KRITERIA DEBITUR WANPRESTASI PADA BANK BUKOPIN DAN AKIBAT HUKUMNYA UPAYA PENYELESAIAN PENUTUP

xi

BAB III KRITERIA DEBITUR WANPRESTASI PADA BANK BUKOPIN DAN AKIBAT HUKUMNYA

3.1 Kriteria DebiturWanprestasi Pada Bank Bukopin ............... 65 3.2 Akibat Hukum Debitur Wanprestasi Pada Bank Bukopin .. 67

BAB IV UPAYA PENYELESAIAN

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN PADA BANK BUKOPIN CABANG DENPASAR 4.1 Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Kredit .......................... 71 4.2 Proses Pembebanan Hak Tanggungan Pada Bank Bukopin 77 4.3 Penyelesaian Wanprestasi dalam Perjanjian Kredit pada Bank Bukopin ...................................................................... 81

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan .............................................................................. 87 5.2 Saran ................................................................................... 90 DAFTAR BACAAN DAFTAR INFORMAN LAMPIRAN-LAMPIRAN RINGKASAN SKRIPSI xii ABSTRACT According to Article 1 paragraph 2 of Law No. 10 of 1998 on changes to Law No. 7 of 1992 concerning Banking stated: The Bank is an entity that collects funds from the public in the form of deposits, and distribute it to the public in the form of loans and or other forms in order to improve the living standards of many people . As known, the main source of bank profits from loans. Credit according to Article 1, point 11 of Act No. 10 of 1998 on the Provision of cash or can Liken with it, based on agreements between bank lending and other parties who require the borrower to repay their debts after a certain period of time by giving flower. To obtain a loan need a guarantee as a condition for determining whether or not to agree loan will be disbursed. Collateral is often used in the form of a guarantee on the ground, because the ground assurance can be evidenced by the certificate of land rights that can be charged to the Mortgage, thus ensuring the position of the creditor if the debtor in default. Then the problem have been discussed in this study is whether the criteria used by the bank to determine the debtor has been in default and effort is taken by the bank to complete the loan with collateral security rights if the debtor defaults, especially in PT. Bank Bukopin, Tbk. Denpasar branch. The research method used in this thesis is the empirical legal research methods . Empirical legal research is research in the field, in order to examine the implementation of the legislation in practice in the community. This study uses primary data and secondary data. Perimer the data is in the form of data obtained from the results of field research both respondents and informants, while secondary data is data obtained through library research. The results of this study are the criteria used to determine the banks debtors in default is through default criteria in terms of credit and fulfillment of obligations in default in fulfilling the criteria of loan repayment obligations. Completion of default by the collateral security rights in Bank Bukopin is to give warning either phone or come to the debtor, if no response will be given a warning letter I get a warning letter to the III, if this way there is no response from the debtor shall be made trial settlement in cash gradually, if not all the way to fruition, it will be confiscation guarantees and collateral execution by the Bank Bukopin. Keywords : Defaults, Credit Agreement, Mortgage Right. xiii ABSTRAK Menurut Pasal 1 butir 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan atas perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan menyatakan : “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak”. Sebagaimana diketahui, sumber utama laba bank berasal dari kredit. Kredit menurut Pasal 1 butir 11 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yaitu “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat di persamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga ”. Untuk memperoleh suatu kredit diperlukan suatu jaminan sebagai syarat untuk menentukan setuju atau tidaknya kredit yang akan dicairkan. Jaminan yang biasanya sering digunakan yaitu berupa jaminan atas tanah, karena jaminan tanah dapat dibuktikan dengan adanya Sertifikat hak atas tanah yang dapat dibebankan pada Hak Tanggungan, sehingga menjamin kedudukan kreditur apabila debitur melakukan wanprestasi. Maka permasalahan yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah Kriteria apakah yang dipakai pihak bank untuk menentukan debiturnya telah melakukan wanprestasi dan upaya apakah yang ditempuh pihak bank untuk menyelesaikan kredit dengan jaminan hak tanggungan apabila debitur wanprestasi, khususnya pada PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Denpasar. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu dengan metode penelitian hukum empiris. Penelitian hukum empiris adalah penelitian di lapangan, guna meneliti pelaksanaan undang-undang dalam prakteknya di masyarakat. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data perimer adalah berupa data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan field research baik dari responden maupun informan, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan library research. Hasil dari penelitian ini adalah kriteria yang di gunakan Bank Bukopin untuk menentukan debiturnya melakukan wanprestasi yaitu melalui kriteria wanprestasi dalam pemenuhan kewajiban persyaratan kredit dan kriteria wanprestasi dalam pemenuhan kewajiban pembayaran kredit. Penyelesaian wanprestasi dengan jaminan hak tanggungan pada Bank Bukopin adalah dengan memberikan teguran baik telepon maupun mendatangi debitur, jika tidak ada tanggapan akan diberikan surat peringatan I sampai surat peringatan ke III, jika cara tersebut tidak ada respon dari pihak debitur maka akan dilakukan percobaan penyelesaian secara tunai bertahap, apabila semua cara tidak membuahkan hasil, maka akan dilakukan penyitaan jaminan serta eksekusi jaminan oleh pihak Bank Bukopin. Kata Kunci : Wanprestasi, Perjanjian Kredit, Hak Tanggungan. 1

BAB I PENDAHULUAN

Dokumen yang terkait

Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Dan Upaya Penyelesaian Kredit Macet Atas Jaminan Hak Tanggungan (Studi Pada PT.Bank Negara Indonesia Tbk Cabang Kabanjahe)

1 63 129

PENDAHULUAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI PT. BANK CIMB NIAGA, TBK YOGYAKARTA.

1 3 12

PENUTUP PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI PT. BANK CIMB NIAGA, TBK YOGYAKARTA.

0 3 4

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus di PT. Bank Capital Indonesia TBK. Cabang Surakarta.

0 4 16

SKRIPSI Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus di PT. Bank Capital Indonesia TBK. Cabang Surakarta.

0 2 12

PENDAHULUAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus di PT. Bank Capital Indonesia TBK. Cabang Surakarta.

0 4 16

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus Di Pt. Bank Danamon Tbk. Dsp Cabang Tanjungpandan).

0 2 17

SKRIPSI PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus Di Pt. Bank Danamon Tbk. Dsp Cabang Tanjungpandan).

0 2 14

PENDAHULUAN Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus Di Pt. Bank Danamon Tbk. Dsp Cabang Tanjungpandan).

1 5 17

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Pelaksanaan Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Study Kasus Di Bpr Bank Boyolali).

0 1 14