mengatur pengguna mengenai hari, sedangkan untuk layanan data (konikasi data/Internet)

waktu yang tepat untuk menggunakan layanan termasuk jenis adalah 00.00-06.00. Hasil penelitian yang dilakukan oleh layanan yang sering digunakan, karena hal tersebut Achmad, dkk terhadap trafik suara dan SMS PT. Telkomsel merupakan hak pribadi konsumen. Yang dapat dilakukan oleh memberikan hasil bahwa trafik suara maupun SMS minimum

berupaya melakukan terjadi dini hari yaitu pada pukul 03.00 – 05.00 pagi. Hasil ini peningkatan performansi layanan dengan berdasarkan data menunjukkan bahwa untuk dapat mengakses suara dan teks atau kecenderungan penggunaan oleh konsumen, misalnya

operator

adalah dengan

terus

secara bersamaan dengan kualtitas yang baik adalah sangat kecenderungan jenis layanan yang digunakan atau waktu mungkin dilakukan pada rentang waktu tersebut. Meski telah

penggunaan layanan.

ada pengalaman dan pengetahuan atas waktu tersebut, namun

mereka tetap memilih rata-rata menggunakan layanan pada

pukul 18.00 – 24.00 yaitu saat dimana masyarakat dapat

bersantai setelah jam kantor atau jam sekolah. Waktu santai

setelah jam kerja atau jam pulang sekolah merupakan waktu

yang banyak digunakan

oleh

masyarakat

untuk

Analisis Quality of Experience Layanan Telekomunikasi Seluler Masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe (Riva’atul Adaniah Wahab) T ABEL

ERNYATAAN LOYALITAS PENGGUNA TERHADAP 9. P layanan telekomunikasi seluler berkualitas baik khususnya di LAYANAN TELEKOMUNIKASI SELULER daerah perbatasan, pengembangan masyarakat menuju

Masyarakat Informasi Indonesia, bukan lagi impian tetapi secara pasti dapat diwujudkan.

V. K ESIMPULAN DAN R EKOMENDASI Sumber : data diolah

Hasil penelitian tentang loyalitas pengguna yang disajikan

A. Kesimpulan

melalui Tabel 9 jika dibandingkan dengan hasil pada Tabel 8 Adapun kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan analisa menunjukkan kontradiksi. Meskipun banyak pengguna yang

hasil penelitian adalah sebagai berikut: merasa tidak puas dengan kualitas jaringan, namun mereka

1. Hasil penilaian QoE dari 5 aspek yang diukur tetap

menunjukkan bahwa kualitas layanan telekomunikasi telekomunikasi dari operator yang saat ini digunakan. Kondisi

seluler berdasarkan hasil penilaian pengguna adalah ini didasari minimnya operator seluler di Kabupaten

berada pada kategori “Baik” untuk panggilan suara, Kepulauan Sangihe yang secara tidak langsung memaksa

panggilan video, SMS, dan MMS. Sedangkan komunikasi konsumen untuk tetap menggunakan layanan meskipun

data/Internet yang melibatkan jenis data yang kompleks haknya sebagai konsumen tidak terpenuhi yaitu memperoleh

dalam proses komunikasinya masih dinilai “Cukup Baik” kualitas layanan yang baik. Tidak adanya alternatif operator

oleh pengguna.

yang dapat menyediakan kualitas yang lebih baik,

2. Secara umum parameter yang masih dinilai kurang berimplikasi tidak adanya pilihan lain bagi pengguna. Mereka

performansinya oleh pengguna adalah terkait dengan lebih memilih menggunakan layanan dengan kualitas yang

service failure (dropped call), service non-access (blocked rendah dibanding tidak menggunakan layanan sama sekali

call ), blockiness (pending), dan upload time. Parameter- karena

parameter tersebut pada umumnya terkait dengan Keberlanjutan akses informasi memang dapat diwujudkan,

adanya desakan

kebutuhan

berkomunikasi.

kapasitas kanal jaringan yang ditentukan oleh operator namun tidak didukung dengan kualitas layanan yang baik

seluler.

dimana dapat memungkinkan terjadinya distribusi informasi

3. Infrastruktur layanan telekomunikasi seluler yang ada di yang lambat dan memuat konten yang keliru (salah).

Kabupaten Kepulauan Sangihe sangat minim. Layanan Dalam kondisi ini, operator seluler juga harus tanggap

telekomunikasi seluler hanya disediakan oleh tiga operator untuk segera memenuhi hak konsumen dan tidak selalu

yaitu Telkom, Telkomsel, dan Indosat. Adapun operator terfokus pada keuntungan bisnis atau peluang bisnis.

yang memiliki pengguna yang paling banyak adalah Pemerintah juga harus tanggap dalam menangani kondisi

Telkomsel. Namun kepercayaan yang diberikan oleh tersebut. Kerjasama operator seluler dan pemerintah untuk

pelanggan masih belum memadai sehingga beberapa memperhatikan pemenuhan kebutuhan yang dibarengi dengan

pelanggan masih merasa tidak puas dengan kualitas pemenuhan hak konsumen terutama untuk pengguna di daerah

layanan telekomunikasi yang selama ini mereka gunakan. perbatasan seperti Kabupaten Kepulauan Sangihe sangat

Namun karena tidak adanya pilihan lain (minimnya penting. Dengan komunikasi yang lancar melalui tersedianya

5. Perlu penambahan infrastruktur telekomunikasi khususnya operator tertentu dengan kualitas yang paling baik diantara

4. pilihan), pelanggan tetap menggunakan layanan dari

di daerah perbatasan untuk memenuhi kebutuhan kualitas layanan operator yang ada.

komunikasi dan ketersediaan informasi masyarakat.

VI. U CAPAN T ERIMAKASIH Berdasarkan kesimpulan yang ada, dapat disampaikan

B. Rekomendasi

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Arsyad, S. Kom beberapa rekomendasi sebagai berikut:

dan Bahrawi, S. Kom., M.T yang telah membantu peneliti

1. Perlu adanya penambahan operator seluler sehingga dalam pengumpulan data lapangan. Terima kasih pula kepada masyarakat memiliki alternatif yang lebih banyak untuk BPPKI Manado yang telah memberikan kesempatan untuk digunakan. Banyaknya operator seluler akan membuka melaksakan penelitian ini serta Kepala BPPKI Manado yang

peluang menurunnya tingkat trafik jaringan sehingga telah mendukung pelaksanaan penelitian. kualitas layanan dapat meningkat dan hak konsumen dapat

terpenuhi.

D AFTAR P USTAKA

3GPP. (2009). Technical specification group services and system aspects: telekomunikasi seluler seperti peningkatan kapasitas kanal

2. Peningkatan performansi

infrastruktur

layanan

End-to-end multimedia services performance metrics. 3GPP. yang memungkinkan untuk menampung lebih banyak

Achmad, A. D., Ilham, A. A., & Baharuddin, M. (2013). Prediksi trafik pelanggan sehingga resiko terjadinya dropped call, komunikasi suara dan SMS pada jaringan GSM PT. Telkomsel menggunakan blocked call, dan upload time dapat ditingkatkan.

metode neural network backpropagation (BP). Makassar: Universitas Fajar.

3. Perlu adanya monitoring dan prediksi trafik secara berkala Andrianto, H., & Hakim, M. (2011). Realisasi sistem peringatan kebakaran oleh operator seluler sebagai evaluasi menuju peningkatan

melalui layanan SMS dan MMS. Electrical Engineering Journal, 1(2), 131- kualitas layanan. 140.

4. Perlu peningkatan pengawasan dari pemerintah, dalam hal Bangku Sekolah. (2011). Pengertian mobilitas sosial dan jenis-jenis mobilitas sosial ini Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai . Retrieved September 7, 2013, from http://bangkusekolah- id.blogspot.com/2012/12/pengertian-mobilitas-sosial-dan-jenis.html leding sector telekomunikasi, terhadap kinerja layanan

operator seluler. BKPM. (2012, Mei 24). BKPM: Indonesia Investment Coordinating Board. Dipetik Mei 20, 2013, dari Profil daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe: Statistik

penduduk

menurut

jenis kelamin:

Buletin Pos dan Telekomunikasi, Vol.11 No.3 September 2013 : 173-188

http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/demografipendudukjkel.ph Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe. (n.d.). Selayang pandang. p?ia=7103&is=37

Retrieved Mei 20, 2013, from http://www.sangihekab.go.id/page/view/86 BPS Kabupaten Kepulauan Sangihe. (2011). Sangihe dalam angka 2011.

Piamrat, K., Ksentini, A., Viho, C., & Bonnin, J. (2008). QoE-aware Kabupaten Kepulauan Sangihe: BPS Kabupaten Kepulauan Sangihe.

admission control for multimedia applications in IEEE 802.11 wireless BPS Kabupaten Kepulauan Talaud. (2012). Kepulauan Talaud dalam angka

network. Vehicular Technology Conference, (pp. 1-5). 2008. 2012. Kabupaten Kepaulauan Talaud: BPS Kabupaten Kepulauan Talaud.

PT Telekomunikasi Indonesia. (2011). Laporan tahunan PT Telekomunikasi Chamid, C., Renosori, P., & Wulandari, P. T. (2012). Sosialisasi resiko

Indonesia, Tbk. Laporan Tahunan.

paparan merkuri pada kesehatan wanita di lingkungan Kampus Unisba. Puslitbang SDPPI. (2012). Standar kualitas layanan pada era konvergensi. Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sains, Teknologi, dan Kesehatan , 3,

Jakarta: Balitbang SDM-Kemkominfo.

pp. 307-314. Bandung. Sanjaya, I. (2012, Maret). Analisis perbandingan kualitas pengalaman dengan Hurriyati, R. (2008). Bauran pemasaran dan loyalitas konsumen (Kedua ed.).

standar kualitas layanan bagi pelanggan seluler. Buletin Pos dan Bandung: CV. Alfabeta.

Telekomunikasi, 10 (1), 23-50.

Mardiyani, E. (2009). Implementasi NAGIOS untuk merancang monitoring Sobirin, Wibowo, A., & Herman, A. Y. (2013). Pola dan model keruangan client jaringan komputer menggunakan SMS dan email. Jakarta: UIN Syarif

kualitas penerimaan sinyal telepon seluler di Kota Bukittinggi. Retrieved Hidayatullah.

April 16, 2013, from Departemen Geografi: Fakultas MIPA Universitas Melianta, E. A., Murtianta, B., & Febrianto, A. A. (2012). Analisis penyebab

http://geografi.ui.ac.id/portal/sivitas-geografi/dosen/makalah- blocking call dan dropped call pada hari raya Idul Fitri 2012 terhadap unjuk

Indonesia:

seminar/pola-dan-model-keruangan-kualitas-penerimaan-sinyal-telepon- kerja CDMA 2000-1X di PT. Telkomflexi Semarang. Salatiga-Jawa Tengah:

seluler-di-kota-bukittinggi/

Universitas Kristen Satya Wacana. Sukiswo. (2013). Rekayasa trafik: Konsep dasar trafik. Semarang. Menteri Komunikasi dan Informatika. (2013, April 10). Peraturan Menteri

Thompson, S. (1999, April 5). It's a wireless life. Journal of Marketing, Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2013:

XXXX (14).

Standar kualitas pelayanan jasa teleponi dasar pada jaringan bergerak seluler. Jakarta.

Tim Indikator TIK Indonesia. (2011). Indikator TIK Indonesia 2011. Jakarta: Puslitbang PPI-Kominfo.

Menteri Komunikasi dan Informatika. (2013, Januari 2). Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2013:

Usman, H., & Akbar, P. S. (2009). Metode penelitian sosial (2nd ed.). Jakarta: Penyediaan jasa perluasan jangkauan layanan telekomunikasi dan informatika

Bumi Aksara.

pada program kewajiban pelayanan universal. Jakarta. Walidainy, H., & Arif, T. Y. (2010, April). Analisa kegagalan call pada BTS Miniwatts Marketing Group. (2012, Juni 30). Asia Stats: Internet usage in

Flexi di PT. Telkom Kandatel Aceh. Jurnal Rekayasa Elektrika, 9(1), 1-8. Asia . Dipetik Januari 28, 2013, dari News & Reference Update Selular Online:

Wijayanti, A. (2008). Strategi meningkatkan loyalitas melalui kepuasan http://www.internetworldstats.com/stats3.htm

pelanggan (Studi kasus: Produk kartu seluler prabayar Mentari Indosat Murtianta, B., Febrianto, A. A., & Pratiwi, R. W. (2013, April). Analisis

wilayah Semarang). Semarang: Universitas Diponegoro. unjuk kerja multi band cell pada GSM dual band. Techne Jurnal Ilmiah

Yunarwanto, D., Yuniarinto, A., & Mustajab, M. (2010, Januari). Analisis Elektroteknika, 12 (1), 13-24.

posisi persaingan operator telepon seluler berdasarkan persepsi konsumen di Panji, A. (2013, Januari 25). Axis adopsi teknologi "Suara Jernih". Retrieved

Kota Malang. Wacana, 13(1), 100-115

http://tekno.kompas.com/read/2013/01/25/14534435/Axis.Adopsi.Teknologi. Suara.Jernih

Dokumen yang terkait

Strategi Implementasi Kebijakan Publik dalam Mendorong Percepatan Pengembangan Pengguna Internet Public Policy Implementation Strategy in Encouraging Acceleration of Internet Users Development

0 2 12

Deskripsi Kualitas Layanan Jasa Akses Internet di Indonesia dari Sudut Pandang Penyelenggara Description of Internet Quality of Services (Qos) in Indonesia From the Providers’ Point of View

0 1 10

Studi Perkembangan dan Kondisi Satelit Indonesia The Study of Development and Condition of Indonesian Satellites

1 1 16

Pengukuran Kualitas Layanan Pengujian Perangkat di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi Service Quality Measurement of Device Sertification in The Center of Telecommunication Device Sertification Center

0 0 12

Persepsi dan Harapan Pengguna terhadap Kualitas Layanan Data pada Smartphone di Jakarta User Perception and Expectation on Smartphone Data Service Quality in Jakarta

0 0 16

Analisis Migrasi Radio Trunking Analog ke Radio Trunking Digital di Indonesia The Analysis of Migrating Analog Trunked Radio to Digital Trunked Radio in Indonesia

0 1 18

Analisis Kualitas Layanan Perizinan Spektrum Frekuensi Radio Siaran Dengan Metode Importance Performance Analysis (IPA) Analysis of Quality of Service Radio Broadcast Frequency Spectrum Licensing Methods Importance Performance Analysis (IPA)

0 0 12

Studi Kesiapan Direktorat Standardisasi Dalam Menerapkan SNI ISOIEC 17065 Study of The Directorate of Standardization Readiness in Implementing SNI ISOIEC 17065

0 0 12

Kualitas Pelayanan Internal Direktorat Jenderal Sumber Daya Dan Perangkat Pos Dan Informatika Internal Service Quality Of Directorate General Of Resources And Equipment Of Post And Informatics

0 0 14

Studi Pemanfaatan Digital Dividend Untuk Layanan Long Term Evolution (LTE) Study Of Digital Dividend Usage For Long Term Evolution (LTE) Service

0 0 20