Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SDMI Kelas V 96
6. Partai Nasional Indonesia PNI
Partai Nasional Indonesia didirikan di Bandung pada 4 Juli 1927 oleh Ir. Sukarno. Tujuan pendirian organisasi ini adalah
mencapai Indonesia merdeka dengan memberi semangat kepada rakyat agar percaya pada kemampuan sendiri.
Belanda menganggap PNI sebagai organisasi yang berbahaya karena menyebarkan ajaran-ajaran
kemerdekaan. Pada 24 Desember 1929, pemerintah Belanda mengeluarkan perintah penangkapan terhadap
tokoh-tokoh PNI. Namun, penangkapan baru dilakukan pada 29 Desember 1929 di Yogyakarta. Tokoh-tokoh PNI yang
ditangkap antara lain Ir. Sukarno, Gatot Mangkupraja, Soepriadinata, dan Maskun Sumadiredja.
7. Partindo dan PNI Baru
Penangkapan terhadap Ir. Sukarno membuat suasana organisasi PNI menjadi tidak menentu. Ada beberapa
Gambar 6.6
Ir. Sukarno merupakan pendiri Partai Nasional Indonesia
Sumber: www.greatrendyman.files.wordpress.com
Gambar 6.7
Muhammad Husni Thamrin
Sumber: www.id.wikipedia.org
anggotanya yang mengusulkan pembubaran organisasi ini. Anggota PNI yang setuju pembubaran organisasi ini membentuk organisasi lain yang bernama Partai Indonesia Partindo. Partindo diketuai
oleh Mr. Sartono. Adapun anggota yang tidak setuju akan pembubaran PNI memberi nama organisasi ini PNI baru. Pembentukan PNI Baru dipelopori oleh Drs. Moh. Hatta dan Sutan Syahrir. PNI Baru diketuai
oleh Sukemi.
8. Gabungan Politik Indonesia GAPI
Gabungan Politik Indonesia GAPI didirikan pada 21 Mei 1939 dengan tujuan menyatukan partai-partai dan organisasi-organisasi politik di Indonesia. GAPI dipimpin oleh Muhammad Husni Thamrin, Mr. Amir
Syarifudin, dan Abikusno Tjokrosuyoso. Partai-partai yang tergabung dalam GAPI tetap mempunyai kekuasaan penuh terhadap program kerjanya. Jika terjadi perselisihan antar partai, GAPI akan bertindak
sebagai penengah sehingga GAPI tidak mencampuri urusan tiap partai yang menjadi anggotanya.
9. Peristiwa Sumpah Pemuda
Organisasi-organisasi pergerakan nasional yang dibentuk oleh para tokoh pejuang Indonesia telah mendorong para
pemuda untuk ikut memikirkan nasib bangsa. Para pemuda kemudian membentuk organisasi di lingkungannya sendiri.
Namun, organisasi ini masih bersifat kedaerahan. Organisasi-organisasi tersebut antara lain Jong Java dari
Jawa, Jong Sumateranen Bond dari Sumatera, Jong Batak Bond dari Sumatera Utara, Jong Celebes dari Sulawesi, Jong
Ambon dari Maluku, Jong Minahasa dari Sulawesi Utara, dan Sekar Rukun dari Jawa Barat.
Meskipun organisasi-organisasi tersebut masih bersifat kedaerahan, mereka telah memiliki semangat nasionalisme.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 6 | Persiapan Kemerdekaan Indonesia 97