UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR BACKHAND TENIS MEJA DENGAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGRI BANJAR AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

IHSAN

1013078034

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

ii

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASARBACKHANDTENIS MEJA

DENGAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGRI BANJAR AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG

TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh

IHSAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan gerak dasar backhanddengan

modifikasi alat pembelajaran pada siswa SDN Banjar Agung kecamatan Jatiagung. Hasil enelitian ini di harapkan bermanfaat bagi guru penjaskes atau siswa dalam meningkatkan gerak dasar backhandtenis meja.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (clasroom action research). Dengan tiga siklus, setiap siklus memiliki kegiatan yang berbeda. Siklus pertama dengan alat modifikasi bad tenis meja, siklus kedua dengan menggunakan meja dan dinding, siklus ketiga dengan modifikasi kaki meja tenis.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Banjar Agung kecamatan Jatiagung yang berjumlah 36 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan gerak dasar backhandyang meliputi tahap persiapan, gerakan dan akhir gerak.

Hasil Penelitian ini menunjukan: Adanya peningkatan gerak dasar backhandtenis meja melalui modifikasi pembelajaran pada masing-masing setiap siklus. Siklus pertama menghasilkan peningkatan sebesar 58,1 %, siklus kedua sebesar 64,63 %, dan siklus ketiga 76,13 %. Hasil peningkatan telah meningkat lebih dari 50% itu artinya sudah terjadi peningkatan hasil pembelajaran dengan alat modifikasi yang digunakan. Kalau dilihat dari ketuntasan belajar siklus pertama dari 12 siswa menghasilkan peningkatan sebesar 37,50 %, siklus kedua dari 16 siswa menghasilkan sebesar 50,00 %, dan siklus ketiga dari 26 siswa menghasilkan 81,25 %.


(3)

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASARBACKHANDTENIS MEJA DENGAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V

SD NEGRI BANJAR AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh IHSAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASARBACKHAND

TENIS MEJA DENGAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGRI BANJAR AGUNG


(4)

iv

KECAMATAN JATI AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : Ihsan Nomor Pokok Mahasiswa :

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Suranto, M.Kes. Drs. Usman Adam, M.Pd.

NIP 19550929 198403 1 001 NIP 19520229 198303 1 004

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharrudin Rizak, M.Pd.

NIP 19510507 198103 1 002


(5)

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Suranto, M.Kes.

Sekretaris : Drs. Usman Adam, M.Pd.

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Surisman, M.Pd

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.S NIP 19600315 198503 1 003


(6)

vi

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Ihsan

NPM : 1013078034

Tempat tanggal lahir : Negara Batin, 7 April 1972

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi d Gerak Dasar Forehand Dan Backhand Tenis Meja Dengan Modifikasi Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SDN Banjar Agung Kec. Jati Agung Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah benar hasil karya penulis, bukan menjiplak/plageat hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, April 2012


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung, pada tanggal 7 Februari 1972. Anak kesembilan dari sembilan bersaudara pasangan Bapak Sarbini dan Ibu Siti

Soleha.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar di SDN Negara Batin tamat tahun 1984, kemudian menempuh pendidikan Menengah Pertama di SMP N 2 Kota Bumi tamat pada tahun 1987 dan melanjutkan Sekolah Guru Olahraga PGRI Kota Bumi tamat tahun 1990. Kuliah D2 di UT UPBJJ Bandar Lampung Tahun 2004.

Pada tahun 2010 penulis menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan program Dalam Jabatan.


(8)

viii

Hantu penyakit orang yang ingin maju adalah kegagalan dalam

menyingkirkan penyakit enggan dan menunda-nunda pekerjaan

dengan mengatakan nanti saja, atau lain kali deh!!

( Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, M.Pd. )

Dengan semangat yang tiggi dapat meraih prestasi secara

optimal, dan dengan adanya kemauan dan niat yang tulus kita

akan meraih kesuksesan dimasa yang akan datang.

( Ihsan )

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan anugerah yang begitu banyak kepada penulis sehingga


(9)

penulis dapat mempersembahkan karya terbaik ini kepada kedua orang

tuaku (

Almarhum

) dan Kakak-kakakku yang telah memberikan

dukungan dan motivasi agar penulis berhasil mencapai cita-cita dan

menjadi yang terbaik.

Yang tersayang dan setia mendampingiku dalam suka dan duka dalam

keseharian dalam segenap kehidupan dalam duka dan suka yang tak

henti-hentinya memberikan dorongan dan dukungan Ernamora S.Pdi.

dan kedua buah hatiku Resti dan Yusril.

Almamater-ku FKIP Unila,

yang telah mendewasakan penulis.

SANWACANA


(10)

x

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Gerak Dasar Backhand Tenis Meja Pada Siswa Kelas V SDN Banjar Agung Jatiagung Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.S selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharudin Rizak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan dan

segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Suranto, M.Kes selaku Pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis.

4. Bapak Drs. Usman Adam, M.Pd selaku Pembimbing kedua sekaligus Pembimbing Akademik yang juga telah memberikan bimbingan dan pengarahan serta

kepercayaan kepada penulis.

5. Bapak Drs. Surisman, M.Pd S. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung sekaligus penguji utama. 6. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Penjaskes dan segenap

dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

8. Kepala SDN Banjar Agung kecamatan Jatiagung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, April.2012 Penulis,

DAFTAR TABEL


(11)

1. Deskripsi Hasil PTK Gerak Dasar Backhand Tenis Meja ... 32 2. Deskripsi Daya Serap Penilaian Pada Setiap Siklus ... 34

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. PeganganForehanddanBackhand... 16


(12)

xii

2. Gerak Dasar PukulanForehand... 17

3. Gerak Dasar PukulanBackhand... 18

4. Bad Modifikasi ... 19

5. Meja dan Dinding Modifikasi... 20

6. Kaki Meja Modifikasi ... 20

7. Spiral Penelitian Tindakan Kelas... 24

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii


(13)

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Rumusan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Hakikat Belajar ... 6

B. Prinsip-Prinsip Belajar ... 7

C. Metode Sebagai Strategi Pembelajaran ... 9

D. Keterampilan Gerak Dasar... 10

E. Belajar Motorik... 11

F. Media Sebagai Alat Bantu ... 12

G. Permainan Tenis Meja ... 13

H. Teknik Dasar Forehand Dan Backhand Tenis Meja ... 15

1. Pegangan Bad ... 15

2. Pegangan Bad Forehand Dan Backhand... 16

3. Sikap Dan Posisi Tubuh Gerak Dasar Forehand Dan Backhand Tenis Meja ... 17

I. Hakikat Modifikasi Pembelajaran ... 18

1. Modifikasi Bad Tenis Meja ... 19

2. Modifikasi Meja dan Dinding ... 20

3. Modifikasi Kaki Meja ... 20

J. Hipotesis ... 21

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Jenis Penelitian ... 22

B. Subjek Penelitian ... 23

C. Tempat Dan Waktu ... 24

D. Proses Pembelajaran Gerak Dasar Backhand Tenis Meja ... 25

1. Siklus I ... 25

2. Siklus II... 26

3. Siklus III ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 28

F. Teknik Analisis Data ... 29

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

A. HasilPenelitian ... 31

1. Analisis Prosentase Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Backhand Tenis Meja ... 31

2. Analisis Presentase Peningkatan Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Backhand Tenis Meja ... 34

B. Pembahasan ... 36

1. Refleksi Hasil Penelitian Peningkatan Gerak Dasar Backhand Tenis Meja... ... 38

V. SIMPULAN DAN SARAN... 40

C. Kesimpulan ... 40


(14)

xiv

DAFTAR PUSTAKA ... 41 LAMPIRAN... 43


(15)

(16)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakikat Belajar

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Pada waktu bayi, seorang bayi menguasai keterampilan-keterampilan yang sederhana, seperti memegang botol dan mengenal orang-orang disekelilingnya. Ketika menginjak masa anak-anak dan remaja, sejumlah sikap, nilai, dan keterampilan berinteraksi sosial dicapai sebagai kompetensi. Pada saat dewasa, individu diharapkan telah mahir dengan tugas-tugas kerja tertentu dan

keterampilan-keterampilan fungsional lainnya, seperti mengendarai mobil, berwiraswasta, dan menjalin kerja sama dengan orang lain.

Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Belajar mempunyai keuntungan, baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Bagi individu, kemampuan untuk belajar secara terus-menerus akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan kualitas hidupnya. Sedangkan bagi masyarakat, belajar mempunyai peran yang penting dalam mentransmisikan budaya dan pengetahuan dari generasi ke generasi. Bell-Gredler dalam buku Baharuddin dan Wahyuni (2008 : 11).

Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2008 : 12) belajar, sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Dengan demikian, belajar tidak hanya dipahami sebagai aktivitas yang dilakukan oleh


(17)

pelajar saja. Baik mereka yang sedang belajar di tingkat sekolah dasar, sekolah tingkat pertama, sekolah tingkat atas, perguruan tinggi, maupun mereka yang sedang mengikuti kursus, pelatihan, dan kegiatan pendidikan lainnya. Tapi lebih dari itu, pengertian belajar itu sangat luas dan tidak hanya sebagai kegiatan di bangku sekolah saja. Belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup. Akan tetapi menurut konsep eropa, arti belajar itu agak sempit, hanya mencakup menghapal, mengingat, dan memproduksi sesuatu yang dipelajari

(Notoatmodjo 2003:36).

Dengan demikian, belajar dapat membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Dengan perubahan-perubahan tersebut, tentunya si pelaku juga akan terbantu dalam memecahkan permasalahan hidup dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan.

B. Prinsip-Prinsip Belajar

Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut. Menurut Soekamto dan Winataputra dalam Baharuddin dan Wahyuni (2008 : 16)

a. Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.

b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

c. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.

d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.


(18)

8

Menurut Baharudin dan Wahyuni (2008 : 17), proses belajar, terutama belajar yeng terjadi disekolah, itu melalui tahap-tahap atau fase-fase: motivasi,

konsentrasi, mengolah, menggali 1, menggali 2, prestasi, dan umpan balik, yaitu : 1. Tahap Motivasi yaitu saat motivasi dan keinginan siswa untuk melakukan

kegiatan belajar bangkit. Misalnya siswa tertarik untuk memperhatikan apa yang akan dipelajari, melihat gurunya datang, melihat apa yang ditunjukkan guru (buku, alat peraga), dan mendengarkan apa yang diucapkan guru. 2. Tahap Konsentrasi yaitu saat siswa harus memusatkan perhatian, yang telah

ada pada tahap motivasi, untuk tertuju pada hal-hal yang relevan dengan apa yang akan dipelajari. Pada fase motivasi mungkin perhatian siswa hanya tertuju kepada penampilan guru (pakaian, tas, model rambut, sepatu dan lain sebagainya).

3. Tahap Mengolah yaitu siswa menahan informasi yang diterima dari guru dalamShort Term Memory, atau tempat penyimpanan ingatan jangka pendek, kemudian mengolah informasi-informasi untuk diberi makna (meaning) berupa sandi-sandi sesuai dengan penangkapan masing-masing. Hasil olahan itu berupa simbol-simbol khusus yang antara satu siswa dengan siswa lainnya berbeda. Simbol olahan bergantung dari pengetahuan dan pengalaman

sebelumnya serta kejelasan penangkapan siswa. Karena itu, tidaklah merupakan hal yang aneh jika setiap siswa akan berbeda penangkapannya terhadap hal yang sama yang diberikan oleh seorang guru.

4. Tahap Menyimpan yaitu siswa menyimpan simbol-simbol hasil olahan yang telah diberi makna ke dalamLong Term Memory(LTM) atau gudang ingatan jangka panjang.pada tahap ini hasil belajar sudah diperoleh, baik baru

sebagian maupun keseluruhan. Perubahan-perubahan pun sudah terjadi, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Untuk perubahan sikap dan keterampilan itu diperlukan belajar yang tidak hanya sekali saja, tapi harus beberapa kali, baru kemudian tampak perubahannya.


(19)

5. Tahap Menggali (1) yaitu siswa menggali informasi yang telah disimpan dalam LTM ke STM untuk dikaitkan dengan informasi baru yang dia terima. Ini terjadi pada pelajaran waktu berikutnya yang merupakan kelanjutan pelajaran sebelumnya. Penggalian ini diperlukan agar apa yang telah dikuasai menjadi kesatuan dengan yang akan diterima, sehingga bukan menjadi yang lepas-lepas satu sama lain. Setelah penggalian informasi dan dikaitkan dengan informasi baru, maka terjadi lagi pengolahan informasi untuk diberi makna seperti halnya dalam tahap mengolah untuk selanjutnya disimpan dalam LTM lagi.

6. Tahap Menggali (2) yaitu menggali informasi yang telah disimpan dalam LTM untuk persiapan fase prestasi, baik langsung maupun melalui STM. Tahap menggali 2 diperlukan untuk kepentingan kerja, menyelesaikan tugas, menjawab pertanyaan atau soal/latihan.

7. Tahap Prestasi yaitu informasi yang telah tergali pada tahap sebelumnya digunakan untuk menunjukkan prestasi yang merupakan hasil belajar. Hasil belajar itu, misalnya: berupa keterampilan mengerjakan sesuatu, kemampuan menjawab soal, atau menyelesaikan tugas.

8. Tahap Umpan Balik yaitu siswa memperoleh penguatan (konfirmasi) saat perasaan puas atas prestasi yang ditunjukkan. Hal ini terjadi jika prestasinya tepat. Tapi sebaliknya, jika prestasinya jelek, perasaan tidak puas maupun tidak senang itu bisa saja diperoleh dari guru (eksternal) atau dari diri sendiri (internal).

B. Metode Sebagai Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan kegiatan perencanaan yang dilakukan guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran untuk menentukan kegiatan apa yang dilakukan guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran untuk menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Menurut oemar hamalik (2008 : 57), mengatakan bahwa


(20)

10

pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu

berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai.

Terhadap perbedaan daya serap anak didik sebagaimana tersebut diatas, memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar, Syiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006 : 74), guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

C. Keterampilan Gerak Dasar

Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar merupakan pola gerak yang

menjadi dasar untuk ket :

20) membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada individu yaitu, (1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3) manipulatif.


(21)

memproyeksikan tubuh keatas misalnya erak non

tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan menarik. Sedangkan gerak manipulatif adalah keterampilan memainkan suatu proyek baik yag dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain. Gerak manipulatif ini bertujuan untuk koordinasi kaki, mata-tangan, misalnya melempar, menangkap dan menendang.

Setelah kemampuan gerak dasar dikuasai, dapat dilanjutkan ke tahap kemampuan yang lebih spesifik dengan terlebih dahulu mengoreksi kekurangan pada

kemampuan sebelumnya, berikutnya mengulangi gerakan, dimaksudkan agar gerakannya lebih otomatis. Keterampilan gerak dasar perlu merancang proses pembelajaran yang lebih menarik sehingga siswa akan lebih tertarik dan serius mempelajari gerak dasar forehand dan backhand tenis meja.

E. Belajar Motorik

Motorik merupakan kata bentukan dari motor yang berarti gerak. Gerak yang terjadi atas koordinasi antara aspek jasmani dan rohani. Koordinasi gerak adalah berupa kemampuan untuk mengatur keserasian gerak bagian-bagian tubuh. Kemampuan ini berhubungan dengan kemampuan kontrol tubuh. Individu yang koordinasi geraknya baik akan mampu mengendalikan gerak tubuhnya sesuai dengan kemauannya.

Belajar motorik adalah perubahan secara permanen berupa gerak belajar yang diwujudkan melalui respon-respon muscular dan diekspresikan dalam gerakan tubuh (Herman Tarigan 2008:2). Belajar gerak berperan dalam hal upaya peningkatan kualitas gerak tubuh dalam olahraga.

Kemampuan koordinasi gerak, dinilai berdasarkan kemampuan melakukan

gerakan-gerakan keterampilan. Pada masa anak besar kemampuan ini berkembang dengan baik. Pertumbuhan fisik yang relatif lambat pada masa tersebut justru


(22)

12

menguntungkan dalam hal peningkatan koordinasi. Masa anak besar merupakan masa penyempurnaan keterampilan melakukan gerakan-gerakan dasar. Gerak dasar yang sudah mulai dapat dilakukan pada masa anak kecil, semakin dapat dilakukan dengan baik dan semakin bervariasi lagi pola geraknya.

Perkembangan koordinasi gerak, tidak terpisahkan dari penguasaan gerak dasar. Perkembangan penguasaan gerak dasar sendiri terjadi sejalan dengan

pertumbuhan dan perkembangan fisik. Pertumbuhan fisik yang semakin tinggi, dan semakin besar dan semakin berotot, peningkatan penguasaan gerak dasar dapat diidentifikasi, yang merupakan indikatornya sebagai berikut :

1. mekanisme tubuh dalam melakukan gerakan makin baik; 2. kontrol dan kelancaran gerak semakin baik;

3. pola atau bentuk gerakan semakin bervariasi, dan 4. gerakan semakin bertenaga.

Berbagai macam pola gerak yang dapat dilakukan atau dikuasai pada masa anak besar, di kala memperoleh kesempatan yang cukup untuk mempraktekkannya adalah dengan kegiatan-kegiatan seperti : berjalan, berlari, mendaki, memanjat, meloncat, berjangkit, mengguling, lompat tali, menyepak, melempar, menangkap, memukul, memantul-mantulkan bola, dan berenang.

F. Media sebagai Alat Bantu

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.


(23)

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003:62) yang dimaksud dengan alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran.

Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pengajaran seperti globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diproses oleh anak didik. Apalagi bagi anak didik yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan itu.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 122) Sebagai alat bantu, media

mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dari pada tanpa bantuan media.

G. Permainan Tenis Meja

Tenis meja adalah salah satu jenis cabang olahraga yang dimainkan di dalam gedung oleh dua atau empat pemain dengan cara menggunakan bet dilapisi karet yang dipukulkan pada bola agar melewati jaring yang terbentang pada dua tiang jaring tenis meja. Muhajir (2003:62). Permainan tenis meja atau yang lebih

dipertandingkan secara internasional, baik itu Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade maupun kejuaraan resmi yang telah ditetapkan oleh badan tenis meja internasional (ITTF). dari kejuaraan-kejuaran yang ada, atlet-atlet tenis meja kita


(24)

14

belumlah mempunyai prestasi yang cukup menggembirakan sebagaimana cabang olahraga bulutangkis.

Menurut Larry Hodges (1996 : 2) olahraga ini dimulai kira-kira di tahun 1890-an sebagai permainan pendatang dan menebarkan keranjingan akan olahraga ini di seluruh kota dan tidak lama kemudian menghilang. Tenis meja termasuk salah satu permainan yang digemari oleh masyarakat dunia umumnya dan masyarakat indonesia khususnya. Permainan yang pada awalnya dikenal dengan istilah pingpong ini termasuk permainan yang sangat digemari dan mudah dipelajari. Para penggemar tenis meja ada yang menjadikannya sebagai permainan hiburan dan ada juga yang menggelutinya dengan serius. Mereka yang menjadikan permaianan tenis meja sekedar permainan hiburan saja biasanya tidak begitu memperdulikan teknik dasar dan strategi permainan. Namun bagi mereka yang terpenting bahwa permainan tenis meja itu menyenangkan. Akan tetapi mereka yang menggeluti tenis meja dengan serius, tentu saja pengetahuan tentang teknik dasar dan strategi permainan tenis meja sangat penting.

Dalam permainan tenis meja terdapat beberapa teknik yang mendukung jalannya suatu pertandingan diantaranya teknik pukulanForehanddanbackhand. Pada pukulanforehandsaat memukul bola, posisi telapak tangan yang memegang bet menghadap kedepan. Sedangkan pada pukulanbackhandsaat memukul bola, posisi telapak tangan yang memegang bet menghadap kebelakang atau posisi punggung tangan yang memegang bet menghadap ke depan.

Forehandadalah merupakan pukulan yang paling kuat karena tubuh tidak menghalangi saat melakukan pukulan, tidak sepertibackhand. Selain itu, otot yang digunakan biasanya lebih maksimal dari pada pukulanbackhand. Smash

forehandyang merupakan pukulanforehanddengan kecepatan penuh akan menjadi pukulan yang paling kuat.

Backhandadalah pukulan yang bertujuan untuk mengembalikan bola dengan tangan bagian luar. Biasanya pukulan ini tidak sekuatforehand(walaupun bisa


(25)

saja sekuatforehand), tapi konsisten dan kecepatan biasanya lebih penting,

backhanddilakukan dengan cara yang berbeda pada ketiga jenis grip.

H. Teknik DasarForehandDanBackhandTenis Meja

Menurut Sutarmin (2007:14) dalam permainan tenis meja, teknik-teknik khusus sering kali membedakan cara bermain seorang pemain dengan pemain lainnya. Teknik-teknik tersebut meliputi teknik dasar seperti memegang bad, juga teknik lanjutan seperti memukul bola, menerima, dan melakukan smash. Salah satu cara meningkatkan hasil belajar tenis meja dalam permainan tenis meja adalah dengan cara memegang bad yang baik dan benar. Karena pegangan dalam tenis meja adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan seorang pemain dalam memenangkan permainan.

a. Pegangan Bad

Tenis meja dikenal sebagai olahraga yang banyak menggunakan pergelangan tangan. Karena itu, benar tidaknya cara memegang bad akan sangat

menentukan kualitas pukulan seseorang. Salah satu teknik dasar tenis meja yang sangat penting dikuasai secara benar oleh siswa adalah pegangan bad. Menurut Larry Hodges (1996:14) cara memegang yang tidak sempurna akan membuat pukulan tidak sempurna pula, cara memegang yang buruk akan membatasi perkembangan dan permainan tenis meja.

Cara dan teknik pegangan bad yang benar, merupakan modal penting untuk dapat bermain tenis meja dengan baik pula. Oleh karena itu, apabila teknik pegangan bad salah sejak dari awal, sulit sekali meningkatkan kualitas permainan.

Pegangan bad yang benar adalah dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan semua jenis pukulan dan permainan tenis meja dimana bad harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga pada saat memukul bola.


(26)

16

b. Pegangan BadForehandDanBackhand

Untuk tahap awal para pemula biasanya diajarkan cara memegang bad forehand dan backhand terlebih dahulu. Pegangan bad yang benar dengan memanfaatkan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul bola, dapat meningkatkan mutu pukulan dan mempercepat laju jalannya bola.

Gambar 1. Peganganforehand Gambar 2. Peganganbackhand

1. Cara memegang badforehanddanbackhand

Pegang bad dengan shakehands grip.

Putar bagian atas bad ke arah depan agar pukulanforehanddan

backhandlemah dan tidak menentu jadi lebih kuat. Letakkan jari telunjuk di sepanjang sisi bad.

2. Cara Melakukan

Kaki kanan di belakang.

Badan berputar ke arah sebelah kanan muka berhadapan dengan bola yang datang.

Dengan memutarkan pinggang dan membawa lengan yang memegang bad ke arah belakang supaya terdapat celah untuk memukul.

c. Sikap dan Posisi Tubuh Gerak DasarForehandDanBackhand Tenis Meja

Dalam melakukan garak dasarforehanddanbackhandada tiga tahap yang harus diperhatikan, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan akhir gerakan.


(27)

Pukulanforehanddanbackhandyang baik merupakan gabungan dari ke tiga tahapan tersebut sehingga menjadi suatu kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan.

Menurut Larry Hodges (1996:35) proses gerak dasarbackhandtenis meja adalah sebagai berikut :

Gambar 3. Gerak dasar pukulanforehand 1. Tahap Persiapan

Dalam posisi siap Tangan dilemaskan

Bad sedikit dibuka untuk menghadapi pukulan bertahan. Pergelangan tangan lemas dan sedikit dimiringkan ke atas Kaki kiri sedikit ke belakang untuk melakukanbackhand.

2. Tahap Pelaksanaan

Putar tubuh ke belakang dengan bertumpu pada pinggang dan pinggul Putar tangan ke belakang dengan bertumpu pada siku

Berat badan dipindahkan ke kaki kiri Bad harus digerakkan sedikit lebih rendah.


(28)

18

Bad bergerak ke depan dan sedikit dinaikkan ke atas kembali ke posisi siap

Gambar 4. Gerak dasar pukulanbackhand I. Hakikat Modifikasi Pembelajaran

Minimnya sarana dan prasarana yang tidak sesuai dalam melakukan

pembelajaran, akan menjadi kendala untuk mencapai tujuan dalam belajar, ini menuntut seorang guru harus lebih kreatif. Guru harus bisa memodifikasi alat dan memanfaatkan prasarana dan sarana yang seadanya. Pemberian materi

pembelajaran dengan menggunakan peralatan sederhana di lapangan atau alat bantu buatan guru sendiri dinamakan pembelajaran dengan modifikasi.

Secara harafiah modifikasi berarti perubahan, dan bila dikaitkan dengan gerakan maka dapat diartikan adanya perubahan cara melakukan gerak dasarbackhand

mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajarnya Samsudin (2006 : 71).

Pengertian tersebut mengandung makna bahwa dalam belajar keterampilan gerak dasarbackhandtenis meja pada peserta didik harus disesuaikan dengan

kebutuhan dan kemampuan pengalaman gerak, dan fasilitas dan peralatan yang tersedia.


(29)

Modifikasi bad dilakukan untuk meminimalisir kesulitan siswa dalam melakukan gerak dasarbackhandtenis meja sekaligus untuk merangsang kemampuan siswa tersebut. Bad asli tidak seimbang dengan tinggi badan siswa, sehingga membuat siswa sering melakukan kesalahan dalam melakukan gerak dasarbackhandtenis meja. Oleh karena itu bad

dimodifikasi dengan menggunakan bahan dasar papan/triplek dan dilapisi karet ban yang dibentuk menyerupai bad asli.

Gambar 5 : Bad Modifikasi 2. Modifikasi Meja dan Dinding

Modifikasi meja dan dinding untuk meminimalisir kesulitan siswa dalam melakukan gerak dasarbackhandtenis meja agar siswa dapat melakukan gerak dasarbackhanddengan cara memukul bola kedinding dengan baik dan benar.

Gambar 6 : Meja dan Dinding Modifikasi

Ukuran Modifikasi Meja dan Dinding


(30)

20

 lebar meja 1,525 meter

 tinggi tiang meja 76 cm

 permukaan meja ke dinding 20 cm

3. Modifikasi Kaki Meja Tenis

Modifikasi kaki meja tenis dilakukan untuk menyesuaikan dengan postur tubuh siswa dan sekaligus untuk merangsang siswa agar lebih aktif dan kreatif. Meja dibuat lebih tinggi agar hasil pukulan siswa mampu lebih baik. Meja berukuran 1,37 m X 1,525 m dengan permukaan setinggi 76 cm dari lantai, maka ditinggikan hingga menjadi sekitar 10 cm.

Gambar 7 : Kaki Meja Modifikasi

Ukuran Modifikasi Kaki Meja Tenis Meja

 panjang 1,37 meter

 lebar meja 1,525 meter

 tinggi tiang meja 86 cm

 permukaan meja ke dinding 20 cm

J. Hipotesis

Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah karena dapat menjadi penuntun kearah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya.

Semula istilah hipotesis dari bahasa yunani berasal dari dua penggalan kata yaitu


(31)

Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul, Arikunto (2006). Mengacu dari uraian di atas maka penulis mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

Ha alat pembelajaran dilakukan,

maka dapat meningkatkan gerak dasarbackhandtenis meja siswa Kelas V SDN Banjar Agung

Ha.1 enggunakan modifikasi bad dilakukan, maka dapat meningkatkan gerak dasarbackhandtenis meja siswa Kelas V SDN Banjar Agung

Ha.2 Jika menggunakan modifikasi meja dan dinding dilakukan, maka Dapat meningkatkan gerak dasarbackhand tenis meja siswa Kelas V SDN Banjar Agung

Ha.3 kasi kaki meja yang dimodifikasi, maka dapat meningkatkan gerak dasarbackhandtenis meja siswa Kelas V SDN Banjar Agung


(32)

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas(Class room Action Research)CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan. Menurut Arikunto (2007 : 2) dikarenakan ada 3 kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, (2) Tindakan menuju pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam penelitian pembentuk

merangkaikan siklus kegiatan siswa, dan (3) Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi ruang kelas dalam penelitian, yang lebih spesifik seperti yang lama dikenal dalam bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa sekelas yang sama dari guru yang sama pula. Adapun ciri-ciri penelitian tindakan ini sebagai

berikut:

a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual

b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.


(33)

Menurut Suhardjono (2007: 61) Tujuan PTK adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan professionalisme dan menumbuhkan budaya akademik.

Tujuan ini dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam menyelesaikan berbagai persoalan pembelajaran, sehingga dihasilkan hal-hal sebagai berikut :

1. Peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa di sekolah. 2. Peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses pembelajaran di kelas. 3. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat bantu,

dan sumber belajar lainnya.

4. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa

5. Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah pendidikan anak di sekolah 6. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan

pengembangan kompetensi siswa di sekolah.

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan (observasi) dan tahap refleksi.

Yang dimaksud dengan

penelitian yang dilakukan melalui

putaran spiral adalah

penelitian yang

melalui siklus-siklus seperti


(34)

24

Gambar : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Supardi 2006:105)

PTK terdiri dari rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (a) perencanaan tindakan(planning), (b) penerapan tindakan(action), (c) observasi (mengevaluasi proses dan hasil tindakan), dan (d) refleksi (perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai).

B. Tempat dan Waktu

a. Tempat penelitian

Nama sekolah : Kelas V SDN Banjar Agung kecamatan Jati Agung Lampung Selatan

b. Pelaksanaan penelitian

Lama penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah satu bulan dan dengan 3 siklus.


(35)

1. Siklus Pertama a. Rencana

a. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti, penutup. b. Menyiapkan instrumen penilaian berupa indikator-indikator gerak dasar

backhandtenis meja yang meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan gerakan akhir.

c. Menyiapkan alat untuk dokumentasi (handicame atau kamera). d. Mempersiapkan modifikasi alat yang akan digunakan pada siklus

pertama, yaitu penggunaan modifikasi bad.

e. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran tenis meja khususnya gerak dasarbackhand.

b. Tindakan

a. Siswa dibariskan sesuai dengan banyaknya bad dan siswa terbagi dengan merata setiap barisnya.

b. Guru mendemonstrasikan bentuk latihan yang akan dilakukan, yaitu melakukan gerak dasarbackhandtenis meja berpasangan.

memantulkan bola tanpa menggunakan meja tenis dengan jarak 2,5 m dengan menggunakan bad yang telah dimodifikasi.

c. Setiap siswa melakukan sebanyak 5 x gerakan secara bergantian. d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoreksi kesalahan

gerakan yang dilakukan dan memperbaiki gerakan-gerakan yang masih salah.


(36)

26

a. Observasi dilakukan selama pemberian tindakan. Observasi dilakukan untuk melihat apakah suasana dalam proses pembelajaran dengan penggunaan modifikasi bad dapat belajar dengan baik dan efektif. b. Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu

pengulangan dan dievaluasi dari hasil tindakan siklus pertama.

d. Refleksi

a. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan. b. Merumuskan rencana tindakan untuk siklus kedua.

2. Siklus Kedua a. Rencana

a. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

b. Menyiapkan instrumen penilaian berupa indikator-indikator gerak dasarbackhandtenis meja yang meliputi tahap

persiapan, pelaksanaan dan gerakan akhir.

c. Menyiapkan alat untuk dokumentasi (handicame atau kamera).

d. Mempersiapkan modifikasi alat yang akan digunakan pada siklus kedua, yaitu penggunaan meja dinding dan modifikasi bad.

e. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran tenis meja khususnya gerak dasarbackhand.

b. Tindakan

a. Langkah-langkah dalam tindakan siklus kedua adalah siswa di bariskan sesuai dengan banyaknya bet dan siswa terbagi dengan merata setiap barisnya.

b. Guru mendemonstrasikan bentuk latihan yang akan dilakukan, yaitu melakukan gerak dasarbackhandtenis meja dengan


(37)

memantulkan bola ke dinding dan menggunakan bad, meja dan dinding yang telah dimodifikasi.

c. Setiap siswa melakukan sebanyak 5 x gerakan secara bergantian. d. Diberikan pengulangan gerak dasarbackhandsecara berurutan.

c. Observasi

a. Observasi dilakukan selama pemberian tindakan. Observasi dilakukan untuk melihat apakah suasana dalam proses pembelajaran dengan penggunaan alat modifikasi meja dan dinding dan modifikasi bad dapat berjalan dengan baik dan efektif.

b. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu pengulangan.

d. Refleksi

a. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan. b. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus ketiga.

3. Siklus Ketiga a. Rencana

a. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

b. Menyiapkan instrumen penilaian berupa indikator-indikator gerak dasarbackhandtenis meja yang meliputi tahap persiapan,

pelaksanaan dan gerakan akhir.

c. Menyiapkan alat untuk dokumentasi (handicame atau kamera). d. Mempersiapkan modifikasi alat yang akan digunakan pada siklus

ketiga, yaitu penggunaan kaki meja dan modifikasi bad. e. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran tenis


(38)

28

b. Tindakan

a. Langkah-langkah dalam tindakan siklus kedua adalah siswa dibariskan sesuai dengan banyaknya bad dan siswa terbagi dengan merata setiap barisnya.

b. Guru mendemonstrasikan bentuk latihan yang akan dilakukan, yaitu melakukan gerak dasarbackhandtenis meja ke dinding dengan modifikasi kaki meja yang ditinggikan 10 cm dan bad yang telah dimodifikasi.

c. Setiap siswa melakukan sebanyak 5 x gerakan secara bergantian. d. Diberikan pengulangan gerak dasarbackhandsecara berurutan.

c. Observasi

a. Observasi dilakukan selama pemberian tindakan. Observasi dilakukan untuk melihat apakah suasana dalam proses

pembelajaran dengan penggunaan alat modifikasi kaki meja dan modifikasi bad dapat berjalan dengan baik dan efektif.

b. Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu pengulangan dan dievaluasi dari hasil tindakan siklus pertama.

d. Refleksi

Hasil observasi disimpulkan, didiskusikan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada tiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham dalam


(39)

Alat itu berupa deskriptor- deskriptor dari penilaian gerak dasar backhand, bentuk indikatornya adalah : (1) Tahap persiapan (2) Tahap gerakan (3) Akhir gerak.

Table 1 : Format Analisis Untuk Tes Gerak DasarBackhandTenis Meja

No Aspek Deskriptor Penilaian

Nilai

1 2 3

1 Persiapan

Dalam posisi siap Tangan dilemaskan

Bad sedikit dibuka untuk menghadapi pukulan bertahan.

Pergelangan tangan lemas dan sedikit dimiringkan ke atas

Kaki kiri sedikit ke belakang untuk melakukanbackhand.

2 Gerakan

Putar tubuh ke belakang dengan bertumpu pada pinggang dan pinggul

Putar tangan ke belakang dengan bertumpu pada siku

Berat badan dipindahkan ke kaki kiri Bad harus digerakkan sedikit lebih rendah 3 Akhir

Gerakan

Bad bergerak ke depan dan sedikit dinaikkan ke atas

kembali ke posisi siap

(Larry Hodges, 1996:35) Keterangan :

1 : Gerak salah (descriptor tidak Tampak)

2: Sebagian gerakan benar (Sebagian descriptor Tampak) 3 : Gerak benar (Semua descriptor Tampak)

E. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui tindakan di setiap siklus, selanjutnya data di analisis melalui tabulasi, prosentasi dan normative. Untuk melihat hasil tindakan dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu : 1) Rerata mutlak, 2) Rerata kelas, dan 3) Ketuntasan belajar.

Rumus yang digunakan sebagai berikut :

P =

N f


(40)

30

Keterangan :

P = Prosentasi Keberhasilan

f = Jumlah gerakan yang dilakukan benar N = Jumlah siswa yang mengikuti ujian/tes.

Bila hasil perhitungan meningkat 50% keatas maka tindakan yang dilakukan dinyatakan efektif.


(41)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan penggunaan alat modifikasi berupa bad tenis meja pada siklus pertama dapat meningkatkan pembelajaran dan memperbaiki kemampuan backhandpada permainan tenis meja siswaKelas V SDN Banjar Agung.

2. Dengan penggunaan alat modifikasi berupa bad dan meja dan dinding pada siklus kedua dapat meningkatkan pembelajaran dan memperbaiki kemampuan gerak dasarbackhand

pada permainan tenis meja siswaKelas V SDN Banjar Agung.

3. Dengan penggunaan alat modifikasi berupa bad dan kaki meja yang ditinggikan pada siklus ketiga dapat meningkatkan pembelajaran dan memperbaiki kemampuan gerak dasarbackhandpada permainan tenis meja siswaKelas V SDN Banjar Agung.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasarbackhandtenis meja. 2. Untuk siswa Kelas V SDN Banjar Agung agar selalu berupaya meningkatkan gerak dasar

backhandtenis meja.

3. Agar penelitian ini kiranya dapat dikembangkan lebih lanjut dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar gerak dasarbackhandtenis meja.


(42)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pegangan Forehand ... 19

2. Pegangan Backhand ... 19

3. Gerak Dasar Pukulan Forehand ... 21

4. Gerak Dasar Pukulan Backhand... 23

5. Bad Modifikasi... 24

6. Meja Kedinding Modifikasi ... 25

7. Kaki Meja Modifikasi ... 25


(43)

Halaman

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA... 7

A. Hakikat Belajar... 7

B. Prinsip-Prinsip Belajar ... 8

C. Metode Sebagai Strategi Pembelajaran... 11

D. Keterampilan Gerak Dasar ... 12

E. Belajar Motorik ... 13

F. Media Sebagai Alat Bantu ... 15

G. Permainan Tenis Meja... 16

H. Teknik Dasar Forehand Dan Backhand Tenis Meja ... 18

1. Pegangan Bad... 18

2. Pegangan Bad Forehand Dan Backhand ... 19

3. Sikap Dan Posisi Tubuh Gerak Dasar Forehand Dan Backhand Tenis Meja... 20

I. Hakikat Modifikasi Pembelajaran... 23

1. Modifikasi Bad Tenis Meja ... 24

2. Modifikasi Meja dan Dinding ... 24

3. Modifikasi Kaki Meja ... 25

J. Hipotesis ... 26

III. METODOLOGI PENELITIAN... 28

A. Jenis Penelitian... 28

B. Subjek Penelitian... 30

C. Tempat Dan Waktu ... 31

1. Tempat Penelitian... 31

2. Pelaksanaan Penelitian ... 31

D. Proses Pembelajaran Gerak Dasar Forehand Dan Backhand Tenis Meja ... 31

1. Siklus I ... 31

2. Siklus II ... 33

3. Siklus III... 34

E. Instrumen Penelitian... 36

F. Teknik Analisis Data ... 38


(44)

A. HasilPenelitian ... 39

1. Analisis Prosentase Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Forehand Dan Backhand Tenis Meja... 39

2. Analisis Presentase Peningkatan Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Forehand Dan Backhand Tenis Meja... 42

B. Pembahasan ... 50

1. Refleksi Hasil Penelitian Peningkatan Gerak Dasar Backhand Tenis Meja... 52

2. Hasil Analisis Gerak Dasar Forehand Dan Backhand Tenis Meja... 54

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60


(45)

Tabel Halaman 1. Format Analisis Untuk Tes Gerak Dasar Forehand Tenis Meja ... 36 2. Format Analisis Untuk Tes Gerak Dasar Backhand Tenis Meja ... 37 3. Deskripsi Hasil PTK Gerak Dasar Forehand Dan Backhand Tenis Meja .... 40 4. Deskripsi Peningkatan Persentase Rata-Rata Tiap Indikator Penilaian Pada

Setiap Siklus... 42 5. Deskripsi Peningkatan Persentase Rata-Rata Tiap Indikator Penilaian Pada


(46)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek

kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Mata pelajaran pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara keseluruhan yang dalam proses pembelajaran mengutamakan aktivitas jasmani dan biasa hidup sehat menuju pertumbuhan jasmani, mental, sosial, dan

emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Pembelajaran aktivitas jasmani diimplementasikan melalui keterampilan gerak dasar dan kesehatan berupa pengenalan sikap positif dan pengamatan sikap mental yang dapat meningkatkan derajat kesehatan jasmani.

Sebagai mata pelajaran yang ada derajatnya dengan mata pelajaran yang lain, pendidikan jasmani yang tercantum dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum nasional yang disusun dan dilaksanakan dalam satuan pendidikan sebagai hasil penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum yang


(47)

pernah ada sebelumnya. Di dalam kurikulum pendidikan jasmani, terdapat dua jenis permainan yaitu permainan bola besar yang terdiri dari sepak bola, bola basket dan bola voli sedangkan permainan bola kecil terdiri dari bulu tangkis, softball, tenis lapangan dan tenis meja. Salah satu permainan bola kecil yakni tenis meja diajarkan di SD mulai dari semester pertama dan semester kedua, melalui permainan tenis meja diharapkan dapat meningkatkan kesegaran jasmani, meningkatkan watak disiplin, kesehatan serta meningkatkan kepercayaan diri melakukan olahraga secara teratur.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, tenis meja merupakan permainan yang diminati oleh siswa, hal ini dapat dilihat dari perlengkapan tenis meja yang ada di sekolah hampir semua sekolah memiliki meja tenis, seperti meja, bad, net dan bola tenis meja, meskipun jumlahnya terbatas. Permainan tenis meja mudah dimainkan siswa putra maupun putri serta tidak membahayakan bagi siswa dan memiliki unsur kegembiraan dalam bermain salah satu gerak dasar dalam permainan tenis meja adalahbackhand.

Backhandadalah pukulan yang bertujuan untuk mengembalikan bola dengan tangan bagian luar setelah bola itu memantul satu kali pada meja, dan pukulan ini dilakukan dengan tangan kanan yang dipukul bila bola berada pada bagian samping kiri tubuh. Sedangkan untuk pemain kidal dilakukan dengan tangan kiri dimana bola berada pada bagian samping kanan tubuh pemain tersebut.

Backhandadalah salah satu gerak dasar tenis meja yang penting dipelajari secara benar oleh siswa SD, oleh karna itu cara dan teknik pegangan bad yang benar merupakan modal penting untuk dapat menguasai gerak dasarbackhandtenis meja dengan baik, apabila teknik pegangan bad salah dari sejak awal maka sulit meningkatkan kualitas gerak dasarbackhandtenis meja.


(48)

3

Berdasarkan observasi di SDN Banjar Agung Jati Agung, bahwa penggunaan alat pembelajaran masih kurang, seperti meja tenis, bola, bad dan net tenis meja sehingga proses pembelajaran padabackhandmasih kurang. Berdasarkan atas data-data yang diperoleh dari hasil penilaian guru diketahui bahwa hasil belajar dengan tenis meja siswa di SDN Banjar Agung kelas V, kemampuan gerak dasar

backhandtenis meja, terutama pada kemampuan tahap gerakan dan tahap akhir yakni kelas V adalah kelas yang baru mendapat materi Tenis Meja. Rata-rata nilai yang diraih siswa rendah, Ditemukan bahwa 83 % siswa tidak mampu melakukan gerak dasarbackhandtenis meja dengan baik dan benar. Dari 36 jumlah siswa yang mendapat nilai di atas ketuntasan belajar atau nilai 65 hanya 6 orang siswa, sedangkan yang mendapat nilai kurang dari ketuntasan belajar atau di bawah nilai 65 berjumlah 30 siswa. Sedangkan siswa dinyatakan berhasil dalam mengikuti proses belajar mengajar jika mendapat nilai 65.

Untuk itu bagi siswa kelas V SDN Banjar Agung kecamatan Jati Agung,

menguasai gerak dasarbackhandtenis meja merupakan suatu pembelajaran yang harus di kuasai.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Re

backhand Tenis Meja Dengan Modifikasi Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SDN Banjar Agung Tahun pelajaran 2011/2012

modifikasi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa SD

diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik untuk dapat meningkatkan gerak dasarbackhandtenis meja siswa kelas V SDN Banjar Agung.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukan di atas dapat di identifikasi masalah yang dihadapi antara lain :


(49)

2. Sulitnya menguasai teknik peganganbadyang benar bagi siswa kelas V SDN Banjar Agung.

3. Tidak sesuainya sarana dan prasarana tenis meja (meja dan bad tenis meja ukuran normal) menyebabkan rendahnya kemampuan gerak dasarbackhand

tenis meja siswa kelas V SDN Banjar Agung .

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Mengapa modifikasi bad tenis meja dapat meningkatkan gerak dasar

backhand tenis meja siswa Kelas V SDN Banjar Agung

2. Bagaimana cara memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran gerak dasar

backhanddi kelas V SDN Banjar Agung.

3. Apakah modifikasi meja dan dinding dapat meningkatkan gerak dasar

backhand tenis meja siswa Kelas V SDN Banjar Agung

4. Apakah modifikasi bad dan kaki meja dapat meningkatkan gerak dasar

backhandtenis meja siswa Kelas V SDN Banjar Agung

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran gerak dasarbackhand tenis meja. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Ingin memberikan model atau pendekatan dengan modifikasi pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan gerak dasarbackhandtenis meja.

2. Melalui pembelajaran dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran memperoleh gambaran yang jelas tentang pembelajaran gerak dasar


(50)

5

3. Untuk meningkatkan gerak dasarbackhandtenis meja dengan modifikasi pembelajaran permainan tenis meja.

E. Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian dapat tercapai, diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi guru pendidikan jasmani dan kesehatan mengenai modifikasi

pembelajaran tenis meja yang dapat diterapkan untuk meningkatkan gerak dasar backhandtenis meja bagi anak didiknya.

2. Bagi siswa Kelas V SDN Banjar Agung dalam upaya meningkatkan gerak dasarbackhandtenis meja.

3. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti-peneliti berikutnya berkenaan dengan upaya meningkatkan gerak dasar


(51)

Hantu penyakit orang yang ingin maju adalah kegagalan dalam menyingkirkan penyakit enggan dan menunda-nunda pekerjaan dengan

mengatakan nanti saja, atau lain kali deh!! ( Prof. Suharsimi Arikunto )

Dengan semangat yang tiggi dapat meraih prestasi secara optimal, dan dengan adanya kemauan dan niat yang tulus kita akan meraih kesuksesan

dimasa yang akan datang. ( Ihsan )


(52)

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR

BACKHAND TENIS MEJA DENGAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGRI BANJAR AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : Ihsan Nomor Pokok Mahasiswa :

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Suranto, M.Kes. Drs. Usman Adam, M.Pd.

NIP 19550929 198403 1 001 NIP 19520229 198303 1 004

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharrudin Rizak, M.Pd.


(53)

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Suranto, M.Kes.

Sekretaris : Drs. Usman Adam, M.Pd.

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Surisman, M.Pd

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.S NIP 19600315 198503 1 003


(54)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Ihsan

NPM : 1013078034

Tempat tanggal lahir : Tanjung Karang, 17 Februari 1986

Gerak Dasar Forehand Dan Backhand Tenis Meja Dengan Modifikasi Pembelajaran Pada Siswa Kelas X A SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, Mei 2012


(55)

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis dapat mempersembahkan karya terbaik ini kepada kedua orang tuaku yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar penulis berhasil mencapai cita-cita dan

menjadi yang terbaik.

Saudaraku Ayuk Lies Verawati, Ayuk Dian Padilah, Hidayatullah Ahda, Adikku M.Ramli Ahda yang sangat penulis sayangi, terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga membuat penulis menjadi kuat untuk berusaha menberikan

karya terbaik ini.

Seseorang yang Amat sangat menyemangatiku, yang telah menemaniku, dan mendoakanku serta menantikan keberhasilanku.

Almamater-ku FKIP Unila, yang telah mendewasakan penulis.


(56)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung, pada tanggal 17 Februari 1986. Anak keempat dari lima bersaudara pasangan Bapak Ahmad Dailami, S.Ag dan Ibu Rusminu.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar di SDN 2 Surabaya Bandar Lampung tamat tahun 1999, kemudian menempuh pendidikan Menengah Pertama di SMP Al-azhar 3 Bandar Lampung tamat pada tahun 2002 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung tamat tahun 2005.

Pada tahun 2005 penulis menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang ditempuh melalui jalur PKAB. Penulis pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu pendidikan (Himajip) periode 2006-2007. Pada tahun 2008 penulis melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Arjuna Bandar Lampung.


(57)

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia. Skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Gerak Dasar Backhand Tenis Meja Pada Siswa Kelas V SDN Banjar Agung Jatiagung Tahun Pelajaran 2011/2012

adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Suranto, M.Kes selaku Pembimbing pertama yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis.

2. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd selaku Pembimbing kedua sekaligus Pembimbing Akademik yang juga telah memberikan bimbingan dan pengarahan serta kepercayaan kepada penulis.

3. Bapak Drs. Surisman, M.Pd S. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung sekaligus penguji utama. 4. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.S selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung.

5. Bapak Drs. Baharudin Rizak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan dan segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Penjaskes dan segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

8. Kepala SDN Banjar Agung kecamatan Jatiagung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas X A tahun pelajaran

2009/2010.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.


(58)

Penulis


(1)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Suranto, M.Kes.

Sekretaris : Drs. Usman Adam, M.Pd.

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Surisman, M.Pd

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.S NIP 19600315 198503 1 003


(2)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Ihsan

NPM : 1013078034

Tempat tanggal lahir : Tanjung Karang, 17 Februari 1986

Gerak Dasar Forehand Dan Backhand Tenis Meja Dengan Modifikasi Pembelajaran Pada Siswa Kelas X A SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, Mei 2012


(3)

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis dapat mempersembahkan karya terbaik ini kepada kedua orang tuaku yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar penulis berhasil mencapai cita-cita dan

menjadi yang terbaik.

Saudaraku Ayuk Lies Verawati, Ayuk Dian Padilah, Hidayatullah Ahda, Adikku M.Ramli Ahda yang sangat penulis sayangi, terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga membuat penulis menjadi kuat untuk berusaha menberikan

karya terbaik ini.

Seseorang yang Amat sangat menyemangatiku, yang telah menemaniku, dan mendoakanku serta menantikan keberhasilanku.

Almamater-ku FKIP Unila, yang telah mendewasakan penulis.


(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung, pada tanggal 17 Februari 1986. Anak keempat dari lima bersaudara pasangan Bapak Ahmad Dailami, S.Ag dan Ibu Rusminu.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar di SDN 2 Surabaya Bandar Lampung tamat tahun 1999, kemudian menempuh pendidikan Menengah Pertama di SMP Al-azhar 3 Bandar Lampung tamat pada tahun 2002 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung tamat tahun 2005.

Pada tahun 2005 penulis menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang ditempuh melalui jalur PKAB. Penulis pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu pendidikan (Himajip) periode 2006-2007. Pada tahun 2008 penulis melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Arjuna Bandar Lampung.


(5)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia. Skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Gerak Dasar Backhand Tenis Meja Pada Siswa Kelas V SDN Banjar Agung Jatiagung Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Suranto, M.Kes selaku Pembimbing pertama yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis.

2. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd selaku Pembimbing kedua sekaligus Pembimbing Akademik yang juga telah memberikan bimbingan dan pengarahan serta kepercayaan kepada penulis.

3. Bapak Drs. Surisman, M.Pd S. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung sekaligus penguji utama. 4. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.S selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung.

5. Bapak Drs. Baharudin Rizak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan dan segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Penjaskes dan segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

8. Kepala SDN Banjar Agung kecamatan Jatiagung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas X A tahun pelajaran

2009/2010.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.


(6)

Penulis


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR BACKHAND DALAM BULUTANGKIS DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

3 9 71

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR BACKHAND TENIS MEJA DENGAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGRI BANJAR AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 10 58

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR FOREHAND DALAM TENIS MEJA DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 2 MERAK BATIN KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 9 46

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR BACKHAND DALAM BULUTANGKIS MELALUI MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS V SUKAMAJU PUGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 21 17

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR PUKULAN BACKHAND TENIS MEJA DENGAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGRI BERENUNG KECAMATAN GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

5 28 53

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI BINJAI WANGI KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 61

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PRAKTIKUM MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI BANJAR AGUNG UDIK TAHUN PELAJARAN 2011/2012

9 79 56

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR PUKULAN BACKHAND DALAM TENISMEJA DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS V SD N NEGERI AGUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 35 53

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR ROLL KEDEPAN DENGAN MODEL BANTUAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BANJAR AGUNG KEC. SEKAMPUNG UDIK TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 14 46

MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN DAPAT MENINGKATKAN GERAK DASAR LEMPAR LEMBING PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SIDODADI ASRI KECAMATAN JATI AGUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 47