Hubungan Antara Kadar Kolesterol Total dan Kadar Trigliserida dengan Indeks Massa Tubuh pada Pasien di Instalasi Patologi Klinik RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011

(1)

HUBUNGAN ANTARA KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN

KADAR TRIGLISERIDA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH

PADA PASIEN DI INSTALASI PATOLOGI KLINIK

RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011

Oleh:

TAYA RIZKI ARINI HARAHAP

080100096

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(2)

HUBUNGAN ANTARA KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN

KADAR TRIGLISERIDA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH

PADA PASIEN DI INSTALASI PATOLOGI KLINIK

RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran

Oleh:

TAYA RIZKI ARINI HARAHAP 080100096

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Hubungan Antara Kadar Kolesterol Total dan Kadar Trigliserida dengan Indeks Massa Tubuh pada Pasien di Instalasi Patologi Klinik RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011

Nama : Taya Rizki Arini Harahap

NIM : 080100096

Pembimbing, Penguji,

dr. Nuraiza Meutia, M.Biomed

NIP. 197309112001022001 NIP. 400048403 dr. Selvi Nafianti Sp.A

NIP. 197310152001122002 dr. Mutiara Indah Sari, M.Kes

Medan, Desember 2011 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

NIP. 19540220198110100


(4)

ABSTRAK

Lemak adalah suatu golongan senyawa yang dapat larut dalam pelarut organik dan tidak mudah larut dalam air. Trigliserida dan kolesterol termasuk di dalam kelompok lemak dimana senyawa ini sering digunakan untuk mendeteksi kelebihan lemak di dalam tubuh. Selain itu, terdapat cara lain untuk mengukur lemak yaitu Indeks Massa Tubuh yang sering digunakan untuk menilai jumlah lemak secara keseluruhan. Lemak tubuh yang berlebihan dan obesitas dapat menimbulkan faktor resiko terhadap diabetes, penyakit kardiovaskular dan dislipidemia. Prevalensi dislipidemia meningkat sehubungan dengan bertambahnya tingkat keparahan obesitas hingga mencapai 76,9% sementara prevalensi terjadinya sindrom metabolik menurut International Diabetes Federation adalah 22,9% dimana sindrom metabolik berhubungan dengan peningkatan faktor resiko penyakit kardiovaskular.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan kadar trigliserida dan kadar kolesterol total pada pasien Laboratorium Patologi Klinik di RSUP H. Adam Malik.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional, dengan jumlah sampel 46 pasien di RSUP H. Adam Malik. Teknik pengambilan sampel adalah non-probability sampling dengan cara consecutive sampling. Pengumpulan Data Indeks Massa Tubuh dilakukan dengan mengukur Berat Badan dan Tinggi Badan. Kemudian melakukan penilaian Indeks Masa Tubuh (IMT) yaitu BB (dalam kg) dibagi TB2 (dalam m2), sementara untuk pengumpulan data kadar kolesterol total dan kadar trigliserida diambil dari rekam medis laboratorium patologi klinik RSUP. H. Adam Malik. Teknik analisis data yang digunakan yaitu korelasi Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia pasien yang melakukan pemeriksaan kadar trigliserida dan kadar kolesterol total di RSUP H. Adam Malik adalah 50,8 ± 7,8 tahun. Rata-rata tinggi badan adalah 160,1 ± 7,9 cm. Berat badan rata-rata sebesar 64,8 ± 12,4 kg. Rata – rata IMT 25,3 ± 4,3 kg/m2, rata – rata kadar trigliserida adalah 170 ± 163,4 mg/dl dan rata – rata kadar kolesterol total adalah 190,3 ± 91,3 mg/dl.

Dari hasil analisis dua arah Korelasi Spearman, didapati kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan kadar trigliserida (p > 0,05; r = 0,173) dan kolesterol total (p > 0,05; r= 0,251).


(5)

ABSTRACT

The term of lipid applies to a class of compounds that are soluble in organic solvents and insoluble in water. Triglyceride and cholesterol are include in lipid group where this compund is frequently used to detect excessive fat in the body. Other than that, there is another way to measure fat that is to say Body Mass Index that is frequently used to assess total body fat. Excessive body fat and obesity can cause risk factor of diabetes, cardiovascular disease and dyslipidemia. Prevalence of dyslipidemia is increasing as equal with the increase of the severity of the obesity that is up to 76,9% meanwhile the prevalence of metabolic syndrome according to International Diabetes Federation is 22,9% where the metabolic syndrom is correlate with the increase of risk factor of cardiovascular disease.

This research is aim to understand the relationship between Body Mass Index with triglyceride level and total cholesterol level at patient who came to pathology clinic’s laboratory in RSUP H. Adam Malik.

The study design of this analytic study is cross-sectional, which is conducted by 46 patient in RSUP H. Adam Malik. The sampling technique is a non-probability sampling by consecutive sampling. Body Mass Index data was collected by measuring weight and height, and then make value of Body Mass Index with dividing weight (in kg) and height (in m2), meanwhile for total cholesterol and triglyceride level was taken from medical record from pathology clinic laboratory in RSUP. H. Adam Malik. The data analysis technique used is Spearman correlations.

Results showed the average age of patient who check their triglyceride and total cholesterol level in RSUP H. Adam Malik is 50.8 ± 7.8 years. The average of height is 160.1 ± 7.9 cm. The average of weight is 64.8 ± 12.4 kg. The average of BMI is 25.3 ± 4.3 kg/m2, the average of triglyceride level is 170 ± 163.4 mg/dl and the average of total cholesterol level is 190.3 ± 91.3 mg/dl.

Spearman correlation two tailed proves that there is no relationship between BMI with triglyceride level (p > 0,05; r = 0,173) and total cholesterol level (p > 0,05; r= 0,251).


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alaamiin. Satu untaian kata sarat makna yang paling layak untuk diucapkan saat ini, mengingat begitu besar keagungan dan kemahaluasan Allah SWT akan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Salam serta shalawat senantiasa tercurah kepada Muhammad SAW, suri tauladan yang baik sepanjang sejarah. Adapun karya tulis ilmiah ini disusun sebagai tugas akhir serta sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Perencanaan dan penulisan karya tulis ilmiah ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar berkat dukungan berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. dr. Gontar Alamsyah, Sp. PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Nuraiza Meutia, M.Biomed sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan berbagai ide dan tinjauan sehingga karya tulis ilmiah ini bisa diselesaikan.

3. dr. Mutiara Indah Sari, M.Kes dan dr. Selvi Nafianti SpA selaku dosen penguji yang telah memberikan berbagai saran dan kritik sehingga karya tulis ilmiah ini bisa menjadi lebih baik.

4. Seluruh civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, terutama kepada dosen dan staf departemen IKK serta staf Medical Education Unit (MEU)

5. Direktur Utama RSUP H. Adam Malik Medan beserta Staf dan para Responden yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini.

6. Keluarga penulis, yaitu kedua orang tua; dr. Anwar Affandi Harahap, Sp.OG dan dr. Ricke Loesnihari, Sp.PK(K), serta adik Yana Trisha Andini Harahap, yang selalu memberikan doa, dukungan serta semangat pada setiap kegiatan penulis dalam melaksanakan karya tulis ilmiah ini.


(7)

7. Rekan-rekan seperjuangan dan sahabat di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang setia menolong dan senantiasa bertukar pendapat: Rizki Anindita Pratiwi Matondang, Siti Aisyah Dalimunthe, M. Faridz Syahrian, Alviera Yuliandra, Fini Meirisa Alnaz, Astinal Eka Sari, Tri Suci Handayani, Ira Mendrofa, Yuli Marlina, Hanidya Fazwat, Syahrul Hidayat Nasution, Claudia Manik, Marsevianta dan Citra Aryanti.

8. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kalian.

Penulis menyadari bahwa kaya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua, memberi informasi dan manfaat dalam pengembangan ilmu kedokteran.

Medan, Desember 2011


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... ... iv

DAFTAR ISI…... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Rumusan Masalah ... . 3

1.3. Tujuan Penelitian ... .. 3

1.4. Manfaat Penelitian ... ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA…... 6

2.1. Lemak... 6

2.2. Metabolisme Lemak ... 7

2.3. Lipoprotein ... 8

2.4. Metabolisme Lipoprotein ... 10

2.5. Pemeriksaan Kadar kolesterol Total dan Kadar Trigliserida ... 11

2.6. Indeks Masa Tubuh ... 12

2.7. Hubungan kadar kolesterol total dan Kadar Trigliserida dengan Indeks Masa Tubuh ... 13

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 15

3.1. Kerangka Konsep ... 15

3.2. Definisi Operasional ... ... 15

3.3. Hipotesis ... .... 16

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 17

4.1 Jenis Penelitian ... 17

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... ... 17

4.3. Populasi dan Sampel ... 17

4.3.1. Populasi ... ... 17

4.3.2. Sampel ... ... 17


(9)

4.4. Metode Pengumpulan Data ... ... 19

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... ... 20

4.5.1. Pengolahan Data….. ... 20

4.5.2. Analisis Data…... 20

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 22

5.1. Hasil Penelitian ... 22

5.1.1. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 22

5.1.3. Indeks Massa Tubuh…... 24

5.1.4. Kadar Trigliserida…... 25

5.1.5. Kadar Kolesterol Total...…... 26

5.1.6. Hasil Analisa Statistik...…... 26

5.2. Pembahasan... 28

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN... 30

6.1. Kesimpulan... ... 30

6.2. Saran... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kategori IMT untuk Anak, Remaja dan Dewasa ... 12

Tabel 4.1. Interpretasi Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi ... 21

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur ... 23

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tinggi Badan... 23

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berat Badan ... 24

Tabel 5.4. Hasil Pengukuran IMT pada Pasien RSUP H. Adam Malik.. 25

Tabel 5.5. Hasil Pengukuran Kadar Trigliserida pada Pasien RSUP H. Adam Malik ... 25

Tabel 5.6. Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Total pada Pasien RSUP H. Adam Malik ... 26

Tabel 5.7. Hubungan IMT dengan Kadar Trigliserida pada Pasien RSUP H. Adam Malik ... 27

Tabel 5.8. Hubungan IMT dengan Kadar Kolesterol Total pada Pasien RSUP H. Adam Malik ... 27

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Peta konsep dari kolesterol ... 10


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Lembar Penjelasan

Lampiran 3 Lembar Pernyataan Persetujuan Informed Consent Lampiran 4 Rekam Medik Hasil Pemeriksaan

Lampiran 5 Data Induk Responden Lampiran 6 Output Data SPSS

Lampiran 7 Surat Izin Penelitian Lampiran 8 Ethical Clearence


(12)

ABSTRAK

Lemak adalah suatu golongan senyawa yang dapat larut dalam pelarut organik dan tidak mudah larut dalam air. Trigliserida dan kolesterol termasuk di dalam kelompok lemak dimana senyawa ini sering digunakan untuk mendeteksi kelebihan lemak di dalam tubuh. Selain itu, terdapat cara lain untuk mengukur lemak yaitu Indeks Massa Tubuh yang sering digunakan untuk menilai jumlah lemak secara keseluruhan. Lemak tubuh yang berlebihan dan obesitas dapat menimbulkan faktor resiko terhadap diabetes, penyakit kardiovaskular dan dislipidemia. Prevalensi dislipidemia meningkat sehubungan dengan bertambahnya tingkat keparahan obesitas hingga mencapai 76,9% sementara prevalensi terjadinya sindrom metabolik menurut International Diabetes Federation adalah 22,9% dimana sindrom metabolik berhubungan dengan peningkatan faktor resiko penyakit kardiovaskular.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan kadar trigliserida dan kadar kolesterol total pada pasien Laboratorium Patologi Klinik di RSUP H. Adam Malik.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional, dengan jumlah sampel 46 pasien di RSUP H. Adam Malik. Teknik pengambilan sampel adalah non-probability sampling dengan cara consecutive sampling. Pengumpulan Data Indeks Massa Tubuh dilakukan dengan mengukur Berat Badan dan Tinggi Badan. Kemudian melakukan penilaian Indeks Masa Tubuh (IMT) yaitu BB (dalam kg) dibagi TB2 (dalam m2), sementara untuk pengumpulan data kadar kolesterol total dan kadar trigliserida diambil dari rekam medis laboratorium patologi klinik RSUP. H. Adam Malik. Teknik analisis data yang digunakan yaitu korelasi Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia pasien yang melakukan pemeriksaan kadar trigliserida dan kadar kolesterol total di RSUP H. Adam Malik adalah 50,8 ± 7,8 tahun. Rata-rata tinggi badan adalah 160,1 ± 7,9 cm. Berat badan rata-rata sebesar 64,8 ± 12,4 kg. Rata – rata IMT 25,3 ± 4,3 kg/m2, rata – rata kadar trigliserida adalah 170 ± 163,4 mg/dl dan rata – rata kadar kolesterol total adalah 190,3 ± 91,3 mg/dl.

Dari hasil analisis dua arah Korelasi Spearman, didapati kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan kadar trigliserida (p > 0,05; r = 0,173) dan kolesterol total (p > 0,05; r= 0,251).


(13)

ABSTRACT

The term of lipid applies to a class of compounds that are soluble in organic solvents and insoluble in water. Triglyceride and cholesterol are include in lipid group where this compund is frequently used to detect excessive fat in the body. Other than that, there is another way to measure fat that is to say Body Mass Index that is frequently used to assess total body fat. Excessive body fat and obesity can cause risk factor of diabetes, cardiovascular disease and dyslipidemia. Prevalence of dyslipidemia is increasing as equal with the increase of the severity of the obesity that is up to 76,9% meanwhile the prevalence of metabolic syndrome according to International Diabetes Federation is 22,9% where the metabolic syndrom is correlate with the increase of risk factor of cardiovascular disease.

This research is aim to understand the relationship between Body Mass Index with triglyceride level and total cholesterol level at patient who came to pathology clinic’s laboratory in RSUP H. Adam Malik.

The study design of this analytic study is cross-sectional, which is conducted by 46 patient in RSUP H. Adam Malik. The sampling technique is a non-probability sampling by consecutive sampling. Body Mass Index data was collected by measuring weight and height, and then make value of Body Mass Index with dividing weight (in kg) and height (in m2), meanwhile for total cholesterol and triglyceride level was taken from medical record from pathology clinic laboratory in RSUP. H. Adam Malik. The data analysis technique used is Spearman correlations.

Results showed the average age of patient who check their triglyceride and total cholesterol level in RSUP H. Adam Malik is 50.8 ± 7.8 years. The average of height is 160.1 ± 7.9 cm. The average of weight is 64.8 ± 12.4 kg. The average of BMI is 25.3 ± 4.3 kg/m2, the average of triglyceride level is 170 ± 163.4 mg/dl and the average of total cholesterol level is 190.3 ± 91.3 mg/dl.

Spearman correlation two tailed proves that there is no relationship between BMI with triglyceride level (p > 0,05; r = 0,173) and total cholesterol level (p > 0,05; r= 0,251).


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lipid atau lemak adalah suatu kumpulan zat yang tidak larut dalam air

tetapi dapat larut dalam pelarut seperti alkohol atau kloroform (Oxford Dictionary, 2003). Selama bertahun-tahun, banyak perhatian yang difokuskan terhadap golongan lipid dan lipoprotein yang mengangkut lipid ke dalam sirkulasi (Burtis, 2006). Menurut WHO keadaan dimana terjadi akumulasi lemak yang berlebihan di dalam tubuh sehingga dapat mengganggu kesehatan disebut sebagai obesitas (Chadha et al, 2006).

Telah diterima secara luas bahwa lemak tubuh yang berlebihan dan obesitas dapat menimbulkan faktor resiko terhadap diabetes, penyakit kardiovaskular dan dislipidemia (Chadha et al, 2006). Dewasa ini prevalensi terjadinya obesitas meningkat, beserta hubungannya dengan pengurangan harapan hidup, telah membuat obesitas sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat yang darurat (Mataix, 2008). Berbagai macam abnormalitas dari lipid dan lipoprotein telah diobservasi terhadap individu yang obesitas, termasuk peningkatan kolesterol, trigliserida dan penurunan dari kadar kolesterol HDL (Chadha et al, 2006).

Berdasarkan percobaan dan bukti-bukti lain, National Heart, Lung and Blood Institute mengadakan National Cholesterol Education Program (NCEP) untuk meningkatkan kewaspadaan publik tentang kolesterol; strategi alat untuk diagnosis dan pengobatan hiperkolesterolemia pada orang dewasa, anak-anak dan remaja; dan meningkatkan pengukuran pada tes laboratorium terhadap lemak (Burtis, 2006).

Dislipidemia termasuk salah satu dari keadaan dimana terjadi abnormalitas kadar lemak pada penyakit metabolik seperti obesitas dan sindrom metabolik (Greenspan, Gardner, 2004). Dislipidemia ditandai dengan kenaikan kadar


(15)

kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida dan penurunan kolesterol HDL. Nilai ini diperoleh dari hasil tes fraksi lipid (Hardjoeno, 2003).

Menurut Goode (1993) dalam Weta et al (2000) dislipidemia merupakan salah satu dari sekian banyak faktor resiko utama dari penyakit kardiovaskular yang dapat ditentukan dari peran nutrisi terhadap kegemukan atau obesitas.

Di Iran, pada anak - anak dan remaja yg obese yaitu pada umur 4 sampai 18 tahun, frekuensi total dari dislipidemia adalah 69,58%. Prevalensi dislipidemia meningkat sehubungan dengan bertambahnya tingkat keparahan obesitas hingga mencapai 76,9%. Kadar trigliserida yang tinggi merupakan dislipidemia yang paling umum dengan kombinasi (26,08%) ataupun tersendiri (18,6%) (Ghergerehchi, 2009).

Sindrom metabolik terdiri dari konstelasi abnormalitas metabolik dengan ciri khas obesitas sentral, hipertrigliseridemia, dan hiperglikemia yang dapat meningkatkan faktor resiko penyakit kardiovaskular (Eckel dalam Harrison’s, 2008). Di Malaysia, prevalensi terjadinya sindrom metabolik menurut International Diabetes Federation adalah 22,9%, sedangkan menurut The Third National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel prevalensinya adalah 16,5% dan menurut World Health Organization prevalensinya adalah 6,4% dalam Ying Tan (2008).

Oleh karena itu, pencegahan faktor resiko penyakit kardiovaskular seperti obesitas, dislipidemia dan sindrom metabolik merupakan tantangan yang sangat penting di dalam negara berkembang. Salah satu pendekatan untuk mencegah kondisi ini adalah mengidentifikasi resiko secara individual dengan cara skreening menggunakan pengukuran antropometri yang sederhana (Jeong, 2005). Menurut Willis (2007), Indeks Massa Tubuh (IMT) diterima dengan baik sebagai pengukuran untuk obesitas secara keseluruhan untuk memprediksi morbiditas dan mortalitas oleh karena penyakit kardiovaskular.

Menurut Himes dan Dietz (1994) dalam Eisenmann et al (2005) Indeks Massa Tubuh digunakan untuk menetapkan tingkatan obesitas dan direkomendasikan sebagai indeks untuk mengidentifikasi dan menangani obesitas pada remaja.


(16)

Prevalensi level lipid yang abnormal diantara kaum muda berumur 12 sampai 19 tahun di United State adalah 20,3% dengan IMT yang bervariasi, 14,2% dengan IMT normal, 22,3% dengan IMT overweight, 41,9% dengan IMT obese yang mempunyai setidaknya satu jenis level lipid yang abnormal (Prevalence of Abnormal Lipid Levels Among Youth, United State, 1999-2006).

Indeks massa tubuh dihitung dengan cara membagi berat badan dalam kilogram (kg) dengan tinggi badan dalam meter kuadrat (m2). Pada pria dan wanita jika IMT-nya 25.00 sampai 29.9 kg/m2 dikatakan overweight sedangkan 30 kg/m2 dikatakan obese. Prevalensi terjadi komplikasi pada obesitas berhubungan dengan penyakit, seperti diabetes, mulai meningkat pada nilai IMT diatas 25 kg/m2 (Larsen, 2003).

Pentingnya penelitian hubungan antara kadar kolesterol dan trigliserida dengan indeks masa tubuh dilakukan sehubungan dengan meningkatnya masalah faktor resiko penyakit kardiovaskular dimana obesitas merupakan salah satunya, maka dari itu diperlukan penentuan IMT pada seseorang dan orang awam dapat mengaplikasikannya sendiri.

Selain itu, kebanyakan dari kriteria IMT yang tersedia merupakan standar orang Amerika ataupun Kaukasia yang tidak sesuai atau tidak sama jika diaplikasikan ke orang Asia karena adanya perbedaan nilai ukur antara orang Kaukasia dengan orang Asia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

Apakah terdapat hubungan antara kadar kolesterol total dan kadar trigliserida dalam darah dengan Indeks Massa Tubuh?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui apakah ada hubungan antara kadar kolesterol total dan kadar trigliserida dalam darah dengan Indeks Massa Tubuh.


(17)

1.3.2 Tujuan Khusus

• Mengetahui gambaran dan rata – rata kadar kolesterol total dan kadar trigliserida pada pasien yang melakukan pemeriksaan laboratorium.

• Mengetahui gambaran dan rata – rata IMT pada pasien yang melakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida.

• Mengetahui rata – rata usia, tinggi badan dan berat badan pada pasien yang melakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1.4.1 Bagi peneliti

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai hal-hal yang diteliti.

2. Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan penelitian.

3. Menerapkan ilmu kedokteran yang dimiliki dan didapat selama pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara selama ini.

1.4.2 Bagi Masyarakat

1. Memudahkan masyarakat untuk melakukan deteksi dini melalui penentuan IMT terhadap abnormalitas kadar kolesterol total dan kadar trigliserida..

2. Menumbuhkan kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap informasi tentang kolesterol dan trigliserida sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang akibat dari peninggian kolesterol dan trigliserida terhadap kesehatan.

3. Sebagai masukan bagi instansi pendidikan, kesehatan, media informasi dan komunikasi serta pihak-pihak terkait dalam


(18)

melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kolesterol dan trigliserida dan hubungannya dengan indeks massa tubuh.

1.4.3 Perkembangan Ilmu Kedokteran

1. Menjadi data awal untuk penelitian-penelitian selanjutnya. 2. Menyediakan data bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang

berhubungan dengan kadar kolesterol total, kadar trigliserida, dan Indeks Massa Tubuh.

3. Mengembangkan pengetahuan mengenai kolesterol, trigliserida dan Indeks Massa Tubuh.

4. Mengembangkan pengetahuan mengenai hubungan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida dengan Indeks Massa Tubuh.


(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Lemak

Istilah lemak digunakan pada suatu golongan senyawa yang dapat larut dalam pelarut organik dan tidak mudah larut dalam air. Lemak dibagi menjadi lima kelompok berdasarkan struktur kimianya, yaitu (Burtis, 2006):

a. Derivatif sterol atau kolesterol

Memainkan peranan yang kritis sebagai komponen utama dari membran sel dan sebagai prekursor hormon steroid. Selain itu juga sebagai prekursor asam empedu yang akan dibentuk di hati, disimpan di kandung empedu dan disekresi di usus yang nantinya akan ikut berpartisipasi dalam penyerapan lemak (Larsen, 2003).

Sebagian besar absorbsi kolesterol terjadi di usus kecil (middle dan

internal ileum) dan ketika absorbsi lemak dan kolesterol terjadi di usus

kecil, terjadi pemecahan misel yang akan mengurangi absorbsi kolesterol lebih jauh (Burtis, 2006).

b. Asam lemak

Asam lemak adalah salah satu molekul sederhana yang membentuk lemak. Kadar normal asam lemak bebas dalam darah adalah 0,30 sampai 1,10 mmol/l.

Oksidasi lengkap dari satu molekul asam lemak dapat memproduksi kuantitas energi yang besar. Energi kimiawi yang disimpan di asam lemak dapat dilepaskan untuk proses metabolik atau disimpan dalam bentuk kumpulan energi tinggi seperti ATP (Burtis, 2006).

c. Ester gliserol atau trigliserida

Trigliserida mengandung tiga molekul asam lemak sehingga effisien untuk penyimpanan bentukan dari energi metabolik (Burtis, 2006).


(20)

Terdiri dari tiga molekul asam lemak yang diesterifikasi menjadi molekul gliserol. Bertujuan untuk menyimpan asam lemak dan membentuk droplet lemak yang besar di jaringan adiposa.

Trigliserida yang disimpan di jaringan adiposa merupakan simpanan energi utama tubuh. Untuk menjadi tersedia sebagai sebuah substrat energi, ketika trigliserida disimpan di jaringan adipose maka akan dihidrolisa oleh hormone yang sensitif lipase menjadi asam lemak (Larsen, 2003).

d. Derifat sfingosin

Pada sfingosin terdapat bentuk sempurna yaitu gangliosid pada gray matter otak dimana membran glikosfingolipid mempunyai peran utama terhadap interaksi selular, pertumbuhan, dan perkembangan (Burtis, 2006).

e. Terpin

2.2. Metabolisme Lemak

Rata-rata asupan lemak perhari untuk orang dewasa yaitu sekitar 81g dimana lebih dari 90% adalah triasilgliserol (TAG) atau trigliserida.

Pencernaan lemak dimulai dari lambung dimana lemak akan dikatalisa oleh lingual lipase yang dikeluarkan dari kelenjar yang berada di belakang lidah. Molekul TAG merupakan target utama dari enzim ini, TAG juga akan didegradasi oleh gastric lipase yang disekresikan oleh mukosa lambung.

Pencernaan ini berlanjut ke usus kecil, dimana akan terjadi emulsifikasi lemak di duodenum. Emulsifikasi meningkat pada area permukaan droplet lemak yang hidrofobik sehingga enzim pencernaan dapat bekerja secara efektif. Proses ini juga dibantu dengan garam empedu yang terkandung di dalam empedu sehingga terjadi motilitas lambung.

Akibat molekul TAG yang terlalu besar maka molekul ini akan diesterasi oleh pancreatic lipase dan akan menghasilkan 2-monoasilgliserol, kolesterol dan asam lemak bebas. Ketiga bahan ini merupakan produk utama dari pencernaan lemak di jejunum dan akan membentuk micelles dengan bantuan garam empedu


(21)

dan vitamin yang larut lemak. Micelles ini bersifat hidrofobik atau dapat larut dalam suasana encer seperti di dinding usus sehingga mudah untuk diabsorbsi melalui enterosit (sel mukosa).

Micelles perlu untuk dikemas sebagai partikel droplet lemak yang

dikelilingi oleh lapisan tipis yang dibentuk dari fosfolipid dan apolipoprotein B-48 (apo B-48). Lapisan-lapisan ini akan menstabilisasi partikel tersebut dan meningkatkan kelarutannya.

Partikel ini akan dilepaskan melalui eksositosis ke dalam pembuluh limfa dalam bentuk kilomikron yang akan disekresikan ke dalam sistem limfatik. Sistem limfatik ini akan membawa partikel-partikel tersebut ke dalam darah dan jaringan periferal kecuali otak (Champe,2008).

2.3.Lipoprotein

Lipid yang disintesis di hati dan usus harus ditransportasikan ke berbagai jaringan untuk menyelesaikan fungsi metabolik, oleh karena sifatnya yang tidak mudah larut, lipid diangkut di dalam plasma dalam bentuk makromolekul kompleks yang disebut Lipoprotein. Lipoprotein dikategorikan sebagai kilomikron, Very Low Density Lipoproteins (VLDL), Intermediate Density Lipoproteins (IDL), Low Density Lipoproteins (LDL), High Density Lipoproteins (HDL) dan Lipoprotein A (Burtis, 2006).

Lipoprotein juga mengangkut vitamin larut lemak (A dan E), obat-obatan (sefalosporin), beberapa virus dan enzim antioksidan tertentu. Dalam lipoprotein terdapat juga apolipoprotein yang menentukan nasib dari lipoprotein.

Lipoprotein mempunyai inti yang hidrofobik yaitu trigliserida dan kolesteril ester, dengan permukaan yang hidrofilik seperti protein, kolesterol bebas, dan fosfolipid (Larsen, 2003).

Kilomikron adalah partikel besar yang diproduksi oleh usus, yang kaya akan trigliserida (85% sampai 95%), secara relatif memiliki sedikit kolesterol bebas dan fosfolipid, dan mengandung 1% sampai 2% protein. Karena ratio lipid/proteinnya sangat tinggi, kilomikron tidak lebih padat dari air, dan bahkan mengapung walaupun tidak disentrifuge (Henry, 2001).


(22)

VLDL disintesis oleh hati, dan produksinya distimulasi oleh peningkatan dari pengiriman asam lemak bebas ke hepatosit baik karena asupan yang tinggi akan makanan rendah lemak ataupun karena perpindahan asam lemak dari jaringan adiposa akibat puasa atau diabetes melitus yang tidak terkontrol, sedangkan IDL umumnya terdapat pada plasma dengan konsentrasi rendah (Larsen, 2003).

Pada keadaan puasa, kebanyakan plasma trigliserida ada pada VLDL. Pada saat tidak puasa, terdapat kilomikron dan berkontribusi secara signifikan terhadap level plasma trigliserida total (Burtis, 2006).

LDL merupakan 50% dari masa total lipoprotein di plasma. Partikel-partikelnya lebih kecil dari trigliserida yang kaya akan lipoprotein, dan bahkan konsentrasi LDL yang meningkat dengan hebat tidak mengubah kejernihan dari plasma.

Jenis LDL yang lebih kecil mengandung jumlah kolesterol ester yang lebih sedikit. Meningkatnya jumlah dari partikel yang lebih kecil ditemukan pada pasien dengan beberapa bentuk umum dari dislipoproteinemia yang sering dihubungkan dengan penyakit arteri koroner (Henry, 2001).

LDL adalah kolesterol utama yang membawa lipoprotein di dalam plasma. Peningkatan LDL terjadi oleh karena penurunan dari katabolisme LDL ataupun peningkatan dari biosintesis dan sekresi dari VLDL yang disebabkan oleh tingginya masukan asam lemak bebas ke dalam hati (Larsen, 2003).

HDL merupakan partikel kecil yang mengandung 50% protein, 20% kolesterol, 30% fosfolipid, dan trigliserida (Henry, 2001).

HDL memperoleh kolesterol dari sel dan mengirimnya ke hati untuk ekskresi atau ke sel lain yang membutuhkan kolesterol (Larsen, 2003).

Lipoprotein A [Lp(a)] ditemukan terutama pada jarak densitas 1,055 sampai 1,085 kg/L. Terdiri dari 27% protein, 65% lemak dan 8% karbohidrat dan mempunyai komposisi yang sama dengan LDL tetapi dengan konsentrasi yang lebih rendah. Konsentrasi Lp(a) pada orang normal bervarasi dari 0,05 sampai 1,09 mmol/L (<20 sampai 500 mg/L) atau lebih (Henry, 2001).


(23)

2.4. Metabolisme Lipoprotein

Terdapat dua sistem enzim yang terlibat dalam metabolisme lipoprotein yaitu, lipoprotein lipase (LPL) yang berperan dalam pelepasan asam lemak bebas dan gliserol dari kilomikron dan VLDL ke dalam jaringan serta lecithin cholesterol acyl transferase (LCAT) yang membentuk ester kolesteril dari kolesterol bebas dan asam lemak.

Metabolisme lipoprotein dapat terjadi melalui dua siklus, eksogen dan endogen, yang kedua-duanya berpusat pada hati.

a. Siklus lemak eksogen

Makanan yang mengandung lemak diserap di usus kecil dan bergabung dengan kilomikron yang disekresikan ke dalam limfa dan mencapai aliran darah melalui thoracic duct.

Di dalam sirkulasi, trigliserida dipindahkan dari lipoprotein ini melalui aksi dari LPL. Enzim ini berada di tiap kapiler-kapiler jaringan tubuh, dan paling dominan berada di jaringan adiposa dan muskuloskeletal.

Ketika kilomikron kehilangan trigliserida, maka kilomikron menjadi lebih kecil dan rata, kemudian sisa-sisa kilomikron akan berpindah ke hati. Kolesterol akan digunakan oleh hati untuk membentuk komponen membran sel atau asam empedu, atau diekskresi ke dalam empedu.

b. Siklus lemak endogen

Hati mensintesa partikel VLDL yang mengelami pembentukan lemak yang sama seperti kilomikron melalui aksi dari LPL. Hal ini akan mengakibatkan pembentukan dari intermediate density lipoprotein (IDL) yang nantinya akan menjadi low density lipoprotein (LDL). LDL masuk ke dalam sirkulasi oleh karena afinitas reseptor LDL yang tinggi.

Partikel High density lipoprotein (HDL) diperoleh dari hati dan usus. HDL diperoleh secara langsung dari hati, atau secara tidak


(24)

langsung ditransfer ke lipoprotein yang bersirkularisasi, yang nantinya akan kembali ke hati (Gaw, 2001).

Gambar 2.1 Peta konsep dari kolesterol

Sumber: Champe et al, 2008, Cholesterol and Steroid Metabolism

2.5. Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida

Pada prinsip tes kolesterol total dan tes trigliserida dilakukan metode kolorimetrik enzimatik dimana intensitas warna yang terbentuk dapat ditentukan dengan mengukur absorbansnya pada rentang panjang gelombang 480-550 nm dan intensitas warna yang terbentuk ditentukan dengan fotometri (Hardjoeno, 2003).

Untuk pemeriksaan ini pasien disuruh untuk puasa minimal 12 jam atau maksimal 14 jam, sampel darah diperoleh melalui vena punksi pada vena mediana cubiti dengan menggunakan disposible syringe 10 cc.

Diambil darah sebanyak 5 mL tanpa antikoagulan agar darah dapat membeku kemudian disentrifuge 3000 rpm selama 10 menit untuk mendapatkan

Hati dan

Usus VLDL Usus Hati

TAG paling rendah Kolesterol

tinggi

TAG rendah Kolesterol paling

tinggi

TAG paling tinggi Kolesterol paling

rendah TAG tinggi

Kolesterol rendah

HDL LDL VLDL Kilomikron Menghasilkan Menghasilkan Menghasilkan

Menghasilkan


(25)

serum. Setelah itu serum dipisahkan dari bekuan darah dan siap untuk dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida.

Interpretasi hasi laboratorium untuk tes trigliserida, dikatakan normal jika nilainya <150 mg/dL dan dikatakan tinggi jika nilainya adalah >200-499 mg/dL, sedangkan untuk tes kolesterol total, pada orang dewasa dikatakan normal jika nilainya 140-199 mg/dL dan tinggi jika nilainya >240 mg/dL. Nilai-nilai normal sangat bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin (Fischbach, 2004).

Trigliserida berada di VLDL sebanyak 80% dan 15% berada di LDL. Adanya variasi dari ritme biologis mengakibatkan kadar trigliserida rendah pada pagi hari dan mencapai kadar tertinggi pada tengah hari.

Kadar trigliserida meningkat pada orang yang menderita Diabetes

Mellitus, hipotiroidisme, gagal ginjal kronik dan obat-obatan tertentu. Pada orang

yang mengalami malnutrisi atau baru mengalami kehilangan berat badan, kadar trigliserida menurun (Wallach, 2007).

Sementara pada kolesterol, terjadi peningkatan pada penderita gagal ginjal kronik, alkoholik, hipotiroidism, obesitas, dan Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol. Terjadi penurunan pada hipertiroidisme, malnutrisi, penyakit akut seperti infeksi dan infalamasi (Fiscbach, 2004).

2.6. Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah suatu standard pengukuran obesitas pada orang dewasa. Walaupun IMT tidak dapat mengukur jumlah lemak secara langsung, tetapi IMT merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam menentukan apakah orang tersebut mendapat obesitas atau tidak (Dehghan, Danesh, & Merchant, 2005).

Menurut Himes dan Dietz (1994) dalam Eisenmann et al (2005) Indeks Massa Tubuh digunakan untuk menetapkan tingkatan obesitas dan direkomendasikan sebagai indeks untuk mengidentifikasi dan menangani obesitas pada remaja.

Indeks massa tubuh dihitung dengan cara membagi berat badan dalam kilogram (kg) dengan tinggi badan dalam meter kuadrat (m2) (Larsen, 2003).


(26)

Berat badan (kg)

BMI =

[Tinggi badan (m)]2

Indeks massa tubuh seringkali digunakan untuk mengukur berat badan dengan kaitannya terhadap resiko kesehatan, karena pengukuran langsung (contoh, pengukuran lipatan kulit, underwater weightning) cenderung lebih invasif dan mahal. Pengkuran IMT relatif mudah, murah, tidak invasif dan cepat (Himes & Dietz, 1994) dalam (Nihiser et al, 2007).

Tabel 2.1 Kategori IMT untuk Anak, Remaja dan Dewasa

Kategori IMT Untuk Anak dan

Remaja

IMT untuk Usia 2-20 Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin (Persentil) Kategori IMT Untuk Dewasa IMT Untuk Dewasa (kg/m2)

Obesitas Overweight Normal Underweight ≥95th ≥85th

dan <95th

≥5th

dan <85th <5th Obesitas Overweight Normal Underweight ≥30

≥25 dan <30

≥18,5dan <25 <18,5

Sumber : Nihiser et al, 2007, Body Mass Measurement in School

2.7. Hubungan kadar kolesterol total dan trigliserida dengan Indeks Masa Tubuh

Menurut Brown (2000) dalam Gostynski (2004) terdapat konsensus umum bahwa kadar kolesterol total meningkat sehubungan dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh.


(27)

Menurut Leiss (2001) dalam Gostynski (2004) berdasarkan literatur terdapat opini yang sudah tersebar luas bahwa penurunan Indeks Massa Tubuh diantara orang lanjut usia secara otomatis akan mengarah kepada penurunan kadar kolesterol.

BMI dapat menilai apakah seseorang menderita obesitas atau tidak, sedangkan obesitas sering disertai dengan peningkatan dari kadar kolesterol total dan kadar trigliserida dalam darah.


(28)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Independen : Kadar kolesterol total o Definisi

Kadar kolesterol total adalah jumlah kolesterol total dalam darah.

o Cara ukur

Pengukuran kadar kolesterol total melalui pemeriksaan laboratorium yaitu tes kolesterol total dengan metode enzimatik kolorimetrik.

o Alat ukur Rekam medis

o Skala ukur

Kadar kolesterol total dinyatakan dalam skala numerik.

3.2.2 Variabel Independen : Kadar Trigliserida o Definisi

Kadar trigliserida adalah jumlah trigliserida dalam darah.

o Cara Ukur

Pengukuran kadar trigliserida melalui pemeriksaan laboratorium yaitu tes trigliserida dengan metode enzimatik kolorimetrik. Variabel Independen :

Kadar kolesterol total Kadar trigliserida

Variabel Dependen : Indeks Massa Tubuh


(29)

o Alat Ukur Rekam medis

o Skala ukur

Kadar trigliserida dinyatakan dalam skala numerik.

3.2.3 Variebel Dependen : Indeks Massa Tubuh o Definisi

Indeks Masa Tubuh adalah salah satu cara penilaian status gizi seseorang berdasarkan antropometri.

o Cara ukur

Pengukuran berat badan dan tinggi badan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

o Alat ukur

Mengukur Tinggi Badan (TB) dengan menggunakan microtoa 2 M yang terbuat dari metal dengan tingkat ketepatan 0,5 cm.  Mengukur Berat Badan (BB) dengan menggunakan timbangan

merk Camry dengan tingkat ketepatan 0,5 kg. o Skala Ukur

Indeks Massa Tubuh dinyatakan dalam skala numerik.

3.3. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ada hubungan antara kadar kolesterol total dan kadar trigliserida dengan Indeks Massa Tubuh.


(30)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pengamatan cross

sectional (potong lintang) untuk menilai hubungan antara kadar kolesterol total

dan kadar trigliserida dalam darah dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Artinya, peneliti melakukan proses pengambilan data dalam satu kali pengamatan (Sastroasmoro, 2010).

4.2. Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di laboratorium patologi klinik RSUP H. Adam Malik guna terpenuhinya jumlah sampel yang dibutuhkan dan merupakan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan untuk wilayah regional Sumatera. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan mulai Juli sampai September 2011.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi

Populasi target adalah seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida ke laboratorium patologi klinik RSUP H. Adam Malik pada bulan Juli sampai September Tahun 2011.

4.3.2. Sampel

Untuk menghitung jumlah sampel pada penelitian ini digunakan teknik

non-probability sampling dengan cara consecutive sampling. Pada consecutive sampling, semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan

dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro, 2010).


(31)

Untuk menilai korelasi antara kadar kolesterol dan kadar trigliserida total dengan Indeks Masa Tubuh dihitung berdasarkan rumus besar sampel untuk koefisien korelasi dengan sampel tunggal :

n = 0,5

[

(1 )/(1 )

]

3 ) ( 2 2 1 +           − + + − r r In Z

Z α β

Keterangan (Wahyuni, 2007) :

n = jumlah sampel minimum

= nilai distribusi normal baku menurut tabel Z pada α tertentu = nilai distribusi normal baku menurut tabel Z pada β tertentu r = perkiraan koefisien korelasi (ditetapkan dari literatur)

Pada penelitian ini, ditetapkan nilai α sebesar 0,05 sehingga untuk uji hipotesis dua arah diperoleh nilai sebesar 1,96. Nilai β yang digunakan adalah 0,05 atau dengan kata lain besarnya kekuatan (power) dalam penelitian ini adalah 80%, sehingga diperoleh nilai sebesar 0,84. Penentuan nilai r merujuk pada penelitian terdahulu yang menghasilkan angka koefisien korelasi (r) sebesar 0,41 (Sandhu et al, 2008).

Berdasarkan rumus di atas, maka besarnya sampel pada penlitian ini adalah: n = 0,5

[

(1,41)/(0,59)

]

3

) 84 , 0 96 , 1 ( 2 +     + In

= 0,43 3

8 , 2 2 +      


(32)

4.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini adalah : a. Kriteria Inklusi :

•Pasien yang melakukan pemeriksaan kadar kolesterol total atau kadar trigliserida di RSUP H. Adam Malik

Pasien mendapatkan dan menyetujui informed consent b. Kriteria Eksklusi :

Pasien sedang hamil

Pasien dalam masa menyusui

4.4. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang didapat langsung dari masing-masing sampel penelitian, meliputi pengukuran Indeks Massa Tubuh dan wawancara pasien. Data sekunder yaitu data yang didapat dari orang lain meliputi pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida.

Ketika pasien datang kita tanya apakah ia melakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan/atau kadar trigliserida atau tidak. Jika ia maka kita jelaskan pada pasien hal-hal yang akan kita lakukan dan kita beri informed consent. Setelah pasien setuju kita lakukan wawancara mengenai riwayat penyakit dan riwayat pengobatan untuk mengetahui apakah pasien tersebut termasuk kriteria inklusi atau eksklusi. Setelah itu kita lakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh.

Pengumpulan Data Indeks Massa Tubuh dilakukan dengan mengukur Berat Badan dan Tinggi Badan. Mengukur Tinggi Badan (TB) dengan cara subjek diukur pada posisi tegak dengan muka lurus menghadap ke depan, bahu dalam posisi normal, bokong dan tumit menempel di dinding, serta tanpa menggunakan alas kaki.

Mengukur Berat Badan (BB) dengan cara subjek ditimbang tanpa menggunakan alas kaki dan hanya memakai pakaian sehari-hari yang tipis dan tidak memegang atau mengantongi benda apapun. Melakukan penilaian Indeks Masa Tubuh (IMT) yaitu BB (dalam kg) dibagi TB2 (dalam m2).


(33)

Pengumpulan data kadar kolesterol total dan kadar trigliserida diambil dari rekam medis laboratorium patologi klinik RSUP. H. Adam Malik.

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data 4.5.1. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara tertentu :

1. Editing

Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data.

Apabila data belum lengkap ataupun ada kesalahan data dilengkapi dengan mewancarai ulang responden.

2. Coding

Data yang telah terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan komputer.

3. Entry

Data yang telah dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam program komputer (SPSS).

4. Cleaning

Pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data.

5. Saving

Penyimpanan data untuk siap dianalisis.

4.5.2. Analisis Data

Untuk menilai kekuatan hubungan Indeks Masa Tubuh dengan kadar trigliserida dan kadar kolesterol total digunakan uji korelasi Spearman dengan interval kepercayaan 95% dan batas kemaknaan P<0,05. Koefisisen korelasi (r) berkisar 0-1 makin mendekati angka 1 maka makin dekat derajat hubungan.


(34)

Untuk mengetahui tinggi rendahnya r, dilakukan interpretasi sebagai berikut (Wahyuni, 2007):

Tabel 4.1 Interpretasi tingkat hubungan koefisien korelasi (r) Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,0 – 0,199 Sangat rendah

0,2 – 0,399 Rendah

0,4 – 0,599 Sedang

0,6 – 0,799 Kuat

0,8 – 1,0 Sangat Kuat

Sumber : Wahyuni, 2007

Dengan menggunakan bantuan program SPSS akan didapatkan besarnya p

value untuk menentukan signifikansi hasil penelitian. Karena penelitian ini menggunakan tingkat kemaknaan (α) sebesar 5%, maka nilai p < 0,05 dinilai bermakna atau dengan kata lain H0 ditolak.


(35)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1.Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) kota Medan Provinsi Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit Pemerintah dengan Kategori Kelas A. Dengan predikat rumah sakit kelas A, RSUP HAM Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten.

RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk Wilayah Sumatera yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/ Menkes/ IX/ 1991 tanggal 6 September 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Waktu penelitian dimulai dari pembuatan proposal penelitian pada bulan Januari 2011 sampai dengan penulisan hasil penelitian pada bulan Desember 2011.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Pasien yang melakukan pemeriksaan kadar trigliserida dan kadar kolesterol total, diukur tinggi badan dan berat badannya, berjumlah 46 orang. Deskripsi karakteristik pasien yang dilakukan pengukuran meliputi umur, tinggi badan, berat badan, Indeks Massa Tubuh, kadar trigliserida dan kadar kolesterol total dalam darah.


(36)

a. Umur

Karakteristik berdasarkan umur dibagi menjadi 4 kelompok interval. Hasil penelitian ini memperoleh responden terbanyak berada pada rentang umur 51-60 tahun yaitu sebanyak 20 orang (43,5%). Sedangkan kelompok responden paling sedikit berada pada rentang umur 30-40 tahun, yaitu sejumlah 2 orang (4,3%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Kelompok umur Jumlah

(orang) Persentase % 30-40 tahun 2 4,3

41-50 tahun 18 39,1

51-60 tahun 20 43.5

61-65 tahun 6 13,0

Jumlah 46 100

Rata-rata umur responden adalah 50 tahun dengan nilai tengah 52 tahun. Umur terkecil adalah umur 31 tahun dan umur terbesar 64 tahun. Dengan demikian, rentang umur responden adalah 33 tahun.

b. Tinggi Badan

Karakteristik berdasarkan tinggi badan dibagi menjadi 4 kelompok interval. Hasil penelitian memperoleh kelompok responden terbanyak adalah pada kelompok dengan interval tinggi badan 151-160 cm yaitu sebanyak 20 orang(43,5%). Sedangkan kelompok responden paling sedikit adalah pada kelompok dengan interval tinggi badan 171 – 180 cm yaitu sebanyak 3 orang (6,5%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tinggi Badan Kelompok

Tinggi Badan Jumlah (orang) Persentase % 141 – 150 cm 5 10,9

151 – 160 cm 20 43,5

161 – 170 cm 171 - 180 cm

18 3

39,1 6,5


(37)

Rata-rata tinggi badan responden adalah 160 cm dengan nilai tengah 160 cm. Tinggi badan responden dimulai dari titik minimal, yaitu 141 cm dan titik maksimal, yaitu 176 cm. Hal ini menunjukkan rentang tinggi badan responden adalah 35 cm.

c. Berat Badan

Karakteristik berdasarkan berat badan dibagi menjadi 5 kelompok interval. Hasil penelitian memperoleh kelompok responden terbanyak adalah pada kelompok dengan interval berat badan 61–70 kg yaitu sebanyak 20 orang (43,5%). Sedangkan kelompok responden paling sedikit adalah pada kelompok dengan interval berat badan 71 – 80 kg yaitu sebanyak 5 orang (10,9%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berat Badan Kelompok

Berat Badan Jumlah (orang) Persentase % 41 – 50 kg 7 15,2

51 – 60 kg 7 15,2

61 – 70 kg 71 – 80 kg 81 – 90 kg

20 5 7

43,5 10,9 15,2

Jumlah 46 100

Rata-rata berat badan responden adalah 64 kg dengan nilai tengah 63 kg. Berat badan terendah adalah 42 kg dan berat badan tertinggi adalah 90 kg. Hal ini menunjukkan rentang berat badan responden adalah 48 kg.

5.1.3. Indeks Masa Tubuh (IMT)

Dari 46 responden yang menjadi sampel penelitian; 56,5% diantaranya atau sekitar 26 orang termasuk kelompok interval >18,5 – 25; 34,8% diantaranya atau sekitar 16 orang termasuk kelompok interval >25 – 30; 8,7 % diantaranya atau sekitar 4 orang termasuk kelompok >30. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.4.


(38)

Tabel 5.4. Hasil Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Pasien RSUP H. Adam Malik

IMT (kg/m2)

Jumlah

(orang) Persentase % >18,5 – 25 26 56,5

>25 – 30 16 34,8

> 30 4 8,7

Jumlah 46 100

Rata-rata IMT sampel adalah 25,3 dengan nilai tengah 24,9. IMT terendah adalah 18,8 dan IMT tertinggi adalah 37,9. Hal ini menunjukkan rentang IMT responden adalah 19,1.

5.1.4. Kadar Trigliserida

Karakteristik berdasarkan kadar trigliserida dibagi menjadi 3 kelompok interval. Hasil penelitian memperoleh kelompok responden terbanyak adalah pada kelompok dibawah 150 mg/dl yaitu sebanyak 20 orang (43,5%). Sedangkan kelompok responden paling sedikit adalah pada kelompok dengan interval 150 – 240 mg/dl yaitu sebanyak 12 orang (26,1%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.5. Hasil Pengukuran Kadar Trigliserida pada Pasien RSUP H. Adam Malik Kadar Trigliserida

(mg/dl) Jumlah (orang) Persentase % < 150 20 43,5

150 – 240 12 26,1

> 240 14 30.4

Jumlah 46 100

Rata-rata kadar trigliserida sampel adalah 170 mg/dl dengan nilai tengah 122,5 mg/dl. Kadar trigliserida terendah adalah 43 mg/dl dan kadar trigliserida tertinggi adalah 1015 mg/dl. Hal ini menunjukkan rentang kadar trigliserida responden adalah 972.


(39)

5.1.5. Kadar Kolesterol Total

Karakteristik berdasarkan kadar kolesterol total dibagi menjadi 3 kelompok interval. Hasil penelitian memperoleh kelompok responden terbanyak adalah pada kelompok di bawah 200 mg/dl yaitu sebanyak 31 orang (67,4%). Sedangkan kelompok responden paling sedikit adalah pada kelompok di atas 240 mg/dl yaitu sebanyak 4 orang ( 8,7%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.6. Hasil Pengukuran Kadar Kolseterol Total pada Pasien RSUP H. Adam Malik

Kadar Kolesterol

Total (mg/dl) Jumlah (orang) Persentase % < 200 31 67,4

200 – 400 11 23,9

> 240 4 8,7

Jumlah 46 100

Rata-rata kadar kolesterol total sampel adalah 190,3 mg/dl dengan nilai tengah 172 mg/dl. Kadar kolesterol total terendah adalah 87 mg/dl dan kadar kolesterol total tertinggi adalah 701 mg/dl. Hal ini menunjukkan rentang kadar kolesterol total responden adalah 614 mg/dl.

5.1.6. Hasil Analisis Statistik: hubungan Indeks Masa Tubuh dengan kadar trigliserida dan kadar kolesterol total

Data yang telah dikumpulkan diuji normalitasnya untuk mengetahui apakah distribusi data yang dikumpulkan normal atau tidak. Setelah diuji ternyata hasil yang didapat adalah distribusi data tidak normal, maka dari itu data tersebut selanjutnya dianalisis melalui uji hipotesis korelasi Spearman guna mengetahui kekuatan hubungan diantara variabel Indeks Massa Tubuh dengan variabel kadar trigliserida dan kolesterol total. Hal ini dapat dilihat dari tabel 5.7 & tabel 5.8.


(40)

Tabel 5.7. Hubungan Indeks Masa Tubuh dengan Kadar Trigliserida pada Pasien RSUP H. Adam Malik

Variabel Mean Standard

Deviation P value Correlation Indeks Masa

Tubuh (IMT) 25,3 4,3 0,250 0,173

Trigliserida 170 163,4

Pada tabel 5.7 didapati rata – rata dari Indeks Massa Tubuh adalah 25,3 dan rata – rata trigliserida adalah 170 mg/dl. Standar deviasi Indeks Massa Tubuh adalah 4,3 sedangkan kadar trigliserida adalah 163,4 mg/dl.

Dari hasil uji hitung, p value yang didapat sebesar 0,250. Karena nilai p yang diperoleh lebih besar dari 0,05, maka hipotesis alternatif dalam penelitian ini ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara Indeks Masa Tubuh dengan kadar trigliserida. Selanjutnya, dilakukan uji kekuatan hubungan antara Indeks Masa Tubuh dengan kadar trigliserida. Hasil uji korelasi spearman terhadap hubungan indeks Masa Tubuh dan kadar trigliserida yaitu sebesar 0,173. Hal ini menyatakan derajat keeratan tingkat sangat rendah.

Tabel 5.8. Hubungan Indeks Masa Tubuh dengan Kolesterol Total pada Pasien RSUP H. Adam Malik

Variabel Mean Standard

Deviation P value Correlation Indeks Masa

Tubuh (IMT) 25,3 4,3 0,092 0,251

Kolesterol Total 190,3 91,3

Pada tabel 5.8 didapati rata – rata dari Indeks Massa Tubuh adalah 25,3 dan rata – rata kadar kolesterol total adalah 190,3 mg/dl. Standar deviasi Indeks Massa Tubuh adalah 4,3 sedangkan standar deviasi kadar kolesterol total adalah 91,3 mg/dl.

Dari hasil uji hitung, p value yang didapat sebesar 0,092. Karena nilai p yang diperoleh lebih besar dari 0,05, maka hipotesis alternatif dalam penelitian ini ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara Indeks Masa Tubuh dengan kadar kolesterol total. Selanjutnya, dilakukan uji


(41)

kekuatan hubungan antara Indeks Masa Tubuh dengan kadar kolesterol total. Hasil uji korelasi spearman terhadap hubungan indeks Masa Tubuh dan kadar kolesterol total yaitu sebesar 0,251. Hal ini menyatakan derajat keeratan tingkat rendah.

5.2. Pembahasan: hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar trigliserida dan kadar kolesterol total

Hasil uji korelasi hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kadar trigliserida dan kadar kolesterol total pada pasien RSUP. H. Adam Malik menunjukkan derajat tingkat sangat rendah pada kadar trigliserida (r = 0,173) dan derajat tingkat rendah pada kadar kolesterol total (r = 0,251). Hasil uji korelasi juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara Indeks Masa Tubuh dengan kadar trigliserida (p > 0,05) dan kadar kolesterol total (p > 0,05).

Donahue et al (1985) dalam Aziz et al meneliti hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan profil lemak dimana dalam pengukuran profil lemak terdapat juga pengukuran kadar trigliserida dan kadar kolesterol total. Hasil uji statistik mendapatkan p < 0,05; hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Trigliserida dan Kadar Kolesterol total.

Perbedaan hasil penelitian dapat terjadi akibat beberapa hal, diantaranya : perbedaan cara pemilihan sampel penelitian, perbedaan populasi, perbedaan karakteristik sampel penelitian, persiapan pasien, human error terhadap pengukuran berat badan dan tinggi badan dan metode yang digunakan.

Karakteristik dari sampel penelitian dapat mempengaruhi hasil penelitian. Pada penelitian Donahue et al (1985) dalam Aziz et al, mempunyai sampel penelitian dengan rentang usia antara 17 sampai 22 tahun, sementara pada penelitian ini usia responden paling banyak yaitu pada kelompok interval umur 51 – 60 tahun. Menurut Mataix et al (2005) nilai rata – rata plasma lipid tidak dimodifikasi secara signifikan oleh obesitas ataupun faktor gaya hidup. Plasma

lipid cenderung meningkat seiring dengan pertambahan umur. Selain itu, menurut


(42)

peningkatan Indeks Massa Tubuh yang disebabkan oleh penyusutan dari tinggi badan.

Menurut Chadha et al (2006) dengan mengesampingkan publikasi terhadap hubungan antara pengukuran antropometri dengan profil lemak, indeks antropometri terbaik untuk lokasi lemak masih kontoversi. Kontroversi kemungkinan disebabkan oleh adanya perbedaan komposisi tubuh dan distribusi lemak pada tiap grup ras, umur, dan jenis kelamin yang berbeda.

Hubungan antara IMT dengan presentase lemak tubuh bervariasi di tiap populasi dan etnik, secara tidak langsung menyatakan bahwa klasifikasi IMT berdasarkan status berat badan sangat spesifik pada tiap populasi. Pada penelitian ini, terdapat responden yang mempunyai IMT normal (23) akan tetapi kadar kolesterolnya tinggi (312 mg/dl). Hal ini sesuai dengan pernyataan Chadha et al bahwa IMT sangat bergantung pada ras, karena Asia mempunyai presentase lemak tubuh yang besar pada nilai IMT yang rendah.

Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan kombinasi penggunaan pengukuran antropometri lain seperti lingkar pinggang, waist-to-hip ratio, atau presentase lemak tubuh sebagai tambahan selain pengukuran Indeks Massa Tubuh. Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa pengukuran dengan Indeks Massa Tubuh saja tidak dapat digunakan sebagai alat deteksi kadar kolesterol total dan kadar trigliserida.


(43)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Dari analisa data dengan uji korelasi diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar trigliserida (p > 0,05; r = 0,173) yang derajat keeratannya sangat rendah dan kadar kolesterol total (p > 0,05; r= 0,251) yang derajat keeratannya rendah pada pasien RSUP. H. Adam Malik.

2. Rata-rata Indeks Masa Tubuh pada pasien RSUP H. Adam Malik adalah 25,3 ± 4,3 dengan mayoritas IMT termasuk kelompok kategori >18,5 – 25 (56,5%).

3. Rata-rata Kadar Trigliserida pada pasien RSUP H. Adam Malik adalah 170 ± 163,4 dengan mayoritas kadar trigliserida dalam kelompok kategori < 150 (43,5%).

4. Rata-rata Kadar Kolesterol Total pada pasien RSUP H. Adam Malik adalah 190,3 ± 91,3 dengan mayoritas kadar kolesterol total dalam kelompok kategori < 200 (67,4%).

6.2. Saran

1. Perlu pengkajian terhadap variable-variabel lain yang mungkin akan mempengaruhi Indeks Massa Tubuh, misalnya umur, jenis kelamin, kelompok ras dan sebagainya.

2. Variasi karakteristik responden perlu ditambah agar terdapat keanekaragaman populasi di dalam penelitian.

3. Diharapkan ada penambahan kuisoner gaya hidup dan bila perlu pekerjaan pasien juga ditanyakan untuk melihat faktor – faktor yang mempengaruhi populasi dan IMT.

4. Perlu dikaji tentang perbedaan Indeks Massa Tubuh yang mengukur total lemak keseluruhan dengan lingkar pinggang yang mengukur central


(44)

DAFTAR PUSTAKA

Burtis, C.A., Ashwood, E.R., Bruns, D.E., 2006. Lipids, Lipoproteins, Apolipoproteins, and Other Cardiovascular Risk Factor. In: Tietz Textbook

of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostic. Vol. 1. St. Louis,

Missouri: Elsevier: 903-968.

Chadha, DS., Singh, Gurdeep, Kharbanda, P., Vasdev, V., Ganjoo, RK., 2006. Anthropometric Correlation of Lipid Profile in Healthy Aviators. Ind J

Aerospace Med 50 (2).

Champe, P.C., Harvey, R.A., Ferrier D.R., 2008. Metabolism of dietary lipids. In:

Biochemistry. 4th ed. USA: Lippincott Williams and Wilkins: 173-180.

Champe, P.C., Harvey, R.A., Ferrier D.R., 2008. Cholesterol and Steroid Metabolism. In: Biochemistry. 4th ed. USA: Lippincott Williams and Wilkins: 219-244.

Deghan, M., Danesh, N.A., Merchant, A.T., 2005. Childhood Obesity, Prevalence and Pervention. Nutritional Journal 4 (24).

Eisenmann, J.C., Katzmarzyk, P.T., Perusse, L., Tremblay, A., Despres, J-P., Bouchard, C., 2005. Guidelines for Overweight in Adolescent Preventive Services in Aerobic Fitness, Body Mass Index, and CVD Risk Factors among Adolescent: The Quebec Family Study. International Journal of

Obesity 29.

Fauci, Anthony S., Braunwald, Eugene, Kasper, Dennis L., Hauser Stephen L., Longo Dan L., Jameson, J. Larry, Loscalzo, Joseph, 2008. The Metabolic Syndrome. In: Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. Vol. 2. USA: Mc Graw-Hill: 1509-1514.

Fischbach, Frances, 2004. Chemistry Studies. In: A Manual of Laboratory and

Diagnostic Tests. 7th ed. USA: Lippincott Williams and Wilkins: 316-455. Gaw, Allan, Murphy, M.J., A., Robert, O’reilly, C.D., Stewart, M.J., Shepherd,

James, 2001. Lipoprotein Metabolism. In: Clinical Biochemistry. 3rd ed. Philadelphia: Churchill Livingstone: 126-127.

Ghergerehchi, Robabeh, 2009. Dyslipidemia in Iranian Overweight and Obese Children. Therapeutics and Clinical Risk Management 2009: 5 739-743. Grenspan, F.S., Gardner, D.G., 2004. Obesity and Overweight. In: Basic and


(45)

Hardjoeno, H., 2003. Tes Fraksi Lipid. Dalam: Interpretasi Hasil Tes

Laboratorium Diagnostik. Makasar: Lembaga Penerbitan Universitas

Hasanudin: 219-238.

Henry, J.B., 2001. Lipids and Dyslipoproteinemia. In: Clinical Diagnosis and

Management by Laboratory Method. Philadelphia: Saunders: 224-248.

Jeong, Seul-Ki, Seo, Man-Wook, Kim, Young-Hyun, Kweon, Sun-Seog, Nam, Hae-Sung, 2005. Does Waist Indicate Dyslipidemia better than BMI in Korean Adult Population?. J Korean Med Sci 20: 7-12.

Larsen, P.R., Kronenberg, H.M., Melmed, Shlomo, Polonsky, K.S., 2003. Disorders of Lipid Metabolism. In: William Textbook of Endocrinology. 10th ed. Vol II. Philadelphia: Saunders: 1642-1705.

Larsen, P.R., Kronenberg, H.M., Melmed, Shlomo, Polonsky, K.S., 2003. Complications of Diabetes Mellitus. In: William Textbook of Endocrinology. 10th ed. Vol II. Philadelphia: Saunders: 1510-1583.

Larsen, P.R., Kronenberg, H.M., Melmed, Shlomo, Polonsky, K.S., 2003. Obesity. In: William Textbook of Endocrinology. 10th ed. Vol II. Philadelphia: Saunders: 1619-1641.

Mataix, Jose, Frias, Magdalena, Martinez-de-Victoria, Emilio, Lopez-Jurado, Maria, Aranda, Pilar, Llopis, Juan, 2005. Factors Associated with Obesity in an Adult Mediterranean Population: Influence on Plasma Lipid Profile. Journal ofThe American College of Nutrition. Vol. 24., No. 6., 456 – 465.

Nihiser, J.A., Lee, S.H., Wochsler, H., MacKenna, M., Odom, E., Reinold, C., et

al, 2007. Body Mass Measurement in School. Journal of School Health 77

(10): 651-671.

Oxford, 2003. Concise Colour Medical Dictionary. New York: Oxford. Shandu,H.S., Koley, Shyamal, Sandhu, K.S., 2008. A STUDY of Correlation

between Lipid Profile and Body Mass Index (BMI) in Patients with Diabetes Mellitus. J. Hum. Ecol., 24 (3): 227-229.

Shaw, F.E., 2010. Morbidity and mortality Weekly Report. Vol. 59.USA: CDC. Tan, B.Y, Kantilal, H.K., Singh, Rajbans, 2008. Prevalence of Metabolic

Syndrome among Malaysians using The International Diabetes Federation, National Cholesterol Education Program and Modified World Health Organization Definitions. Mal J Nutr 14 (1).


(46)

Tuan, Nguyen T., Adair, Linda S., He, Ka, Popkin, Barry M., 2008. Optimal Cutoff Value for Overweight: Using Body Mass Index to Predict incidence of Hypertension in 18-65-year-old Chinese Adults. J Nutr. 138 (7): 1377 – 1382.

Tumbuleka, A.P., 2008. Pemilihan Uji Hipotesis. Dalam: Sadstroasmoro,

Sudigdo. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. ed 3. Jakarta: Sagung

Seto: 302 – 331.

Wahyuni, A.S., 2008. Statistika Kedokteran. Jakarta: Bamboedoea

Communication.

Wallach, Jacques, 2007. Cardiovascular Disease. In: Interpretation of Diagnostic

Test. 8th ed. USA: Lippincott Williams and Wilkins: 113-143.

Weta, I.W., Sayogo, Savitri, Lukito, Widjaja, Lestiani, Lanny, Kamso, Sudiyanto, Hadisaputro Suharyo, 1999. Hyperlipidaemia, Hypertension and Coronary Disease in Body Fat Distribution and Lipids Profile of Elderly in Southern Jakarta. Asian Pacific J Clin Nutr 9 (4).

Willis, Leslie H., Slentz, Cris A., Houmard, Joseph A., Johnson, Johanna L., Duscha, Brian D., Aiken, Lori B., Kraus, William E., 2007. Minimal versus Umbilical Waist Circumference Measures as Indicators of Cardiovascular Disease Risk. Obesity.Vol. 15, No. 3.


(47)

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Taya Rizki Arini Harahap Tempat / Tanggal Lahir : Surabaya / 11 September 1990

Agama : Islam

Alamat : Komplek Taman Setia Budi Indah II Blok V No.118 Medan

Telepon : 087868462077 / 08126045306

Orang Tua : Ayah : dr. Anwar Affandi Harahap, Sp.OG Ibu : dr. Ricke Loesnihari, Sp.PK

Riwayat Pendidikan : 1. SDPN Sei Petani Medan 2. SMP Negri I Medan 3. SMA Harapan I Medan

Riwayat Pelatihan : Workshop & Seminar Vital Sign SCOPH PEMA FK USU

Riwayat Organisasi : Angdiv Humas SCOPH PEMA FK USU Periode 2010


(48)

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Dengan hormat,

Saya, Taya, mahasiswi yang sedang menjalani pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Kadar Trigliserida dengan Indeks Massa Tubuh”.

Pada zaman sekarang ini angka kejadian obesitas dan overweight semakin meningkat, terlebih di negara maju dan negara yang sedang berkembang. Hal tersebut patut mendapat perhatian. Salah satu yang menjadi komplikasi dari obesitas adalah penyakit jantung vaskular (aterosklerosis). Ini perlu menjadi pertimbangan terutama bagi orang-orang yang mengalami obesitas.

Saya akan melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan melakukan wawancara untuk mengetahui apakah responden termasuk kriteria eksklusi atau inklusi.

Partisipasi Saudara/i bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Identitas pribadi Saudara/i sebagai partisipan akan dirahasiakan dan informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Untuk penelitian ini, Saudara/i tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Saudara/i dapat langsung menanyakan kepada Saya sebagai peneliti.

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan dan kesedian Saudara/i menjadi partisipan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.

Medan, 2011 Peneliti,


(49)

Lampiran 3

LEMBAR PERNYATAAN

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : ... Umur : ... Jenis Kelamin : ... Alamat : ... Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan

PERSETUJUAN

Untuk dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan.

Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang penelitian,

Judul Penelitian : Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Kadar Trigliserida dengan Indeks Masa Tubuh pada Pasien Laboratorium Paatologi Klinik RSUP. H. Adam Malik Tahun 2011 Nama Peneliti : Taya Rizki Arini Harahap

Instansi Penelitian : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Demikian pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.

Medan,

Yang memberikan Yang membuat pernyataan

penjelasan persetujuan

( Taya Rizki A.

Nama dan Tanda Tangan


(50)

Lampiran 4

REKAM MEDIK HASIL PEMERIKSAAN PADA PENELITIAN

Nama : ... Identitas Pribadi

Jenis Kelamin : ... Riwayat Penyakit : ... Riwayat Penyakit Terdahulu : ... Riwayat Obat-obatan : ...

• Ukuran Badan Pemeriksaan Fisik

o Tinggi Badan : ... m

o Berat Badan : ... kg

o Indeks Masa Tubuh : _____Kg ( m)2

• Kadar Kolesterol Total Hasil Pemeriksaan Laboratorium

=

• Kadar trigliserida =

Tanda Tangan Pemeriksa

( ____________ )


(51)

Lampiran 5

DATA INDUK

No. Kode Jenis Kelamin

Usia (tahun)

Tinggi Badan (cm)

Berat Badan (kg)

Indeks Massa Tubuh (IMT)

Kadar Trigliserida (mg/dl)

Kadar Kolesterol Total (mg/dl)

1 2 Perempuan 58 158 88 35.20 179 248

2 3 Perempuan 45 156 62 25.83 229 183

3 4 Perempuan 55 141 44 22.00 191 146

4 6 Perempuan 54 147 45 20.80 83 210

5 8 Laki-laki 34 167 73 26.20 105 147

6 9 Laki-laki 58 174 85 28.00 303 205

7 10 Perempuan 46 147 57 27.00 98 128

8 11 Laki-laki 58 167 55 20.00 100 150

9 12 Perempuan 63 156 60 24.65 169 148

10 13 Laki-laki 44 170 63 21.80 68 173

11 14 Perempuan 51 154 70 29.53 79 160

12 15 Perempuan 40 152 63 27.27 131 185

13 17 Laki-laki 59 158 65 26.03 120 127

14 18 Laki-laki 61 160 61 23.00 651 312

15 19 Perempuan 54 153 65 27.77 1015 346

16 20 Perempuan 61 160 78 30.00 106 195

17 21 Laki-laki 46 176 72 23.30 168 87

18 22 Laki-laki 46 173 80 26.75 101 170

19 23 Perempuan 43 152 63 27.27 55 119

20 24 Perempuan 48 159 88 35.00 172 205


(52)

22 26 Laki-laki 42 166 65 23.60 125 166

23 27 Laki-laki 55 168 66 23.57 390 199

24 28 Laki-laki 57 164 45 18.80 131 116

25 30 Laki-laki 58 168 65 23.00 101 142

26 31 Laki-laki 64 165 73 27.00 81 121

27 32 Laki-laki 47 166 86 31.00 94 176

28 33 Perempuan 49 157 61 25.40 115 203

29 34 Laki-laki 46 163 57 21.50 142 169

30 35 Perempuan 31 161 53 20.46 75 137

31 36 Perempuan 55 159 50 20.00 266 234

32 38 Laki-laki 43 167 81 29.00 272 701

33 39 Laki-laki 49 164 61 22.68 119 217

34 40 Perempuan 42 152 62 26.83 226 219

35 41 Perempuan 43 154 46 19.40 56 171

36 42 Laki-laki 52 168 65 23.04 194 209

37 43 Laki-laki 57 160 50 19.53 115 149

38 44 Perempuan 44 149 42 18.91 56 158

39 46 Laki-laki 41 161 63 24.32 43 140

40 47 Perempuan 52 154 58 24.47 102 176

41 48 Perempuan 54 157 70 28.45 118 230

42 49 Laki-laki 54 170 85 29.41 145 196

43 51 Laki-laki 52 170 67 23.18 201 210

44 53 Perempuan 58 157 62 25.20 138 127

45 55 Perempuan 62 148 60 27.39 147 244


(53)

Lampiran 6

OUTPUT DATA HASIL PENELITIAN 1. Distribusi Frekuensi

a. Umur

Statistics

Umur Pasien

N Valid 46

Missing 10

Mean 50.87

Std. Error of Mean 1.157

Median 52.00

Std. Deviation 7.845

Variance 61.538

Range 33

Minimum 31

Maximum 64

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 30-40 2 4.3 4.3 4.3

41-50 18 39.1 39.1 43.5

51-60 20 43.5 43.5 87.0

61-65 6 13.0 13.0 100.0


(54)

b. Tinggi Badan

Statistics

Tinggi Badan

N Valid 46

Missing 10

Mean 160.1087

Std. Error of Mean 1.16852

Median 160.0000

Std. Deviation 7.92529

Variance 62.810

Range 35.00

Minimum 141.00

Maximum 176.00

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 141-150 5 10.9 10.9 10.9

151-160 20 43.5 43.5 54.3

161-170 18 39.1 39.1 93.5

171-180 3 6.5 6.5 100.0


(55)

c. Berat Badan

Statistics Berat Badan

N Valid 46

Missing 10

Mean 64.83

Std. Error of Mean 1.833

Median 63.00

Std. Deviation 12.433

Variance 154.591

Range 48

Minimum 42

Maximum 90

Berat Badan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 41-50 7 15.2 15.2 15.2

51-60 7 15.2 15.2 30.4

61-70 20 43.5 43.5 73.9

71-80 5 10.9 10.9 84.8

81-90 7 15.2 15.2 100.0


(56)

d. Indeks Masa Tubuh (IMT)

Statistics Indeks Massa Tubuh

N Valid 46

Missing 10

Mean 25.3224

Std. Error of Mean .63416

Median 24.9250

Std. Deviation 4.30109

Variance 18.499

Range 19.10

Minimum 18.80

Maximum 37.90

Indeks Massa Tubuh

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid > 18,5 - 25 26 56.5 56.5 56.5

> 25 - 30 16 34.8 34.8 91.3

> 30 4 8.7 8.7 100.0


(57)

e. Kadar Trigliserida

Statistics Kadar Trigliserida

N Valid 46

Missing 10

Mean 170.09

Std. Error of Mean 24.106

Median 122.50

Std. Deviation 163.496

Variance 26731.059

Range 972

Minimum 43

Maximum 1015

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 150 20 43.5 43.5 43.5

150 - 240 12 26.1 26.1 69.6

> 240 14 30.4 30.4 100.0


(58)

f. Kadar Kolesterol Total

Statistics Kadar Kolesterol Total

N Valid 46

Missing 10

Mean 190.3913

Std. Error of Mean 13.46147

Median 172.0000

Std. Deviation 91.30011

Variance 8335.710

Range 614.00

Minimum 87.00

Maximum 701.00

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 200 31 67.4 67.4 67.4

200 - 400 11 23.9 23.9 91.3

> 240 4 8.7 8.7 100.0


(59)

2. Analisis Uji Korelasi Spearman

a. Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Trigliserida

Correlations

Indeks Massa Tubuh

Kadar Trigliserida Spearman's rho Indeks Massa

Tubuh

Correlation Coefficient 1.000 .173

Sig. (2-tailed) . .250

N 46 46

Kadar Trigliserida Correlation Coefficient .173 1.000

Sig. (2-tailed) .250 .

N 46 46

b. Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Kolesterol Total

Correlations

Indeks Massa Tubuh

Kadar Kolesterol

Total Spearman's rho Indeks Massa

Tubuh

Correlation Coefficient 1.000 .251

Sig. (2-tailed) . .092

N 46 46

Kadar Kolesterol Total

Correlation Coefficient .251 1.000

Sig. (2-tailed) .092 .


(1)

b.

Tinggi Badan

Statistics

Tinggi Badan

N Valid 46

Missing 10

Mean 160.1087

Std. Error of Mean 1.16852

Median 160.0000

Std. Deviation 7.92529

Variance 62.810

Range 35.00

Minimum 141.00

Maximum 176.00

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 141-150 5 10.9 10.9 10.9

151-160 20 43.5 43.5 54.3

161-170 18 39.1 39.1 93.5

171-180 3 6.5 6.5 100.0


(2)

c.

Berat Badan

Statistics

Berat Badan

N Valid 46

Missing 10

Mean 64.83

Std. Error of Mean 1.833

Median 63.00

Std. Deviation 12.433

Variance 154.591

Range 48

Minimum 42

Maximum 90

Berat Badan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 41-50 7 15.2 15.2 15.2

51-60 7 15.2 15.2 30.4

61-70 20 43.5 43.5 73.9

71-80 5 10.9 10.9 84.8

81-90 7 15.2 15.2 100.0


(3)

d.

Indeks Masa Tubuh (IMT)

Statistics

Indeks Massa Tubuh

N Valid 46

Missing 10

Mean 25.3224

Std. Error of Mean .63416

Median 24.9250

Std. Deviation 4.30109

Variance 18.499

Range 19.10

Minimum 18.80

Maximum 37.90

Indeks Massa Tubuh

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid > 18,5 - 25 26 56.5 56.5 56.5

> 25 - 30 16 34.8 34.8 91.3

> 30 4 8.7 8.7 100.0


(4)

e.

Kadar Trigliserida

Statistics

Kadar Trigliserida

N Valid 46

Missing 10

Mean 170.09

Std. Error of Mean 24.106

Median 122.50

Std. Deviation 163.496

Variance 26731.059

Range 972

Minimum 43

Maximum 1015

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 150 20 43.5 43.5 43.5

150 - 240 12 26.1 26.1 69.6

> 240 14 30.4 30.4 100.0


(5)

f.

Kadar Kolesterol Total

Statistics

Kadar Kolesterol Total

N Valid 46

Missing 10

Mean 190.3913

Std. Error of Mean 13.46147

Median 172.0000

Std. Deviation 91.30011

Variance 8335.710

Range 614.00

Minimum 87.00

Maximum 701.00

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 200 31 67.4 67.4 67.4

200 - 400 11 23.9 23.9 91.3

> 240 4 8.7 8.7 100.0


(6)

2.

Analisis Uji Korelasi Spearman

a.

Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Trigliserida

Correlations

Indeks Massa Tubuh

Kadar Trigliserida Spearman's rho Indeks Massa

Tubuh

Correlation Coefficient 1.000 .173

Sig. (2-tailed) . .250

N 46 46

Kadar Trigliserida Correlation Coefficient .173 1.000

Sig. (2-tailed) .250 .

N 46 46

b.

Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Kolesterol Total

Correlations

Indeks Massa Tubuh

Kadar Kolesterol

Total Spearman's rho Indeks Massa

Tubuh

Correlation Coefficient 1.000 .251

Sig. (2-tailed) . .092

N 46 46

Kadar Kolesterol Total

Correlation Coefficient .251 1.000

Sig. (2-tailed) .092 .