Kualitas Air Bersih dan Air Minum

yang diperoleh sukar atau tidak bisa naik ke atas dengan sendirinya. Keadaan atau sifat air sumur bor : a. Air jernih dan rasanya sejuk. b. Percemara air kemungkinan tipis untuk terjadi. c. Jumlah bakteri jauh lebih kecil dari sumur gali. d. Jumlah algae di dalam sumur bor jauh lebih banyak dibandingkan dengan air sumur gali. Air sumur yang berada di Desa Adat bualu dimanfaatkan sebagai keperluan domestik dan industri. Dimana salah satunya adalah untuk dikonsumsi. Air sumur yang dikonsumsi oleh masyarakat desa adat bualu adalah dengan cara diminum langsung. Perilaku masyarakat tersebut tentu saja dapat dikatakan kurang baik untuk kesehatan. Secara umum air sumur hanya digunakan untuk air bersih. Namun masyarakat Desa Adat Bualu meyakini air tersebut sudah bersih maka dari itu air sumur tersebut dikonsumsi tanpa adanya proses sebelum dikonsumsi.

2.3 Kualitas Air Bersih dan Air Minum

Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Nilai kualitas air ditunjukkan berdasarkan masing-masing golongan. Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut. 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu. 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. 4. Golongan D yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air. Syarat-Syarat Air Minum Menurut Sutrisno 2007, dari segi kualitas air minum harus memenuhi: 1. Syarat Fisik a. Air tidak boleh berbau Air minum yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh masyarakat. Bau air dapat memberi petunjuk akan kualitas air. Misalnya, bau amis dapat disebabkan oleh tumbuhnya Algae. b. Air tidak boleh berasa Air minum biasanya tidak memberi rasatawar. Air yang tidak tawar dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Rasa logamamis, rasa pahit, asin, dan sebagainya. Efeknya tergantung pada penyebab timbulnya bau tersebut. c. Air tidak boleh berwarna Air minum sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna. d. Kekeruhan Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat anorganik maupun organik. Zat anorganik, biasanya berasal dari lapukan tanaman dan hewan. Buangan industri juga dapat menyebabkan kekeruhan. Zat organik dapat menjadi makanan bakteri, sehingga mendukung perkembang biakannya. e. Suhu air hendaknya di bawah sela udara sejuk ± 250C Suhu air hendaknya di bawah sela udara agar Tidak pelarutan kimia yang ada pada saluranpipa yang dapat membahayakan kesehatan, Menghambat reaksi-reaksi biokimia didalam saluranpipa, Mikroorganisme patogen tidak mudah berkembang biak, Bila diminum air dapat menghilangkan dahaga. f. Jumlah zat padat terlarut TDS TDS biasanya terdiri dari zat organik, garam anorganik dan gas terlarut. Bila TDS bertambah maka kesadahan juga akan naik pula. 2. Syarat Kimia Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu dalam jumlah melampui batas yang telah ditentukan. 3. Syarat Bakteriologi. Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit patogen dan tidak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli melebihi batas-batas yang telah ditentukan yaitu 0 Coli100 ml air. Bakteri golongan Coli ini berasal dari usus besar feaces dan tanah. Bakteri patogen yang mungkin ada dalam air antara lain adalah: a Bakteri typshum b Vibrio colereae c Bakteri dysentriae d Entamoeba histolyhes e Bakteri enteritis penyakit perut Air yang mengandung Coli dianggap telah terkontaminasi tercemar dengan kotoran manusia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492MenkesPerIV2010 tentang persyaratan kualitas air minum dimana untuk Bakteriologi atau Mikrobiologi kadar maksimum yang diperbolehkan adalah 0 per 100 ml sample. Dan untuk Fluoridenya 1,5 mgl.

2.4 Fluorida