28
C. Kerangka Berpikir
Kesenian Mandeling Bentuk Pertunjukan Nilai Estetis
1. Gerak 1. Wiraga 2. Iringan 2. Wirama
3. Tata Rias dan Busana: 3. Wirasa 4. Tata Pentas 4. Tata Rias
5. Tata Lampu 5. Tata Busana 6. Tata Suara 6. Tata Pentas
7. Property
Dari kerangka di atas dapat diuraikan bahwa dalam kesenian Mandeling terdapat bentuk pertunjukan dan nilai estetis. Bentuk pertunjukan kesenian
mandeling terdiri dari gerak, iringan, tata rias, tata busana, tempat pentas, tata lampu, tata suara, dan property. Nilai estetis atau keindahan dalam kesenian
mandeling dapat dilihat, didengar dan dirasakan dalam wiraga, wirama, wirasa serta unsur pendukungnya yaitu tata rias, tata busana dan tempat pentas. Bentuk
pertunjukan berhubungan erat dengan nilai estetis dalam kesenian Mandeling, karena bentuk pertunjukan yang muncul dapat dilihat dan ditangkap dengan panca
indera sehingga mempunyai nilai keindahan bagi para penikmatnya.
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian mempunyai arti yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena dengan suatu metode yang tepat, maka proses penelitian dapat
berjalan lancar dan mendapatkan hasil penelitian yang dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan. Penelitian kesenian Mandeling di Desa Asempapan,
Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif.
Alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah permasalahan yang dibahas tidak berkenaan dengan angka-angka, tetapi bertujuan memberikan
gambaran tentang bentuk pertunjukan dan nilai estetis pada kesenian Mandeling di Desa Asempapan Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati.
Menurut Rahman 1993: 108 dinyatakan bahwa pendekatan diskriptif adalah penelitian yang menggambarkan atau menguraikan permasalahan yang
berhubungan dengan keadaan atau fenomena kelompok tertentu dalam bentuk kalimat, bukan berupa angka-angka. Selanjutnya Rahman 1993: 118 juga
menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Bersifat kualitatif karena, 1 sumber data dalam situasi wajar atau tidak dibuat-buat, 2 mementingkan data langsung, 3 subyek
yang diteliti dianggap sama kedudukannya dengan peneliti, 4 partisipasi peneliti
30
tidak mengganggu kewajaran yang diteliti, 5 mengutamakan proses atau produk, 6 mengutamakan responden daripada pendapat peneliti Usman 1995: 91.
Hasil dalam penelitian ini adalah menggambarkan atau menguraikan tentang bentuk pertunjukan dan nilai estetis pada kesenian Mandeling di Desa
Asempapan Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati.
B. Lokasi Penelitian