Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit
610.73
Ind
p
PEOOMAN
PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN
01 RUMAH SAKIT
Disusun OLeh :
TIM DEPARTEMEN KESEHATAN RI
Cetakan Ketiga
Dicetak dan Diterbitkan Oleh :
DIREKTORAT RUMAH SAKIT UMUM DAN PENDIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN MEDIK
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
JAKARTA
1993
DAFTAR NAMA PENYUSUN :
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dr. H. Boedihartono, MHA.
Asruti Sri Wardhani, SKM.
Ida Suaedah. BSe.
Ruti Nubi, BSe.
DR. Christina Ibrahim. PH.D.
Johanna Kawonal, BSe.
Drs. Rusian
H. Lismidar , SKM .
Retno Astuti S . BSe.
Y-•.A TA PENGANTAR
?enerbitan buku "Pedornan Penerapan Proses Keperawatan di Rwnah
Sakit"
adalah untuk memenuhi kebutuhan akan petunjuk pelaksanaan
tenaga perawatan yang bekerja di rupemberian asuhan keperawatan 「セァゥ@
mah saki!. Dillarapkan buku ini dapat dirnanfaatkan sebagai pedoman kerja
dalam pemberian asuhan keperawa tan profesional, dengan pendckatan
proses kcperawatan sebagai cara pemecahan masalah. Buku pedoman ini
merupakan Janjutan dari buku I yang bcrjudul "Konsep dan Proses Keperawa Ian " , yang telah dipu blikasikan.
Buku Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit, disusun oleh Tim Pengembangan Teknis Keperawatan Departemen Kesehatan
R.l. mclalui Pokja dan disempurnakan dalam Lokakarya Keperawatan yang
pesertanya tcrdiri dari unsur pengelola pelayanan keperawatan rumah saki!
kJas A. B, C & D dan rumah sakit khusus serta institusi pendidLl(an keperawatan . Kepada Tim Penyusun diucapkan terL-na kasm. KllUSUS kepada Perwakilan WHO di Indonesia yallg telah membantu penerbitan buku pedoman
ini, disampaikan ucapan terima kasm.
Menginga t pesatnya perkem bangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang kesehatan, jelas hal ini akan mempengaruhi sifat pelayanan keperawatan. Oleh karena itu buku pedoman ini akan direvisi sesuai dengan perkembangan tersebut. Untuk itu saran dan kritik dillarapkan sebagai bahan
penyempurnaan.
Jakarta,Maret 1991
Direktur Jenderal Pelayanan Medik
Duektora! Rumah Sakit Umum dan Pendidikan
Dr. H. Boedihartono, MHA
N.I.P .. 140017172
II
DAFTAR IS[
Haiaman
KATA PENGANTAR .... .. .. , . . .. .. ' . . . " ....... .
Ba b
I.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
Latar Beiakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
Pengertian . . . . . . . . . . . ... ........... .
Fungsi .... ... . . . . ...................
Sifat . .. ....... . . .. . . . ........... . ..
Tujuan . . . ....... . .. ... . ... ....... ...
Dampak Penggunaan Proses Keperawatan ...
Bab
II.
A.
B.
C.
D.
E.
Tahapan Proses Keperawatan .... . ....
Tahap Pengkajian Keperawatan. . . . . . . .
Tahap Diagnosa Keperawatan ..... ....
Tahap Perencanaan Keperawatan .. . .. .
Tahap Tindakan Keperawatan .... ... ..
Tahap Evaluasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Bab
III.
A.
B.
C.
D.
Dokumentasi Asuhan Keperawatan. · ... 36
Pengertian .. . . . . . . . . . . . . .
. . 36
Tujuan Pencatatan. .. . . . . . . . .. . . · . . . 36
Pendekatan .... .... . . . . . .. . . . . 38
Panduan Pencatatan . . . . . . . . . · ... . 42
"
..
"
.,
..
..
i
I
2
3
3
5
5
i0
10
17
20
28
31
Lampiran :
I. Contoh rumusan diagnosa keperawatan. . . . . .. 45 - 49
2. Contoh bentuk formulir catatan asuhan kepera- 51 - 57
watan.
3. Contoh penerapan proses keperawatan . . . . .. 81 - 122
iii
BABI
PENDAHULUAN
A.
LATARBELAKANG
Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting
dalam menentukan kebcrhasilan pelayanan kesehatan SeCar3
keseluruhan. Salah satu faktor yang mendukung keyakinan di
atas ini adalah kenyataan yang dapat dilihat di unit pclayangan
kesehatan seperti di rumah sakit, dimana tenaga kesehatan yang
selama 24 jam harus berada disisi pasien adalah tenaga
perawatan. Namun sangat disayangkan bahwa pelayanan
keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan.
Keadaan ini bukan saja disebabkan o1eh terbatasnya jumlah
tenaga pcrawatan yang kita miliki, tetapi terutama dikarenakan
oleh terbatasnya kemampuan profesional yang dimiliki olch
sebagian besar jenis tenaga ini.
b・イセ。ァゥ@
upaya yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan motivasi bagi tcnaga
perawatan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bentuk
penataran telah dilakukan, namun hasil yang dicapai belum
dapat dikatakan memuaskan. Hal ini dapat kita ketahui dari
keluhan yang disampaikan oleh pasien dan keluarganya maupun
oleh masyarakat umum.
Sesungguhnya banyak faktor yang menyebabkan terbatasnya kemampuan tenaga perawatan dan faktor penting dalam hal
ini adalah kurangnya dasar ilmiah yang dimiliki serta sislimalika
kerja dalam melaksanakan peran, tugas dan fungsinya. Proses
1
keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan
masalah terscbut diatas; karena proses keperawatan adalah
metode i!miah yang digunakan secara sistimatis dan menggunakan konsep & prinsip ilmiah untuk mengkaji serta meodiagnosa
masalah kesehatan pasien. merumuskan tujuan yang ingin
dicapai, menentukan tinriakan dan meogevaluasi mutu セNMG イ エ。@
hasil asuhan keperawatan. Disampiog itu proses keperawatan
dapat pula digunakao sebagai metode untuk menentukan
penugasan bagi setiap katagori tcnaga perawatan bcrdasarkan
kompetensi yang dimilikinya.
.
Penerapan proses kepcrawatan secara tepat dan benar,
harus didukung dengan ketrampilan intelektual, interpersonal
dan ketrampilan teknis. Disamping itu juga perlu dilengkapi
dengan pedoman penerapan proses keperawatan.
n.
PENGERTIAN
Proses keperawatan merupakan metoda pemberian
asuhan keperawatan yang logis, sistimatis, dinamis dan teratur.
Proses ini juga memerlukan pendekatan perencanaan dan
pe1aksanaan asuhan keperawatan yang metodis. dan teratur,
disamping itu mempertimbangkan baik ciri-cifi pasien/klien
yang bersifat bio-psiko-sosio-spiritual maupun masalah
kcsehatannya.
Langkah-Iangkah proses keperawatan dilakukan secara berurutan, mulai dari pengkajian keperawatan. diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, tiodakan kepcrawatan dan
evaluasi keperawatan.
Ada beberapa pengertian proses keperawatan yang dirumuskan
oleh para ahli keperawatan, namun pada dasarnya proses
keperawatan adalah :
2
1. Serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistimatis dan
menggunakan pemikiran.
2. Kegiatan yang didasarkan pada ilmiah.
3. Metoda pendekatan yang digunakan oleh tenaga perawatan dalam membantu pemecahan masalah pasien.
4. Kegiatan yang terdiri dari lima tahap yaitu, tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
tindakan keperawatan dan tahapevaluasi keperawatan
(pada BAB selanjutnya setiap tahap proses keperawatan
akan diuraikan dan dibahas secara khusus).
C. FUNGSI
Proses keperawatan sangat penting karena berfungsi
sebagai kerangka berfikir untuk menjalankan fungsi dan
tanggung jawab keperawatan daiam lingkup yang luas.
Disamping itu sebagai alat untuk mengenal masalah pasien,
menyusun perencanaan keperawatan secara sistimatis, melaksanakan tindakan dan menilai hasil tindakan keperawatan.
Tanpa cara pendekatan yang sistimatis dalam memberikan
asuhan keperawatan, akan terjadi kekurangan atau kemungkinan duplikasi dalam melaksanakan tindakan.
D. SIFAT
Proses keperawatan merupakan suatu sistem yang
mempunyai komponenkomponen yang terpisah tetapi saling
bergantung, saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang .
telah ditentukan.
Kegagalan dari suatu komponen tertentu akan mempengarubi
dan menimbulkan kegagalan komponen yang lain. Oleh karena
itu proses keperawatan mempunyai sifat ウ・「。セ
berikut :
3
1.
Dinamis
Dinamis berarti setiap tahap proses keperawatan dapat
diperbaharui apabila situasi dan kondisi pasien berubah.
2.
SikJik
Siklik artinya proses keperawatan berjalan secara siklus
atau daur ulang.
Tahap pengkajian mendahului tahap perencanaan, dilan-
jutkan dengan tahap tindakan keperawatan serta tahap
evaluasi. Bila pada evaluasi tujuan yang telah ditetapkan
tercapai, maka kembali lagi kepada tahap ーセョァォ。ェゥL@
sete-
rusnya siklus baru dimulai lagi setelah siklus yang terdahulu
berakhir dengan evaluasi.
3. Saling interdependent/ketergantungan
Saling ketergantungan berarti setiap tahapan proses keperawatan saling tergantung satu sama lain.
Apabila data yang dikumpulkan kurang lengkap maka
diagnosa akan salah, demikian pula perencanaan dan
tindakan keperawatannya.
4. FleksibeIlluwes.
Bahwa proses keperawatan bersifat fJeksibeJ, tidak kaku,
pendekatan/perilaku dapat berubah sesuai dengan situasi
dan kondisi pasien. Hal ini dimaksud bahwa pengkajian data
secara lengkap sebagai tahap pertama dalam proses
keperawatan tidak perlu dilakukan, tetapi yang penting
daJam pemikiran secara inteJektual teJah mempertimbangkan data hasil observasinya, untuk memprioritaskan kepada
masalah kesehatan yang mengancam kehidupan atau
keselamatan jiwa pasien. Ini berarti bahwa siklus
keperawatan tetap dijalankan dan data lengkap dicatat
setelah pasien yang gawat tertolong.
4
Sifat fleksibelitas juga dapat diartikan bahwa proses
keperawatan digunakan untuk beberapa hal, antara lain:
Untuk pemecahan segala jenis masalah kesehatan
pasien.
Dalam segala kondisi dan situasi pasien.
Diterapkan dalam perawatan untuk pasien dalam
seluruh siklus hidup man usia (dari mulai dalam
kandungan, dilahirkan, tua, selanjutnya meninggal ).
Disemua unit perawatan di rumah sakit, baik ruang
rawat nginap, rawat jalan, kamar operasi dan unit
gawat darurat.
Perawatan peroranganJindividu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
E. TUJUAN
Penerapan proses keperawatan bertujuan untuk :
1. Mempraktekkan metoda pemecahan masalah dalam
praktek keperawatan.
2. Menggunakan standar untuk praktek keperawatan.
3. Memperoleh metoda yang baku, rasional dan sistimatis.
4. Memperoleh metoda yang dapat digunakan dalam berbagai
macam situasi.
5. Memperoleh hasil asuhan keperawatan dengan kualitas
tinggi.
F. DAMPAK PENGGUNAAN PROSES KEPERAWATAN
Proses keperawatan sangat relevan dengan upaya dan
arah perkembangan profesionalisme keperawatan dewasa ini,
disamping itu penerapan proses keperawatan dalam pemberian
asuhan keperawatan memberikan beberapa keuntungan
sebagai berikut :
5
1.
Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Penerapan proses keperawatan akan rnendorong para
perawat untuk rnelaksanakan asuhan keperawatan yang
sernestinya, sesuai dengan rnasalah dan kebutuhan pasien
dan tidak pada tugas-tugas rutin yang rnungkin ada, atau
yang tidak ada hubungannya dengan kebutuhan dan
rnasalah tersebut.
Melalui penerapan proses keperawatan akan mengakibatkan hubungan yang lebih erat antara perawat dan pasien,
keterlibatan yang lebih besar dari pasien dalam upaya
keperawatannya, serta akan rnengalihkan pola pikir
perawat dari orientasi tugas kepada orientasi pasien.
Dengan mcnggunakan proses keperawatan, kesinambungan asuhan keperawatan juga ditingkatkan hal ini
dibuktikan melalui rencana asuhan keperawatan tertulis
serta pengkajian kebutuhan/masalah pasien yang dilakukan
secara terus mcnerus. Dengan demikian diharapkan akan
menghasilkan pelayanan keperawatan yang bersifat rnenyeluruh, komprehensive, mernenuhi kebutuhan pasien,
efektif dan manusiawi.
2. Mengembanglilln keterampilan teknis dan intelektual
bagi pelaksana perawatan.
Berbagai langkah/tahapan dalam proses keperawatan
rnemberi kesernpatan kepada perawat untuk menerapkan
berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan pengalaman, serta
bekerja sarna dengan ternan sejawat. Disamping itu juga
rnengernbangkan keterampilan teknis dan prosedur keperawatan yang ditujukan kepada Pemenuhan kebutuhan
kesehatan serta masalah keperawatan pasien.
6
3.
Meningkatkan citra keperawatan.
Tidak ada cara yang lebih efektif untuk mempromosikan
citra perawat yang baik dan profesi keperawatan, selain
peningkatan mutu asuhan keperawatan itu sendiri.
Masyarakat yang merasa puas dengan pelayanan keperawatan akan memberikan pengakuan yang konkrit untuk
profesi keperawatan.
Perawat tidak dapat menuntut status profesional pengakuan dan penghargaan dari masyarakat, maupun ternan
sejawat atau anggota tim kesehatan lain, tetapi hal tersebut
diperoleh melalui pemberian pelayanan yang bermutu.
Proses keperawatan yang menjamin pemberian pelayanan
yang menyeluruh, ilmiah dan manusiawi, akan memberikan
sumbangan yang sangat berarti untuk peningkatan citra
perawat terutama dimata masyarakat.
Dokumentasi proses dan hasil asuhan keperawatan melalui
catatan yang lengkap dan jelas, akan membuktikan kepada
anggota tim kesehatan lain tentang sifat dan hakikat yang
sebenarnya dari lingkungan pelayanan keper;}watan .
4. Meningkatkan rasa solidaritas dan rasa kesatuan
perawat.
Proses keperawatan adalah metoda ilmiah dalam pemberian asuhan keperawatan. Kesamaan metoda praktek
keperawatan yang digunakan oleh semua tenaga keperawatan, akan memperkuat persatuan serta menggambarkan
otonomi dan identitas keperawatan sebagai suatu profesi
yang mandiri dalam bidang kesehatan.
5. Menggambarkan kewenangan/otonomi dan tanggung
jawab perawat.
Proses keperawatan memberikan kesempatan dan tantangan kepada perawat untuk bekerja secara mandiri, tidak
7
hanya melaksanakan perintah dari profesi lain, tetapi harus
merencanakan dan mengarahkan kegiatannya berdasarkan
keputusan yang dibuat sendiri untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan serta memecahkan masalah keperawatan pasien.
Tahap evaluasi keperawatan adalah suatu mekanisme yang
mencerminkan para perawat untuk bertanggungjawab at as
tindakan, serta mutu asuhan keperawatan yang diberikannya kepada pasien.
6. Menghasilklln praktek keperawatan yang profesional.
Penerapan proses keperawatan yang berdasarkan pada
metoda ilmiah, membedakan praktek keperawatan yang
dilakukan oleh seorang perawat dengan yang dilaksanakan
oleh masyarakatlbukan perawat.
Masyarakat/tenaga non perawatan memberikan pelayanan
keperawatan hanya menggunakan intuisi dan akal budi,
tetapi pcnggunaan proses keperawatan memperagakan
ciriciri profesional; an tara lain pengutamaan kepentingan
pasien/klien, pengetahuan ilmiah, kemampuan dan pertanggung jawaban dalam melaksanakan praktek keperawatan.
Apabila perawat bertindak secara profesionaJ, maka masyarakat dan anggota tim kesehatan lain akan memandang dan
mengakui perawat sebagai tenaga profesionar, sehingga
mempunyai hak yang sarna untuk keterlibatannya dalam
proses pengambilan keputusan.
7. Mendukung pengembangan peneIitilln keperawlllan.
Penerapan proses keperawatan di rumah sakit, dapat mendukung pengembangan penelitian keperawatan melalui
penentuan jenis dan sifat. masalah keperawatan dan
tindakan keperawatan yang dapat dijadikan topik
8
penelitian. Disamping itu kegiatan penelitian itu sendiri
mendukung pengembangan keterampilan perawat peneliti.
8.
Mendukung pengembangan Hmu keperawatan.
Profesi keperawatan dewasa ini masih dalam masa peralihan untuk menuju pengembangan profesionalisme. Penerapan proses keperawatan akan mengantar perawat ke
jenjang perkembangan ini, apabila setiap perawat dapat
menentukan secara jelas dan mendokumentasikan keperawatan secara baik dan benar, sehingga catatan tersebut
berfungsi informatif dan komunikatif bagi tenaga
kesehatan.
9. Meningkatkan pernn pernwat da)am proses perencanaan
dan pt:ngambilan keputusan.
Dengan pengetahuan yang mendalam dan luas terhadap
masalah pasien melalui penggunaan proses keperawatan,
membuktikan bahwa perawat dapat berperan serta dalam
pembahasan, perencanaan dan pengambilan keputusan
atas halhal yang menyangkut perawatan pasien.
10. Meningkatkan kepuasan kerja.
Kegiatan dan kelambatan dalam pebrjaan menimbulkan
rasa bosan dan frustasi bagi perawat.
Penerapan proses keperawatan me:1Untut kemampuan
intelektual, inisiatif dan kreatifitas yang tinggi dari seorang
perawat, hal ini merupakan tantangan. Bila seorang
dengan
pcrawat mampu menerapkan proses エセ・ーイ。キョ@
baik, berarti perawat dapat mengatasi tantangan tersebut,
sehingga pada akhirnya menimbulkan kepuasan kerja.
9
BABII
TAHAPAN PROSES KEPERAWATAN.
A.
TAHAP PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1.
Pengertian.
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan sccara keseluruhan.
Pada tahar ini semua data/informasi pasicn yang dibutuhkan, dikumpulkan untuk mcncntukan masalah keschatan/
kcpcrawal a n.
Tahap pengkajian lcrdiri dari tiga kegiatan yaitu :
Pengumpulan data kepcrawatan
Pengelompokkan data atau analisa data
Pcrumusan diagnosa keperawatan
1. PengllmplIlan data
Kegialan pengumpulan data dimulai pada saal pasien
masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama
proses keperawatan berlangsung. Pengumpulan data
bertujuan untuk mendapatkan data yang penting
ten tang pasien.
Dalam pcngumpulan data perawat harus mengetahui :
1. Tujuan pengumpulan data.
2. Informasildata yang diperlukan
3. Sumbersumber yang dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh data.
4. Cara mengorganisasi dan menggunakan informasi
yang telah di kumpulkan.
10
SumberData
Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber data
yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
a) Sumber data primer yaitu paSien yang merupakan
sumber utama, walaupun pasien tidak dapat
berkomunikasi secara lisan.
b)
Sumber data sekunder yaitu :
1. Keluargalkerabat
2. Tenaga kesehatan, seperti dokter dan tenaga
perawatan.
3. Catatan dalam berkas dokumen medis pasien
4. Hasil-hasil pemeriksaan seperti pemeriksaan
laboratorium, rontgen dan lain-lain.
Data sekunder diperlukan untuk melcngkapi data
yang diperoleh dari sumber utama.
Cara Pengumpulan data
Pengumpulan data pasien dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yai.tu wawancara, observasi dan
pemeriksaan fisiko
a)
Wawancara.
Bertujuan untuk memperoleh data tentang kesehatan pasien. Selain itu wawancara diperlukan
untuk menjalin hubungan antara perawat dengan
pasien dan untuk kelancaran asuhan keperawatan. Wawancara dapat dilakukan setiap saat
selama memberi asuhan keperawatan pada
pasien.
Halhal yang perlu diperhatikan tenaga perawatan ketika wawancara adalah :
11
1. Menerima keberadaan pasien seperti apa
adanya
2
Membantu pasien agar merasa aman dan
nyaman dengan penuh perhatian.
3. Memberi kesempatan pasien menyampaikan
perasaannya.
4. Bersikap menghargai pasien untuk tetap
berbicara.
5. Dalam berbicara menggunakan bahasa yang
mudah di mengerti oleh pasien.
b). Observasi
Mengamati perilaku dan keadaan untuk memperoleh data tentang tingkat kesehatan pasien.
Observasi dilakukan dengan menggunakan penglihatan alat indra lainnya (meraba, menyentuh dan
mendengar)
c) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara keseluruhan
dari kepala sampai ujung kaki.
Prosedur pemeriksaan fisik meliputi :
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Auskultasi
4. Perkusi
5. Pemeriksaan lainnya.
2. Pengelompokkan data atau analisa data.
Data pasien yang telah dikumpulkan selanjutnya
dikelompokkan kedalam kelompok data tertentu
12
yaitu: data flSiologislbiologis, data psikologis, data
sosial dan data spiritual. Dengan mengelompokkan
data, perawat dapat segera menentukan masalah yang
terjadi pad a pasien.
Pengelompokkan data dapat digambarkan sebagai
berikut:
a) Data fisiologis/biologis :
Masalah kesehatan dan penyakit yang laJu
Masalah kesehatan yang sedang dial ami
Masalah pola fungsi kehidupan sehari-hari
Masalah resiko tinggi
Pengaruh perkembangan terhadap kehidupan
b) Data psikologis :
Perilaku
Pola emosional
Konsep diri
Gambaran diri
Penampilan intelektual
Pola pemecahan masalah
Tingkat pendidikan
Daya ingatan
c) Data Sosial :
Status ekonomi
Kegiatan rekreasi
Bahasa komunikasi
Pengaruh kebudayaan
Sumber masyarakat
Faktor resiko lingkungan
Hubungan sosial
13
Hubungan dengan keluarga
Pekerjaan
d)
Data Spiritual:
Nilai-nilailnorma
Kepercayaan
Keyakinan
Moral
Jenis Data
Data pasien dapat diberdakan atas dua jenis yaitu data
objektif dan data subjektif.
a) Data objektif adalah data nyata yang ditemukan oleh
tenaga perawatan pada saat pemeriksaan berlangsung.
Misalnya :
( 1 ) Suhu 38°C
( 2 ) Urine berwarna kuning keruh
b)
Data subjektif adalah data yang hanya dirasakan oleh
pasien sendiri, berupa keluhan-keluhan
Misalnya :
( 1 ) Mual
( 2 ) Perasaan takut operasi
( 3 ) Sakit kepala
Pengelompokkan data atau analisa data.
Analisa berarti mengkaitkan, menghubungkan data yang
diperoleh dengan konsep, teori, prinsip yang relevan untuk
mengetahui masalah kesehatan pasien. Oleh karena itu
analisa data dilakukan dengan :
a. Mengesahkan data
b. Mengelompokkan data
c. Membandingkan dengan standar
d. Menentukan kesenjangan
e. Menginterpretasi kesenjangan
14
f. Membuat kesimpulan ten tang kesenjangan
Hュ。ウャィセ@
Berdasarkan kesimpulan ten tang kesenjangan (masalah)
ini,selanjutnya dapat di rumuskan diagnosa keperawatan.
Petunjuk untuk pengkajinn data :
1. Data dilcumpulkan secara menyeluruh yang meliputi
aspek bio-psiko-sosio-spiritual
2. Menggunakan berbagai sumber data dan berbagai cara
pengumpulan data
3. Setiap data yang dikumpulkan harus data baru dan
mendapat pengabsahan (valid,asi)
4. Dilakukan secara sistimatis dan terus menerus
5. Data harus dicatat, dapat di baca dan dimengerti oleh '
orang lain
6. Data dikelompokkan dalam kelompok kebutuhan
bio-psiko-sosio-spiritual
7. Data dianalisa dengan dukungan pengetahuan yang
relevan atau sesuai.
Tahap pengkajian dalam proses keperawatan dapat di
gambarkan sebagai berikut (gambar 1).
15
Gombar 1 : Tohap Pengkajion
Pengkajian
=
Pengumpulan
+ Analisa Data
Dala (Dala Subjeclif/Objeklif
+ Diagnosa
Keperawatan
Pengkajian fisik
- Mentabulasi data
Masalah
Riwayal kepeMenyeleksi data
pasien
rawalan
(nyata
- Wawancara
Mengklasifikasi data atau po- Dala sekunder
Mengelompokan
tensial)
(calalan, Japoran,
dat:l
buku, dB).
Mengkaitkan data - Penyebab
Menentukan kesenjangan data
- Melihat pola data
- Membandingkan
dengan standar
- Menginterprctasi
data
Membuat kesimpuJan data
16
masalah
B. TAHAP DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.
Pengertian :
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan dari
masalah pasien yang nyata maupun potesional berdasarkan
data yang telah dikumpulkan, yang pemecahannya dapat
dilakukan dalam bal.as wewcnang perawat untuk melakukannya.
Yang dimaksud masalah nyata adalah masalah yang sudah
ada pad a waktu pengkajian. Sedangkan masalah potensial
merupakan masalah yang mungkin timbul bila tindakan
pencegahan tidak dilaksanakan.
b. Sirat diagnosa kepernwatan.
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan perlu diketahui
sifat yang hakiki diagnosa keperawatan adalah sebagai
bcrikut :
1. Berorientasi pada kebu tuhan dasar manusia (HlRARKI AB. MASLOW).
2. Mcnggambarkan tanggapan (respons) individu terhadap proses saki!, kondisi dan situasi.
I 3.
Berubah bila tanggapan (respons) pasien berubah.
c. Manraat diagnosa kepernwatan adalah :
1. Memberi pedoman untuk asuhan keperawatan secara
komprehensif yang mandiri.
2. Memberi kesatuan bahasa dalam komunikasi perawatan secara komprehensif.
d. Perbedaan antarn diagnosa medis , dan diagnosa
keperawatan.
Untuk menghindari kekeliruan antara diagnosa medis dan
diagnosa keperawatan, perlu diketahui perbedaan antara
17
kedua diagnosa tersebut. Diagnosamedis berfokus pada
keadaan patho\ogis, pengobatan dan penyembuhan
penyakit, sedangkan diagnosa keperawatan berfokus pada
res pons pasien terhadap penyakit atau faktor yang
mempengaruhi atau situasi lain yang sangat berfariasi.
Perbedaan antara · diagnosa keperawatan · dan diagnosa
medis dapat digambarkan sebagai berikut :
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Medis
1.
Berfokus pada faktor-faklor
yang bersifal pengobalan dan
penyembuhan penyakit.
2. Berorienlasi kepada keadaan
1.
2. Berorienlasi kepada kebuluhan
individu.
palhoiogis.
3. Cenderung lelap, mulai saki I
3. Berubah, sesuai dengan
sampai sembuh
4.
Mengarah pada lindakan medis
yang sebagian dapal diiaksanakan oleh perawat.
5. Diagnosa medis melengkapi
diagnosa keperawatan.
18
Berfokus pada res pons pasien
lerhadap penyakil lindakan
medis dan faklor lain.
perubahan res pons pasien .
4.
Mengarah pada fungsi mandiri
perawal dalam meiaksanakan
lindakan keperawatan dan
evaiuasi.
5. Diagnosa keperawatan
rneiengkapi diagnosa medis.
e.
Cara merumuskan diagnosa keperawatan.
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan,
menggunakan pendekatan sebagai berikut :
I. Rumus PES
Problem
Etiologi
Symptom
(masalah)
(penyebab)
(gejala/tanda)
2.
Problem
Etiologi
(masalah)
(penycbab)
Rumus PE
dapat
Contoh rumusan diagnosa kepcrawatan scbagai berikut :
1.
Rumus PES.
Diagnosa Kcperawatan =
Masalah pasien + pcnycbab + gejala / tanda
Contoh:
Gangguan aktivitas jalan, sehubungan pemasangan gips
pada tungkai kanan yang ditandai dengan rasa nyeri di
daerah tungkai.
2.
Rumus PE.
Diagnosa Keperawatan =
Masalah pasien + Penyebab
19
Contoh:
Gangguan aktivitas jalan, sehubungan dengan pemasangan
gips pada tungkai kanan.
C.
TAHAP PERENCANAAN KEPERAWATAN
a.
l'engertian.
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana
tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang teJah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan pasien.
Dalam tahap perencanaan keperawatan ini, perawat
menggunakan keterampiJan pemecahan masalah dan
menentukan masalah khusus pasien.
b. Tujuan.
Tujuan perencanaan keperawatan adalah :
1. Sebagai alat komunikasi antar ternan sejawat dan
tenaga kesehatan lain.
2. Meningkatkan keseimbangan asuhan keperawatan.
20
c.
Langkah-laDgkah penYUSUnBD.
Langkah-langkah penyusunan perencanaan keperawatan
terdiri dari tiga (3) kegiatan yaitu :
1. Menetapkan urutan prioritas masalah
2. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai.
3. Menentukan rencana tindakan keperawatan.
Perencanaan
ad.I.
=
Menetapkan prioritas masalah +
Tujuan keperawatan + Rencana tindakan keperawatan.
Menetapkan urutan prioritas rnasalah.
Kegiatan ini mernilih rnasaJah apa yang rnernerlukan perhatian/prioritas, diantara rnasalahrnasalah yang telah ditentukan. Penentuan prioritas
berdasarkan diagnosa keperawatan, dirnana prioritas tertinggi diberikan kepada rnasalah yang
rnengancarn kehidupan atau keselarnatan pasien.
Masalah nyata diberikan perhatian/prioritas terlebih dahuJu dari pada rnasaJah potensial.
Penentuan priori las dilakukan karcna lidak
sernua rnasalah dapal dialasi pada waklu yang
sarna.
Pertirnbangan unluk rnenentukan prioritas
rnasalah adalah :
a. Prioritas tertinggi diherikan kepada masalah
kesehatan yang rnengancarn kehidupan atau
keselamatan pasien.
21
b.
c.
Masalah yang sedang dialami diberi perhatian
lebih dahulu dari pada masalah yang mungkin
atau keselamatan (potensial).
Pola kebutuhan dasar man usia, menurut
HlRARKI AB. MASLOW.
Contoh:
Pasien yang mengalami kecelakaan dengan
keadaan scsak nafas, gelisah, pernafasan
cepat (30 x per menit), luka dan patah tulang
tibia terbuka, disertai perdarahan, maka
penentuan prioritas masalah adalah sebagai
berikut :
1. Masalah pernapasan (kebutuhan oksigen)
2. Masalah perdarahan
3. Masalah luka
ad .2.
22
Merumuskan tujuan keperawatan yang akan
dicapai.
Tujuan keperawatan ialah hasil yang ingin dicapai
dari asuhan keperawatan, yang direncanakan
untuk menanggulangi/mengatasi masalah yang
telah dirumuskan dalam diagnosa keperawatan.
Pernyataan tujuan keperawatan harus Jelas
disebutkan sehingga perawat yang mengawasi
pasien setelah membaca tujuan tersebut harus
sanggup menentukan apakah tujuan telah
tercapai atau belum.
Ada dua (2) katagori tujuan, yaitu tujuan jangka
pendek dan tujuan jangka panjang.
Tujuan Jangka Pendek.
Tujuan jangka pendek adalah hasil yang dicapai
dalam waktu yang cepat yaitu dalam kurun waktu
jam atau hari. Tujuan jangka pendek sangat cocok
unruk keadaan emergency dimana pasien dalam
kondisi tidak stabil.
Contoh:
Tn. Herman dalam waktu tujuh hari, mampu
berjalan dengan menggunakan tongkat sejauh 100
meter.
Tujuan Jangka Panjang.
Tujuan jangka panjang adalah hasil yang dalam
pencapaiannya memerlukan waktu yang lebih
lama.
Contoh:
Tn. Herman dapat berjalan tanpa bantuan pada
sa at pulang.
Petunjuk umum dalam menu lis tujuan.
Dalam menuliskan tujuan harns memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
1. Ditulis secara singkat dan jelas sehingga
mudah dimengerti oleh perawatltenaga kesehatan lain.
2. Spesifik artinya pemyataan tujuan harus
merupakan perilaku pasien yang menunjukkan berkurangnya masalah pasien. Masalah
tersebut telah diidentifikasi dalam diagnosa
keperawatan.
23
3.
Dapat diukur artinya dapat diamati, ditafsirkan dan dinilai. Hindari penggunaan katakata baik, cukup, normal dan lainlain.
4. Realistis artinya dapat dilaksanakan dengan
tenaga dan fasilitas yang tersedia serta realistis untuk kemampuan pasien pad a waktu
yang telah ditetapkan.
Rumusan tujuan dapat menggunakan formula
sebagai berikut :
T = S + P + K + KO
=
=
P =
K =
KO =
T
S
tujuan
subject
predikat
kriteria tujuan
kondisi
Subject
adalah kata dapat berupa pasien
atau bagian dari pasien
Predikat:
adalah perilaku pasien
Kriteria tujuan
adalah pernyataan tujuan
pada tingkat nama pasien akan dilaksanakan perilaku yang dinyatakan dalam
predikat dalam kurun waktu yang telab
ditetapkan.
24
ad.3.
Kondisi
adalah dalam keadaan yang bagaimana perilaku pasien tersebut ditampilkan.
Contoh:
Tuan Herman (S) dapat berjalan
(P) sejauh 100 meter dalam waktu
tujuh hari (K) dengan menggunakan tongkat (KO).
Menentukan rencana tindakan keperawatan.
Adalah langkah menentukan rencana tindakan
keperawatan yang akan dikerjakan oleh perawat
dalam rangka menolong pasien untuk mencapai
suatu tujuan keperawatan.
Dalam menentukanlmemilih tindakan keperawatan perlu dipertimbangkan halhal sebagai
berikut:
1). Mengidentifikasi alternatif tindakan.
2). Tehnik prosedur keperawatan yang digunakan.
3). Melibatkan pasien seoptimal mungkin.
4). Melibatkan anggota tim kesehatan lain.
5). Latar belakang budaya dan agama pasien.
6). Lingkungan, sumber daya dan fasilitas yang
tersedia.
7). Kebijaksanaanlperaturan yang berlaku
setempat.
8). Tindakan keperawatan yang menjamin rasa
aman bagi pasien.
9). Mengarah kepada tujuan yang akan tercapai.
10). Tindakan keperawatan yang bersifat realistis.
11). Tindakan keperawatan yang disusun secara
berurutan.
25
b.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun
perencanaan keperawatan adalah :
1. Tindakan apa yang akan dilakukan.
2. Mengapa tindakan itu dilakukan.
3. Kapan tindakan itu dilakukan.
4. Siapa yang akan melakukan tindakan.
5. Bagaimana caranya tindakan itu dilakukan.
c.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menuliskan
rencana tindakan keperawatan :
1. Harus berupa kalimat intruksi, ringkas, tegas dan
mudah dimengerti.
2.
3.
4.
5.
Contoh : Latih Tn Herman berjalan dengan tongkat
dua kali sehari.
Disusun oleh tenaga perawatan.
Penulisan, menggunakan bahasa yangjelas dan mudah
di mengerti.
Tindakan keperawatan merupakan kesinambungan
asuhan keperawatan.
Menulis" di kolom rencana tindakan" yang telah
ditentukan.
Rencana tindakan dibuat secara narasi yang mengandung tujuan dan rencana tindakannya.
Contoh :
Rumusan rencana perawatan.
Agar Tn. Herman dalam tujuh bari mampu berjalan
sejauh 100 M dengan menggunakan tongkat lakukan
latihan berjalan dengan tongkat 2 kali sehari.
Tahap perencanaan keperawatan dapat di gambarkan
sebagai berikut. (Gambar 2).
26
Gambar 2 :
Tahap PerenC8naan Keperawatan
Perencanaan == Memprioritas
Keperawatan kan Masalah
- Nyata, yang mengancam kehi-dupaan pasien.
- Nyata, atau polensial yang mengancam kesehatan pasien.
+ Merumuskan Tu
juan Keperawatan
- Jangka pendek,
Jangka panjang.
Jelas
- Dapal di ukur
+ Menentukan
Tindakan
Keperawatan
- Alternatif
tindakan
keperawa
tan.
- Keputusan
tentang tindakan yang
セォ。ョ@
dilaku
kan.
- Keinginan dan - Realistis.
prioritas pasien. - Dinyatakan dalam
hasil perubahan
keadaan atau perilaku pasien.
Rencana
Asuhan
Keperawatan
27
D.
TAHAP TINDAKAN KEPERAWATAN
1.
Pengertiao.
Tindakan keperawatan adalah pelaksanaan rencana
tindakan yang telah ditentukan, dengan maksud agar
kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal.
Tindakan keperawatan tersebut dapat dilaksanakan
sebagian oleh pasien itu sendiri, oleh perawat secara
mandiri atau mungkin dilakukan secara berkerja sarna
dengan anggota Team Kesehatan lain misalnya, Ahli Gizi
dan FisiotherapisL Hal ini sangat tergantungjenis tindakan,
kemampuan!keterampiJan dan keinginan pasien serta
tenaga perawat itu sendiri.
Dengan demikian tampak bahwa pelaksanaan keperawatan
bukan semata-mata tugas tenaga perawatan tetapi
melibatkan banyak pihak. Namun demikian yang memiJuk
tanggung jawab secara keseluruhan adalah teoaga
perawatan tersebut.
2.
Langkah-Iangkah tindakan Keperawatan.
Tahap tindakan perawatan terdiri dari langkah persiapan
dan peJaksanaanJpemberian asuhan keperawatan.
a.
Langkah persia pan.
Pada langkah persiapan tenaga perawatan hendaknya:
1). Memahami rencana keperawatan yang telah
ditentukan.
2). Menyiapkan tenaga dan alat yang diperlukan.
1). Menyiapkan lingkungan Therapeutic (lingkungan
pasien) sesuai dengan jenis tindakan yang akan
dilakukan.
28
b.
Langkah pelaksanaan.
Pada langkah pclaksanaan tenaga perawatan harus
mcngutamakan keselamatan. keamanan. dan kcnyamanan pasien. Oleh karena itu harus mempcrhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Sikap yang meyakinkan.
2. Peka terhadap rcspons pasicn dan efck sampingan
dari tindakan keperawatan yang 、ゥャ。ォオョケセ@
.). Sistimatika kerJ3 yang tep
Ind
p
PEOOMAN
PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN
01 RUMAH SAKIT
Disusun OLeh :
TIM DEPARTEMEN KESEHATAN RI
Cetakan Ketiga
Dicetak dan Diterbitkan Oleh :
DIREKTORAT RUMAH SAKIT UMUM DAN PENDIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN MEDIK
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
JAKARTA
1993
DAFTAR NAMA PENYUSUN :
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dr. H. Boedihartono, MHA.
Asruti Sri Wardhani, SKM.
Ida Suaedah. BSe.
Ruti Nubi, BSe.
DR. Christina Ibrahim. PH.D.
Johanna Kawonal, BSe.
Drs. Rusian
H. Lismidar , SKM .
Retno Astuti S . BSe.
Y-•.A TA PENGANTAR
?enerbitan buku "Pedornan Penerapan Proses Keperawatan di Rwnah
Sakit"
adalah untuk memenuhi kebutuhan akan petunjuk pelaksanaan
tenaga perawatan yang bekerja di rupemberian asuhan keperawatan 「セァゥ@
mah saki!. Dillarapkan buku ini dapat dirnanfaatkan sebagai pedoman kerja
dalam pemberian asuhan keperawa tan profesional, dengan pendckatan
proses kcperawatan sebagai cara pemecahan masalah. Buku pedoman ini
merupakan Janjutan dari buku I yang bcrjudul "Konsep dan Proses Keperawa Ian " , yang telah dipu blikasikan.
Buku Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit, disusun oleh Tim Pengembangan Teknis Keperawatan Departemen Kesehatan
R.l. mclalui Pokja dan disempurnakan dalam Lokakarya Keperawatan yang
pesertanya tcrdiri dari unsur pengelola pelayanan keperawatan rumah saki!
kJas A. B, C & D dan rumah sakit khusus serta institusi pendidLl(an keperawatan . Kepada Tim Penyusun diucapkan terL-na kasm. KllUSUS kepada Perwakilan WHO di Indonesia yallg telah membantu penerbitan buku pedoman
ini, disampaikan ucapan terima kasm.
Menginga t pesatnya perkem bangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang kesehatan, jelas hal ini akan mempengaruhi sifat pelayanan keperawatan. Oleh karena itu buku pedoman ini akan direvisi sesuai dengan perkembangan tersebut. Untuk itu saran dan kritik dillarapkan sebagai bahan
penyempurnaan.
Jakarta,Maret 1991
Direktur Jenderal Pelayanan Medik
Duektora! Rumah Sakit Umum dan Pendidikan
Dr. H. Boedihartono, MHA
N.I.P .. 140017172
II
DAFTAR IS[
Haiaman
KATA PENGANTAR .... .. .. , . . .. .. ' . . . " ....... .
Ba b
I.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
Latar Beiakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
Pengertian . . . . . . . . . . . ... ........... .
Fungsi .... ... . . . . ...................
Sifat . .. ....... . . .. . . . ........... . ..
Tujuan . . . ....... . .. ... . ... ....... ...
Dampak Penggunaan Proses Keperawatan ...
Bab
II.
A.
B.
C.
D.
E.
Tahapan Proses Keperawatan .... . ....
Tahap Pengkajian Keperawatan. . . . . . . .
Tahap Diagnosa Keperawatan ..... ....
Tahap Perencanaan Keperawatan .. . .. .
Tahap Tindakan Keperawatan .... ... ..
Tahap Evaluasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Bab
III.
A.
B.
C.
D.
Dokumentasi Asuhan Keperawatan. · ... 36
Pengertian .. . . . . . . . . . . . . .
. . 36
Tujuan Pencatatan. .. . . . . . . . .. . . · . . . 36
Pendekatan .... .... . . . . . .. . . . . 38
Panduan Pencatatan . . . . . . . . . · ... . 42
"
..
"
.,
..
..
i
I
2
3
3
5
5
i0
10
17
20
28
31
Lampiran :
I. Contoh rumusan diagnosa keperawatan. . . . . .. 45 - 49
2. Contoh bentuk formulir catatan asuhan kepera- 51 - 57
watan.
3. Contoh penerapan proses keperawatan . . . . .. 81 - 122
iii
BABI
PENDAHULUAN
A.
LATARBELAKANG
Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting
dalam menentukan kebcrhasilan pelayanan kesehatan SeCar3
keseluruhan. Salah satu faktor yang mendukung keyakinan di
atas ini adalah kenyataan yang dapat dilihat di unit pclayangan
kesehatan seperti di rumah sakit, dimana tenaga kesehatan yang
selama 24 jam harus berada disisi pasien adalah tenaga
perawatan. Namun sangat disayangkan bahwa pelayanan
keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan.
Keadaan ini bukan saja disebabkan o1eh terbatasnya jumlah
tenaga pcrawatan yang kita miliki, tetapi terutama dikarenakan
oleh terbatasnya kemampuan profesional yang dimiliki olch
sebagian besar jenis tenaga ini.
b・イセ。ァゥ@
upaya yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan motivasi bagi tcnaga
perawatan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bentuk
penataran telah dilakukan, namun hasil yang dicapai belum
dapat dikatakan memuaskan. Hal ini dapat kita ketahui dari
keluhan yang disampaikan oleh pasien dan keluarganya maupun
oleh masyarakat umum.
Sesungguhnya banyak faktor yang menyebabkan terbatasnya kemampuan tenaga perawatan dan faktor penting dalam hal
ini adalah kurangnya dasar ilmiah yang dimiliki serta sislimalika
kerja dalam melaksanakan peran, tugas dan fungsinya. Proses
1
keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan
masalah terscbut diatas; karena proses keperawatan adalah
metode i!miah yang digunakan secara sistimatis dan menggunakan konsep & prinsip ilmiah untuk mengkaji serta meodiagnosa
masalah kesehatan pasien. merumuskan tujuan yang ingin
dicapai, menentukan tinriakan dan meogevaluasi mutu セNMG イ エ。@
hasil asuhan keperawatan. Disampiog itu proses keperawatan
dapat pula digunakao sebagai metode untuk menentukan
penugasan bagi setiap katagori tcnaga perawatan bcrdasarkan
kompetensi yang dimilikinya.
.
Penerapan proses kepcrawatan secara tepat dan benar,
harus didukung dengan ketrampilan intelektual, interpersonal
dan ketrampilan teknis. Disamping itu juga perlu dilengkapi
dengan pedoman penerapan proses keperawatan.
n.
PENGERTIAN
Proses keperawatan merupakan metoda pemberian
asuhan keperawatan yang logis, sistimatis, dinamis dan teratur.
Proses ini juga memerlukan pendekatan perencanaan dan
pe1aksanaan asuhan keperawatan yang metodis. dan teratur,
disamping itu mempertimbangkan baik ciri-cifi pasien/klien
yang bersifat bio-psiko-sosio-spiritual maupun masalah
kcsehatannya.
Langkah-Iangkah proses keperawatan dilakukan secara berurutan, mulai dari pengkajian keperawatan. diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, tiodakan kepcrawatan dan
evaluasi keperawatan.
Ada beberapa pengertian proses keperawatan yang dirumuskan
oleh para ahli keperawatan, namun pada dasarnya proses
keperawatan adalah :
2
1. Serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistimatis dan
menggunakan pemikiran.
2. Kegiatan yang didasarkan pada ilmiah.
3. Metoda pendekatan yang digunakan oleh tenaga perawatan dalam membantu pemecahan masalah pasien.
4. Kegiatan yang terdiri dari lima tahap yaitu, tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
tindakan keperawatan dan tahapevaluasi keperawatan
(pada BAB selanjutnya setiap tahap proses keperawatan
akan diuraikan dan dibahas secara khusus).
C. FUNGSI
Proses keperawatan sangat penting karena berfungsi
sebagai kerangka berfikir untuk menjalankan fungsi dan
tanggung jawab keperawatan daiam lingkup yang luas.
Disamping itu sebagai alat untuk mengenal masalah pasien,
menyusun perencanaan keperawatan secara sistimatis, melaksanakan tindakan dan menilai hasil tindakan keperawatan.
Tanpa cara pendekatan yang sistimatis dalam memberikan
asuhan keperawatan, akan terjadi kekurangan atau kemungkinan duplikasi dalam melaksanakan tindakan.
D. SIFAT
Proses keperawatan merupakan suatu sistem yang
mempunyai komponenkomponen yang terpisah tetapi saling
bergantung, saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang .
telah ditentukan.
Kegagalan dari suatu komponen tertentu akan mempengarubi
dan menimbulkan kegagalan komponen yang lain. Oleh karena
itu proses keperawatan mempunyai sifat ウ・「。セ
berikut :
3
1.
Dinamis
Dinamis berarti setiap tahap proses keperawatan dapat
diperbaharui apabila situasi dan kondisi pasien berubah.
2.
SikJik
Siklik artinya proses keperawatan berjalan secara siklus
atau daur ulang.
Tahap pengkajian mendahului tahap perencanaan, dilan-
jutkan dengan tahap tindakan keperawatan serta tahap
evaluasi. Bila pada evaluasi tujuan yang telah ditetapkan
tercapai, maka kembali lagi kepada tahap ーセョァォ。ェゥL@
sete-
rusnya siklus baru dimulai lagi setelah siklus yang terdahulu
berakhir dengan evaluasi.
3. Saling interdependent/ketergantungan
Saling ketergantungan berarti setiap tahapan proses keperawatan saling tergantung satu sama lain.
Apabila data yang dikumpulkan kurang lengkap maka
diagnosa akan salah, demikian pula perencanaan dan
tindakan keperawatannya.
4. FleksibeIlluwes.
Bahwa proses keperawatan bersifat fJeksibeJ, tidak kaku,
pendekatan/perilaku dapat berubah sesuai dengan situasi
dan kondisi pasien. Hal ini dimaksud bahwa pengkajian data
secara lengkap sebagai tahap pertama dalam proses
keperawatan tidak perlu dilakukan, tetapi yang penting
daJam pemikiran secara inteJektual teJah mempertimbangkan data hasil observasinya, untuk memprioritaskan kepada
masalah kesehatan yang mengancam kehidupan atau
keselamatan jiwa pasien. Ini berarti bahwa siklus
keperawatan tetap dijalankan dan data lengkap dicatat
setelah pasien yang gawat tertolong.
4
Sifat fleksibelitas juga dapat diartikan bahwa proses
keperawatan digunakan untuk beberapa hal, antara lain:
Untuk pemecahan segala jenis masalah kesehatan
pasien.
Dalam segala kondisi dan situasi pasien.
Diterapkan dalam perawatan untuk pasien dalam
seluruh siklus hidup man usia (dari mulai dalam
kandungan, dilahirkan, tua, selanjutnya meninggal ).
Disemua unit perawatan di rumah sakit, baik ruang
rawat nginap, rawat jalan, kamar operasi dan unit
gawat darurat.
Perawatan peroranganJindividu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
E. TUJUAN
Penerapan proses keperawatan bertujuan untuk :
1. Mempraktekkan metoda pemecahan masalah dalam
praktek keperawatan.
2. Menggunakan standar untuk praktek keperawatan.
3. Memperoleh metoda yang baku, rasional dan sistimatis.
4. Memperoleh metoda yang dapat digunakan dalam berbagai
macam situasi.
5. Memperoleh hasil asuhan keperawatan dengan kualitas
tinggi.
F. DAMPAK PENGGUNAAN PROSES KEPERAWATAN
Proses keperawatan sangat relevan dengan upaya dan
arah perkembangan profesionalisme keperawatan dewasa ini,
disamping itu penerapan proses keperawatan dalam pemberian
asuhan keperawatan memberikan beberapa keuntungan
sebagai berikut :
5
1.
Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Penerapan proses keperawatan akan rnendorong para
perawat untuk rnelaksanakan asuhan keperawatan yang
sernestinya, sesuai dengan rnasalah dan kebutuhan pasien
dan tidak pada tugas-tugas rutin yang rnungkin ada, atau
yang tidak ada hubungannya dengan kebutuhan dan
rnasalah tersebut.
Melalui penerapan proses keperawatan akan mengakibatkan hubungan yang lebih erat antara perawat dan pasien,
keterlibatan yang lebih besar dari pasien dalam upaya
keperawatannya, serta akan rnengalihkan pola pikir
perawat dari orientasi tugas kepada orientasi pasien.
Dengan mcnggunakan proses keperawatan, kesinambungan asuhan keperawatan juga ditingkatkan hal ini
dibuktikan melalui rencana asuhan keperawatan tertulis
serta pengkajian kebutuhan/masalah pasien yang dilakukan
secara terus mcnerus. Dengan demikian diharapkan akan
menghasilkan pelayanan keperawatan yang bersifat rnenyeluruh, komprehensive, mernenuhi kebutuhan pasien,
efektif dan manusiawi.
2. Mengembanglilln keterampilan teknis dan intelektual
bagi pelaksana perawatan.
Berbagai langkah/tahapan dalam proses keperawatan
rnemberi kesernpatan kepada perawat untuk menerapkan
berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan pengalaman, serta
bekerja sarna dengan ternan sejawat. Disamping itu juga
rnengernbangkan keterampilan teknis dan prosedur keperawatan yang ditujukan kepada Pemenuhan kebutuhan
kesehatan serta masalah keperawatan pasien.
6
3.
Meningkatkan citra keperawatan.
Tidak ada cara yang lebih efektif untuk mempromosikan
citra perawat yang baik dan profesi keperawatan, selain
peningkatan mutu asuhan keperawatan itu sendiri.
Masyarakat yang merasa puas dengan pelayanan keperawatan akan memberikan pengakuan yang konkrit untuk
profesi keperawatan.
Perawat tidak dapat menuntut status profesional pengakuan dan penghargaan dari masyarakat, maupun ternan
sejawat atau anggota tim kesehatan lain, tetapi hal tersebut
diperoleh melalui pemberian pelayanan yang bermutu.
Proses keperawatan yang menjamin pemberian pelayanan
yang menyeluruh, ilmiah dan manusiawi, akan memberikan
sumbangan yang sangat berarti untuk peningkatan citra
perawat terutama dimata masyarakat.
Dokumentasi proses dan hasil asuhan keperawatan melalui
catatan yang lengkap dan jelas, akan membuktikan kepada
anggota tim kesehatan lain tentang sifat dan hakikat yang
sebenarnya dari lingkungan pelayanan keper;}watan .
4. Meningkatkan rasa solidaritas dan rasa kesatuan
perawat.
Proses keperawatan adalah metoda ilmiah dalam pemberian asuhan keperawatan. Kesamaan metoda praktek
keperawatan yang digunakan oleh semua tenaga keperawatan, akan memperkuat persatuan serta menggambarkan
otonomi dan identitas keperawatan sebagai suatu profesi
yang mandiri dalam bidang kesehatan.
5. Menggambarkan kewenangan/otonomi dan tanggung
jawab perawat.
Proses keperawatan memberikan kesempatan dan tantangan kepada perawat untuk bekerja secara mandiri, tidak
7
hanya melaksanakan perintah dari profesi lain, tetapi harus
merencanakan dan mengarahkan kegiatannya berdasarkan
keputusan yang dibuat sendiri untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan serta memecahkan masalah keperawatan pasien.
Tahap evaluasi keperawatan adalah suatu mekanisme yang
mencerminkan para perawat untuk bertanggungjawab at as
tindakan, serta mutu asuhan keperawatan yang diberikannya kepada pasien.
6. Menghasilklln praktek keperawatan yang profesional.
Penerapan proses keperawatan yang berdasarkan pada
metoda ilmiah, membedakan praktek keperawatan yang
dilakukan oleh seorang perawat dengan yang dilaksanakan
oleh masyarakatlbukan perawat.
Masyarakat/tenaga non perawatan memberikan pelayanan
keperawatan hanya menggunakan intuisi dan akal budi,
tetapi pcnggunaan proses keperawatan memperagakan
ciriciri profesional; an tara lain pengutamaan kepentingan
pasien/klien, pengetahuan ilmiah, kemampuan dan pertanggung jawaban dalam melaksanakan praktek keperawatan.
Apabila perawat bertindak secara profesionaJ, maka masyarakat dan anggota tim kesehatan lain akan memandang dan
mengakui perawat sebagai tenaga profesionar, sehingga
mempunyai hak yang sarna untuk keterlibatannya dalam
proses pengambilan keputusan.
7. Mendukung pengembangan peneIitilln keperawlllan.
Penerapan proses keperawatan di rumah sakit, dapat mendukung pengembangan penelitian keperawatan melalui
penentuan jenis dan sifat. masalah keperawatan dan
tindakan keperawatan yang dapat dijadikan topik
8
penelitian. Disamping itu kegiatan penelitian itu sendiri
mendukung pengembangan keterampilan perawat peneliti.
8.
Mendukung pengembangan Hmu keperawatan.
Profesi keperawatan dewasa ini masih dalam masa peralihan untuk menuju pengembangan profesionalisme. Penerapan proses keperawatan akan mengantar perawat ke
jenjang perkembangan ini, apabila setiap perawat dapat
menentukan secara jelas dan mendokumentasikan keperawatan secara baik dan benar, sehingga catatan tersebut
berfungsi informatif dan komunikatif bagi tenaga
kesehatan.
9. Meningkatkan pernn pernwat da)am proses perencanaan
dan pt:ngambilan keputusan.
Dengan pengetahuan yang mendalam dan luas terhadap
masalah pasien melalui penggunaan proses keperawatan,
membuktikan bahwa perawat dapat berperan serta dalam
pembahasan, perencanaan dan pengambilan keputusan
atas halhal yang menyangkut perawatan pasien.
10. Meningkatkan kepuasan kerja.
Kegiatan dan kelambatan dalam pebrjaan menimbulkan
rasa bosan dan frustasi bagi perawat.
Penerapan proses keperawatan me:1Untut kemampuan
intelektual, inisiatif dan kreatifitas yang tinggi dari seorang
perawat, hal ini merupakan tantangan. Bila seorang
dengan
pcrawat mampu menerapkan proses エセ・ーイ。キョ@
baik, berarti perawat dapat mengatasi tantangan tersebut,
sehingga pada akhirnya menimbulkan kepuasan kerja.
9
BABII
TAHAPAN PROSES KEPERAWATAN.
A.
TAHAP PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1.
Pengertian.
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan sccara keseluruhan.
Pada tahar ini semua data/informasi pasicn yang dibutuhkan, dikumpulkan untuk mcncntukan masalah keschatan/
kcpcrawal a n.
Tahap pengkajian lcrdiri dari tiga kegiatan yaitu :
Pengumpulan data kepcrawatan
Pengelompokkan data atau analisa data
Pcrumusan diagnosa keperawatan
1. PengllmplIlan data
Kegialan pengumpulan data dimulai pada saal pasien
masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama
proses keperawatan berlangsung. Pengumpulan data
bertujuan untuk mendapatkan data yang penting
ten tang pasien.
Dalam pcngumpulan data perawat harus mengetahui :
1. Tujuan pengumpulan data.
2. Informasildata yang diperlukan
3. Sumbersumber yang dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh data.
4. Cara mengorganisasi dan menggunakan informasi
yang telah di kumpulkan.
10
SumberData
Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber data
yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
a) Sumber data primer yaitu paSien yang merupakan
sumber utama, walaupun pasien tidak dapat
berkomunikasi secara lisan.
b)
Sumber data sekunder yaitu :
1. Keluargalkerabat
2. Tenaga kesehatan, seperti dokter dan tenaga
perawatan.
3. Catatan dalam berkas dokumen medis pasien
4. Hasil-hasil pemeriksaan seperti pemeriksaan
laboratorium, rontgen dan lain-lain.
Data sekunder diperlukan untuk melcngkapi data
yang diperoleh dari sumber utama.
Cara Pengumpulan data
Pengumpulan data pasien dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yai.tu wawancara, observasi dan
pemeriksaan fisiko
a)
Wawancara.
Bertujuan untuk memperoleh data tentang kesehatan pasien. Selain itu wawancara diperlukan
untuk menjalin hubungan antara perawat dengan
pasien dan untuk kelancaran asuhan keperawatan. Wawancara dapat dilakukan setiap saat
selama memberi asuhan keperawatan pada
pasien.
Halhal yang perlu diperhatikan tenaga perawatan ketika wawancara adalah :
11
1. Menerima keberadaan pasien seperti apa
adanya
2
Membantu pasien agar merasa aman dan
nyaman dengan penuh perhatian.
3. Memberi kesempatan pasien menyampaikan
perasaannya.
4. Bersikap menghargai pasien untuk tetap
berbicara.
5. Dalam berbicara menggunakan bahasa yang
mudah di mengerti oleh pasien.
b). Observasi
Mengamati perilaku dan keadaan untuk memperoleh data tentang tingkat kesehatan pasien.
Observasi dilakukan dengan menggunakan penglihatan alat indra lainnya (meraba, menyentuh dan
mendengar)
c) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara keseluruhan
dari kepala sampai ujung kaki.
Prosedur pemeriksaan fisik meliputi :
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Auskultasi
4. Perkusi
5. Pemeriksaan lainnya.
2. Pengelompokkan data atau analisa data.
Data pasien yang telah dikumpulkan selanjutnya
dikelompokkan kedalam kelompok data tertentu
12
yaitu: data flSiologislbiologis, data psikologis, data
sosial dan data spiritual. Dengan mengelompokkan
data, perawat dapat segera menentukan masalah yang
terjadi pad a pasien.
Pengelompokkan data dapat digambarkan sebagai
berikut:
a) Data fisiologis/biologis :
Masalah kesehatan dan penyakit yang laJu
Masalah kesehatan yang sedang dial ami
Masalah pola fungsi kehidupan sehari-hari
Masalah resiko tinggi
Pengaruh perkembangan terhadap kehidupan
b) Data psikologis :
Perilaku
Pola emosional
Konsep diri
Gambaran diri
Penampilan intelektual
Pola pemecahan masalah
Tingkat pendidikan
Daya ingatan
c) Data Sosial :
Status ekonomi
Kegiatan rekreasi
Bahasa komunikasi
Pengaruh kebudayaan
Sumber masyarakat
Faktor resiko lingkungan
Hubungan sosial
13
Hubungan dengan keluarga
Pekerjaan
d)
Data Spiritual:
Nilai-nilailnorma
Kepercayaan
Keyakinan
Moral
Jenis Data
Data pasien dapat diberdakan atas dua jenis yaitu data
objektif dan data subjektif.
a) Data objektif adalah data nyata yang ditemukan oleh
tenaga perawatan pada saat pemeriksaan berlangsung.
Misalnya :
( 1 ) Suhu 38°C
( 2 ) Urine berwarna kuning keruh
b)
Data subjektif adalah data yang hanya dirasakan oleh
pasien sendiri, berupa keluhan-keluhan
Misalnya :
( 1 ) Mual
( 2 ) Perasaan takut operasi
( 3 ) Sakit kepala
Pengelompokkan data atau analisa data.
Analisa berarti mengkaitkan, menghubungkan data yang
diperoleh dengan konsep, teori, prinsip yang relevan untuk
mengetahui masalah kesehatan pasien. Oleh karena itu
analisa data dilakukan dengan :
a. Mengesahkan data
b. Mengelompokkan data
c. Membandingkan dengan standar
d. Menentukan kesenjangan
e. Menginterpretasi kesenjangan
14
f. Membuat kesimpulan ten tang kesenjangan
Hュ。ウャィセ@
Berdasarkan kesimpulan ten tang kesenjangan (masalah)
ini,selanjutnya dapat di rumuskan diagnosa keperawatan.
Petunjuk untuk pengkajinn data :
1. Data dilcumpulkan secara menyeluruh yang meliputi
aspek bio-psiko-sosio-spiritual
2. Menggunakan berbagai sumber data dan berbagai cara
pengumpulan data
3. Setiap data yang dikumpulkan harus data baru dan
mendapat pengabsahan (valid,asi)
4. Dilakukan secara sistimatis dan terus menerus
5. Data harus dicatat, dapat di baca dan dimengerti oleh '
orang lain
6. Data dikelompokkan dalam kelompok kebutuhan
bio-psiko-sosio-spiritual
7. Data dianalisa dengan dukungan pengetahuan yang
relevan atau sesuai.
Tahap pengkajian dalam proses keperawatan dapat di
gambarkan sebagai berikut (gambar 1).
15
Gombar 1 : Tohap Pengkajion
Pengkajian
=
Pengumpulan
+ Analisa Data
Dala (Dala Subjeclif/Objeklif
+ Diagnosa
Keperawatan
Pengkajian fisik
- Mentabulasi data
Masalah
Riwayal kepeMenyeleksi data
pasien
rawalan
(nyata
- Wawancara
Mengklasifikasi data atau po- Dala sekunder
Mengelompokan
tensial)
(calalan, Japoran,
dat:l
buku, dB).
Mengkaitkan data - Penyebab
Menentukan kesenjangan data
- Melihat pola data
- Membandingkan
dengan standar
- Menginterprctasi
data
Membuat kesimpuJan data
16
masalah
B. TAHAP DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.
Pengertian :
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan dari
masalah pasien yang nyata maupun potesional berdasarkan
data yang telah dikumpulkan, yang pemecahannya dapat
dilakukan dalam bal.as wewcnang perawat untuk melakukannya.
Yang dimaksud masalah nyata adalah masalah yang sudah
ada pad a waktu pengkajian. Sedangkan masalah potensial
merupakan masalah yang mungkin timbul bila tindakan
pencegahan tidak dilaksanakan.
b. Sirat diagnosa kepernwatan.
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan perlu diketahui
sifat yang hakiki diagnosa keperawatan adalah sebagai
bcrikut :
1. Berorientasi pada kebu tuhan dasar manusia (HlRARKI AB. MASLOW).
2. Mcnggambarkan tanggapan (respons) individu terhadap proses saki!, kondisi dan situasi.
I 3.
Berubah bila tanggapan (respons) pasien berubah.
c. Manraat diagnosa kepernwatan adalah :
1. Memberi pedoman untuk asuhan keperawatan secara
komprehensif yang mandiri.
2. Memberi kesatuan bahasa dalam komunikasi perawatan secara komprehensif.
d. Perbedaan antarn diagnosa medis , dan diagnosa
keperawatan.
Untuk menghindari kekeliruan antara diagnosa medis dan
diagnosa keperawatan, perlu diketahui perbedaan antara
17
kedua diagnosa tersebut. Diagnosamedis berfokus pada
keadaan patho\ogis, pengobatan dan penyembuhan
penyakit, sedangkan diagnosa keperawatan berfokus pada
res pons pasien terhadap penyakit atau faktor yang
mempengaruhi atau situasi lain yang sangat berfariasi.
Perbedaan antara · diagnosa keperawatan · dan diagnosa
medis dapat digambarkan sebagai berikut :
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Medis
1.
Berfokus pada faktor-faklor
yang bersifal pengobalan dan
penyembuhan penyakit.
2. Berorienlasi kepada keadaan
1.
2. Berorienlasi kepada kebuluhan
individu.
palhoiogis.
3. Cenderung lelap, mulai saki I
3. Berubah, sesuai dengan
sampai sembuh
4.
Mengarah pada lindakan medis
yang sebagian dapal diiaksanakan oleh perawat.
5. Diagnosa medis melengkapi
diagnosa keperawatan.
18
Berfokus pada res pons pasien
lerhadap penyakil lindakan
medis dan faklor lain.
perubahan res pons pasien .
4.
Mengarah pada fungsi mandiri
perawal dalam meiaksanakan
lindakan keperawatan dan
evaiuasi.
5. Diagnosa keperawatan
rneiengkapi diagnosa medis.
e.
Cara merumuskan diagnosa keperawatan.
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan,
menggunakan pendekatan sebagai berikut :
I. Rumus PES
Problem
Etiologi
Symptom
(masalah)
(penyebab)
(gejala/tanda)
2.
Problem
Etiologi
(masalah)
(penycbab)
Rumus PE
dapat
Contoh rumusan diagnosa kepcrawatan scbagai berikut :
1.
Rumus PES.
Diagnosa Kcperawatan =
Masalah pasien + pcnycbab + gejala / tanda
Contoh:
Gangguan aktivitas jalan, sehubungan pemasangan gips
pada tungkai kanan yang ditandai dengan rasa nyeri di
daerah tungkai.
2.
Rumus PE.
Diagnosa Keperawatan =
Masalah pasien + Penyebab
19
Contoh:
Gangguan aktivitas jalan, sehubungan dengan pemasangan
gips pada tungkai kanan.
C.
TAHAP PERENCANAAN KEPERAWATAN
a.
l'engertian.
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana
tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang teJah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan pasien.
Dalam tahap perencanaan keperawatan ini, perawat
menggunakan keterampiJan pemecahan masalah dan
menentukan masalah khusus pasien.
b. Tujuan.
Tujuan perencanaan keperawatan adalah :
1. Sebagai alat komunikasi antar ternan sejawat dan
tenaga kesehatan lain.
2. Meningkatkan keseimbangan asuhan keperawatan.
20
c.
Langkah-laDgkah penYUSUnBD.
Langkah-langkah penyusunan perencanaan keperawatan
terdiri dari tiga (3) kegiatan yaitu :
1. Menetapkan urutan prioritas masalah
2. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai.
3. Menentukan rencana tindakan keperawatan.
Perencanaan
ad.I.
=
Menetapkan prioritas masalah +
Tujuan keperawatan + Rencana tindakan keperawatan.
Menetapkan urutan prioritas rnasalah.
Kegiatan ini mernilih rnasaJah apa yang rnernerlukan perhatian/prioritas, diantara rnasalahrnasalah yang telah ditentukan. Penentuan prioritas
berdasarkan diagnosa keperawatan, dirnana prioritas tertinggi diberikan kepada rnasalah yang
rnengancarn kehidupan atau keselarnatan pasien.
Masalah nyata diberikan perhatian/prioritas terlebih dahuJu dari pada rnasaJah potensial.
Penentuan priori las dilakukan karcna lidak
sernua rnasalah dapal dialasi pada waklu yang
sarna.
Pertirnbangan unluk rnenentukan prioritas
rnasalah adalah :
a. Prioritas tertinggi diherikan kepada masalah
kesehatan yang rnengancarn kehidupan atau
keselamatan pasien.
21
b.
c.
Masalah yang sedang dialami diberi perhatian
lebih dahulu dari pada masalah yang mungkin
atau keselamatan (potensial).
Pola kebutuhan dasar man usia, menurut
HlRARKI AB. MASLOW.
Contoh:
Pasien yang mengalami kecelakaan dengan
keadaan scsak nafas, gelisah, pernafasan
cepat (30 x per menit), luka dan patah tulang
tibia terbuka, disertai perdarahan, maka
penentuan prioritas masalah adalah sebagai
berikut :
1. Masalah pernapasan (kebutuhan oksigen)
2. Masalah perdarahan
3. Masalah luka
ad .2.
22
Merumuskan tujuan keperawatan yang akan
dicapai.
Tujuan keperawatan ialah hasil yang ingin dicapai
dari asuhan keperawatan, yang direncanakan
untuk menanggulangi/mengatasi masalah yang
telah dirumuskan dalam diagnosa keperawatan.
Pernyataan tujuan keperawatan harus Jelas
disebutkan sehingga perawat yang mengawasi
pasien setelah membaca tujuan tersebut harus
sanggup menentukan apakah tujuan telah
tercapai atau belum.
Ada dua (2) katagori tujuan, yaitu tujuan jangka
pendek dan tujuan jangka panjang.
Tujuan Jangka Pendek.
Tujuan jangka pendek adalah hasil yang dicapai
dalam waktu yang cepat yaitu dalam kurun waktu
jam atau hari. Tujuan jangka pendek sangat cocok
unruk keadaan emergency dimana pasien dalam
kondisi tidak stabil.
Contoh:
Tn. Herman dalam waktu tujuh hari, mampu
berjalan dengan menggunakan tongkat sejauh 100
meter.
Tujuan Jangka Panjang.
Tujuan jangka panjang adalah hasil yang dalam
pencapaiannya memerlukan waktu yang lebih
lama.
Contoh:
Tn. Herman dapat berjalan tanpa bantuan pada
sa at pulang.
Petunjuk umum dalam menu lis tujuan.
Dalam menuliskan tujuan harns memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
1. Ditulis secara singkat dan jelas sehingga
mudah dimengerti oleh perawatltenaga kesehatan lain.
2. Spesifik artinya pemyataan tujuan harus
merupakan perilaku pasien yang menunjukkan berkurangnya masalah pasien. Masalah
tersebut telah diidentifikasi dalam diagnosa
keperawatan.
23
3.
Dapat diukur artinya dapat diamati, ditafsirkan dan dinilai. Hindari penggunaan katakata baik, cukup, normal dan lainlain.
4. Realistis artinya dapat dilaksanakan dengan
tenaga dan fasilitas yang tersedia serta realistis untuk kemampuan pasien pad a waktu
yang telah ditetapkan.
Rumusan tujuan dapat menggunakan formula
sebagai berikut :
T = S + P + K + KO
=
=
P =
K =
KO =
T
S
tujuan
subject
predikat
kriteria tujuan
kondisi
Subject
adalah kata dapat berupa pasien
atau bagian dari pasien
Predikat:
adalah perilaku pasien
Kriteria tujuan
adalah pernyataan tujuan
pada tingkat nama pasien akan dilaksanakan perilaku yang dinyatakan dalam
predikat dalam kurun waktu yang telab
ditetapkan.
24
ad.3.
Kondisi
adalah dalam keadaan yang bagaimana perilaku pasien tersebut ditampilkan.
Contoh:
Tuan Herman (S) dapat berjalan
(P) sejauh 100 meter dalam waktu
tujuh hari (K) dengan menggunakan tongkat (KO).
Menentukan rencana tindakan keperawatan.
Adalah langkah menentukan rencana tindakan
keperawatan yang akan dikerjakan oleh perawat
dalam rangka menolong pasien untuk mencapai
suatu tujuan keperawatan.
Dalam menentukanlmemilih tindakan keperawatan perlu dipertimbangkan halhal sebagai
berikut:
1). Mengidentifikasi alternatif tindakan.
2). Tehnik prosedur keperawatan yang digunakan.
3). Melibatkan pasien seoptimal mungkin.
4). Melibatkan anggota tim kesehatan lain.
5). Latar belakang budaya dan agama pasien.
6). Lingkungan, sumber daya dan fasilitas yang
tersedia.
7). Kebijaksanaanlperaturan yang berlaku
setempat.
8). Tindakan keperawatan yang menjamin rasa
aman bagi pasien.
9). Mengarah kepada tujuan yang akan tercapai.
10). Tindakan keperawatan yang bersifat realistis.
11). Tindakan keperawatan yang disusun secara
berurutan.
25
b.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun
perencanaan keperawatan adalah :
1. Tindakan apa yang akan dilakukan.
2. Mengapa tindakan itu dilakukan.
3. Kapan tindakan itu dilakukan.
4. Siapa yang akan melakukan tindakan.
5. Bagaimana caranya tindakan itu dilakukan.
c.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menuliskan
rencana tindakan keperawatan :
1. Harus berupa kalimat intruksi, ringkas, tegas dan
mudah dimengerti.
2.
3.
4.
5.
Contoh : Latih Tn Herman berjalan dengan tongkat
dua kali sehari.
Disusun oleh tenaga perawatan.
Penulisan, menggunakan bahasa yangjelas dan mudah
di mengerti.
Tindakan keperawatan merupakan kesinambungan
asuhan keperawatan.
Menulis" di kolom rencana tindakan" yang telah
ditentukan.
Rencana tindakan dibuat secara narasi yang mengandung tujuan dan rencana tindakannya.
Contoh :
Rumusan rencana perawatan.
Agar Tn. Herman dalam tujuh bari mampu berjalan
sejauh 100 M dengan menggunakan tongkat lakukan
latihan berjalan dengan tongkat 2 kali sehari.
Tahap perencanaan keperawatan dapat di gambarkan
sebagai berikut. (Gambar 2).
26
Gambar 2 :
Tahap PerenC8naan Keperawatan
Perencanaan == Memprioritas
Keperawatan kan Masalah
- Nyata, yang mengancam kehi-dupaan pasien.
- Nyata, atau polensial yang mengancam kesehatan pasien.
+ Merumuskan Tu
juan Keperawatan
- Jangka pendek,
Jangka panjang.
Jelas
- Dapal di ukur
+ Menentukan
Tindakan
Keperawatan
- Alternatif
tindakan
keperawa
tan.
- Keputusan
tentang tindakan yang
セォ。ョ@
dilaku
kan.
- Keinginan dan - Realistis.
prioritas pasien. - Dinyatakan dalam
hasil perubahan
keadaan atau perilaku pasien.
Rencana
Asuhan
Keperawatan
27
D.
TAHAP TINDAKAN KEPERAWATAN
1.
Pengertiao.
Tindakan keperawatan adalah pelaksanaan rencana
tindakan yang telah ditentukan, dengan maksud agar
kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal.
Tindakan keperawatan tersebut dapat dilaksanakan
sebagian oleh pasien itu sendiri, oleh perawat secara
mandiri atau mungkin dilakukan secara berkerja sarna
dengan anggota Team Kesehatan lain misalnya, Ahli Gizi
dan FisiotherapisL Hal ini sangat tergantungjenis tindakan,
kemampuan!keterampiJan dan keinginan pasien serta
tenaga perawat itu sendiri.
Dengan demikian tampak bahwa pelaksanaan keperawatan
bukan semata-mata tugas tenaga perawatan tetapi
melibatkan banyak pihak. Namun demikian yang memiJuk
tanggung jawab secara keseluruhan adalah teoaga
perawatan tersebut.
2.
Langkah-Iangkah tindakan Keperawatan.
Tahap tindakan perawatan terdiri dari langkah persiapan
dan peJaksanaanJpemberian asuhan keperawatan.
a.
Langkah persia pan.
Pada langkah persiapan tenaga perawatan hendaknya:
1). Memahami rencana keperawatan yang telah
ditentukan.
2). Menyiapkan tenaga dan alat yang diperlukan.
1). Menyiapkan lingkungan Therapeutic (lingkungan
pasien) sesuai dengan jenis tindakan yang akan
dilakukan.
28
b.
Langkah pelaksanaan.
Pada langkah pclaksanaan tenaga perawatan harus
mcngutamakan keselamatan. keamanan. dan kcnyamanan pasien. Oleh karena itu harus mempcrhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Sikap yang meyakinkan.
2. Peka terhadap rcspons pasicn dan efck sampingan
dari tindakan keperawatan yang 、ゥャ。ォオョケセ@
.). Sistimatika kerJ3 yang tep