Sikap HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2009.

11 Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitan satu sama lain. Termasuk dalam kemampuan ini adalah kemampuan membuat bagan menggambar, membedakan, mengelompokkan, memisahkan, dan sebagainya. 5 Sintesis synthesist Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk dapat menyusun, merencanakan, meringkas, menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada. 6 Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada Soekidjo Notoatmodjo, 1997:129-130.

2.2 Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek dan manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap belum merupakan tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Soekidjo Notoatmodjo, 2003:124. 12 Menurut Allport 1954 yang dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo 2003:125, menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 komponen pokok, yaitu: 1. Kepercayaan keyakinan, ide, dan konsep terhadap suatu objek 2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap objek 3. Kecenderungan untuk bertindak Sikap merupakan kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap dapat bersifat positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu Sarlito Wirawan, 2002:94. Menurut Atkinson yang dikutip oleh Sunaryo 2004:199-200, sikap memiliki 5 fungsi, yaitu: 1 Fungsi Instrumental Fungsi sikap ini dikaitkan dengan manfaat dan menggambarkan keinginan. 2 Fungsi Pertahanan Ego Sikap diambil individu untuk melindungi diri dari kecemasan yang mengancam harga dirinya. 3 Fungsi Nilai Ekspresi Sikap diambil individu untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam diri. 4 Fungsi Pengetahuan Sikap ini membantu individu untuk menerima informasi yang kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 5 Fungsi Penyesuaian Sosial 13 Sikap ini membantu individu merasa menjadi bagian dari masyarakat sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Menurut Soekidjo Notoatmodjo 1997 yang dikutip oleh Sunaryo 2004: 200-201, sikap memiliki 4 tingkat, yaitu: 1 Menerima receiving Individu ingin dan memperhatikan rangsangan stimulus yang diberikan. 2 Merespon responding Individu dapat memberikan jawaban apabila ditanya, mampu mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. 3 Menghargai valuing Individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. 4 Bertanggung jawab responsible Individu akan bertanggung jawab dan siap menanggung risiko atas segala hal yang telah dipilihnya. Menurut Bimo Walgito 2004 ada 4 hal yang menjadi faktor penentu sikap individu, yaitu: 1 Faktor Fisiologis Faktor yang penting adalah umur dan kesehatan. 2 Faktor Pengalaman Langsung terhadap Objek Sikap Pengalaman langsung yang dialami individu terhadap objek sikap berpengaruh terhadap sikap individu terhadap objek sikap tersebut. 14 3 Faktor Kerangka Acuan Kerangka acuan yang tidak sesuai dengan objek sikap, akan menimbulkan sikap yang negatif terhadap objek sikap tersebut. 4 Faktor Komunikasi Sosial Informasi yang diterima individu akan dapat menyebabkan perubahan sikap pada diri individu tersebut. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap: 1 Faktor intern: faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri. Faktor ini berupa selectivity atau daya pilih seseorang untuk menerima dan mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar 2 Faktor ekstern: faktor yang terdapat di luar pribadi manusia. Faktor ini berupa interaksi sosial di luar kelompok Abu Ahmadi, 2000:171. Menurut Sarlito Wirawan Sarwono 2000, yang dikutip oleh Sunaryo 2004:204, ada beberapa cara untuk membentuk dan mengubah sikap individu, yaitu: 1 Adopsi Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap melalui kejadian yang terjadi berulang dan terus menerus. 2 Diferensiasi 15 Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena sudah dimilikinya pengetahuan, pengalaman, intelegensi, dan bertambahnya umur. 3 Integrasi Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap secara bertahap, diawali dengan pengetahuan dan pengalaman sehingga akan terbentuk sikap terhadap suatu objek. 4 Trauma Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap secara tiba-tiba dan mengejutkan sehingga meninggalkan kesan mendalam pada diri individu. 5 Generalisasi Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena pengalaman traumatik pada individu terhadap hal tertentu sehingga menimbulkan sikap negatif. Pengukuran tentang sikap dapat dilakukan secara langsung maupun dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pertanyaan responden terhadap suatu objek secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan hipotesis yang kemudian ditanyakan pada responden bisa dengan pilihan jawaban setuju, ragu- ragu, tidak setuju, benar salah, atau yang lain Soekidjo Notoatmodjo, 1997:131- 132.

2.3 Air Susu Ibu ASI

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sei Sikambing Medan Tahun 2012

1 48 56

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pahlawan Kecamatan Binjai Utara Tahun 2005

3 59 81

Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007

0 27 61

Hubungan antara Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan, dan Sikap Ibu Bayi dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Krobokan Kota Semarang Tahun 2013.

0 6 15

Hubungan pengetahuan dan sikap ibu Dengan perilaku pemberian asi eksklusif

2 8 75

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif Dengan Tindakan Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Kartasura.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN MOTIVASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif Dengan Motivasi Pemberian Asi Eksklusif.

1 2 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN MOTIVASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif Dengan Motivasi Pemberian Asi Eksklusif.

0 1 17

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN LAWEYAN.

0 0 5

(ABSTRAK) HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2009.

0 0 1