commit to user
xi 4.5.
Pembahasan .............................................................................................. 54
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 57 5.2. Saran ......................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58
LAMPIRAN ......................................................................................................... 60
commit to user
vi
ABSTRAK
Esti Legstyana, 2012. Komparasi Biaya Pelaksanaan Bekisting Konvensional dan Bekisting Sistem PERI
, Skripsi, Jurusan Teknik sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada pembangunan RED DOT hotel Yogyakarta salah satu aplikasi teknologi yang digunakan adalah pada pelaksanaan cetakan beton atau bekisting. Perencanaan sebuah
metode bekisting menjadi sepenuhnya tanggung jawab dari pihak kontraktor sehingga resiko dalam pekerjaan tersebut sudah pasti harus ditekan serendah mungkin. Pada awalnya, proses
pengecoran beton dilakukan secara konvensional dengan memanfaatkan peralatan dan bahan yang sederhana dan mudah didapat. Bekisting konvensional adalah suatu sistem bekisting
yang bagian-bagian bekistingnya dibuat dan dipasang in-situ pada lokasi proyek. Sejalan dengan semakin berkembangnya dunia konstruksi di indonesia, para pelaku konstruksi
dituntut untuk mencari metode yang lebih baik. Saat ini, proyek-proyek gedung yang berskala besar semakin populer dengan penggunaan bekisting prafabrikasi yang diproduksi oleh
beberapa produsen tertentu dengan merek yang berbeda. Yang dimaksud dengan bekisting prafabrikasi adalah suatu sistem bekisting yang bagian-bagian bekistingnya telah dibuat di
tempat fabrikasi dalam jumlah yang banyak sehingga di lapangan hanya tinggal menggabungkan bagian-bagian tersebut. Salah satu produk bekisting prafabrikasi yang akan
ditinjau adalah metode bekisting sistem PERI
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas dari segi biaya dari dua jenis bekisting yaitu bekisting konvensional dan bekisting sistem PERI, dan untuk mengetahui
alasan memilih bekisting konvensional atau bekisting sistem PERI untuk konstruksi gedung . Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan perhitungan analisa estimasi biaya pelaksanaan
bekisting konvensional pada proyek pembangunan RED DOT hotel, kemudian hasil perhitugan dibandingkan dengan estimasi biaya pelaksanaan bekisting sistem PERI yang
digunakan pada pelaksanaan pembangunan proyek RED DOT hotel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proyek RED DOT hotel dikerjakan menggunakan bekisting sistem PERI biaya pelat permeter persegi sebesar Rp 90.000,00 dengan selisih
biaya Rp 20.471,66 atau sekitar 18,5 lebih murah dari perhitungan menggunakan perancah kayu yaitu sebesar Rp 110.471,66. Selain dari segi biaya adapun alasan lain, yaitu
hasil pekerjaan lebih rapi, mengurangi limbah konstruksi, dan lebih kuat dan aman. Adapun pilihan menggunakan bekisting konvensional antara lain : Pelaksanana atau kontraktor
mempunyai ide memanfaatkan limbah bekisting, proyek berada di lokasi yang memiliki banyak kayu kayu mudah didapat dan murah.
Kata Kunci : Bekisting konvensional, bekisting prafabrikasi, bekisting sistem PERI.
commit to user Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Ariesita Putri P I0106037 1
BAB 1 PENDAHULUAN