serum. Setelah itu serum dipisahkan dari bekuan darah dan siap untuk dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida.
Interpretasi hasi laboratorium untuk tes trigliserida, dikatakan normal jika nilainya 150 mgdL dan dikatakan tinggi jika nilainya adalah 200-499 mgdL,
sedangkan untuk tes kolesterol total, pada orang dewasa dikatakan normal jika nilainya 140-199 mgdL dan tinggi jika nilainya 240 mgdL. Nilai-nilai normal
sangat bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin Fischbach, 2004. Trigliserida berada di VLDL sebanyak 80 dan 15 berada di LDL.
Adanya variasi dari ritme biologis mengakibatkan kadar trigliserida rendah pada pagi hari dan mencapai kadar tertinggi pada tengah hari.
Kadar trigliserida meningkat pada orang yang menderita Diabetes Mellitus, hipotiroidisme, gagal ginjal kronik dan obat-obatan tertentu. Pada orang
yang mengalami malnutrisi atau baru mengalami kehilangan berat badan, kadar trigliserida menurun Wallach, 2007.
Sementara pada kolesterol, terjadi peningkatan pada penderita gagal ginjal kronik, alkoholik, hipotiroidism, obesitas, dan Diabetes Mellitus yang tidak
terkontrol. Terjadi penurunan pada hipertiroidisme, malnutrisi, penyakit akut seperti infeksi dan infalamasi Fiscbach, 2004.
2.6. Indeks Massa Tubuh IMT
Indeks Masa Tubuh IMT adalah suatu standard pengukuran obesitas pada orang dewasa. Walaupun IMT tidak dapat mengukur jumlah lemak secara
langsung, tetapi IMT merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam menentukan apakah orang tersebut mendapat obesitas atau tidak Dehghan,
Danesh, Merchant, 2005. Menurut Himes dan Dietz 1994 dalam Eisenmann et al 2005 Indeks
Massa Tubuh digunakan untuk menetapkan tingkatan obesitas
dan direkomendasikan sebagai indeks untuk mengidentifikasi dan menangani obesitas
pada remaja. Indeks massa tubuh dihitung dengan cara membagi berat badan dalam
kilogram kg dengan tinggi badan dalam meter kuadrat m
2
Larsen, 2003.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Berat badan kg
BMI =
[Tinggi badan m]
2
Indeks massa tubuh seringkali digunakan untuk mengukur berat badan dengan kaitannya terhadap resiko kesehatan, karena pengukuran langsung
contoh, pengukuran lipatan kulit, underwater weightning cenderung lebih invasif dan mahal. Pengkuran IMT relatif mudah, murah, tidak invasif dan cepat
Himes Dietz, 1994 dalam Nihiser et al, 2007.
Tabel 2.1 Kategori IMT untuk Anak, Remaja dan Dewasa
Kategori IMT Untuk Anak dan
Remaja IMT untuk Usia 2-20
Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin
Persentil Kategori IMT
Untuk Dewasa IMT Untuk
Dewasa kgm
2
Obesitas Overweight
Normal Underweight
≥95
th
≥85
th
dan 95
th
≥5
th
dan 85
th
5
th
Obesitas Overweight
Normal Underweight
≥30 ≥25 dan 30
≥18,5dan 25
18,5
Sumber : Nihiser et al, 2007, Body Mass Measurement in School
2.7. Hubungan kadar kolesterol total dan trigliserida dengan Indeks Masa Tubuh
Menurut Brown 2000 dalam Gostynski 2004 terdapat konsensus umum bahwa kadar kolesterol total meningkat sehubungan dengan peningkatan Indeks
Massa Tubuh.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Menurut Leiss 2001 dalam Gostynski 2004 berdasarkan literatur terdapat opini yang sudah tersebar luas bahwa penurunan Indeks Massa Tubuh
diantara orang lanjut usia secara otomatis akan mengarah kepada penurunan kadar kolesterol.
BMI dapat menilai apakah seseorang menderita obesitas atau tidak, sedangkan obesitas sering disertai dengan peningkatan dari kadar kolesterol total
dan kadar trigliserida dalam darah.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL