commit to user
BAB III
A. DESKRIPSI INSTANSI MAGANG SEJARAH KABUPATEN WONOGIRI
Sejarah terbentuknya Kabupaten Wonogiri tidak bisa terlepas dari perjalanan hidup dan perjuangan Raden Mas Said atau dikenal dengan julukan Pangeran
Sambernyawa.Asal kata Wonogiri sendiri berasal dari bahasa Jawa wana alashutansawah dan giri gunung pegunungan.Nama ini sangat tepat
menggambarkan kondisi wilayah Kabupaten Wonogiri yang memang sebagian besar berupa sawah, hutan dan gunung.Pemerintahan di Kabupaten Wonogiri awal
mulanya merupakan suatu daerah basis perjuangan Raden Mas Said dalam menentang penjajahan Belanda. Raden Mas Said lahir di Kartasuro pada hari
Minggu Legi, tanggal 4 Ruwah 1650 tahun Jimakir, Windu Adi Wuku Wariagung, atau bertepatan dengan tanggal Masehi 8 April 1725. Raden Mas Said
merupakan putra dari Kanjeng Pangeran Aryo Mangkunegoro dan Raden Ayu Wulan yang wafat saat melahirkannya.
Memasuki usia dua tahun, Raden Mas Said harus kehilangan ayahandanya karena dibuang oleh Belanda ke Tanah Kaap Ceylon atau Srilanka. Hal itu
karena ulah keji berupa fitnah dari Kanjeng Ratu dan Patih Danurejo. Akibatnya, Raden Mas Said mengalami masa kecil yang jauh dari selayaknya seorang
bangsawan Keraton. Raden Mas Said menghabiskan masa kecil bersama anak- anak para abdi dalem lainnya, sehingga mengerti betul bagaimana kehidupan
kawula alit. Hikmah dibalik itulah yang menempa Raden Mas Said menjadi seorang yang mempunyai sifat peduli terhadap sesama dan kebersamaan yang
tinggi karena kedekatan beliau dengan abdi dalem yang merupakan rakyat kecil biasa.
commit to user
k I
A d
s d
k d
S m
t d
p u
b Pada
karena di K II yang me
Anom atau dan keduduk
Meli sang Raja, a
dingin. Dan kepada Rade
dan sangat m Rade
Sutawijaya membicarak
mem terhadap Raj
Rade daerah yang
para pengiku untuk meng
biarpun ma a suatu saat
eraton terjad nempatkan
u sejajar den kan, Raden M
ihat hal ini, akan tetapi p
dengan tida en Mas Said
marah, karen en Mas Sa
yang menga kan ketidakad
mutuskan un ja.
en Mas Said g aman untuk
utnya tiba d ghimpun ke
asih sangat terjadi peri
di ketidakad Raden Mas
ngan Abdi D Mas Said seh
Raden Mas pada saat di
ak berkata ap d. Perilaku s
na beliau ing aid bersama
alami nasib dilan yang m
Gambar 3 ntuk keluar
d bersama p k kembali m
disuatu daera embali keku
t sederhana stiwa yang
dilan yang di Said hanya
Dalem Mante harusnya me
Said ingin m Keraton ole
pa-apa sang P sang Patih in
in menuntut a pamannya
yang sama menimpa me
3.1 Prasasti dari kerato
engikutnya menyusun ke
ah dan mula uatan dan m
a. Peristiwa membuat R
ilakukan ole sebagai Ga
eri. Padahal enjadi Pange
mengadukan eh sang Patih
Patih memb ni membuat
t keadilan bu a Ki Wirad
a, mengadak reka. Akhirn
Nglaroh on dan me
mulai meng ekuatan. Rad
i menggelar mendirikan
a itu terja Raden Mas S
eh Raja Pak andhek Anom
sesuai deng eran Sentana
n ketidakadi h Kartasura
erikan sekan Raden Mas
ukan untuk m diwangsa d
kan perundin nya Raden M
engadakan p gembara men
den Mas Sai r pertemuan-
sebuah pem adi pada h
Said resah, ku Buwono
m Manteri gan derajat
a. lan kepada
ditanggapi ntong emas
Said malu mengemis.
dan Raden ngan untuk
Mas Said
perlawanan ncari suatu
id bersama -pertemuan
merintahan hari Rabu
commit to user
Kliwontanggal 3 Rabiulawal Mulud tahun Jumakir windu Sengoro, dengan candra sengkala Angrasa Retu Ngoyag Jagad atau tahun 1666 dalam kalender
Jawa. Dan dalam perhitungan kalender Masehi bertepatan dengan hari Rabu Kliwon tanggal 19 Mei 1741 M.
Daerah yang dituju Raden Mas Said waktu itu adalah Dusun Nglaroh wilayah Kecamatan Selogiri, dan disana Raden Mas Said menggunakan sebuah
batu untuk menyusun strategi melawan ketidakadilan. Batu ini dikemudian hari dikenal sebagai Watu Gilang yang merupakan tempat awal mula perjuangan
Raden Mas Said dalam melawan ketidakadilan dan segala bentuk penjajahan. Bersama dengan pengikut setianya, dibentuklah pasukan inti kemudian
berkembang menjadi perwira-perwira perang yang mumpuni dengan sebutan Punggowo Baku Kawandoso Joyo.Dukungan dari rakyat Nglaroh kepada
perjuangan Raden Mas Said juga sangat tinggi yang disesepuhi oleh Kyai Wiradiwangsa yang diangkat sebagai Patih.Dari situlah awal mula suatu bentuk
pemerintahan yang nantinya menjadi cikal bakal Kabupaten Wonogiri. Dalam mengendalikan perjuangannya, Raden Mas Said mengeluarkan
semboyan yang sudah menjadi ikrar sehidup semati yang terkenal dengan sumpah “Kawulo Gusti” atau “Pamoring Kawulo Gusti” sebagai pengikat tali batin antara
pemimpin dengan rakyatnya, luluh dalam kata dan perbuatan, maju dalam derap yang serasi bagaikan keluarga besar yang sulit dicerai-beraikan musuh. Ikrar
tersebut berbunyi “Tiji tibeh, Mati Siji Mati Kabeh, Mukti Siji Mukti Kabeh”. Ini adalah konsep kebersamaan antara pimpinan dan rakyat yang dipimpin maupun
sesama rakyat. Raden Mas Said juga menciptakan suatu konsep manajemen pemerintahan
yang dikenal sebagai Tri Darma yaitu : 1. Mulat Sarira Hangrasa Wani, artinya berani mati dalam pertempuran karena
dalam pertempuran hanya ada dua pilihan hidup atau mati. Berani bertindak menghadapi cobaan dan tantangan meski dalam kenyataan berat untuk
dilaksanakan. Sebaliknya, disaat menerima anugerah baik berupa harta benda
commit to user
atau anugerah lain, harus diterima dengan cara yang wajar. Hangrasa Wani, mau berbagi bahagia dengan orang lain.
2. Rumangsa Melu Handarbeni, artinya merasa ikut memiliki daerahnya, tertanam dalam sanubari yang terdalam, sehingga pada akhirnya pada
akhirnya akan menimbulkan perasaan rela berjuang dan bekerja untuk daerahnya. Merawat dan melestarikan kekayaan yang terkandung didalamnya.
3. Wajib Melu Hangrungkebi, artinya dengan merasa ikut memiliki timbul kesadaran untuk berjuang hingga titik darah penghabisan untuk tanah
kelahirannya. Kegigihan Raden Mas Said dalam memerangi musuh-musuhnya sudah
tidak diragukan lagi, bahkan hanya dengan prajurit yang jumlahnya sedikit, tidak akan gentar melawan musuh.
Raden Mas Said merupakan panglima perang yang mumpuni, terbukti selama hidupnya sudah melakukan tidak kurang 250 kali pertempuran dengan
tidak menderita kekalahan yang berarti. Dari sinilah Raden Mas Said mendapat julukan “Pangeran Sambernyawa” karena dianggap sebagai penebar maut
Penyambar Nyawa bagi siapa saja musuhnya pada setiap pertempuran. Berkat keuletan dan ketangguhan Raden Mas Said dalam taktik
pertempuran dan bergerilya sehingga luas wilayah perjuangannya meluas meliputi Ponorogo, Madiun dan Rembang bahkan sampai daerah Yogyakarta. Pada
akhirnya atas bujukan Sunan Paku Buwono III, Raden Mas Said bersedia diajak ke meja perundingan guna mengakhiri pertempuran.
Dalam perundingan yang melibatkan Sunan Paku Buwono III, Sultan Hamengkubuwono I dan pihak Kompeni Belanda, disepakati bahwa Raden Mas
Said mendapat daerah kekuasaan dan diangkat sebagai Adipati Miji atau mandiri bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya KGPAA Mangkunegoro I.
Penetapan wilayah kekuasaan Raden Mas Said terjadi pada tanggal 17 Maret 1757 melalui sebuah perjanjian di daerah Salatiga. Kedudukannya sebagai Adipati Miji
sejajar dengan kedudukan Sunan Paku Buwono III dan Sultan Hamengkubuwono I dengan daerah kekuasaan meliputi wilayah Keduwang daerah Wonogiri bagian
timur, Honggobayan daerah timur laut Kota Wonogiri sampai perbatasan
commit to user
Jatipurno dan Jumapolo Kabupaten Karanganyar, Sembuyan daerah sekitar Wuryantoro dan Baturetno, Matesih, dan Gunung Kidul.
KGPAA Mangkunegoro I membagi wilayah Kabupaten Wonogiri menjadi 5 lima daerah yang masing-masing memiliki ciri khas atau karakteristik yang
digunakan sebagai metode dalam menyusun strategi kepemimpinan, yaitu : 1. Daerah Nglaroh wilayah Wonogiri bagian utara, sekarang masuk wilayah
kecamatan Selogiri. Sifat rakyat daerah ini adalah Bandol Ngrompol yang berarti kuat dari segi rohani dan jasmani, memiliki sifat bergerombol atau
berkumpul. Karakteritik ini sangat positif dalam kaitannya untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Rakyat di daerah Nglaroh juga bersifat pemberani,
suka berkelahi, membuat keributan akan tetapi jika bisa memanfaatkan potensi rakyat Nglaroh bisa menjadi kekuatan dasar yang kuat untuk perjuangan.
2. Daerah Sembuyan wilayah Wonogiri bagian selatan sekarang Baturetno dan Wuryantoro, mempunyai karakter sebagai Kutuk Kalung Kendho yang berarti
bersifat penurut, mudah diperintah pimpinan atau mempunyai sifat paternalistik.
3. Daerah Wiroko wilayah sepanjang Kali Wiroko atau bagian tenggara Kabupaten Wonogiri sekarang masuk wilayah Kecamatan Tirtomoyo.
Masyarakat didaerah ini mempunyai karakter sebagai Kethek Saranggon, mempunyai kemiripan seperti sifat kera yang suka hidup bergerombol, sulit
diatur, mudah tersinggung dan kurang memperhatikan tata krama sopan santun. Jika didekati mereka kadang kurang mau menghargai orang lain, tetapi jika
dijauhi mereka akan sakit hati. Istilahnya gampang-gampang susah. 4. Daerah Keduwang wilayah Wonogiri bagian timur masyarakatnya
mempunyai karakter sebagai Lemah Bang Gineblegan.Sifat ini bagai tanah liat yang bisa padat dan dapat dibentuk jika ditepuk-tepuk. Masyarakat daerah ini
suka berfoya-foya, boros dan sulit untuk melaksanakan perintah. Akan tetapi bagi seorang pemimpin yang tahu dan paham karakter sifat dan karakteristik
mereka, ibarat mampu menepuk-nepuk layaknya sifat tanah liat, maka mereka akan mudah diarahkan ke hal yang bermanfaat.
commit to user
5. Daerah Honggobayan daerah timur laut Kota Wonogiri sampai perbatasan Jatipurno dan Jumapolo Kabupaten Karanganyar mempunyai karakter seperti
Asu Galak Ora Nyathek. Karakteristik masyarakat disini diibaratkan anjing buas yang suka menggonggong akan tetapi tidak suka menggigit. Sepintas
dilihat dari tutur kata dan bahasanya, masyarakat Honggobayan memang kasar dan keras menampakkan sifat sombong dan congkak serta tinggi hati, danyang
terkesan adalah sifat kasar menakutkan. Akan tetapi mereka sebenarnya baik hati, perintah pimpinan akan dikerjakan dengan penuh tanggungjawab.
Dengan memahami karakter daerah-daerah tersebut, Raden Mas Said menerapkan cara yang berbeda dalam memerintah dan mengendalikan rakyat
diwilayah kekuasaannya, menggali potensi yang maksimal demi kemajuan dalam membangun wilayah tersebut. Raden Mas Said memerintah selama kurang lebih
40 tahun dan wafat pada tanggal 28 Desember 1795. Setelah Raden Mas Said meninggal dunia, kekuasaan trah Mangkunegaran
diteruskan oleh putra-putra beliau. Pada masa kekuasaan KGPAA Mangkunegara VII terjadi peristiwa penting sekitar tahun 1923 M yakni perubahan status daerah
Wonogiri yang dahulu hanya berstatus Kawedanan menjadi Kabupaten. Saat itu Wedana Gunung Ngabehi Warso Adiningrat diangkat menjadi Bupati Wonogiri
dengan pangkat Tumenggung Warso Adiningrat. Akibat perubahan status ini, wilayah Wonogiri pun dibagi menjadi 5 Kawedanan yaitu Kawedanan Wonogiri,
Wuryantoro, Baturetno, Jatisrono dan Purwantoro. Pada saat itu di wilayah kekuasaan Mangkunegaran dilakukan
penghematan anggaran keraton dengan menghapuskan sebagian wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar sehingga wilayah Mangkunegaran
manjadi dua yaitu Kabupaten Mangkunegaran dan Kabupaten Wonogiri. Ini berlangsung sampai tahun 1946.
Dalam perkembangannya, rakyat Wonogiri pada masa pendudukan Jepang dan tentara sekutu, bersama-sama dengan rakyat Indonesia pada umumnya tidak
bisa dilepaskan dari penderitaan dan kekejaman penjajahan. Rakyat Wonogiri bersama dengan rakyat Indonesia tergugah dan bersatu padu melawan segala
bentuk penindasan yang dilakukan oleh bangsa Belanda maupun Jepang.
commit to user
Semangat pemuda Wonogiri yang tidak kenal menyerah dan ulet seakan telah menjadi karakter tersendiri dalam berjuang memperbaiki nasib dan taraf
kehidupan. Sejak Republik Indonesia merdeka, tanggal 17 Agustus 1945 sampai tahun
1946 di wilayah Mangkunegaran terjadi dualisme pemerintahan, yaitu Kabupaten Wonogiri masih dalam wilayah monarki Mangkunegaran dan di lain pihak
menginginkan Kabupaten Wonogiri masuk dalam sistem demokrasi Republik Indonesia. Timbulah gerakan Anti Swapraja yang menginginkan Wonogiri keluar
dari sistem kerajaan Mangkunegaran. Akhirnya disepakati bahwa Kabupaten Wonogiri tidak menghendaki kembalinya Swapraja Mangkunegaran.
Sejak saat itu Kabupaten Wonogiri mempunyai status seperti sekarang, dan masuk sebagai Kabupaten yang berada diwilayah Propinsi Jawa Tengah. Berikut adalah
nama Bupati Wonogiri setelah masa kemerdekaan : 1. Soetojo Hardjo Reksono 1946-1948
2. R. Danupranoto 1948-1950 3. R. Agus Miftah Danoekoesoemo 1950-1953
4. Yacob Danoeatmojo 1958-1959 5. RM. Ng. Broto Pranoto 1960-1966
6. KRMH. Soemohar-moyo 1974-1979 7. Drs. Agoes Soemadi 1979-1980
8. R. Soediharto 1980-1985 9. Drs. Oemarsono 1985-1995
10. Drs. Tjuk Susilo 1995-2000 11. H. Begug Poernomosidi 2000-2010
12. H. Danar Rahmanto 2010-sekarang
commit to user
Gambar 3.2 Pendopo Kabupaten Wonogiri
B.ARTI LOGO DAN LAMBANG KABUPATEN WONOGIRI
Lambang Daerah Kabupaten Wonogiri
Bentuk, Isi, Warna dan Arti Lambang Wonogiri
Berbentuk perisai berwarna kuning emas bertepi hitam, sebagai penonjolan sifat pengayoman dan kebesaran daerah. Lambang Daerah berisi lukisan segilima sama
commit to user
sisi berwarna merah di sebelah kanan dan putih disebelah kiri dengan tepi hitam, sebagai manifestasi daripada Pancasila, Sang Saka, kesetiaan terhadap UUD 1945
dan falsafat hidup bangsa Indonesia yang abadi. Di dalam segilima terlukis ditengah dari atas ke bawah, sebagai berikut :
a. Bintang bersudut 5 berwarna kuning emas, sebagai lambang Ketuhanan Yang Maha Esa. Rantai berwarna kuning emas, berbentuk lingkaran,
sebagai lambang kegotongroyongan yang didasari oleh perikemanusiaan.
b.Di dalam lingkaran rantai tersebut terlukis perwujudan kondisi daerah sebagai berikut : 1 Gunung Kapur seribu berwarna putih dengan latar belakang langit
berwarna hijau. 2 Hutan berwarna hijau
3 Tanah berwarna coklat 4 Air berwarna biru dengan gelombang putih, sebagai pernyataan
bahwa Bengawan Solo, Waduk Serbaguna Wonogiri dan Pantai Selatan, penting artinya di sepanjang sejarah Wonogiri.
5 Gunungan wayang berwarna kuning emas, sebagai pernyataan bahwa rakyat Wonogiri menjunjung tinggi kebudayaan Nasional.
6 Keris lekuk 5 berwarna hitam dengan pamor kuning emas sebagai lambang semangat kepahlawanan yang dijiwai semangat Pancasila.
7 Ketela Pohon yang berisi 8 buah berwarna coklat sebagai hasil pertanian yang menonjol dan sekaligus sifat agraris dari daerah.
Di dalam segilima terlukis sebagai lambang keadilan dan kemakmuran yang dicita-citakan oleh rakyat Wonogiri, sebagai berikut :
a Setangkai Kapas terdiri atas 17 kuntum berwarna putih perak dengan selingan daun berwarna hijau, sebelah kanan.
b Setangkai Padi terdiri atas 45 butir berwarna kuning emas.
commit to user
c Bidang Lingkaran berwarna Hijau yang dibatasi oleh lukisan kapas dan padi tersebut berarti kesuburan.
d Bilangan Tujuh Belas pada lukisan setangkai kapas, bilangan Delapan pada lukisan ketela Pohon dan bilangan Empat Puluh
Lima pada lukisan padi mengandung pernyataan, bahwa rakyat Kabupaten Wonogiri berpegang teguh pada jiwa Proklamasi 17
Agustus 1945 tersebut. e Di bawah segilima terlukis selendang berwarna merah putih bertepi
hitam dan tercantum tulisan sebagai berikut : f Pada bagian atas berwarna merah tercantum tulisan berbunyi
Wonogiri dengan huruf balok putih. g Pada bagian bawah berwarna putih tercantum tulisan sebagai Surya
Sengkala berbunyi Sabda Sakti Nugrahaning Praja dengan huruf balok hitam.
h Suryasangkala tersebut mempunyai arti, Sabda = 7, Sakti = 6, Nugrahaning = 9, dan Praja = 1, sebagai peringatan di tetapkannya
Lambang Daerah pada tahun 1967.
C.VISI DAN MISIPEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI Visi Pemerintah Kabupaten Wonogiri :
Terwujudnya Wonogiri Yang Sukses, Sejahtera, Demokratis Dan Agamis.
Misi Pemerintah Kabupaten Wonogiri :
a Terwujudnya stabilitas politik, ekonomi, sosial, budaya, pemerintahan keamanan dan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara kesatuan Republik Indonesia. b Terwujudnya penegakan supremasi hukum dalam pelaksanaan pemerintahan,
kemasyarakatan dan pembangunan yang senantiasa berlandaskan sistem hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
c Mewujudkan sistem koordinasi dan komunikasi yang harmonis guna mendorong profesionalisme, kompetensi, kewibawaan pelaksanaan
kepemerintahan yang baik good governance.
commit to user
d Terwujudnya ketepatan sasaran waktu dan manfaat setiap pelaksanaan kebijakan pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan daerah.
e Terwujudnya disiplin dalam mengevaluasi setiap pelaksanaan kebijakan guna mencegah penyimpangan, kegagalan, korupsi, kolusi dan nepotisme.
f Terdorongnya semangat juang aparatur daerah menuju terwujudnya kinerja yang optimal, berkualitas, berdedikasi dan berdaya saing tinggi.
g Tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat menuju terciptanya kesejahteraan lahir dan batin berbasis ekonomi kerakyatan, berwawasan lingkungan serta
terbebas dari kemiskinan. h Terwujudnya peningkatan kehidupan beragama menuju masyarakat yang
berakhlak mulia, bermoral, berbudaya dan berbudi pekerti luhur.
Target Dan Sasaran
a. Stabilitas Terciptanya tata kehidupan bermasyarakat yang demokratis, agamis,
dinamis, seimbang, harmonis, dan kondusif. b. Supremasi Hukum
Kesadaran akan ketentuan hukum sehingga terjaganya keadilan dalam kesetaraan penerapan hukum, bebas dari kesewenangan dan diskriminasi
perlakuan hukum serta pemberantasan KKN tanpa pandang bulu. c. Pemerintahan Dan Pembangunan
Terwujudnya pemerintahan yang bersih, terjaganya komunikasi timbal balik yang harmonis sehingga meningkatkan kinerja serta
profesionalisme kualitas SDM untuk mewujudkan pemerintahan yang baik serta meningkatkan kemandirian dan daya saing daerah.
d. Ketaqwaan, Semangat Dan Ketaatan Meningkatnya keimanan, disiplin, ketaatan, kepatuhan terhadap ketentuan
hukum, sehingga terciptanya sistem pengendalian, pengawasan internal dan eksternal yang efektif.
commit to user
e. Kesejahteraan
1
Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan investasi dan dunia usaha, serta memberdayakan Keluarga Berencana demi terciptanya
keluarga sejahtera.
2
Meningkat kembangkan pendidikan dan kecerdasan mayarakat serta mendorong masyarakat agar berperilaku hidup sehat sehingga derajat
kesehatan meningkat menuju Wonogiri Sehat Tahun 2010.
D.Bentuk dan Susunan Organisasi Serta Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan suatu pemerintah daerah yang sesuai dengan semangat otonomi daerah yang luas dan bertanggungjawab
serta berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Wonogiri bersama Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Wonogiri membentuk
Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri yang mengatur bentuk dan susunan Organisasi Perangkat Daerah serta Lembaga Teknis Daerah secara lebih
professional, efektif dan efisien sebagai upaya pendukung peningkatan pelayanan publik.
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ini mem-perhatikan aspek- aspek hubungan antar organisasi lembaga teknis pemerintah daerah, potensi,
sumber daya alam dan manusia, serta penyesuaian dengan perkembangan daerah. Dasar hukum yang mengatur bentuk dan sistem kerja Organisasi
Pemerintah Kabupaten Wonogiri adalah Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri.Perda
ini dibuat karena pertimbangan meningkatnya beban tugas serta kinerja satuan organisasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan tantangan daerah
kedepan yang sangat membutuhkan perhatian optimal serta mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Kepala Daerah dalam mewujudkan percepatan
kesejahteraan masyarakat Wonogiri.
commit to user
Susunan Organisasi Sekretariat Daerah yang merupakan sebuah lembaga yang membantu Kepala Daerah dalam menyusun kebijakan dan melaksanakan
tugas-tugas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan terdiri dari : a Sekretaris Daerah
b Assisten Pemerintahan; c Assisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat;
d Assisten Administrasi.
Asisten Pemerintahan yang terdiri dari :
a. Bagian Tata Pemerintahan : i. Sub Bagian Pemerintahan Umum;
ii. Sub Bagian Otonomi Daerah. b. Bagian Pemerintahan Desa :
i. Sub Bagian Tata Pemerintahan Desa; ii. Sub Bagian Administrasi dan Kekayaan Desa
c. Bagian Pertanahan : i. Sub Bagian Tata Wilayah;
ii. Sub Bagian Tata Guna Tanah. d. Bagian Hukum :
i. Sub Bagian Perundang-undangan; ii. Sub Bagian Pengkajian dan Evaluasi;
iii. Sub Bagian Dokumentasi, Sosialisasi Bantuan Hukum.
Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat yang terdiri dari
a. Bagian Kesejahteraan Rakyat :
i.
Sub Bagian Pembinaan Keagamaan;
ii.
Sub Bagian Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga;
iii.
Sub Bagian Kesejahteraan Sosial. b. Bagian Pembangunan :
i. Sub Bagian Penyusunan Program;
commit to user
ii. Sub Bagian Pengendalian dan Pelaporan; iii. Sub Bagian Pembangunan Daerah Bawahan.
c.Bagian Perekonomian : i. Sub Bagian Bina Perekonomian;
ii. Sub Bagian Bina Produksi Daerah; iii. Sub Bagian Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah.
d. Bagian Kerjasama : i. Sub Bagian Kerjasama Antar Daerah;
ii. Sub Bagian Kerjasama Lembaga Lain.
Asisten Administrasi terdiri dari :
e. Bagian Organisasi dan Kepegawaian : i. Sub Bagian Kelembagaan;
ii. Sub Bagian Tata Laksana; iii. Sub Bagian Kepegawaian.
f. Bagian Umum : i. Sub Bagian Perlengkapan;
ii. Sub Bagian Tata Usaha, Rumah Tangga dan Sandi Telekomunikasi;
iii. Sub Bagian Keuangan. g. Bagian Hubungan Masyarakat :
i. Sub Bagian Protokol; ii. Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi;
iii. Sub Bagian Pemberitaan.
commit to user
E.Struktur Organisasi Humas Setda Kabupaten Wonogiri
F. Visi dan Misi Humas Setda Kabupaten Wonogiri VISI.