Metode dan Model Pembelajaran

peristiwaisyu-isyu up to date; kedua, menyampaikan pesan-pesan moral yang membangun jiwa sesuai dengan materi pelajaran terkait; dan ketiga, mampu mengembangkan materi untuk memuaskan dahaga pengetahuan siswa-siswanya sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Pengajaran modern menekankan pada aktivitas sejati. Anak siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat. Aktivitas belajar ada macam-macam, menurut Paul D. Dierich, dalam Hamalik, 2003:172 membagi kegiatan belajar dalam 6 kelompok, ialah: a Kegiatan visual, misalnya membaca, b Kegiatan lisan, mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan interupsi. c Kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, d Kegiatan menulis: membuat rangkuman, dan mengerjakan tes. e Kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, dan menganalisis. f Kegiatan emosional: minat, berani, dan tenang.

B. Metode dan Model Pembelajaran

Mengingat pentingnya materi yang ada dalam IPS, maka kualitas pengajaran perlu ditingkatkan yaitu dengan memilih metode pembelajaran yang tepat. Karena penggunaan metode yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, padahal materi yang diajarkan sukar dipahami siswa. 10 Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode saja, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Beberapa aspek yang dapat dikembangkan agar lebih menarik perhatian siswa antara lain: 1 perlunya kerjasama dan tanggung jawab individu terhadap kelompok, 2 adanya persaingan yang sehat antar kelompok dan 3 perlunya media pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Dalam pandangan konstruktivisme, “strategi memperoleh” lebih diutamakan dibandingkan “seberapa banyak” siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan. Tugas Guru adalah memfasilitasi dengan : 1. Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa 2. Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri 3. Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar Metode belajar yang mampu membangkitkan motif, minat atau gairah belajar murid dan menjamin perkembangan kegiatan kepribadian murid adalah metode diskusi. Metode diskusi merupakan suatu cara mengajar yang bercirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pertanyaan atau problem, dimana para anggota diskusi dengan jujur berusaha mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama . Dalam metode diskusi, guru dapat membimbing dan mendidik siswa untuk hidup dalam suasana yang 11 penuh tanggung jawab, setiap orang yang berbicara atau mengemukakan pendapat harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan. Menghormati pendapat orang lain, menerima pendapat yang benar dan menolak pendapat yang salah adalah ciri dari metode yang dapat digunakan untuk mendidik siswa berjiwa demokrasi dan melatih kemampuan berbicara siswa. Agar suasana belajar siswa aktif dapat tercapai, maka diskusi dapat menggunakan variasi model-model pembelajaran menarik dan memotivasi siswa. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Dalam pembelajaran kooperatif ada beberapa unsur, yaitu: 1 Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”, 2 Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, 3 Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama, 4 Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya, 5 Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiahpenghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok, 6 Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya Saptono, 2003: 22. Macam-macam tipe model pembelajaran Cooperative Learning, antara lain : Role Playing, Problem Based Intruction PBI, Course Review Horay Bingo, Mind Mapping peta pikiran, Change of pairs tukar pasangan, Debate, Group Investigation, Group to arround keliling kelompok, Snowball Throwing, 12 Student Teams Achievement Divisions STAD, Team Game Tournament TGT, Jigsaw, Simulation dan Demonstration.

C. Konsep Model Pembelajaran STAD