sulit menyimpan air sehingga beberapa wilayah tidak terdapat sumber air bersih.
Pengelolaan air bersih, lokasi sumber air yang berada dibawah permukiman untuk mengalirkan air menggunakan sistem pompa
mengakibatkan biaya operasional mahal sehingga beberapa tempat sarana yang sudah terbangun tidak berfungsi.
Saat ini rumah tangga terlayani air bersih baru mencapai 65,23 atau sejumlah 103.722 rumah tangga dari sejumlah 159.010 rumah
tangga di Kabupaten Pacitan. Masih adanya konflik kepentingan dalam pemanfaatan sumber air
baku. Hal ini disebabkan adanya kepentingan peruntukan sumber air tersebut untuk non air bersih maupun karena kendala batas
administratif wilayah. 6. Masih terjadinya banjir kota dengan frekwensi lebih dari 5 kali dalam
setahun.Hal ini disebabkan saluran drainase kota tidak mampu menampung debit dan menyalurkan genangan air hujan lokal dan
air yang berasal dari lereng perbukitan sehingga terjadi luapan banjir di beberapa lokasi. Genangan banjir kota mencapai 619, 65
Ha dengan lama genangan lebih dari 2 dua jam. 7. Masih rendahnya ketersediaan gedung kantor sebagai prasarana
aparaturpemerintahan daerah yang aman dan nyaman. Dari sejumlah 50 lima puluh gedung dalam kondisi baik baru mencapai
26,53 atau sejumlah 13 gedung.
3.1.2. Permasalahan Bidang Tata Ruang
Beberapa permasalahan yang terkait dengan bidang tata ruang adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya informasi tentang penataan ruang di daerah; 2. Produk regulasi penataan ruang sering mengalami kelambanan
dalam proses penetapannya;
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
66
3. Belum optimalnya Rencana Tata Ruang sebagai acuan arahan pemanfaatan ruang;
4. Pelaksanaan pembangunan masih belum mengikuti rencana tata ruang, tidak mempertimbangkan keberlanjutan dan daya dukung
lingkungan; 5. Pembangunan wilayah belum memperhatikan kerentanan wilayah
terhadap terjadinya bencana alam; 6. Adanya konflik pemanfaatan ruang antar sektor, seperti kehutanan
dengan pertambangan; 7. Kompetensi SDM penyelenggara penataan ruang belum memadai;
8. Kualitas rencana tata ruang masih rendah; 9. Peraturan perundang-undangan dibidang penataan ruang belum
diacu sebagai payung hukum pembangunan; 10. Lemahnya penegakan hukum di bidang penataan ruang.
3.1.3. Permasalahan Bidang Kebersihan dan Pertamanan
Beberapa permasalahan yang terkait dengan bidang kebersihan dan pertamanan adalah sebagai berikut:
1. Penanganan sampah belum dilaksanakan secara
komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah dan Permendagri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah, karena
disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Masih kurangnya wadah sampah sebagai sarana pemilah sampah organik dan anorganik, baik di rumah tangga maupun di
Tempat Penampungan Sampah Sementara.
Masih belum efektifnya penerapan ’3R’ Reduce, Reuse, Recycle dalam upaya pengurangan, penggunaan kembali dan
daur ulang sampah, karena kurangnya sosialisasi dan kurangnya
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan 2011- 2016
67
kesadaran masyarakat, sehingga pemilahan dan pengurangan sampah belum menjadi budayakebiasaan di masyarakat.