Dalam paparan di atas, terjadi variasi penekanan ketiga kegiatan itu di dalam berbagai lingkungan pendidikan dari masa ke masa. Perlu ditegaskan
bahwa sekecil apa pun namun ketiga aspek tujuan pokok pendidikan itu tetap akan tergarap dalam setiap lingkungan pendidikan. Sebaliknya, adalah tidak
mungkin terjadi adanya harapan yang itu hanya
menjadi tugas dan tanggung jawab sekolah saja. Kualitas manusia, baik aspek kepribadian maupun
penguasaan dasar-dasar ilmu pengetahuan, serta kemahiran dalam spesialisasi tertentu, merupakan hasil kerja ketiga lingkungan pendidikan itu.
Di masa depan, ketiga sisi tersebut semakin penting karena harus mampu menyesuaikan diri dengan era globalisasi dan kemajuan iptek dan dari
segi lain, harus mampu memenangkan persaingan yang semakin ketat dan tampil sebagai yang unggul dalam bidang spesialisasinya. Karena itu
peningkatan fungsi ketiga lingkungan pendidikan, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama–sama akan sangat penting dalam mewujudkan
sumber daya manusia yang bermutu.
2.2 Pengertian Tri Pusat Pendidikan
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan.
Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolahan lingkungan masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan.
1. keluarga
Keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama bagi anak dalam arti bahwa keluarga sangat menentukan masa depan seorang anak. Hal ini dapat
dipahami, karena mengingat kondisi, suasana kejiwaan si Ibu dan Bapak, hubungan antara mereka anggota keluarga dan segala persoalan di dalamnya
akan mempengaruhi kepribadian anak.
Di samping itu pula, pengalaman interaksi sosial di dalam keluarga turut menentukan perkembagan pribadi anak seperti sikap ketaatan, ketertiban,
kerajinan, ketekunan, keberanian, kesopanan dan lain sebagainya. Dengan demikian, diperlukan peningkatan peran edukatif rumah tangga, dan tanggung
jawab kedua orang tua dalam mengurus, membimbing, dan mendidik anak- anaknya dengan baik.
Pendidikan keluarga berfungsi:
1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak 2. Menjamin kehidupan emosional anak
3. Menanamkan dasar pendidikan moral 4. Memberikan dasar pendidikan sosial
5. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah, merupakan peletak
dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga
yang lain. Mengenai penanaman pandangan hidup keagamaan, masa kanak- kanak adalah masa yang paling baik. Masa kanak-kanak adalah masa yang
paling baik untuk meresapkan dasar-dasar hidup beragama. Dalam hal ini biasakanlah anak-anak untuk pergi ke gerejamasjid untuk bersama-sama
menjalankan ibadah, mendengarkan khutbah-khutbah atau ceramah-ceramah agama. Jangan hendaknya penanaman dasar-dasar hidup beragama ini
ditunda-tunda, dinanti sampai anak mencapai kedewasaan, dan dibiarkan memilih agama mana yang disukai.
Untuk mencapai target yang menjadi tujuan pendidikan dan pembelajaran di sekolah, sangat diperlukan suatu dukungan orang tua berupa
bimbingan yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar siswa di sekolah. Bimbingan-bimbingan orang tua tersebut merupakan bentuk nyata dari tugas
dan tanggung jawab orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan baik. Dengan kata lain bahwa orang tua tidak lantas melepaskan tanggung jawab
pendidikan anak-anaknya kepada sekolah, akan tetapi jalinan antara sekolah dan orang tua harus dibangun dengan kokoh sebagai tanggung jawab bersama
untuk mencapai keberhasilan pendidikan anak-anak mereka. Sehingga bimbingan, dorongan, dan perhatian orang tua terhadap perkembangan siswa
tetap dibutuhkan.
2. Sekolah