HASIL PENELITIAN Hubungan Asimetri Sepertiga Wajah Bawah dan Asimetri Lengkung Gigi pada Pasien yang Dirawat di Klinik Ortodonti RSGMP FKG USU

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Sampel penelitian berjumlah 37 orang yang dipilih dari pasien anak-anak yang dirawat di Klinik Ortodonti RSGMP FKG USU. Pengambilan foto frontal dilakukan dengan pengambilan foto secara langsung pada sampel. Sedangkan foto model dilakukan pada model studi dari pasien yang sedang menjalani perawatan ortodonti. Tabel 1. PREVALENSI KESIMETRISAN WAJAH Frekuensi Persentase Asimetri dalam batas normal 18 48,6 Asimetri secara klinis 19 51,4 Total 37 100 Tabel 2. PREVALENSI ASIMETRI WAJAH SECARA KLINIS Frekuensi Persentase Asimetri Kiri 8 42,10 Asimetri Kanan 11 57.89 Total 19 100 Tabel 1 menunjukkan dari 37 orang subjek, 48,6 n=18 memiliki asimetri wajah yang dalam batas normal dan sebanyak 51,4 n=19 memiliki asimetri wajah secara klinis. Tabel 2 menunjukkan bahwa subjek yang memiliki asimetri wajah secara klinis sebanyak 42,10 n=8 memiliki wajah sisi kiri lebih lebar dan 57,89 n=11 memiliki wajah sisi kanan lebih lebar. Tabel 3. PREVALENSI KESIMETRISAN LENGKUNG GIGI Frekuensi Persentase Asimetri dalam batas normal 26 70,27 Asimetri secara klinis 11 29,73 Total 37 100 Tabel 4. PREVALENSI ASIMETRI LENGKUNG GIGI SECARA KLINIS Frekuensi Persentase Asimetri Kiri 6 54,54 Asimetri Kanan 5 45,46 Total 11 100 Tabel 3 menunjukkan dari 37 orang subjek, 70,27 n=26 memiliki asimetri lengkung gigi yang dalam batas normal dan 29,73 n=11 memiliki asimetri lengkung gigi secara klinis. Tabel 4 menunjukkan bahwa subjek yang memiliki asimetri lengkung gigi secara klinis sebanyak 54,54 n=6 memiliki lengkung gigi sisi kiri lebih lebar dan 45,46 n=5 memiliki lengkung gigi sisi kanan lebih lebar. Tabel 5 menunjukkan dari 37 orang subjek, 37,84 n=14 subjek memiliki asimetri dalam batas normal pada wajah dan lengkung gigi. Sebanyak 5,41 n=2 subjek memiliki asimetri wajah dalam batas normal, tetapi asimetri lengkung gigi pada sisi kiri lebih lebar. Sebanyak 8,11 n=3 subjek memiliki asimetri wajah dalam batas normal, tetapi asimetri lengkung gigi pada sisi kanan lebih lebar. Sebanyak 10,81 n=4 subjek memiliki asimetri wajah pada sisi kiri lebih lebar, tetapi terdapat asimetri lengkung gigi dalam batas normal. Sebanyak 8,11 n=3 subjek memiliki asimetri wajah dan asimetri lengkung gigi pada sisi kiri lebih lebar. Sebanyak 2,7 n=1 memiliki asimetri wajah pada sisi kiri lebih lebar, tetapi asimetri lengkung gigi pada sisi kanan lebih lebar. Sebanyak 18,92 n=7 subjek memiliki asimetri wajah pada sisi kanan lebih lebar, tetapi terdapat asimetri lengkung gigi dalam batas normal. Sebanyak 2,7 n=1 subjek memiliki asimetri wajah pada sisi kanan lebih lebar, tetapi asimetri lengkung gigi pada sisi kiri lebih lebar. Sebanyak 5,41 n=2 memiliki asimetri wajah dan asimetri lengkung gigi pada sisi kanan lebih lebar. Tabel 5 juga menunjukkan signifikansi hubungan antara asimetri wajah dan asimetri lengkung gigi. Nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil ini adalah p = 0,558. Nilai tersebut lebih besar dari derajat kepercayaan 95 p=0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara asimetri wajah dan asimetri lengkung gigi. Tabel 5. HUBUNGAN ASIMETRI WAJAH DAN ASIMETRI LENGKUNG GIGI Asimetri Lengkung Gigi Total Nilai Sig. Normal Kiri Kanan Asimetri Wajah Normal Frekuensi 14 2 3 19 0.558 Persentase 37.84 5.41 8.11 51.35 Kiri Frekuensi 4 3 1 8 Persentase 10.81 8.11 2.7 21.62 Kanan Frekuensi 7 1 2 10 Persentase 18.92 2.7 5.41 27.03 Total Frekuensi 25 6 6 37 Persentase 67.57 16.22 16.22 100.0 Keterangan : = secara statistic signifikan bermakna p0,05

BAB 5 PEMBAHASAN