commit to user
6
b. Pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi, sarana komunikasi, dan senjata api.
c. Pelaksanaan pelayanan teknis dibidang kepabeanan dan cukai. d. Pelaksanaan, pemberian perijinan, dan pemberian fasilitas di bidang
kepabeanan dan cukai. e. Pelaksanaan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, cukai,
dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal. f. Penerimaan,
penyimpanan, pemeliharaan
dan pendistribusian
dokumen kepabeanan dan cukai. g. Pelaksanaan pengolahan data, penyajian informasi, dan laporan
kepabeanan dan cukai. h. Pengawasan pelaksanaan tugas dan evaluasi kinerja.
i. Pelaksanaan administrasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.
5. Kantor Pengawasan dan Pelayanan terdiri dari 5 tipe, yaitu :
a. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean.
b. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai. c. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean A. d. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean B.
commit to user
7
e. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C.
f. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama.
6. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang berada
dibawah Kantor Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut:
a. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Mas.
b. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kudus.
c. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta.
d. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta.
e. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Cilacap.
f. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama Pekalongan.
g. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama Purwokerto.
h. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama Tegal.
commit to user
8
7. Visi, Misi, dan Motto
a. Visi
Visi dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta adalah menjadi Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai bertaraf Internasional dalam pengawasan dan pelayanannya.
b. Misi
Misi dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta adalah pelayanan yang terbaik dengan hati
serta profesional kepada masyarakat, lingkungan serta pengguna jasa kepabeanan dan cukai.
c. Motto
Motto dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta adalah leladi kanthi ati lan setiti Pelayanan
dengan hati dan teliti secara profesional.
8. Struktur Organisasi
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean B Surakarta mempunyai susunan organisasi yang diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168PMK.012012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta terdiri dari :
commit to user
9
a. Subbagian Umum
Subbagian umum, terdiri dari: 1 Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian
2 Urusan Keuangan 3 Urusan Rumah Tangga
b. Seksi Penindakan dan Penyidikan
Seksi penindakan dan penyidikan, terdiri dari: 1 Subseksi Intelijen
2 Subseksi Penindakan dan Sarana Operasi 3 Subseksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan
c. Seksi Perbendaharaan
Seksi perbedaharaan, terdiri dari: 1 Subseksi Administrasi Penerimaan dan Jaminan
2 Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengembalian 3 Subseksi Administrasi Manifes
d. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai
Seksi pelayanan kepabeanan dan cukai masing-masing membawahi subkseksi hanggar pabean dan cukai.
e. Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi
1 Subseksi Penyuluhan 2 Subseksi Layanan Informasi
commit to user
10
f. Seksi Kepatuhan Internal
Seksi kepatuhan internal. Terdiri dari: 1 Subseksi
Kepatuhan Pelaksanaan
Tugas Pelayanan
dan Administrasi.
2 Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pengawasan.
g. Seksi Pengolahan Data dan Administrasi Dokumen
Seksi pengolahan data dan administrasi dokumen tidak memiliki subseksi.
9. Deskripsi Jabatan
Tugas masing-masing tiap bagian kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 168PMK.012012 adalah
sebagai berikut:
a. Subbagian Umum mempunyai tugas sebagai berikut:
1 Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, dan penyusunan rencana kerja dan laporan akuntabilitas.
2 Pelaksanaan urusan keuangan, anggaran, kesejahteraan pegawai, serta rumah tangga dan perlengkapan.
b. Seksi Penindakan dan Penyidikan mempunyai tugas sebagai
berikut:
1 Pengumpulan, pengolahan, penyajian, serta penyampaian informasi dan hasil intelijen dibidang kepabeanan dan cukai.
2 Pengelolaan pangkalan data intelijen di bidang kepabeanan dan cukai.
commit to user
11
3 Pelaksanaan patroli dan operasi pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan
dan cukai. 4 Penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai
5 Pemeriksaan sarana pengangkut. 6 Pengawasan pembongkaran barang.
7 Perhitungan bea masuk, cukai, pajak dalam rangka impor, dan denda administrasi terhadap kekurangankelebihan bongkar, serta
denda administrasi atas pelanggaran lainnya. 8 Penatausahaan dan pengurusan barang hasil penindakan dan
barang bukti. 9 Pengumpulan data pelanggaran peraturan perundang-undangan
kepabeanan dan cukai 10 Pemantauan tindak lanjut hasil penindakan dan penyidikan di
bidang kepabeanan dan cukai 11 Pengelolaan dan pengadministrasian sarana operasi, sarana
komunikasi dan senjata api Kantor Pengawasan dan Pelayanan.
c. Seksi Perbendaharaan mempunyai tugas sebagai berikut:
1 Pengadministrasian penerimaan bea masuk, cukai, denda administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean, dan
pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
commit to user
12
2 Pengadministrasian jaminan serta pemrosesan penyelesaian jaminan penagguhan bea masuk, jaminan Pengusaha Pengurusan
Jasa Kepabeanan PPJK, jaminan dalam rangka keberatan dan banding serta jaminan lainnya.
3 Penerimaan, penatausahaan,
penyimpanan, pengurusan
permintaan dan pengembalian pita cukai. 4 Penagihan dan pengembalian bea masuk, cukai, denda
administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean, pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai, serta pengadministrasian dan penyelesaian premi. 5 Penerbitan dan pengadministrasian surat teguran atas kekurangan
pembayaran bea masuk, cukai, denda administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean dan pungutan negara lainnya yang
telah jatuh tempo. 6 Penerbitan dan pengadministrasian surat paksa dan penyitaan,
serta administrasi pelelangan. 7 Pengadministrasian dan penyelesaian surat keterangan impor
kendaraan bermotor. 8 Penyajian laporan realisasi penerimaan bea masuk, cukai dan
pungutan negara lainnya. 9 Penerimaan dan penatausahaan rencana kedatangan sarana
pengangkut dan jadwal kedatangan sarana pengangkut.
commit to user
13
d. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai mempunyai tugas
sebagai berikut:
1 Pelayanan fasilitas dan perijinan di bidang kepabeanan dan cukai 2 Penelitian pemberian impor, ekspor, dan dokumen cukai.
3 Pemeriksaan dan pencacahan barang, pemeriksaan badan, dan pengoperasian sarana deteksi.
4 Penelitian pemberitahuan klasifikasi barang, tarif bea masuk, nilai pabean dan fasilitas impor serta penelitian kebenaran perhitungan
bea masuk, cukai, pajak dalam rangka impor, pungutan dalam rangka ekspor dan pungutan negara lainnya.
5 Penetapan klasifikasi barang, tarif bea masuk, dan nilai pabean. 6 Pelayanandan pengawasan pemasukan, penimbulan, pemuatan
barang ekspor ke sarana pengangkut. 7 Pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dari
kawasan pabean. 8 Pengawasan pemasukan dan pengeluaran barang di Tempat
Penimbunan Berikat dan Tempat Penimbunan Pabean. 9 Pelaksanaan urusan pembukuan dokumen cukai.
10 Pelaksanaan urusan pemusnahan dan penukaran pita cukai. 11 Pemeriksaan Pengusaha Barang Kena Cukai, buku daftar dan
dokumen yang berhubungan dengan Barang Kena Cukai. 12 Pelaksanaan pengawasan dan pemantauan produksi, harga dan
kadar barang kena cukai.
commit to user
14
13 Pengelolaan tempat penimbunan pabean. 14 Penatausahaan penimbunan, pemasukan dan pengeluaran barang
di Tempat Penimbunan Berikat atau Tempat Penimbunan Pabean. 15 Pelaksanaan urusan penyelesaian barang yang dinyatakan tidak
dikuasai, barang yang dikuasai negara dan barang yang menjadi milik negara.
16 Penyiapan pelelangan atas barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara dan barang yang menjadi milik
negara. 17 Pelaksanaan urusan pemusnahan barang yang dinyatakan tidak
dikuasai, barang yang dikuasai negara, barang yang menjadi milik negara dan atau busuk.
e. Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi mempunyai tugas
sebagai berikut:
1 Penyuluhan dan publikasi peraturan perundang-undangan dibidang kepabeanan dan cukai.
2 Pelayanan Informasi dibidang kepabeanan dan cukai. 3 Bimbingan kepatuhan pengguna jasa di bidang kepabeanan dan
cukai. 4 Konsultasi di bidang kepabeanan dan cukai.
f. Seksi Kepatuhan Internal mempunyai tugas sebagai berikut:
1 Pengawasan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kepabeanan dan cukai
commit to user
15
2 Pengawasan pelaksanaan tugas di bidang administrasi 3 Pengawasan pelaksanaan tugas intelijen, penindakan dan
penyidikan dibidang kepabeanan dan cukai. 4 Pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, pengelolaan
kinerja, dan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin di lingkungan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.
5 Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan, perumussan rekomendasi perbaikan proses bisnis di lingkungan Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.
g. Seksi Pengolahan Data dan Administrasi Dokumen mempunyai
tugas sebagai berikut :
Melakukan pengoperasian komputer dan sarana penunjangnya, pengelolaan dan penyimpananbdata dan file, pelayanan dukungan
teknis komunikasi data, pertukaran data elektronik, pengolahan data kepabeanan dan cukai, penerimaan, penelitian kelengkapan dan
pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai, serta penyajian data kepabeanan dan cukai.
10. Pengawasan dan pelayanan KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta
meliputi :
a. Bandara Internasional Adi Sumarmo b. Kantor Pos Lalu Bea Surakarta
c. Tempat Penimbunan Sementara d. Kawasan berikat, Gudang Berikat
commit to user
16
e. Perusahaan yang mendapatkan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor f. Pabrik Hasil Tembakau Pabrik Rokok dan Pabrik Tembakau Iris
g. Pabrik Etil Alkohol EA h. Pabrik Minuman Mengandung Etil Alkohol MMEA
i. Tempat Penjualan Eceran EA dan MMEA
11. Sistem Kerja
Sistem kerja yang berlaku di KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta yaitu Sistem 5 hari kerja. Adapun jadwal kerja dari hari Senin sampai
dengan hari Jumat sebagai berikut: a. Jadwal hari Senin-Kamis
1 Pukul 07.30 12.15 WIB : Masuk 2 Pukul 12.15 13.30 WIB : Istirahat
3 Pukul 13.30 17.00 WIB : Masuk 4 Pukul 17.00 WIB : Pulang
b. Jadwal hari jumat 1 Pukul 07.30 11.30 WIB : Masuk
2 Pukul 11.30 13.15 WIB : Istirahat 3 Pukul 13.15 17.00 WIB : Masuk
4 Pukul 17.00 WIB : Pulang
commit to user
17
B. Latar Belakang Masalah
Cukai sebagai salah satu unsur penerimaan negara yang tercermin pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN yang selalu meningkat
setiap tahunnya. Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang
ditetapkan dalam Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2007. Barang kena cukai BKC terdiri dari tiga jenis yaitu : Etil Alkohol atau etanol, Minuman
yang mengandung etil alkohol MMEA, dan Hasil tembakau. Menurut pengertian bea dan cukai hasil tembakau merupakan rokok yang meliputi
sigaret tangan SKT,sigaret mesinSKM,cerutu, dan rokok daun kelobot. Cukai sangat berpengaruh terhadap beredarnya hasil tembakau dipasaran,
sehingga dapat dikatakan rokok tanpa cukai merupakan rokok ilegal. Rokok ilegal adalah rokok yang masuk atau dijual di pasaran dengan melanggar
peraturan keuangan, bea cukai, dan peraturan lainnya, misalnya tanpa membayar bea masuk, cukai atau PPN, dan tanpa mematuhi kententuan -
kententuan yang berlaku www.wartapajak.com. Berdasarkan hasil monitoring dari Badan Konsumsi Tembakau di dunia
Indonesia merupakan negara konsumsi rokok terbesar nomor tiga dengan jumlah 65 juta perokok atau 28 penduduk setelah China 390 juta perokok
atau 29 penduduk dan India 144 juta perokok atau 12,5 penduduk. Predikat Indonesia sebagai negara konsumsi rokok terbesar ketiga tersebut
ditunjukkan dengan adanya peningkatan dari tahun 2012 sampai 2014. Data