16
tidak dimoderasi oleh gaya kepemimpinan, dalam hal ini gaya kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan.
2.1.7 Komitmen Organisasi
Mowday, Porter, dan Steers 1982 mengatakan bahwa karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan lebih termotivasi untuk hadir
dalam organisasi dan berusaha mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, Randall, Fedor, dan Longenecker dalam Greenberg Baron, 1993 menyatakan
bahwa komitmen organisasi berkaitan dengan keinginan yang tinggi untuk berbagi dan berkorban bagi organisasi.
Komitmen organisasional merupakan komitmen seseorang terhadap organisasi tempatnya bekerja. Komitmen seseorang terhadap organisasi
merupakan salah satu jaminan untuk menjaga kelangsungan organisasi tersebut. Selain itu seseorang yang mempunyai tingkat komitmen yang tinggi terhadap
organisasinya cenderung untuk bertahan sebagai anggota dalam waktu yang relatif panjang. Komitmen organisasi adalah tingkatan dimana seseorang memposisikan
dirinya pada organisasi dan kemauan untuk melanjutkan upaya pencapaian kepentingan organisasinya.Individu yang memiliki komitmen yang rendah pada
organisasi seringkali hanya menunggu kesempatan yang baik untuk keluar dari pekerjaan mereka.
Komitmen organisasi adalah bagaimana seseorang menempatkan dirinya dalam sebuah organisasi dan bagaimana seseorang memiliki kemauan untuk tetap
mempertahankan dirinya dalam organisasi. Dengan adanya komitmen organisasi
17
yang tinggi, maka senjangan anggaran akan dapat dihindari. Sebaliknya, jika individu memiliki komitmen organisasi yang rendah, maka akan memungkinkan
terjadinya senjangan anggaran. Komitmen organisasi sebagai derajat dimana karyawan percaya dan mau
menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasinya. Komitmen organisasi merupakan alat bantu
psikologis dalam menjalankan organisasi untuk pencapaian kinerja yang diharapkan. Komitmen karyawan, baik yang tinggi maupun yang rendah akan
berdampak pada : 1 karyawan itu sendiri, misalnya terhadap pengembangan karir karyawan itu di organisasi atau perusahaan; 2 organisasi, karyawan yang
berkomitmen tinggi pada organisasi akan menimbulkan kinerja organisasi yang tinggi, tingkat obsensi berkurang, loyalitas karyawan dan lain-lain.
Bagi individu dengan komitmen organisasi yang tinggi, pencapaian tujuan organisasi merupakan hal yang penting. Sebaliknya, bagi individu atau karyawan
dengan komitmen organisasi yang rendah akan mempunyai perhatian yang rendah pada pencapaian tujuan organisasi dan cenderung berusaha memenuhi
kepentingan pribadi. Pada konteks pemerintahan daerah, aparat yang memiliki komitmen
organisasi yang tinggi, akan menggunakan informasi yang dimilki untuk membuat anggaran menjadi relatif lebih tepat. Adanya komitmen organisasi yang tinggi
berimplikasi terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari.
18
2.2 Hipotesis Penelitian