1. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
2. Program Pengembangan Air Minum
3.3 .
Telaahan Renstra Kementerian Lembaga dan Renstra Provinsi Jawa Timur
3.3.1. Telaahan Renstra Ditjend Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum 3.3.1.1
Visi Ditjend Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum “TERWUJUDNYA PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN
YANG LAYAK, PRODUKTIF, BERDAYA SAING DAN BERKELANJUTAN”.
Adapun makna dari visi tersebut adalah:
- Layak, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang
mempunyai persyaratan kecukupan prasarana dan sarana permukiman sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal sebagai
tempat bermukim warga perkotaan dan perdesaan.
- Produktif, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang dapat
menghidupkan kegiatan perekonomian di lingkungan permukiman.
- Berdaya saing, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang
dapat menonjolkan kualitas lingkungan permukimannya dengan baik dan mampu bersaing sebagai lingkungan permukiman yang
menarik untuk warganya.
- Berkelanjutan, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang
asri, nyaman dan aman sebagai tempat bermukim warganya untuk jangka panjang.
3.3.1.2 Misi Ditjend Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum
Misi Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun 2010 – 2014 adalah:
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
71
Misi 1 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan untuk mewujudkan permukiman yang
layak, berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif, berdaya saing dan berkelanjutan dalam rangka pengembangan
wilayah. Misi 2 : Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan
kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur
permukiman termasuk pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasinya.
Misi 3 : Melaksanakan pembinaan dalam penataan kawasan serta pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang
memenuhi standar keandalan bangunan gedung. Misi 4 : Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan
kumuh nelayan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau kecil terluar dan daerah tertinggal termasuk
penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin. Misi 5 : Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif
dan SDM yang profesional dengan menerapkan prinsip good governance.
3.3.1.3 Tujuan dan Sasaran
Sebagai penjabaran atas visi Kementerian Pekerjaan Umum, maka tujuan yang akan dicapai oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya
dalam periode lima tahun ke depan meliputi: 1. Meningkatkan kualitas perencanaan, pengembangan, dan
pengendalian permukiman demi perwujudan pembangunan yang berkelanjutan termasuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
72
2.
Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan pelayanan infrastruktur bidang permukiman Cipta Karya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
.
3. Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, wilayah tertinggal dan penanganan kawasan rawan bencana untuk mengurangi
kesenjangan antar wilayah. Adapun sasaran berdasarkan 3 tiga tujuan Direktorat Jenderal
Cipta Karya yang akan dicapai beserta indikator kinerja outcome-nya
meliputi:
Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas perencanaan, pengembangan, dan pengendalian permukiman demi perwujudan pembangunan
yang berkelanjutan termasuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Sasaran :
1. Penyusunan NSPK bidang pengembangan permukiman. Indikator kinerja outcome:
a. Tersusunnya NSPK nasional bidang pengembangan permukiman sebanyak 5 produk.
b. Terselenggaranya pendampingan penyusunan NSPK daerah bidang pengembangan permukiman di 205 kabkota.
2. Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan SPPIP di daerah.
Indikator kinerja outcome: a. Tersusunnya Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
Perkotaan SPPIP di daerah di 207 kabkota.
3.
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas RPKPP di perkotaan dan perdesaan
. Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011-
2016
73
Indikator kinerja outcome: a. Tersusunnya Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman
Prioritas RPKPP Perkotaan dan Perdesaan di KabKota yang setara dengan 500 kawasan di 207 KabKota.
4. Pendampingan Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Kumuh di perkotaan.
Indikator kinerja outcome: a. Tersusunnya rencana tindak penanganan kawasan kumuh
perkotaan di KabKota di 207 kawasan. 5. Pembinaan kelembagaan organisasi dan SDM serta peningkatan
peran masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan permukiman.
Indikator kinerja outcome : a. Meningkatnya kemampuan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pengembangan permukiman sebanyak 60 produk.
6. Penyusunan NSPK bidang penataan bangunan dan lingkungan. Indikator kinerja outcome:
a. Termanfaatkannya produk pengaturan bidang
Penataan Bangunan dan Lingkungan PBL sebanyak 37 Paket. 7. Pendampingan penyusunan NSPK bidang penataan bangunan dan
lingkungan oleh Pemda. Indikator kinerja outcome:
a. Termanfaatkannya NSPK
bidang PBL oleh kabkota di 226 KabKota. b. Termanfaatkannya RTBL sebagai basis perencanaan pada
kabkota di 193 KabKota. c. Tersusunnya Rencana Induk Sistim Proteksi Kebakaran RISPK di
125 KabKota pada 155 kawasan.
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
74
d. Tersusunnya Rencana Tindak Sistem Ruang Terbuka Hijau RTH di 213 KabKota.
e. Tersusunnya Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Permukiman Tradisional dan Bersejarah sebanyak 160 kawasan.
8. Pembinaan Kelembagaan Penataan Bangunan dan Lingkungan Sosialisasi dan Diklat.
Indikator kinerja outcome: a.
Meningkatnya kualitas kabupatenkota dalam penyelenggaraan bangunan gedung di 33
provinsi. 9. Penyusunan NSPK dalam pengembangan pengelolaan sanitasi
lingkungan. Indikator kinerja outcome:
a. Termanfaatkannya produk pengaturan, NSPK pengelolaan air limbah, oleh Pemda di 25 KabKota.
b. Termanfaatkannya produk pengaturan, NSPK pengelolaan drainase, oleh Pemda di 20 KabKota.
10. Pendampingan penyusunan SSK yang berkaitan dengan pengelolaan sanitasi lingkungan oleh Pemda.
Indikator kinerja outcome: a. Termanfaatkannya hasil Bantek, Bintek dan pendampingan oleh
Pusat kepada Pemda untuk pengelolaan air limbah di 226 KabKota.
b. Termanfaatkannya hasil Bantek, Bimtek dan pendampingan oleh Pusat kepada Pemda untuk pengelolaan drainase di 50 KabKota.
11. Pembinaan Kelembagaan organisasi, SDM, peran masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelolaan sanitasi
lingkungan. Indikator kinerja outcome:
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
75
a. Meningkatnya kompetensi pengelola sanitasi lingkungan sebanyak 50 paket.
b. Meningkatnya kinerja pelayanan air limbah di 226 KabKota. c. Meningkatnya kinerja pelayanan drainase di 50 KabKota.
12. Penyusunan NSPK dalam pengembangan pengelolaan persampahan.
Indikator kinerja outcome: a. Termanfaatkannya produk pengaturan, NSPK, oleh Pemda di 30
KabupatenKota. 13. Pendampingan penyusunan SSK yang berkaitan dengan
pengelolaan persampahan. Indikator kinerja outcome:
a. Termanfaatkannya hasil Bantek, Bimtek dan pendampingan oleh pusat kepada Pemda untuk pengelolaan persampahan di 150
KabKota. 14. Pembinaan Kelembagaan organisasi, SDM, peran masyarakat
dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelolaan persampahan. Indikator kinerja outcome:
a. Meningkatnya kompetensi pengelola persampahan sebanyak 15 paket.
b. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan di 150 kegiatan.
c. Meningkatnya kinerja pelayanan persampahan di 15 KabKota. 15. Pengembangan NSPK bidang pengembangan SPAM.
Indikator kinerja outcome: a. Tersusunnya NSPK Air Minum sebanyak 22 buah.
b. Tersedianya NSPK air minum dalam Peraturan Daerah kabupatenkota sebanyak 100 KabKota.
16. Pendampingan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum kabupatenkota.
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
76
Indikator kinerja outcome: a. Tersedianya Rencana Induk SPAM kabupatenkota di 200
KabKota. 17. Peningkatan kapasitas kelembagaan termasuk Sumber Daya
Manusia dalam pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum SPAM.
Indikator kinerja outcome: a.
Adanya dukungan penuh stakeholder di KabKota dalam pengembangan SPAM di 100 KabKota.
b. Meningkatnya PDAM yang sehat sebanyak 185
PDAM. c.
Termanfaatkannya pengelola air minum non- PDAM yang mendapatkan manfaat pembinaan sebanyak 225 non-
PDAM. d.
Meningkatnya kinerja pelayanan air minum di 299 KabupatenKota.
18. Pembinaan dan pendampingan dalam rangka pembiayaan. Indikator kinerja outcome:
a. Tersedianya pra studi kelayakan KPS di 23 PDAM Kota. b. Terfasilitasinya PDAM yang melakukan investasi dari pinjaman
Bank di 107 PDAM. c. Tersedianya alternatif pembiayaan untuk pengembangan SPAM
sebanyak 9 laporan. 19. Adaptasi perubahan iklim.
Indikator kinerja outcome: a. Terlaksananya kampanye hemat air dan perlindungan sumber air
baku air minum di perdesaan dan perkotaan di 32 provinsi. b. Ketersediaan air baku air minum alternatif di 8 lokasi.
20. Pelayanan manajemen Bidang Permukiman. Indikator kinerja outcome:
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
77
a. Terselenggaranya pelaksanaan administrasi penggajian dan perkantoran sebanyak 9.500 pegawai.
b. Terselenggaranya administrasi dan pengelolaan pegawai sebanyak 65 paket.
c. Meningkatnya kemampuan dan kehandalan SDM dalam pengelolaan administrasi keuangan dan akuntansi sebanyak 40
paket. d. Terselenggaranya pembinaan hukum dan tersedianya perangkat
penataan hukum sebanyak 45 paket. e. Terselenggaranya pembinaan serta penyediaan prasarana dan
sarana perlengkapan sebanyak 45 paket. f. Terselenggaranya pembinaan dan pelaksanaan habitat sebanyak
5 paket. g. Tersedianya sarana dan prasarana kantor yang baik dan layak
sebanyak 25 paket. 21. Penyusunan kebijakan, program dan anggaran, kerjasama luar
negeri dan pola investasi, data informasi serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang permukiman.
Indikator kinerja outcome: a. Tersusunnya kebijakan dan strategi bidang permukiman sebanyak
30 paket. b. Tersusunnya program dan anggaran bidang permukiman
sebanyak 35 paket. c. Tersusunnya kerjasama luar negeri dan investasi bidang
permukiman sebanyak 40 paket. d. Tersusunnya evaluasi dan kinerja bidang permukiman sebanyak
45 paket. e. Tersusunnya data dan informasi bidang permukiman sebanyak 35
paket.
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
78
Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan pelayanan infrastruktur bidang Cipta Karya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sasaran :
1. Penataan kawasan permukiman
kumuh di perkotaan. Indikator kinerja outcome:
a. Berkurangnya kawasan-kawasan kumuh di perkotaan setara 414 Ha sebanyak 207 kawasan.
b. Tersedianya hunian vertikal di kawasan-kawasan kumuh berat di perkotaan sebanyak 26.700 unit.
2. Pembangunan
infrastruktur kawasan-kawasan permukiman baru.
Indikator kinerja outcome: a. Terwujudnya kawasan-kawasan permukiman bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah MBR sebanyak 240 kawasan. 3.
Penataan tertib pembangunan dan keselamatan bangunan dan lingkungan.
Indikator kinerja outcome: a.
Terpeliharanya gedung
negara yang bersejarah di 65 KabKota. b.
Meningkatnya jumlah
KabKota yang mendapat manfaat pengembangan sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran
sebanyak 111 KabKota. c.
Meningkatnya jumlah
bangunan gedung yang memenuhi persyaratan kelengkapan aksesibilitas pada bangunan gedung di 128 KabKota.
4. Penataan bangunan pada kawasan
strategis, tradisional, bersejarah, dan ruang terbuka hijau.
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
79
Indikator kinerja outcome: a. Meningkatnya jumlah kawasan yang meningkat kualitasnya seluas
yang setara dengan 7.380 Ha sebanyak 152 kawasan. b. Meningkatnya kualitas ruang terbuka hijau pada lingkungan
permukiman yang setara dengan 369 Ha sebanyak 207 kawasan. c. Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman tradisional dan
bersejarah yang setara dengan 442 Ha sebanyak 160 kawasan. 5.
Pengembangan Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan PIP2B yang memenuhi
standar bangunan gedung. Indikator kinerja outcome:
a. Termanfaatkannya PIP2B untuk melayani masyarakat sebanyak 33 provinsi
.
6. Pemberdayaan masyarakat mandiri
dan sejahtera. Indikator kinerja outcome:
a. Termanfaatkannya kelurahandesa dalam pendampingan pemberdayaan masyarakat PNPM-P2KP sebanyak 21.984
kelurahandesa. 7.
Peningkatan pelayanan
infrastruktur air limbah. Indikator kinerja outcome:
a. Terlayaninya kawasan untuk infrastruktur air limbah dengan sistem off-site di 11 kawasan.
b. Terlayaninya kawasan untuk infrastruktur air limbah dengan sistem on-site sebanyak 210 kawasan.
8. Peningkatan
pelayanan infrastruktur drainase.
Indikator kinerja outcome: a. Berkurangnya jumlah genangan seluas 4.600 ha, di 50 kawasan.
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
80
9. Peningkatan
pelayanan infrastruktur persampahan.
Indikator kinerja outcome: a. Terlayaninya kawasan untuk infrastruktur persampahan sebanyak
210 kawasan. 10.
Peningkatan pelayanan air minum terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah MBR Perkotaan.
Indikator kinerja outcome: a. Terfasilitasinya kawasan yang terlayani air minum perpipaan di
perkotaan 577 kawasan. b. Terfasilitasinya kapasitas produksi air minum terpasang 820
Ibukota Kecamatan IKK 8.200 literdetik. 11.
Peningkatan pelayanan air minum terhadap MBR Perdesaan.
Indikator kinerja outcome: a. Terfasilitasinya desa yang terlayani air minum perpipaan di
perdesaan 4.650 desa. b. Terfasilitasinya kawasan dalam kapasitas produksi air minum
terpasang di 100 kawasan 960 literdetik untuk kawasan pemekaran, pulau terluar, perbatasan, terpencil, KAPET.
c. Terfasilitasinya kawasan dalam kapasitas produksi air minum terpasang di 53 kawasan 310 literdetik untuk pelabuhan
perikanan.
Tujuan 3 : Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, wilayah tertinggal dan penanganan kawasan rawan bencana untuk
mengurangi kesenjangan antar wilayah. Sasaran :
1. Penanganan kawasan permukiman
di kawasan rawan bencana Sumatera Barat, dll. Indikator kinerja outcome:
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
81
a. Tertanganinya kawasan-kawasan permukiman pasca bencana Sumatera Barat, dll sebanyak 15 kawasan.
2. Pengembangan kawasan-kawasan
potensial di perdesaan. Indikator kinerja outcome:
a. Tertanganinya kawasan-kawasan pusat pertumbuhan di perdesaan termasuk agropolitan setara dengan 600 Ha sebanyak
205 kawasan. b. Terbangunnya infrastuktur sosial ekonomi wilayah di 185 kawasan.
3. Penataan kawasan di daerah
tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau kecil terluar. Indikator kinerja outcome:
a. Meningkatnya kualitas lingkungan hunian untuk masyarakat yang tinggal di P. Kecil, Desa Tertinggal dan terpencil di 8.803 Desa.
b. Meningkatnya kualitas lingkungan hunian untuk masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan dan pulau kecil terluar yang setara
dengan 500 Ha sebanyak 102 kawasan. 4.
Penyediaan Prasarana dan sarana air minum, air limbah, persampahan dan drainase pada Lokasi Pasca
BencanaKonflik Sosial. Indikator kinerja outcome:
a. Tersedianya Penyediaan Prasarana dan sarana Persampahan dan
Drainase pada Lokasi Pasca BencanaKonflik Sosial sebanyak 31 paket.
b. Tersedianya Penyediaan Prasarana Air Minum dan Air Limbah
pada Lokasi Pasca BencanaKonflik Sosial sebanyak 65 paket. c.
Terpenuhinya Cadangan Mendesak Bidang Perkim pada Lokasi Pasca BencanaKonflik Sosial sebanyak 33 paket.
3.3.1.4 Program Prioritas
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
82
Rincian program dan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya yang akan dilaksanakan pada periode tahun 2010-2014 beserta target
capaian yang ditetapkan dapat dilihat pada Lampiran 3, sedangkan nama program yang akan mewadahinya adalah sebagai berikut:
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN dengan indikator kinerja outcome-nya : meningkatnya
jumlah kabupaten kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang
wilayahkawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman serta jumlah kawasan yang mendapat akses pelayanan
infrastruktur bidang permukiman yang berkelanjutan, yang diukur
dari: 1.
Jumlah KabupatenKota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek permukiman.
2. Jumlah KabupatenKota yang
menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek bangunan gedung dan lingkungan.
3. Jumlah
KabKota yang
menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasikan bantek pengelolaan air limbah dan drainase.
4. Jumlah
KabKota yang
menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasikan bantek pengelolaan persampahan.
5. Jumlah
KabKota yang
menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasikan bantek air minum.
6. Penyusunan Kebijakan, Program
Dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi Serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman.
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
83
7. Dukungan Manajemen Direktorat
Jenderal Cipta Karya. 8.
Jumlah kawasan yang tertangani infrastruktur permukiman.
9. Jumlah kawasan yang terlayani
penataan bangunan gedung dan lingkungannya. 10.
Jumlah kawasan yang mendapat akses prasarana dan sarana air limbah.
11. Jumlah kawasan yang terangani
pelayanan drainase. 12.
Jumlah kawasan yang tertangani sistem persampahan.
13. Jumlah kawasan yang mendapat
pelayanan air minum kepada penduduk kotakabupaten. 14.
Pelayanan Manajemen Bidang Permukiman.
Sedangkan kegiatan yang ada berjumlah 7 buah dengan dilengkapi indikator output. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Pengaturan,
Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Pengembangan
Permukiman dengan outcome-nya: meningkatnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan standarisasi teknis di bidang
pengembangan permukiman dan meningkatnya jumlah kawasan yang mendapat akses pelayanan infrastruktur bidang permukiman.
2. Pengaturan, Pembinaan dan
Pengawasan Dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan Termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara, serta Penyelenggaraan
Pembangunan Bangunan
Gedung dan
Penataan KawasanLingkungan Permukiman dengan outcome-nya:
meningkatnya implementasi produk pengaturan, pelayanan
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
84
pembinaan dan pengawasan, kualitas hasil pembangunan dan penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan.
3. Pengaturan,
Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan Dan Pola
Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi dan Persampahan, dengan outcome-nya: meningkatnya pelayanan
perumusan kebijakan, perencanaan teknis, pembinaan, dan standarisasi teknis dan pengelolaan pengembangan infrastruktur
bidang sanitasi dan persampahan.
4. Pengaturan,
Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola
Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dengan outcome-nya: meningkatnya pelayanan perumusan
kebijakan, perencanaan teknis, pembinaan, standarisasi teknis dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum minum.
5. Pelayanan Manajemen Bidang
Permukiman dengan output-nya: terselenggaranya dukungan manajemen dan kawasan yang mendapat penyediaan prasarana dan
sarana air minum, air limbah, persampahan dan drainase pada lokasi pasca bencanakonflik social.
6. Penyusunan Kebijakan, Program
dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman dengan outcome-nya:
Jumlah penyusunan kebijakan, program dan anggaran, kerjasama luar negeri, data informasi serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang
permukiman
.
7. Dukungan
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan
Pola Investasi serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
85
dan Sanitasi dengan outcome-nya: Jumlah PDAM yang meningkat kinerja pelayanannya
3.3.1.5 Target Kinerja
Indikator Kinerja Utama IKU yang menggambarkan hasil-hasil utama
dari unit-unit kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya meliputi:
1. Jumlah KabupatenKota yang
menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek permukiman, bangunan gedung dan lingkungan, pengelolaan air limbah dan
drainase, pengelolaan persampahan dan air minum. 2.
Jumlah Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi Serta Evaluasi
Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman. 3.
Jumlah kawasan yang tertangani infrastruktur permukiman, terlayani penataan bangunan gedung dan
lingkungannya mendapat akses prasarana dan sarana air limbah, tertangani pelayanan drainasenya, tertangani sistem
persampahannya, serta mendapatkan pelayanan air minumnya. 4.
Jumlah penyelenggara air minum yang mampu meningkatkan kinerja pelayanannya.
3.3.1.6 Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Penataan Ruang dan