8
Peningkatan tanggung jawab dan kreativitas akan memberikan kontribusi yang baik bagi organisasi terutama menyangkut kinerja dan produktivitas
karyawan. Kelemahan partisipasi penganggaran adalah sebagai berikut. 1 Penetapan standar yang terlalu tinggi atau rendah.
2 Masuknya senjangan dalam anggaran. 3 Partisipasi semu.
2.1.4 Senjangan Anggaran
Individu dalam organisasi kadang-kadang atau tidak mau berperilaku baik untuk kepentingan terbaik organisasi, oleh karena itu serangkaian pengendalian
perlu diterapkan untuk mencegah perilaku yang tidak diharapkan dan mendorong perilaku yang diharapkan. Perilaku disfungsional adalah perilaku individu yang
pada dasarnya bertentangan dengan tujuan organisasi. Sistem pengendalian yang memadai setidaknya tidak akan mendorong individu untuk bertindak melawan
kepentingan organisasi. Teori dasar grand theory dari konsep senjangan anggaran adalah teori
keagenan agency theory. Senjangan Anggaran menjelaskan fenomena yang terjadi apabila atasan mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan untuk
melakukan suatu tugas atau otoritas untuk membuat keputusan Anthony dan Govindarajan, 2005. Jika bawahan agent yang berpartisipasi dalam proses
penyusunan anggaran dan yang terlibat dalam pekerjaan mempunyai informasi khusus tentang kondisi lokal, akan memungkinkan bawahan memberikan
informasi yang dimilikinya untuk membantu kepentingan perusahaan. Namun,
9
sering keinginan atasan tidak sama dengan bawahan sehingga menimbulkan konflik diantara mereka.
Hal ini dapat terjadi misalnya, jika dalam melakukan kebijakan pemberian penghargaan perusahaan kepada bawahan didasarkan pada pencapaian anggaran.
Bawahan cenderung memberikan informasi yang bias agar anggaran mudah dicapai dan mendapatkan penghargaan berdasarkan pencapaian anggaran tersebut.
Kondisi ini jelas akan menyebabkan terjadinya senjangan anggaran. Senjangan anggaran adalah selisih atau perbedaan antara sumber daya
yang sebenarnya dibutuhkan untuk melaksanakan sebuah pekerjaan dengan sumber daya yang diajukan dalam anggaran. Senjangan anggaran dapat pula
diartikan sebagai perbedaan antara anggaran yang dilaporkan dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi terbaik bagi perusahaan yaitu ketika membuat
anggaran penerimaan lebih rendah dan menganggarkan pengeluaran yang lebih tinggi daripada estimasi sesungguhnya Sugiwardani, 2012.
Hasen dan Mowen 2000:373 yang mengurai mengenai tiga permasalahan yang timbul dari partisipasi penganggaran. Salah satunya adalah masuknya
senjangan kedalam anggaran.Sedangkan menurut Ikhsan dan Ishak 2005:176 senjangan anggaran adalah selisih antara sumber daya yang sebenarnya diperlukan
untuk secara efisien menyelesaikan suatu tugas dan jumlah sumber daya yang lebih besar yang diperuntukkan bagi tugas tersebut. Manajer menciptakan
senjangan dengan mengestimasi pendapatan lebih rendah, mengestimasi biaya lebih tinggi jumlah input yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu unit output.
10
Menurut Young 1985 budgetary slack is the amount by which subordinate understate his productive capability when given chance to select
work standard against which his performance will be evaluated. Artinya ketika bawahan diberi kesempatan untuk menentukan standar kerjanya, bawahan
cenderung mengecilkan kapabilitas produktifnya. Teori Anthony dan Govindarajan, 2005:85 menjelaskan senjangan
anggaran adalah perbedaan jumlah anggaran yang diajukan oleh bawahan dengan jumlah estimasi yang terbaik dari organisasi. Senjangan anggaran atau yang lebih
dikenal dengan senjangan anggaran dilakukan oleh bawahan yaitu dengan menyajikan anggaran dengan tingkat kesulitan yang rendah agar mudah dicapai
dan kesenjangan ini cenderung dilakukan oleh bawahan karena mengetahui bahwa kinerja mereka diukur berdasarkan tingkat pencapaian anggaran yang telah
ditetapkan bersama. Persoalan-persoalan senjangan anggaran terjadi karena perhatian yang
tidak memadai terhadap pembuatan keputusan, komunikasi, proses persetujuan anggaran dan kepemimpinan yang tidak selektif. Permasalahan ini sering
diidentifikasi dengan anggaran pemerintah. Anggaran seperti ini lebih berbahaya di pemerintahan, karena yang memberikan persetujuan adalah badan legislatif
yang tidak terlibat dalam proses manajemen setelah memberikan persetujuan. Anggaran daerah harus bisa menjadi tolak ukur pencapaian kinerja yang
diharapkan sehingga perencanaan anggaran harus bisa menggambarkan sasaran kinerja secara jelas. Adanya sasaran anggaran yang jelas maka akan
mempermudah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
11
pelaksanaan tugas organisasi dalam rangka mencapai tujuan-tujuan dan sasaran- sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.1.5 Asimetri Informasi