15
Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena sudah dimilikinya pengetahuan, pengalaman, intelegensi, dan bertambahnya umur.
3 Integrasi
Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap secara bertahap, diawali dengan pengetahuan dan pengalaman sehingga akan terbentuk sikap
terhadap suatu objek. 4
Trauma Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap secara tiba-tiba dan
mengejutkan sehingga meninggalkan kesan mendalam pada diri individu. 5
Generalisasi Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena pengalaman traumatik
pada individu terhadap hal tertentu sehingga menimbulkan sikap negatif.
Pengukuran tentang sikap dapat dilakukan secara langsung maupun dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pertanyaan responden terhadap suatu objek
secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan hipotesis yang kemudian ditanyakan pada responden bisa dengan pilihan jawaban setuju, ragu-
ragu, tidak setuju, benar salah, atau yang lain Soekidjo Notoatmodjo, 1997:131- 132.
2.3 Air Susu Ibu ASI
2.3.1 Pengertian ASI
16
ASI menurut Departemen Kesehatan RI 2002:1, yang dimaksud dengan ASI adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi. ASI merupakan suatu proses
alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini dari yang semestinya. Banyak alasan yang dikemukakan oleh
ibu-ibu antara lain, ibu merasa bahwa ASI-nya tidak cukup atau ASI tidak keluar pada hari-hari pertama kelahiran bayi. Sesungguhnya hal itu tidak disebabkan
karena ibu tidak memproduksi ASI yang cukup, melainkan karena ibu tidak percaya diri bahwa ASI-nya cukup untuk bayinya. Di samping informasi tentang
cara-cara menyusui yang baik dan benar belum menjangkau sebagian besar ibu- ibu Depkes RI, 2005:1.
2.3.2 Volume ASI
Dalam kondisi normal, kira-kira 100 ml ASI pada hari kedua setelah melahirkan, dan jumlahnya akan meningkat sampai kira-kira 500 ml dalam
minggu kedua. Secara normal, produksi ASI yang efektif dan terus menerus akan dicapai pada kira-kira 10-14 hari setelah melahirkan Deddy Muchtadi, 1996:30.
Sedangkan menurut Sjahmien Moehji 2003: 35, apabila tidak ada kelainan, pada hari pertama sejak bayi lahir akan terus bertambah mencapai 400-450 ml
pada waktu bayi mencapai usia minggu kedua. Dalam masa usia satu sampai tiga bulan, apabila ibu sehat maka produksi ASI mencapai 600 ml sehari.
Ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan volume air susu yang dapat diproduksi, meskipun umumnya payudara yang berukuran sangat kecil, terutama
yang ukurannya tidak berubah selama masa kehamilan, hanya memproduksi sejumlah kecil ASI. Emosi, seperti tekanan stres atau kegelisahan, merupakan
17
faktor penting yang mempengaruhi jumlah produksi ASI selama minggu-minggu pertama menyusui Deddy Muchtadi, 1996:31.
2.3.3 Komposisi ASI
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam- garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai
makanan utama bagi bayi. Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi ASI, adalah:
1. Stadium laktasi
2. Ras
3. Keadaan nutrisi
4. Diit ibu
Soetjiningsih, 1997:20.
Air Susu Ibu ASI menurut stadium laktasi dibagi menjadi tiga, yaitu: 1.
Kolostrum Merupakan cairan pertama yang keluar dari kelenjar payudara, dan keluar
pada hari kesatu sampai hari keempat-tujuh berupa cairan kental berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum merupakan pencahar yang ideal untuk
membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi makanan yang akan
datang.
18
Karakteristik kolostrum: 1
Cairan ASI lebih kental dan berwarna kuning 2
Lebih banyak mengandung protein 3
Lebih banyak mengandung antibodi 4
Kadar lemak dan karbohidrat lebih rendah 5
Total energi hanya 58 kalori100 ml kolostrum 6
Volume kolostrum berkisar 150-300 ml24 jam
2. ASI TransisiPeralihan
Merupakan ASI yang diproduksi pada hari ke-4 atau 7 sampai hari ke-10 atau 14. Kadar protein berkurang, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak
meningkat. Karakteristik ASI masa peralihan:
1 Kadar protein lebih rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat semakin
tinggi dibandingkan kolostrum 2
Volumenya semakin tinggi dibanding kolostrum 3.
ASI Mature Merupakan ASI yang diproduksi sejak hari ke-14 dan seterusnya. Komposisi
relatif konstan. Karakteristik ASI mature:
1 Cairan berwarna putih kekuning-kuningan
2 pH 6,6-6,9
3 Terdapat anti mikrobial faktor
19
4 Kadar air dalam ASI mature: 88 gram100 ml
5 Volume ASI antara 300-850 ml24 jam Utami Roesli, 2001:25.
Nutrisi ASI mengandung beberapa unsur, diantaranya: 1.
Hidrat Arang Laktosa Produksi dari laktosa adalah galaktosa dan glukosamin. Galaktosamin
merupakan nutrisi vital untuk pertumbuhan jaringan otak dan juga merupakan kebutuhan nutrisi medulla spinalis yaitu untuk pembentukan myelin selaput
pembungkus sel saraf Hubertin Sri Purwanti, 2004:7. Kadar laktosa yang tinggi akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan lactobacillus sebagai penghuni usus
dan dapat mencegah terjadinya infeksi Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina, 2002:6.
Laktosa sangat diperlukan untuk pertumbuhan yang merupakan sumber kalori bagi serabut saraf otak. Laktosa juga meningkatkan penyerapan kalsium,
fosfor, dan magnesium yang penting untuk pertumbuhan tulang. Laktosa oleh fermentasi diubah menjadi asam laktat. Asam laktat ini akan membuat suasana
usus menjadi asam, kondisi ini menguntungkan karena akan menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya dan menjadi tempat yang subur bagi bakteri
usus yang baik Hubertin Sri Purwanti, 2004:7-8. 2.
Protein Susu sapi mengandung tiga kali lebih banyak protein daripada ASI.
Sebagian besar berbentuk kasein yaitu sekitar 80 dan sisanya berupa protein “whey” yang larut. Kandungan kasein yang tinggi dan sifatnya yang mudah
menggumpal di dalam lambung yang relatif keras bila bayi diberi susu sapi,
20
sehingga sulit untuk dicerna oleh enzim proteinase. ASI walaupun mengandung lebih sedikit total protein, namun bagian protein “whey”nya lebih banyak,
sehingga akan membentuk gumpalan yang lunak dan lebih mudah dicerna serta diserap oleh usus bayi Hubertin Sri Purwanti, 2004:12-13.
3. Mineral
Kandungan mineral dalam susu sapi empat kali lebih banyak dibandingkan kandungan mineral dalam ASI. Kandungan mineral yang tinggi pada susu sapi
akan menyebabkan terjadinya beban osmobar, yaitu tingginya kadar mineral dalam tubuh. Akibatnya, bayi menjadi sering kencing Diah Krisnatuti dan Rina
Yenrina, 2002:6. 4.
Lemak ASI maupun susu sapi mengandung lemak yang cukup tinggi, yaitu sekitar
3,5, namun keduanya memiliki susunan asam lemak yang berbeda. ASI lebih banyak mengandung asam lemak tek jenuh, sedangkan susu sapi lebih banyak
mengandung asam lemak rantai pendek dan asam lemak jenuh Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina, 2002:5.
5. Vitamin
Vitamin merupakan zat gizi yang essensial. Kekurangan vitamin tertentu dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan dan dapat menimbulkan penyakit
tertentu. Pemberian vitamin yang berlebihan dalam jangka waktu panjang akan mengakibatkan keracunan dan gangguan kesehatan. Kadar vitamin dalam ASI
dan susu sapi agak berbeda. Kebutuhan vitamin untuk bayi dapat dipenuhi oleh
21
ASI selama 4-6 bulan pertama, jika asupan makanan ibu cukup seimbang Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina, 2002:7.
Vitamin yang ada di dalam ASI seperti vitamin A, tiamin, vitamin C bervariasi menurut makanan yang dikonsumsi ibu. Hanya terdapat sedikit vitamin
D dalam lemak susu, tetapi penyakit polio rickets jarang terjadi pada anak yang diberi ASI, bila kulitnya sering kena sinar matahari Deddy Muchtadi, 2002:34.
Usus bayi belum mampu membuat vitamin K, pada minggu pertama, sedangkan bayi setelah persalinan mengalami perdarahan perifer yang perlu
dibantu dengan pemberian vitamin K untuk proses pembekuan darah. Pemberian vitamin K dapat dilakukan pada hari ke-1. ke-3, ke-7. Golongan vitamin B kecuali
riboflavin dan patogenik sangat kurang, tetapi tidak perlu ditambahkan karena kebutuhan bayi akan dicukupi oleh makanan yang dikonsumsi ibu Hubertin Sri
Purwanti, 2004:20-21.
Tabel 2.1 Perbandingan Komposisi ASI dan Susu Sapi Komponen ASI
Susu Sapi
22
Energi Kkal Air g
Protein g Rasio kasein:whey
Lemak g Laktosa g
Vitamin A Retinol
μg Beta karoten
μg Vitamin D larut dalam lemak
μg Vitamin D larut dalam air
μg Vitamin C mg
Tiamin Vitamin B1 mg Riboflavin Vitamin B2 mg
Niasin mg
Vitamin B
12
μg Asam folat
Kalsium Ca mg Best Fe mg
Tembaga Cu μg
Seng Zn μg
70 89,7
1,07 1 : 1,5
4,2 7,4
60 0,01
0,80 3,8
0,02 0,03
0,62 0,01
5,2 35
0,08 39
295 67
90,2 3,4
1 : 0,2 3,9
4,8 31
19 0,03
0,15 1,5
0,04 0,20
0,89 0,31
5,2 124
0,05 21
361 Keterangan: Air susu sapi yang belum diolah, 100 ml = 13 g; 100g = 97 ml
Deddy Muchtadi, 1996:33.
2.3.4 Kebaikan ASI sebagai Makanan Bayi