11
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitan satu sama lain. Termasuk dalam kemampuan ini adalah kemampuan membuat bagan menggambar,
membedakan, mengelompokkan, memisahkan, dan sebagainya. 5
Sintesis synthesist Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk dapat menyusun,
merencanakan, meringkas, menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6 Evaluasi evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan
suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada Soekidjo Notoatmodjo, 1997:129-130.
2.2 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek dan manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat
tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap belum merupakan tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi
tindakan suatu perilaku Soekidjo Notoatmodjo, 2003:124.
12
Menurut Allport 1954 yang dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo 2003:125, menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 komponen pokok, yaitu:
1. Kepercayaan keyakinan, ide, dan konsep terhadap suatu objek
2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap objek
3. Kecenderungan untuk bertindak
Sikap merupakan kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap dapat bersifat positif, kecenderungan tindakan
adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci,
tidak menyukai objek tertentu Sarlito Wirawan, 2002:94. Menurut Atkinson yang dikutip oleh Sunaryo 2004:199-200, sikap
memiliki 5 fungsi, yaitu: 1
Fungsi Instrumental Fungsi sikap ini dikaitkan dengan manfaat dan menggambarkan keinginan.
2 Fungsi Pertahanan Ego
Sikap diambil individu untuk melindungi diri dari kecemasan yang mengancam harga dirinya.
3 Fungsi Nilai Ekspresi
Sikap diambil individu untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam diri. 4
Fungsi Pengetahuan Sikap ini membantu individu untuk menerima informasi yang kemudian
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 5
Fungsi Penyesuaian Sosial
13
Sikap ini membantu individu merasa menjadi bagian dari masyarakat sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Menurut Soekidjo Notoatmodjo 1997 yang dikutip oleh Sunaryo 2004: 200-201, sikap memiliki 4 tingkat, yaitu:
1 Menerima receiving
Individu ingin dan memperhatikan rangsangan stimulus yang diberikan. 2
Merespon responding Individu dapat memberikan jawaban apabila ditanya, mampu mengerjakan
dan menyelesaikan tugas yang diberikan. 3
Menghargai valuing Individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah. 4
Bertanggung jawab responsible Individu akan bertanggung jawab dan siap menanggung risiko atas segala
hal yang telah dipilihnya.
Menurut Bimo Walgito 2004 ada 4 hal yang menjadi faktor penentu sikap individu, yaitu:
1 Faktor Fisiologis
Faktor yang penting adalah umur dan kesehatan. 2
Faktor Pengalaman Langsung terhadap Objek Sikap Pengalaman langsung yang dialami individu terhadap objek sikap
berpengaruh terhadap sikap individu terhadap objek sikap tersebut.
14
3 Faktor Kerangka Acuan
Kerangka acuan yang tidak sesuai dengan objek sikap, akan menimbulkan sikap yang negatif terhadap objek sikap tersebut.
4 Faktor Komunikasi Sosial
Informasi yang diterima individu akan dapat menyebabkan perubahan sikap pada diri individu tersebut.
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap: 1
Faktor intern: faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri. Faktor ini berupa selectivity atau daya pilih seseorang untuk menerima dan
mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar 2
Faktor ekstern: faktor yang terdapat di luar pribadi manusia. Faktor ini berupa interaksi sosial di luar kelompok Abu Ahmadi,
2000:171.
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono 2000, yang dikutip oleh Sunaryo 2004:204, ada beberapa cara untuk membentuk dan mengubah sikap individu,
yaitu: 1
Adopsi Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap melalui kejadian yang terjadi
berulang dan terus menerus. 2
Diferensiasi
15
Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena sudah dimilikinya pengetahuan, pengalaman, intelegensi, dan bertambahnya umur.
3 Integrasi
Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap secara bertahap, diawali dengan pengetahuan dan pengalaman sehingga akan terbentuk sikap
terhadap suatu objek. 4
Trauma Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap secara tiba-tiba dan
mengejutkan sehingga meninggalkan kesan mendalam pada diri individu. 5
Generalisasi Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena pengalaman traumatik
pada individu terhadap hal tertentu sehingga menimbulkan sikap negatif.
Pengukuran tentang sikap dapat dilakukan secara langsung maupun dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pertanyaan responden terhadap suatu objek
secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan hipotesis yang kemudian ditanyakan pada responden bisa dengan pilihan jawaban setuju, ragu-
ragu, tidak setuju, benar salah, atau yang lain Soekidjo Notoatmodjo, 1997:131- 132.
2.3 Air Susu Ibu ASI