Profil Keluarga Dampingan Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bangli - Kecamatan Baturiti - Kabupaten Tangli.
Lusen 5.
Wayan Kartun
Menikah -
SD PetaniPekebun
Anak Keempat 5
Ketut Letid Menikah
- SD
PetaniPekebun Anak Kelima
6. Luh Gelip
Menikah -
SD PetaniPekebun
Anak keenam 7.
Ketut Mundra
Menikah -
SD PetaniPekebun
Anak Ketujuh
8. Wayan
Lepud Menikah
- SD
PetaniPekebun Anak Kedelapan
Ni Nyoman Lusen merupakan anak ke tiga dari pasangan Wayan Widya dan Ni Wayan Sandah. Kakak pertama dari Ni Nyoman Lusen sudah lama
meninggal dunia, setelah kedua orang tuanya meninggal dan ke enam saudaranya menikah Ni Nyoman Lusen hanya hidup seorang diri dirumah yang
ditempatinya saat ini yang bertempat di dusun Umapoh dan Ibu Ni Nyoman Lusen memutuskan untuk tidak menikah. Kondisi rumah yang ditempati Ni
Nyoman Lusen terlihat sudah cukup tua, dimana masih beberapa bagian rumah yang terbuat dari bedeg kayu dan tidak berlaskan keramik dan hanya berlaskan
semen. Rumah yang di tempati Ni Nyoman Lusen saat ini memiliki beberapa ruangan seperti kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Kamar tempat Ni Nyoman
Lusen biasanya tidur terdiri dari satu ranjang tidur yang terlihat sudah cukup tua. Sehari-hari Ni Nyoman Lusen biasa memasak bahan makanan dengan
menggunakan kayu bakar. Kamar mandi yang dimiliki oleh Ni Nyoman Lusen hanya terbuat dari seng dan tidak mempunyai bak mandi dan fasilitas untuk
BAB Buang Air Besar dan BAK Buang Air Kecil. Karena tidak memilki fasilitas untuk BAB dan BAK biasanya Ni Nyoman Lusen pergi ke sungai.
Ni Nyoman Lusen mempunyai sebuah lahan yang dikontrakan kepada orang lain. Sistem kontrak yang diberlakukan oleh Ni Nyoman Lusen adalah
sistem bagi hasil, dimana Ibu Ni Nyoman Lusen memberikan lahannya untuk ditanami seseorang kemudian setelah panen hasil panen tersebut dibagi dua.
Saat ini Ni Nyoman Lusen mengidap penyakit rematik. Penyakit ini sangat mempengaruhi aktivitasnnya dalam bekerja sehingga selama 6 bulan
belakangan ini Ni Nyoman Lusen sudah tidak bekerja lagi. Sebelumnya Ni Nyoman Lusen bekerja menjadi buruh serabutan. Ni Nyoman Lusen pernah
menjadi buruh sebagai pemetik tomat dan pemetik bunga mitir. Pekerjaan yang dilakukanya saat ini adalah berkebun bunga pacah dikebun yang beliau
kontrakan. Untuk keperluan bahan makanan sehari-hari Ni Nyoman Lusen biasanya memetik sayuran yang ada diladangnya. Jika memiliki uang lebih Ni
Nyoman Lusen biasa membeli keperluan makan sehari-hari di warung terdekat dan terkadang mendapat sumbangan bahan makanan dari tetangganya.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Berbicara masalah pendapatan, Sebelum berhenti dari pekerjaanya, Ni Nyoman Lusen memiliki penghasilan yang tidak tetap dari penghasilannya
sebagai buruh serabutan yaitu Rp. 30.000-50.000 per hari. Pengahasilan ini tidak rutin didapatkan tiap harinya. Ibu Ni Nyoman Lusen saat ini sudah tidak
bekerja menjadi buruh serabutan lagi. Sehingga penghasilan yang didapatkan saat ini oleh Ibu Ni Nyoman Lusen berasal dari menjual bunga pacah yang
ditanam di lahan yang beliau dikontrakan dan juga menjual daun pisang yang beliau jual ke warung terdekat. Bunga pacah yang Ibu Ni Nyoman Lusen dijual
seharga Rp.2000-3000kg ,untuk daun pisang dijual seharga Rp. 2000 dan harga kecombrang yang dijual satu ikat seharga Rp.2000. Bulan lalu Ibu Ni Nyoman
Lusen mendapatkan pengahasilan sebesar Rp.24.000, pengahasilan ini didapatkan dari menjual bunga pacah yang beliau tanam.