Pengukuran Foto Frontal Wajah Pengukuran Foto Model

3. Jarak dua titik diukur terlebih dahulu dengan kapiler sebagai titik referensi. 4. Model studi atas dan bawah kemudian diaturkan seperti ditunjukkan di gambar. 5. Kemudian menggunakan kamera untuk menangkap gambar dari atas. 6. Hal tersebut dilakukan pada setiap model penelitian hingga semua softcopy foto terkumpul. 7. Saat pencetakan foto, dilakukan pengaturan terhadap hasil print dengan titik referensi 1:1. 8. Proses pencetakan dilakukan untuk memperoleh data tersebut dalam bentuk foto. Gambar 9. Foto Model

3.5.3 Pengukuran Foto Frontal Wajah

Pengukuran pada foto dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Titik patokan pada foto frontal wajah adalah titik pada bagian tengah philtrum pada bibir atas Cupid’s bow, Glabella, dan Soft Tissue Gonion kanan-kiri. 2. Titik serion dan FHm digaris dengan pensil untuk memperoleh garis midline. 3. Titik-titik patokan digaris dengan pensil untuk memperoleh jarak dari midline- soft tissue gonion kanan-kiri. 4. Panjang garis diukur dengan menggunakan penggaris 5. Dilakukan perhitungan untuk mencari selisih antara jarak midline-soft tissue gonion kanan dengan jarak midline- soft tissue gonion kiri. 6. Sisi kanan wajah lebih lebar apabila terdapat nilai lebih atau sama dengan +2 mm. 7. Sisi kiri wajah lebih lebar apabila terdapat nilai kurang atau sama dengan - 2 mm. Gambar 10. Foto frontal subjek

3.5.4 Pengukuran Foto Model

Pengukuran pada foto dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan Median palatal plane MPP dengan menggunakan dua titik sepanjang median palatal raphe yaitu: a. Titik pertama adalah titik pertemuan rugae palatina kedua kiri-kanan b. Titik kedua adalah titik 1 cm lebih distal dari titik pertama pada median palatal raphe 2. Angulasi yang dibentuk oleh MPP dengan ujung model studi pada rahang atas diukur dan dicatat. 3. Angulasi tersebut diproyeksikan ke rahang bawah untuk mendapat MPP mandibula. 4. Kemudian garis tegak lurus ditarik dari MPP ke masing-masing titik pada gigi U1, UC, UEMB, U6MB, L1, LC, LEMB, L6MB menggunakan pensil. 5. Dilakukan perhitungan untuk mencari selisih antara sisi kanan dan sisi kiri pada masing-masing titik pada model di rahang atas dan rahang bawah 6. Apabila selisih nilai dari masing-masing titik kedua sisi lebih atau sama dengan +2 mm berarti titik pada sisi kanan lebih jauh dari MPP 7. Apabila selisih nilai dari masing-masing titik kedua sisi kurang atau sama dengan -2 mm berarti titik pada sisi kiri lebih jauh dari MPP 8. Lengkung gigi pada sisi kanan lebih lebar daripada sisi kiri apabila terdapat minimal empat titik dengan nilai lebih atau sama dengan +2 mm. 9. Lengkung gigi pada sisi kiri lebih lebar daripada sisi kanan apabila terdapat minimal empat titik dengan nilai kurang atau sama dengan -2 mm.

3.6 Pengolahan dan Analisis Data